Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sardi
"Penelitian ini untuk menjawab permasalahan rendahnya kinerja keuangan yang menimbulkan image bahwa Perusahaan Daerah tidak dikelola secara profesional. Dengan adanya permasalahan tersebut, perlu adanya pengukuran baik aspek keuangan maupun aspek non keuangan.
Aspek-aspek yang diteliti (dalam mengukur kinerja PD. Wisata Niaga Jaya untuk menentukan strategi bersaing) meliputi aspek keuangan, aspek pelanggan, aspek proses internal bisnis, dan aspek pembelajaran dan pertumbuhan. Data diperoleh melalui survey, observasi, wawancara, dan pengumpulan data sekunder dari dalam maupun dari luar perusahaan. Alat analisis yang digunakan adalah alur pikir Balanced Scorecard.
Hasil pengukuran kinerja perusahaan memang menunjukkan kinerja keuangan tidak sehat, namun demikian kinerja pelanggan, kinerja proses internal bisnis, dan kinerja pembelajaran dan pertumbuhan masing-masing, cukup sehat. Ketidaksehatan kinerja keuangan, disebabkan oleh pembelanjaan perusahaan yang kurang memperhatikan prinsip-prinsip (keuangan, likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas).
Hasil analisis strategi perusahaan dari aspek keuangan, terlihat manajemen menerapkan strategi yang agresif yaitu terlalu banyak menggunakan pinjaman. Untuk pelanggan, manajemen melakukan strategi tarif rendah pada hotel bintang dan strategi focus diferensiasi pada hotel non bintang. Sedangkan untuk proses internal bisnis, manajemen melakukan strategi pengembangan produk baru, dan melakukan efisiensi harga pokok. Di bidang pembelajaran dan pertumbuhan manajemen, melakukan diktat sesuai dengan core bisnis perusahaan.
Untuk memperbaiki kinerja perusahaan, manajemen perlu melakukan restrukturisasi keuangan, dengan mencairkan uang kepesertaan dari Pemda DKI Jakarta atau menjual Hotel Bintang Empat Cempaka untuk menutup pinjaman dari Bank serta menjual asset-asset yang tidak produktif. Selain itu, perlu dilakukan efisiensi-efisiensi biaya."
Depok: Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arina Alammaya Pribadi
"ABSTRAK
Tesis ini membahas tentang kondisi kinerja perusahaan pembiayaan yang bergerak di bidang pembiayaan alat berat dilihat dari sisi kualitas kredit nya. Tren peningkatan Non Performing Finance pada perusahaan pembiayaan alat berat merupakan dampak dari perlambatan ekonomi global serta turunnya harga komoditas andalan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan data dan model panel dari 16 perusahaan yang terdaftar di Assosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia APPI tahun 2010 ndash; 2015. Variabel terikat yaitu Non Performing Finance sedangkan variabel bebas yaitu harga batubara, total asset, regulator dan BI Rate. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel harga batubara, total asset dan BI rate memiliki pengaruh signifikan terhadap variable bebas. Variabel harga batubara memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap NPF, variabel ukuran perusahaan memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap NPF, variabel regulator tidak signifikan pengaruhnya terhadap NPF, dan variabel independen BI Rate memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadp NPF.

ABSTRACT
This thesis discuss about performance of the finance company engaged in the financing of heavy equipment in terms of its credit quality. The upward trend in non performing Finance in heavy equipment finance company is the impact of the global economic slowdown and falling commodity prices. This research using quantitative approach using panel data model from 16 finance company listed in the APPI Indonesian Financial Services Association with a series of 2010 2015. The dependent variable is non performing finance, while the independent variable are Coal Mining Price, Firm Size, Regulator and BI Rate. The results showed that all independent variables were researched except Regulator have a significant influence on the dependent variable. Coal Mining Price variable have a negative influence and significant to NPF ,Firm Size variable have negative influence and significant to NPF, Regulator variable has not significant influence to NPF and BI Rate have positive and significant influence to NPF."
2016
T47050
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rani Affiyanti Sandyarani
"Meningkatnya pertumbuhan produksi sepeda motor di Indonesia dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 30% sampai dengan pertengahan 2005, sedikit banyak dipengaruhi oleh membaiknya daya beli masyarakat serta kecenderungan atas kestabilan suku bunga Bank Indonesia. Kondisi tersebut ditandai dengan meningkatnya proporsi penjualan kredit terhadap tunai dari unit sepeda motor yang tadinya memiliki rasio 60:40 menjadi 80:20.
