Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Masyitha Muis
"Latar Belakang dan Tujuan :
Pemadam kebakaran merupakan sumber daya manusia. Mereka senantiasa dihadapkan dengan berbagai masalah, seperti beban kerja kerja kualitatif dan kuantitatif, tanggung jawab tugas, dan sebagainya. Semua masalah ini dapat merupakan stresor kerja yang akan berdampak pada kesehatan jiwa pemadam kebakaran. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara stresor kerja dengan psikopatologi di kalangan pemadam kebakaran.
Metode :
Penelitian ini menggunakan disain studi potong lintang (cross sectional) terhadap 175 subjek penelitian yang terdiri dari petugas pemadam kebakaran. Analisis dilakukan dengan cara analisis bivariat, dilanjutkan dengan analisis multivariate regresi.
Hasil dan kesimpulan :
Stresor pada petugas pemadam kebakaran didominasi oleh beban kualitatif dan tanggung jawab. Prevalensi psikopatologi pada petugas pemadam kebakaran adalah 29,7 %. Ada hubungan bermakna antara beberapa faktor karakteristik subjek dan lifestyle (OR 3,36 - 8,69). Juga terdapat hubungan yang bermakna antara stresor kerja dengan psikopatologi (OR.2,70 - 16,45). Pada analisis multivariate, stresor kerja yang ada hubungan bermakna dengan psikopatologi adalah stresor tanggung jawab. Karakteristik subjek dan lifestyle yang ada hubungan bermakna dengan psikopatologi adalah variabel pangkat/golongan dan kebiasaan rekreasi.
Analysis of the Relationship between Occupational Stressors and Psychopathology of Fire Fighters in East Jakarta
Background and Objectives:
Fire fighters are human resources. They are often confronted with many problems such as qualitative overload, quantitative overload, job responsibilities, and contaminated risk. All of the problems are occupational stressors which result in mental health of fire fighters. The purpose of this study is to find the relationship between occupational stress and psychopathology among fire fighters in East Jakarta.
Methods:
This study design was a cross sectional design with a sample of 175 subjects. Collected data was processed using bivariate analysis and multivariate analysis.
Results and Conclusions:
Stressors of fire fighters were dominated by qualitative overload and job responsibility. Prevalence of psychopathology on fire fighters are 29,7 %. There were significant relationship between many factors of subject characteristics and lifestyle with psychopathology (OR 3,36 - 8,69). A significant relationship between occupational stress with psychopathology was also found in this study (OR.2,70 -16,45). By multivariate analysis, responsibility stressor was the only occupational stress which has significant relationship to psychopathology. Subject characteristic and lifestyle with significant relationship to psychopathology was stratum in the work place and recreation.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2003
T11291
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suryaningsih
"Dalam banyak praktek di industri, masalah kebakaran umumnya ditangani dengan pendekatan reaktif yaitu penanggulangan kebakaran setelah terjadinya nyala api, misalnya penyediaan alat pemadam api ringan (Apar), pembentukan tim penanggulanagn kebakaran dll. Namun demikian, hal tersebut belum cukup memadai. Penelitian ini merupakan upaya untuk melakukan pendekatan preventif dengan cara menganalisa faktor-faktor yang menimbulkan nyala api di fasilitas pengecatan. Penelitian ini adalah suatu studi kasus untuk obyek yang diteliti yaitu fasilitas pengecatan PT. X.
Metoda analisa yang digunakan adalah analisa pohon kegagalan (Fault Tree Analysis) dan dievakuasi secara semi kuantitatif dengan penentuan probabilitas kegagalan/failure. Pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan langsung, wawancara, data primer dan data sekunder/referensi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari ketiga elemen nyala api (sumber panas, bahan bakar dan oksigen), maka sumber panas-lah yang menjadi elemen/faktor yang signifikan untuk menimbulkan nyala api. Bahan bakar disini berasal dari pelarut/solvent yang terkandung dalam cat dan thinner, dan sudah berupa uap pelarut yang berada dalam keadaan siap terbakar seperti Xylene, Dinrethylhetizene, 2-methyl-2 propanol, dan Methanol. Sedangkan oksigen tersedia cukup untuk mendukung terjadinya kebakaran.
