Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Komar
Abstrak :
Kajian tentang agama menjadi sangat menarik untuk dilakukan karena di dalamnya banyak hal yang tampak paradoks. Sejarah telah mencatat, dari zaman kuno hingga kontemporer, agama telah banyak memberikan warna dalam perkembangan peradaban umat manusia, walaupun dampak yang ditimbulkannya tidak selalu sesuai dengan yang diharapkan, yaitu membawa pencerahan dan kemanusiaan yang lebih beradab. Seringkali doktrin keagamaan dan kitab suci disalahpahami dan disalahgunakan untuk tujuan-tujuan yang sebenarnya menyimpang dari misi kehadiran agama itu sendiri. Terjadinya Perang Salib yang sangat biadab selama kurang lebih 2 abad dan munculnya fenomena fundamentalisme agama di abad ke-20 dan 21 ini, yang seringkali tampil dengan wajah beringas dan tidak toleran, adalah contoh mutakhir dari penyelewengan ajaran agama. Keanekaragaman agama yang seharusnya dapat menjadi sumber kekayaan spiritual di masyarakat, pada kenyataanya malah menjadi salah satu sumber konflik yang mengerikan. Permasalahan itulah yang kemudian membawa penulis untuk melakukan penelitian tentang pemikiran filsafat perennial Frithjof Schuon mengenai substansi agama-agama, dalam rangka mencari titik temu dalam pluralitas tersebut. Menurut pandangan Schuon, bentuk agama-agama dalam dimensi eksoteris adalah relatif, namun di dalamnya terkandung muatan substansi yang sama dan mutlak pada dimensi esoteris. Inilah yang disebut dengan kesatuan transenden agama-agama. Kesatuan yang dimaksud adalah kesatuan yang melandasi perbedaan bentuk dan praktik keagamaan, suatu kesatuan yang terletak dalam kebenaran esensial sebagai jantung agama-agama yang bersifat primordial dan selalu hadir sepanjang zaman karena keberadaannya abadi. Pembahasan konsep kesatuan transenden agama-agama ini tentu saja sangat bermanfaat untuk dijadikan sebagai pintu masuk dialog antar umat beragama. Dengan sudut pandang ini, keanekaragaman agama tidak dilihat sebagai Â?teater pertempuranÂ? di mana yang satu cenderung menampikan atau bahkan meniadakan yang lain, tetapi sebagai suatu mosaik yang memperkaya peradaban dan khasanah spiritualitas, bahwa untuk mencapai tujuan yang sama dapat ditempuh dengan cara yang beragam. Di sinilah perlunya dikembangkan sikap pluralisme dan semangat berbela rasa, dalam kondisi masyarakat yang semakin kompleks dan dinamis ini, sehingga pluralitas agama tidak menjadi salah satu sumber konflik dan tindak kekerasan yang sangat memilukan.
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T39952
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library