Peningkatan atas akuisisi pangsa pasar sepeda motor oleh PT Astra International Tbk merupakan strategi korporat yang ditentukan oleh perusahaan. Penentuan dari jenis bisnis yang dijalankan oleh PT XYZ, yaitu jasa pembiayaan konsumen, adalah bagian dari strategi korporat induk perusahaannya. Seiring dengan meningkatnya penjualan unit sepeda motor. peningkatan profitabilitas dari PT Astra International Tbk merupakan dampak yang dihasilkan dari penjualan sepeda motor secara tunai maupun penjualan secara kredit oleh para strategic business unit-nya. Namun peningkatan profitabilitas yang sama dari induk perusahaan tidak dialami oleh PT XYZ sebagai unit bisnisnya. Ketidaksamaan antara pencapaian dari pihak induk perusahaan dengan salah satu strategic business unit-nya, menunjukkan adanya ketidakselarasan antara strategi korporat dengan strategi yang berada di tingkat bawahnya.
Menyikapi hal tersebut maka dilakukan proses forrnulasi strategi pada tingkat ftmgsional, Formulasi strategi ini dilakukan terhadap fungsi operasi, mengingat bahwa peran operasi pada suatu perusahaan jasa sangat signifikan dalam pencapaian tujuan perusahaan. Fonnulasi strategi menggunakan model yang dikembangkan oleh Nigel Slack yang menitikberatkan perumusan suatu strategi operasi berdasar dari pendekatan empat arah, yakni: Top-Down (Strategi umum dan strategi bisnis perusahaan), Bottom-Up (pengalaman opcrasional), Outside-ln (kebutuhan pasar) dan Inside-Our (kondisi sumber daya internal). Dari masing-masing pendekatan tersebut dilakukan rekonsiliasi terpadu, sampai akhirnya dirumuskan beberapa strategi operasi, yang berlandaskan area kdputusan strategis dan niengacu pada performs objektif.
Hasil yang didapatkan dari proses formulasi strategi operasi PT XYZ untuk meningkatkan profitabilitas adalah melalui area penurunan biaya. Usaha yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk melakukan hal tersebut adalah :
- Peningkatan kemampuan SDM
- Pembentukan surveyor area manage/new
- Alokasi SDM dari wilayah- dengan produkti fitas rendah ke wilayah dengan produktiftas tinggi
- DowngradingPDS dengan produktifitas rendah menjadi CS
- Peningkatan jumlah gerai di wilayah potensial serta peningkatan volume penjualan.
- Integrasi proses dari pemasok, penyedia jasa sampai dengan konsumen.
- Efisiensi proses internal melalui perbaikan berkelanjutan.
- Kerjasama strategis dengan para pemasok.

Indonesian motorcycle production has experienced a significant growth until the first half of year 2005 with average growth of 30%. This condition is relatively affected by better purchasing power and the stability of BI rate which lead to the increasing proportion between credits to cash of motorcycle unit sales, a raise from 60:40 to 80:20.
PT Astra International Tbk success story in gaining more motorcycle market shares is as a result of company's corporate strategy set by the firm. PT XYZ's business determination, which is a multi finance company, is a part of its holding corporate strategy. In line with the increasing number of motorcycle sales, the increasing profitability of PT Astra International Tbk is as the result of selling motorcycle through cash and credit by its strategic business units. However, PT XYZ, as Astra's business unit, has not experienced the same profitability growth as well as its holding company. This condition suggests that there has been a divergence between corporate strategies with its lower level strategy.
In order to counter this issue, then the firm shall to formulate the strategy in its functional level; this strategy formulation is conducted in operational function in the essence that this function has a significant role in achieving company?s goals, especially for service companies. The strategy formulation is modeled after Nigel Slack's mode] which focus on formulating operational strategy with four approaches: Top-Down (general strategy and corporate business strategy), Bottom-Up (operational experience), Outside-In (market demand), and Inside-Out (resources condition). Afterwards, we make an integrated reconciliation for each approach to result some operational strategies which are based on strategic decision areas and aimed for objective performances.