Sumber panas yang signifikan dalam sistem yang diteliti adalah akumulasi listrik statis yang diakibatkan oleh gerakan cairan dan partikel dalam campuran cat, baik yang terjadi dalam pengecatan manual maupun otomatis.
Dari analisa Fault Tree dihasilkan bahwa akumulasi listrik statis dapat disebabkan oleh kegagalan sistem ventilasi, dan selanjutnya kegagalan ini dapat disebabkan oleh kegagalan pemeliharaan. Rangkaian kejadian ini menjadi rangkaian kegagalan yang penting untuk diperhatikan. Sementara itu, kegagalan manusia ditemukan tidak menjadi faktor penting penyebab terjadinya nyala api, namun merupakan faktor yang secara tidak langsung/indirect dapat menyebabkan eskalasi kejadian kebakaran.
Berdasarkan hal-hal di atas, maka saran yang dibuat mengarah pada perbaikan yang ditujukan kepada manajemen, yang meliputi engineering control dan administrative control. Dalam hal ini, saran yang disampaikan adalah perbaikan sistem ventilasi dan bidang manajemen pemeliharaan/maintenance. Hal ini mencakup perbaikan sistem dan prosedur, tanggung jawab, jadwal pemeliharaan rutin dan tahunan, terutama untuk peralatan penting seperti fan, filter dan bak air penyerap. Di samping itu juga perlu disediakan tempat penyimpan pelarut khusus untuk menghindari kegagalan manusia/operator yang dapat meningkatkan keberlangsungan nyala api/kebakaran.
Daftar bacaan: 22 (1973-2000)

Case Study: Analysis of Elements for the Initiation of a Fire in the Painting FacilityIn most of industrial practices, fire has been managed by reactive approach, for examples manage fire impact by using fire extinguishers, establish the Fire Fighters Team, etc. However, those efforts have not been appropriate to manage fire, as the fire ignition is happened. This research uses a preventive approach to manage fire by analyzing elements for the initiation of a fire in the painting facility. This is a study case in the specific issue of paint spray facility of PT. X.
This research uses the method of Fault Tree Analysis, and semi quantitative evaluation by determining the probability of failures. Data are collected by observation, interviews, primary and secondary sources.
Result of the research shows that the heat source is an essential element to initiate a fire. In this case, fuel is produced from the solvent/flammable liquid contained in the mixed of paint and thinner, In painting booth, the flammable vapor is on the flammability area/limits. The following solvents are vaporized under the operation temperature: Xylene, Dimethylbenzene, 2-methyl-2 propanol, and Methanol. While, Oxygen is supplied by the air sufficiently.
In this system, a significant heat source is accumulation of static electricity which produced by a stream of mixed of particle-liquid/vapor caused by the manual and automatic paint spraying.
The Fault Tree Analysis results that static electricity can be accumulated by the failure of ventilation system. Furthermore, this can be resulted by the failure of maintenance program. A set of events from static electricity accumulation, ventilation failure and maintenance failure, is an essential event that should be considered. Meanwhile, the human failure is not an essential/significant factor to ignite a fire. This failure is considered as an indirect event which could escalate a fire.
Based on those above results, the following recommendations are created for management improvement, which include engineering control and administrative control. The recommendations are focused on the improvement of ventilation system and maintenance management. This includes improvement on system and procedures, roles and responsibilities, preventive maintenance schedule (both of routine and yearly programs). Particular attention should be given to the essential equipment such as fan, filter and water curtain/recirculation tanks. It is also urging to provide temporary solvent storage area beside the painting booth, in order to prevent the human failure which could improve sustainability of fire.
References: 22 (1973-2000)
"
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T8927
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library