Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Franz Von Magnis
Yogyakarta: Kanisius, 1979
170 FRA e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Fahruddin Faiz
"Kaidah Emas, “lakukan pada orang lain sebagaimana Anda ingin diperlakukan”, adalah
landasan moral yang mudah sekali diterima oleh semua orang di mana pun. Maka, moral,
yakni soal benar/salah, sesungguhnya mudah dipahami secara intuitif. Tapi, mengapa
moral menjadi isu paling krusial di tengah masyakarat kita?
Lihatlah fakta: Indonesia konon salah satu negara paling religius tapi masuk peringkat
(ter)tinggi korupsi di dunia. Ratusan ribu orang setiap tahun mampu berhaji dan umrah,
tapi problem kemiskinan begitu mengerikan. Betapa sulitnya mengajarkan kebersihan dan
ketertiban di ruang publik, semisal membuang sampah sembarangan dan saling serobot di
jalan raya. Mengapa orang kita lebih mudah tertib di Singapura daripada di negeri sendiri?
Mengapa justru di negeri yang masyarakatnya mementingkan agama, moralitas seperti
terabaikan?
Buku ini membuka mata kita bahwa isu moral tersebut tidak sesederhana yang
dibayangkan orang. Di situ ada faktor kesadaran pribadi, sistem hukum, konvensi sosial,
adat dan kebiasaan, sistem pendidikan, dan sistem sosial, serta sistem keyakinan. Dari
mana kita mengurainya?
“Tak jarang karena ketidaksadaran dan ketidaktahuan, belakangan ini keharusan
mengedepankan moralitas dalam kehidupan keseharian kita terasa makin luntur.
Prioritas-prioritas lain—pengejaran kekuasaan, kemakmuran, dan popularitas—telah
menjadikan persoalan moralitas ini seperti terabaikan. Buku ini menjadi penting dalam
rangka menjernihkan dan memulihkan kesadaran kita bahwa hanya dengan senantiasa
menegakkan moralitas, peluang bagi kehidupan bersama
yang menjanjikan kebahagiaan bisa dipastikan.”
—Haidar Bagir, penulis Islam Risalah Cinta dan Kebahagiaan
“Manakala saya membaca buku ini, secara reflektif saya berteriak girang, ‘Wow, inilah
buku yang ditunggu-tunggu!’ Saya sungguh sangat mengagumi dan menaruh minat atas
karya Dr. Fahruddin Faiz ini. Buku ini disampaikan dengan narasi yang enak dan
menyentuh palung kalbu.”"
Bandung: Mizan, 2024
170 FAH f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Belliotti, Raymond A.
"Dante s Deadly Sins is a unique study of the moral philosophy behind Dante s master work that considers the Commedia as he intended, namely, as a practical guide to moral betterment"
Chichester: Wiley-Blackwell, 2014
851.1 BEL d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Arbijoto
"Kode Kehormatan Hakim adalah kode etik dari para hakim, yaitu kaidah-kaidah atau norma-norma bagi para hakim dalam menjalankan tugas dan kewajibannya. Kaidah-kaidah dalam kode tersebut, merupakan norma moral, karena mengikat para hakim dalam menjalankan profesinya. Ikatan itu bukan secara fisik akan tetapi secara psikis, dan karenanya pelaksanaannya secara primer tidak dapat dipaksakan dari luar, akan tetapi harus-timbul dari diri hakim itu sendiri, walaupun secara seconder dimungkinkan adanya penindakan secara fisik.
Apabila dihubungkan dengan tugas sehari-hari hakim dalam memeriksa dan memutuskan perkara yang dihadapkan kepadanya, maka kewajiban hakim tidak hanya sekedar memperhatikan aspek legalitas (Arbitrary Rules) yaitu sekedar menerapkan norma-norma hukum sehubungan dengan perkara (kasus) yang dihadapkan kepadanya, akan tetapi juga harus diperhatikan aspek legitimasi (Ethical Princip_les), yaitu apakah hakim dalam memutuskan telah sesuai dengan prinsip deontologi sebagaimana yang dimaksudkan dalam kode kehormatan tersebut, yaitu apakah putusannya telah sesuai dengan prinsip kejujuran, keadilan, kebijaksanaan, berkelakuantidak tercela dan telah mendasarkan pada ketaatannya terhadap Allah.
Dikatakan bahwa hakim dalam menjalankan profesinya telah memenuhi azas legitimasi (Ethical Principles), apabila hakim dalam menjalankan profesinya berpegang teguh pada prinsip deontologis, sebagaimana dikemukakan di atas. Prinsip itu dapat dicapainya apabila sanggup untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya tanpa pamrih dan mempertanggungjawabkan kepada suara hatinya (transendensi diri) serta kepada Allah (transendensi iman) dan ia hanya dapat mempertanggungjawabkannya apabila ia bebas dalam menjalankan profesinya.
Karena kode kehormatan tersebut memuat ajaran tentang moralitas bagi para hakim dalam melaksanakan profesinya, maka penulis akan meninjau Kode Kehormatan Hakim dengan melakukan suatu refleksi (pemikiran secara kritis), dengan menelusuri pemikiran para filsuf dari zaman Yunani kuno sampai zaman Post-Modern terhadap ajaran moralitas bagi para hakim yang termaktub dalam kode kehormatan."
Depok: Universitas Indonesia, 1995
S16003
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pangarso, Soebardjo
"PENDAHULUAN
Pendahuluan ini berisi penjelasan mengenai latar belakang pemilihan judul dan tujuan penelitian, termasuk batasan permasalahan. Tujuan penelitian bermaksud mengungkap secara kritis masalah etika yang terkandung dalam salah satu kesusasteraan Jawa, yaitu: Serat Wulang Rah.
Latar Relakang
Etika sebagai salah satu cabang filsafat, etika dalam arti sebenarnya berarli filsafat mengenai bidang moral. Refilsafat, di dalam kebudayaan Jawa berarti perenungan dalam usaha mencapai kesempurnaan (nguchr ka sanyntPian). Manusia mencurahkan seluruh eksistensinya, baik jasmani maupun rohani, untuk mencapai tujuan itu. Dalam filsafat Jawa baik-buruk dianggap tidak terlepas dari eksistensi manusia. Bagaimana saya harus hidup dan bertindak? Dalam kesusasteraan Jawa hal ini di antaranya terkandung dalam ajaran Serat Wulangreh.
"
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library