The result of PT XYZ operational strategy formulation which aims to increase the profitability of the firm is through cost reduction area. Some efforts that might be essential to be implemented by PT XYZ are as follows:
- The improvement of human resources competence
- The development of surveyor area management.
- The reallocation of human resources from high productivity area to low productivity area.
- The downgrading of POS with low productivity to CS.
- To increase number of outlet in potential area as well to increase sales volume growth.
- To integrate the processes of its supply chain.
- Internal process efficiency through continuous improvement.
- Strategic cooperation with partners and suppliers."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T18552
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atus Adityawan
"This research is to empirically examine the impact of strategic entrepreneurship and dynamic capability on firm performance in the case study of finance company in non-bank institution sector. It proposes factors that could drive finance company to keep on having a competitive advantage and superior sustainable performance in a dynamic and disruptive business environment. The hypotheses are that there is a positive relationship between strategic entrepreneurship, dynamic capability, and business environment that build competitive advantage to lead firms to a superior sustainable performance. By knowing the relationship, firms will have an input to develop strategy and innovation within the company.

Penelitian ini untuk menguji secara empiris dampak kewirausahaan strategis dan kemampuan dinamis terhadap kinerja perusahaan dalam studi kasus perusahaan pembiayaan di sektor lembaga non-bank. Penelitian ini mengusulkan faktor-faktor yang dapat mendorong perusahaan pembiayaan untuk terus memiliki keunggulan kompetitif dan kinerja berkelanjutan yang unggul dalam lingkungan bisnis yang dinamis dan mengganggu. Hipotesisnya adalah bahwa ada hubungan positif antara kewirausahaan strategis, kemampuan dinamis, dan lingkungan bisnis yang membangun keunggulan kompetitif untuk memimpin perusahaan menuju kinerja berkelanjutan yang unggul. Dengan mengetahui hubungannya, perusahaan akan memiliki input untuk mengembangkan strategi dan inovasi dalam perusahaan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T52864
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Farazenia
"ABSTRAK
Perusahaan Pembiayaan Konsumen menggunakan perjanjian baku dalam kegiatan perusahaannya. Pada perjanjian baku perusahaan pembiayaan tersebut pada pasal yang mengatur mengenai penyelesaian sengketa menentukan bahwa penyelesaian sengketa akan dilakukan melalui pengadilan negeri. Hal ini menghilangkan hak konsumen dalam memilih forum penyelesaian sengketa konsumen karena pada dasarnya hukum sudah mengembangkan pilihan forum penyelesaian sengketa agar kasus sengketa tidak menumpuk di pengadilan negeri. Penulis melakukan peninjauan perjanjian baku tersebut dengan Undang-Undang Perlindungan Konsumen dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan serta dengan pertimbangan-pertimbangan lain yang dapat ditinjau melalui keadaan pengadilan maupun lembaga penyelesaian sengketa saat ini. Kemudian setelah melakukan peninjauan tersebut, dapat dipahami bahwa pembakuan pilihan penyelesaian sengketa di Pengadilan Negeri tidak dilarang ataupun dibatasi secara jelas dalam Peraturan Perundang-Undangan namun hal tersebut tidak sesuai dengan amanat Undang-Undang Perlindungan Konsumen dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan yang menyebutkan bahwa Konsumen dapat menggunakan dua cara penyelesaian sengketa yaitu melalui pengadilan negeri dan di luar pengadilan negeri. Maka dari itu seharusnya para pelaku usaha dalam hal ini Perusahaan Pembiayaan Konsumen tidak membakukan pilihan penyelesaian sengketa melainkan membuat ketentuan bahwa penyelesaian sengketa akan dilakukan berdasarkan kesepakatan para pihak dan sesuai kondisi kedua belah pihak.

ABSTRAK
The Consumer Finance Company nowadays has been using a standardized contract in their financing business. The standardized contract in the clause which declare that a dispute resolution can only through the court, has been eliminating the consumer rsquo s rights for choosing the dispute resolution forum that the law can offer and eliminating the chance to decentralize law cases for piling up in the court. The writer will review the standardized contract by reviewing Indonesia rsquo s consumer protection act and other review that delineate the court rsquo s and the alternative dispute resolution rsquo s circumstances. After reviewing the standardized contract, shows that the constitution has not yet forbidding or limiting explicitly for standardizing a dispute resolution options. However, standardizing a dispute resolution options is not in accordance with the consumer protection act which declare that consumer has two options in resolving a dispute and those are dispute resolution through the court or the alternative dispute resolution. Therefore, The Consumer Finance Company should not standardize a dispute resolution option, instead they rather stating a clause that leave the choice wide open for both the consumer and The Consumer Finance Company themselves to choose the best dispute resolution based on both of their condition."
