Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pattipeiluhu, Georgy M.G.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S47861
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuswan Muharam
Abstrak :
The Indonesian Government is setting up a program of city gas utilization for household sector. People are not convinced of the safety of city gas utilization. One of the accidents people worry about is gas leaks in utilization systems, such as kitchen. Leaking gas is not dangerous when ones can prevent fire ignition. Therefore, information on potential fires caused by leaking gas and methods to prevent their occurrence is needed. This research was intended to obtain the information on fire prevention caused by leaking gas in a kitchen through simulation. The system simulated in the research is a rectangular room of 3 m × 2 m × 3 m. The models consider mass and momentum transfers. The simulation results show that when leaking gas is detected, the leak source must be closed. With the leak source being open, the safe limit is not reached, even if an exhaust fan is provided.
Depok: Faculty of Engineering, Universitas Indonesia, 2013
UI-IJTECH 4:3 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Egan, M. David
New York: John Wiley & Sons, 1978
693.82 EGA c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ratri Fatmawati
Abstrak :
Kebakaran merupakan kejadian yang tidak diinginkan karena dapat menimbulkan kerugian materi maupun jiwa. Penelitian ini bertujuan untuk mengaudit sistem keselamatan kebakaran di gedung PT. X Jakarta. Hasil penelitian selanjutnya dibandingkan dengan Perda DKI No. 3/1992, Kepmen PU No. 10/KPTS/2000 dan NFPA 10, 13, 72, 101. Klasifikasi gedung merupakan bangunan kelas 8 dan risiko kebakaran kelas A, B, C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gedung telah dilengkapi detektor; alarm; APAR; sprinkler; jalan dan tanda keluar; tangga, pintu dan penerangan darurat; tempat berhimpun. Telah memiliki organisasi, prosedur, dan latihan kebakaran. Pemeriksaan sarana pencegahan dan penanggulangan kebakaran telah dilakukan namun belum ada prosedur tertulisnya.
Fire is an incident that may cause loss of material and life. The objective of this study is conduct audit for fire safety in the building at PT. X Jakarta. The audit results are then compared to the Perda DKI No. 3/1992, Kepmen PU No. 10/KPTS/2000 and NFPA 10, 13, 72, 101. Building classification is classified as Class 8 and fire risk as Class A, B, C. Results of audit show that the building equipped with detector; alarm; fire extinguisher; sprinkler; exit way and sign; emergency stair, door and lighting; muster point. PT. X has emergency response organization, procedure, and training. PT. X conduct fire safety facilities inspection but there is no written procedure.
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S-5708
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rayra Nurita
Abstrak :
Skripsi ini membahas bahwa pada saat ini banyak gedung yang dibangun dan dimanfaatkan sebagai tempat kerja atau perkantoran yang dihuni banyak perusahaan. Dewasa ini masalah kebakaran masih menjadi fokus utama masalah keselamatan terlebih pada bangunan tingkat tinggi yang banyak dihuni manusia dengan berbagai aktivitas. Untuk menjamin keselamatan pekerja, maka PT. X menerapkan berbagai macam antisipasi terhadap kebakaran tersebut, salah satu bentuknya adalah pemasangan sarana proteksi kebakaran aktif yang bertujuan untuk deteksi dini dan upaya pencegahan kebakaran pada awal terjadinya kebakaran. Proteksi aktif ini diharapkan dapat memberikan perlindungan maksimal pada gedung dari bahaya kebakaran sehingga dapat mengurangi kerugian yang dapat timbulkan dari kebakaran tersebut. Maka penulis bermaksud melakukan penelitian dengan tema gambaran sarana proteksi aktif, prosedur dan tanggap darurat. Tujuan dari penelitian ini diperolehnya gambaran evaluasi sarana proteksi aktif, prosedur dan tanggap darurat dibandingkan dengan National Fire Protection Association (NFPA). Alat proteksi kebakaran aktif yang ada di PT. X secara keseluruhan sudah sesuai dengan standar yang ada, akan tetapi masih terdapat kekurangan. Sarana detektor kebakaran yang ada sudah berkurang kepekaan dan waktu responnya yang lambat.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ham, Simon J.
Abstrak :
The dangers of fire in buildings are lethal and catastrophic and the need to design buildings to limit those dangers is as important now as it always has been. "Legislation Maze: Fire" is a concise, highly accessible and up-to-date first point of reference for architects to all aspects of fire safety legislation.
