Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Claudia Clarita
"Analisis Situasi
Fatshaming merupakan salah satu bentuk bodyshaming yang masih sering terjadi di dalam kehidupan sehari – hari. Hasil riset menunjukkan sebagian besar responden sudah mengetahui tentang isu fatshaming dan kerap menyaksikan hal tersebut terjadi di sekitar mereka. Mayoritas juga berpendapat bahwa tingkat kesadaran masyarakat masih tergolong rendah mengenai isu fatshaming dan masih membutuhkan sosialisasi lebih lanjut. Oleh karena itu, kreator membuat film pendek berjudul “Bene” dengan harapan bisa meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap isu fatshaming serta mengetahui bagaimana hal tersebut berdampak bagi kehidupan korban.
Manfaat dan Tujuan Pengembangan Prototipe
Film pendek ini dibuat untuk memberikan informasi dan pengetahuan kepada khalayak tentang isu fatshaming. Tujuan dari film pendek ini selain memberi pesan kepada khalayak untuk tidak melakukan fatshaming, juga memberi pesan bahwa tindakan fatshaming memiliki dampak negatif bagi para korban.
Prototipe yang Dikembangkan
Film pendek “Bene” berkisah tentang seorang perempuan yang mengalami fatshaming dalam kehidupannya sehari – hari. Tayangan ini berdurasi kurang lebih 10 menit, dengan khalayak sasaran utamanya adalah laki – laki dan perempuan berusia 17-30 tahun yang berada di wilayah Jabodetabek.
Evaluasi
Pre-test dilakukan dengan menggunakan metode Focus Group Discussion, sedangkan evaluasi dilakukan dengan menggunakan metode survei dengan menggunakan kuesioner online dan Youtube Analytics.

Situation Analysis
Fat-shaming is one form of body-shaming that still often occurs in everyday life. Research shows that most respondents already knew about the issue of fat-shaming and often witnessed it happening around them. The majority also argued that the level of public awareness is still relatively low on the issue of fat-shaming and still needed further socialization. Therefore, the creator made a short film titled "Bene" in hope of increasing public awareness of the issue of fat-shaming and knowing how it affected the lives of victims.
Benefits and Goals of Short Film Prototype
This short film was made to provide information and knowledge to the public about the issue of fat-shaming. The purpose of this short film besides giving a message to the audience not to do fat-shaming, is also giving the message that fat-shaming action has a negative impact on the victims.
Developed Short Film Prototype
The short film "Bene" revolves around a woman who experiences fat- shaming in her daily life. This film lasts approximately 10 minutes, with men and women aged 17-30 years in the Jabodetabek area as main target audience
Evaluation
Pre-test is going to be conducted using Focus Group Discussion as the method, while evaluation is going to be carried out using survey through online questionnaire and YouTube Analytics.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fadiah Arsyada
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas representasi atau gambaran kepustakawanan yang dikaitkan dengan lima poin hukum kepustawanan dari S.R. Ranganathan dalam film pendek The Fantastic Flying Books of Mr. Morris Lessmore karya William Joyce pada tahun 2012. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi makna kepustakawanan melalui hukum kepustakawanan Ranganathan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode kualitatif dengan pendekatan semiotik sintagmatik-paradigmatik Roland Barthes melalui analisis alur, tokoh, dan latar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hukum kepustakawanan Ranganathan tergambar dalam cerita fantasi ini melalui gambaran kegiatan yang dilakukan tokoh utama dalam film pendek.