2017
S68656
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mashita Nagieb Kuddah
"Tesis ini membahas mengenai pelaksanaan eksekusi objek jaminan fidusia yang dilakukan diluar pengadilan, lebih khusus setelah diputusnya Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 18/PUU-XVII/2019 yang diperkuat dengan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor Nomor 2/PUU-XIX/2021. Sebagaimana dikemukakan dalam Putusan Pengadilan Negeri Gorontalo Nomor 60/PDT.G/2019/PN.GTO dan Putusan Pengadilan Negeri Sumber Nomor 25/PDT.G/2020/PN.SBR. dimana Perusahaan Pembiayaan melaksanakan eksekusi objek jaminan fidusia diluar pengadilan melalui titel eksekutorial namun pihak lain tidak menghendaki hal tersebut. Permasalahan pada penelitian ini tentang pelaksanaan eksekusi objek jaminan fidusia dalam kedua putusan tersebut yang dilaksanakan sebelum Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 18/PUU-XVII/2019 disahkan, namun diputus setelah putusan Mahkamah Konstitusi tersebut disahkan. Untuk menjawab permasalahan tersebut digunakan metode penelitian hukum yuridis normatif menggunakan pendekatan perundang-undangan serta kasus dengan menggunakan data sekunder disertai tipologi penelitian eksplanatoris. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa pelaksanaan eksekusi objek jaminan fidusia boleh dilakukan tanpa melalui pengadilan, namun harus tetap berdasar pada Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia dan Putusan Mahkamah Konstitusi 18/PUU-XVII/2019 diperkuat dengan Putusan Mahkamah Konstitusi 2/PUU-XIX/2021 sehingga Perusahaan Pembiayaan harus memperbaharui pedoman dalam rangka pelaksanaan eksekusi objek jaminan fidusia.

This thesis discusses about the execution of fiduciary guarantee objects which are held outside the court, especially after the Constitution Court Decision Number. 18/PUU-XVII/2019 has been applied which is strengthened by Constitution Court Decision Number. 2/PUU-XIX/2021. As has been informed in District Court of Gorontalo Decision Number 60/PDT.G/2019/PN.GTO and District Court of Sumber Decision Number 25/PDT.G/2020/PN.SBR where Consumer Finance executes fiduciary guarantee objects outside the court through the parate executie but the consumers do not desire it. The problem in this research is about The Financing Company carries out the execution of the object of the fiduciary guarantee out of court through the executorial title but the other party does not want this. The problem in this study is about the execution of the object of fiduciary security in the two decisions which were carried out before the Constitutional Court Decision Number 18/PUU-XVII/2019 was ratified, but was decided after the Constitutional Court's decision was ratified. To solve this problem, normative juridical law research method is used with legislation and case approach using secondary data accompanied by explanatory research typology. This research found that the execution of the object of fiduciary security may be carried out without going through a court, but it must still be based on Law Number 42 of 1999 concerning Fiduciary Guarantees and the Constitutional Court Decision 18/PUU-XVII/2019 strengthened by Constitutional Court Decision 2/PUU-XIX/2021 so that the Finance Company must update the guidelines in the context of implementing the execution of the object of fiduciary security."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Emil Muhaemil
"Penelitian ini bertujuan untuk melakukan identifikasi skema/skenario fraud yang
berpotensi terjadi pada perusahaan dan memberikan usulan perbaikan atas risiko
yang teridentifikasi dan rekomendasi strategi anti fraud yang sesuai dengan
peraturan OJK untuk meminimalkan terjadinya risiko fraud di dalam perusahaan.