London : [RIBA , ], 2007
e20440068
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Erdi Aron Primariawan
Abstrak :
Kebakaran adalah suatu peristiwa tidak terduga dan menimbulkan banyak kerugian. Hal ini dapat terjadi pada gedung-gedung yang tidak memiliki sistem perlindungan serta manajemen kebakaran dan keselamatan. Para pengelola gedung khususnya gedung tinggi perkantoran, harus memiliki beberapa standar kebakaran, salah satunya adalah design sistem proteksi pasif. Design sistem proteksi pasif sangat penting bagi bangunan sebagai sistem untuk menahan penjalaran asap dan api dalam bangunan saat terjadi bahaya kebakaran. Penelitian ini digunakan untuk meneliti komponen kinerja design sistem proteksi pasif apa saja yang mempengaruhi keandalan bangunan dalam hal keselamatan terhadap bahaya kebakaran. Penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder. Data primer didapat dengan menyebarkan 90 kuesioner ke gedung-gedung tinggi perkantoran di DKI Jakarta. 34 kuesioner telah diterima dan kemudian 27 kuesioner dianalisa dengan menggunakan program statistik SPSS 11.00 untuk mendapatkan pengukuran dan indikator-indikator yang relevan. Pengolahan data menunjukkan beberapa parameter design sistem proteksi pasif yang terdiri dari (1) design tanda-tanda penunjuk jalan keluar=56,6%, (2) design pintu penyekat api=20% dan design tempat parkir=6,3%. Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai persyaratan design bangunan tinggi perkantoran dalam mengurangi dampak bahaya kebakaran.
The fire damage occurs in unpredictable time and can cause losses to owner because of damage. It can occur in buildings that do not have Fire Protection and Fire Safety Management System in the building. A building management, especially for high-rise office building, should meet certain standards; one of them is fire prevention through a passive protection system design. The existence passive protection system design is important for building as a system for containing fire and smoke in case of fire. This research is used to observe factor of passive protection system design that influence the reliability of building in preventing and controlling the damages used by fire in high-rise office building. This research uses primary and secondary data. Distributing 90 questionners gather primary data to various high-rise offices building in DKI Jakarta. 34 responses were received to be viable for in, dept analysis, 27 data gathered is then analyzed by using statistic program SPSS 11.00 to obtain measurable and relevant indicators. Data analysis shows same parameters in Fire Safety Management, which are (I) design of exit sign = 56,6%, (2) design of fire resisting doors = 20% and design of parking area = 6,3%. The result at this research can be used as a minimum design requirement for high-rise office building design, for its reliability in fire safety design.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T14747
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Birch, Neville Hamilton
Aldershot, Hants: Gower, 1988
629.134 43 BIR p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Noegroho Ary Wibowo
Abstrak :
Struktur kota yang paling mudah dilihat adalah kawasan gedung tinggi. Kawasan gedung tinggi merupakan ciri khas dari kota besar. Rancangan kawasan terbangun suatu kota memberikan makna, ekspresi dan identitas dalam urbanisasi. Setiap bangunan memiliki semangat dari masanya. Kawasan gedung tinggi sebagai identitas pusat kota merupakan ciri kota-kota besar di dunia. Gedung tinggi tersebut disebut skyscraper atau pencakar langit. Gejala ini sekarang telah menyebar ke kota-kota besar berpenduduk lebih dari satu juta jiwa. Demikian pula di Jakarta dimana banyak terdapat gedung tinggi perkantoran yang menjadi salah satu pusat kegiatan masyarakat dan rawan terhadap bahaya kebakaran. Sehingga diperlukan perlengkapan keselamatan dari bahaya kebakaran dalam gedung tinggi diantaranya adalah Active Fire Protection System (sistem proteksi aktif kebakaran). Dalam penelitian ini dibahas bagaimana peran desain sistem proteksi aktif terhadap keandalan bangunan tinggi perkantoran. Penelitian dilakukan dengan mengambil sampel melalui kuesioner ke 5 wilayah DKI Jakarta kepada para pengelola bangunan tinggi khusus perkantoran. Dimana dalam kuesioner mengandung 33 variabel bebas komponen sistem desain proteksi aktif dan variabel terikat yang merupakan keandalan sistem proteksi aktif terpasang. Sampel kemudian diolah dengan software SPSS 11.0 untuk mendapatkan model pengaruh desain sistem proteksi aktif terhadap keandalan bangunan tersebut. Model regresi Linier keandalan yang diperoleh diwakili oleh variabel mutu sistem deteksi dan alarm kebakaran dengan pengujian kelayakan sistem hydran. Penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai referensi bagi Building Management untuk bagaimana mengelola kinerja sistem proteksi aktif dalam bangunan tinggi perkantoran.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T14750