Pendekatan penelitian (research method) yang dilakukan bersifat studi kasus atau
metode kualitatif. Data yang diperoleh dalam penelitian yang dilakukan berasal dari
sumber data primer dan sumber data sekunder, yaitu dengan cara interview atau
wawancara, observasi, serta studi dokumen atau document review. Hasil penelitian
menyimpulkan bahwa dari hasil fraud risk assessment atas proses bisnis,
didapatkan ada 8 (delapan) skenario fraud yang dapat terjadi pada proses
penerimaan aplikasi kredit dengan risiko fraud yang harus ditindak lanjuti adalah
88% dan 9 (sembilan) skenario fraud yang dapat terjadi pada proses penagihan
piutang dengan risiko fraud yang harus ditindaklanjuti sebesar 78%. Peneliti
merekomendasikan usulan pengendalian internal atas skema/skenario fraud yang
teridentifikasi dan telah menyusun strategi anti fraud dengan menggunakan
kerangka dari OJK yang telah disesuaikan dengan kondisi PT XYZ Finance.

This study aims to identify fraud schemes/scenarios that could potentially occur in
the company and provide recommendations for improvements to identified risks
and recommendations for anti-fraud strategies in accordance with OJK regulations
to minimize the risk of fraud within the company. The research approach (research
method) carried out is a case study or qualitative method. The data obtained in the
research carried out came from primary data sources and secondary data sources,
namely by means of interviews, observations, and document studies or document
reviews. The results of the study concluded that from the results of the fraud risk
assessment on business processes, there were 8 (eight) fraud scenarios that could
occur in the process of receiving credit applications with a risk of fraud that had to
be followed up by 88% and 9 (nine) fraud scenarios that could occur in the process
of collection of accounts receivable with a risk of fraud had to be followed up by
78%. Researcher recommends a proposal for internal control over identified fraud
schemes/scenarios and has developed an anti-fraud strategy using a framework
from the OJK that has been adjusted to the conditions of PT XYZ Finance
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Isella Safira
"ABSTRACT
Latar belakang skripsi ini membahas mengenai perbandingan PT Pendanaan Efek Indonesia (PEI) dan Japan Securities Finance Co., Ltd (JSF), sebagai Lembaga Pendanaan Efek yang kegiatan usahanya adalah Pendanaan Transaksi Efek. Rumusan masalah pertama mengenai perbandingan ketentuan hukum kegiatan operasional PEI dan JSF sebagai Lembaga Pendanaan Efek. Rumusan masalah kedua membahas mengenai kegiatan usaha PEI dan JSF dalam Pendanaan Transaksi Efek pada Transaksi Marjin dan Transaksi Short Selling juga keterkaitan Pendanaan Transaksi Efek denganĀ  kegiatan securities lending. Hasil penelitian dalam skripsi ini menyimpulkan bahwa ketentuan hukum kegiatan operasional Lembaga Pendanaan Efek di Indonesia dan Jepang mempunyai persamaan dan perbedaan. Kesimpulan kedua penulis adalah ketentuan hukum kegiatan usaha PEI dan JSF mempunyai persamaan dan perbedaan. Penulis menyarankan bagi Otoritas Jasa Keuangan untuk mengatur mengenai untuk mengenai mekanisme pendanaan penawaran umum dan badan hukum yang dapat menjadi pemegang saham di dalam Lembaga Pendanaan Efek. Penulis juga menyarankan kepada Bursa Efek Indonesia untuk menetapkan mengenai kriteria Efek bisa mendapatkan Pendanaan Transaksi Efek dan Efek yang dapat dijadikan Jaminan Pendanaan Efek.

ABSTRACT
This mini thesis background discusses about the comparation between PT Pendanaan Efek Indonesia (PEI) and Japan Securities Finance Co., Ltd. (JSF) as Securities Finance Company which has a business in securities transaction financing. The first problem is the comparation between of PEI and JSF operational activity regulation as securities finance company. The second problem discuss about PEI and JSF business in securities transaction financing for Margin Transaction and Short Selling Transaction as well as the correlation between securities lending and securities transaction financing. The result of research in this mini thesis concluded that there are differences and similarity regulation of securities finance company in Indonesia and Japan. The second conclusion is the difference and similarity of the law and regulation for PEI and JSF regarding business activity. The author has suggestion for Otoritas Jasa Keuangan to regulates about the mechanism of initial public offering financing and the legal person that is eligible to be the shareholder of securities finance company in Indonesia. The author has also suggested Bursa Efek Indonesia to regulates about the securities criteria that is eligible to receive securities transaction financing and securities that is eligible as collateral for securities transaction financing."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library