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Prasetyaningrum
Abstrak :
Kebakaran merupakan bencana yang merugikan bagi semua pihak, baik pemilik bangunan, pengelola/pengguna atau masyarakat lainnya yang berada dalam gedung. Bangunan-bangunan tinggi, terutama di Jakarta menghadapi ancaman serius dari kebakaran yang dapat menyebabkan kerugian besar. Menurut NFPA, bangunan perkantoran memiliki jalur penyelamatan yang membingungkan dan tidak langsung, sering terjadi disebabkan oleh tata letak kantor atau susunan ruang yang disewakan. Untuk mengantisipasi dan menanggulangi risiko kebakaran tersebut, maka pemilik gedung tinggi bekerja sama dengan suatu perusahaan asuransi sebagai bentuk transfer risiko. Penetapan tarif Premi kebakaran diatur pada Lampiran surat edaran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 6/SEOJK05/2017. Dalam Lampiran tersebut besar tarif Premi ditetapkan batas bawah dan batas atas yang dibagi hanya berdasarkan Okupansi bangunan dan Kelas Konstruksinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengusulkan faktor faktor penentu premi yang dipengaruhi oleh penerapan fire safety management pada bangunan bertingkat tinggi fungsi perkantoran. Pada penelitian ini digunakan WBS dalam perincian indikator yang memenuhi kriteria fire safety management agar lebih sistematis dan mendetail. Berdasarkan studi literatur terdahulu , Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa sebagian besar bangunan tinggi perkantoran belum menerapkan system FSM dengan baik dan konsisten. Selain itu tidak diperoleh relasi yang jelas mengenai peran asuransi dalam pembiayaan proteksi kebakaran pada bangunan gedung. Untuk mengatasi ini, kami mengusulkan untuk mempertimbangkan sejauh mana Gedung melakukan penerapan fire safety management dalam penentuan tarif premi asuransi untuk meningkatkan penerapan manajemen keselamatan kebakaran pada bangunan bertingkat tinggi . Setelah dilakukan penyebaran kuesioner dihasilkan bahwa dari 36 gedung kantor bertingkat tinggi belum sepenuhnya menerapkan fire safety management dengan nilai terendah pada dimensi Keselamatan orang yaitu 89% dan tertinggi pada dimensi Pencegahan Kebakaran yaitu 93%. Hal ini sejalan dengan hasil hubungan Fire safety management dan biaya Premi Asuransi yang menunjukan bahwa Pencegahan Kebakaran berhubungan berbanding terbalik signifikan sedangkan Keselamatan orang tidak signifikan.
Fire is a disaster that is detrimental to all parties, whether the owner of the building, manager/user, or other communities in the building. Tall buildings, especially in Jakarta face a serious threat from fires that can cause major losses. According to NFPA, office buildings have confusing and indirect rescue lines, often caused by the layout of offices or the arrangement of rented space. To anticipate and overcome the fire risk, the owner of a tall building cooperates with an insurance company as a form of risk transfer. The determination of fire premium rates is stipulated in the Attachment to the Circular letter of the Financial Services Authority (OJK) Number 6/SEOJK05/2017. In the Appendix, the premium rate is set the lower limit and the upper limit which is divided only based on the occupancy of the building and its Construction Class. This study aims to propose the determining factor of premiums influenced by the application of fire safety management in high-rise building office functions. In this study, WBS is used in the breakdown of indicators that meet the criteria of fire safety management to be more systematic and detailed. Based on previous literature studies, the reality in the field shows that most high office buildings have not implemented the FSM system properly and consistently. Besides, there is no clear relationship regarding the role of insurance in fire protection financing in building buildings. To address this, we propose to consider the extent to which the Building conducts the application of fire safety management in determining insurance premium rates to improve the application of fire safety management in high-rise buildings. After the dissemination of the questionnaire resulted that 36 high-rise office buildings have not fully implemented fire safety management with the lowest value in the dimension of the safety of people is 89% and the highest in the dimension of Fire Prevention is 93%. This is in line with the results of fire safety management relationships and insurance premium costs that show that Fire Prevention is related inversely significant while people's safety is not significant.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>