ABSTRACT
This study discusses the representation of librarianship that associated with five points of librarianship laws by S.R Ranganathan in The Fantastic Flying Books of Mr. Morris Lessmore short film by William Joyce in 2012. The purpose of this thesis is to identify the meaning of librarianship through Ranganathan librarianship laws. This study is using the qualitative method with Roland Barthes? syntagmatic-paradigmatic semiotic approach to analyzing plot, character, and settings. The result of this thesis shows that Ranganathan librarianship laws are portrayed in this fantasy story through the representation of activities that carried out by the main character in the short film.
"
2016
S63381
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riski Anita
"BAGIAN SATU Analisis Situasi
Kemunculan teknologi berbasis internet menyebabkan perubahan media dari analog menjadi digital dan memunculkan media baru berupa media sosial. Instagram merupakan salah satu media sosial cukup popular digunakan oleh digital native. Berdasarkan hasil riset, Instagram memiliki keterikatan yang cukup kuat terhadap penggunanya sehingga dapat mengakibatkan ketergantungan. Oleh karena itu, penulis membuat film pendek mengenai penggunaan media sosial Instagram dan dampak negatif yang mungkin ditimbulkan kedepannya.
BAGIAN DUA Manfaat dan Tujuan Pengembangan Prototype Film Pendek
Film pendek ini memiliki manfaat dalam menjadi media edukasi dan literasi media mengenai penggunaan Instagram. Film pendek ini juga bertujuan untuk menyampaikan pesan melalui medium audio-visual mengenai penyalahgunaan media sosial Instagram sebagai dampak dari ketergantungan.
BAGIAN TIGA Prototype Film Pendek yang Dikembangkan
Film pendek ini menceritakan seseorang yang mulanya tidak menggunakan Instagram, hingga pada suatu waktu, ia memutuskan untuk menggunakan Instagram dan berakibat pada ketergantungan. Film pendek akan berdurasi 10-15 menit dan diunggah ke Youtube dan UI Film Festival sebagai media tayang.
BAGIAN EMPAT Evaluasi
Penulis menggunakan metode kuisioner online sebagai riset kebutuhan, screening film sebagai media pre-test, dan Youtube Analythics dan Focus Group Discussion sebagai media evaluasi.
BAGIAN LIMA Anggaran
Anggaran pembuatan prototipe film pendek ini adalah sebesar Rp700.000,00. Jika film pendek ini diproduksi secara professional akan menghabiskan anggaran sebesar Rp23.375.000,00. Prakiraan pendapatan yang didapatkan melalui sebesar Rp43.069.500,00. Total pendapatan bersih yang didapat sebesar Rp19.694.500,00

PART ONE Situation Analysis
The emergence of internet-based technology has caused the media to change from analog to digital and bring the new media such as social media. Instagram is one of the most popular social media used by digital native. Based on research, Instagram has a strong enough attachment to its users so that it can cause dependency. Therefore, the author made a short film about the use of Instagram social media and the negative effects that might be caused in the future.
PART TWO Development of Benefits and Purposes of Short Film Prototype
This short film has the benefit of being a media for education and media literacy regarding the use of Instagram. This short film also aims to convey a message through an audio-visual medium regarding the misuse of Instagram as a result of dependency.
PART THREE Short Film Prototype that have been developed.
This short movie tells a story about a person that doesn't use Instagram at the very first beginning, until one moment, she decided to use Instagram and caused herself to had a strong dependency of it. This short film will be 10-15 long, and will be uploaded into Youtube and UI Film Festival as broadcasting media platform.
PART FOUR Evaluation
Writer uses online questionnaire method to fulfill research needs, film screening as pre-test media, and Youtube Analytics and focus group discussion as medium of evaluation.
PART FIVE Budget
Expenses budget in making this short film prototype is Rp 700.000,00. If professionally produced, this film will expend Rp 23.375.000,00. Income forecast approximation is around Rp 43.069.500,00. Income total that will be achieved is around Rp 19.694.500."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmat Cahyanur
"Artikel ini memaparkan dekonstruksi gender dalam film pendek Majorité Opprimée karya Eleonore Pourriat dengan menggunakan konsep dekonstruksi Derrida, hubungan gender Connell, dan teori film dari Joseph M. Boggs. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa film pendek Majorité Opprimée karya Eleonore Pourriat ini mendekonstruksi dunia sosial yang biasanya dikuasai lakilaki, menjadi dikuasai perempuan. Peran sosial laki-laki dan perempuan juga didekonstruksi, sejalan dengan identitas gender dan perilakunya.

This article explained the deconstruction in the court-métrage of Eleonore Pourriat, called Majorité Opprimée by using Derrida?s deconstruction concept, Connell?s gender relations concept, and Joseph M. Boggs's film theory. The finding shows that the court-métrage called Majorité Opprimée deconstructed social world that is normally controlled by men, be controlled by women. Social role of men and women were also deconstructed, in line with their gender identity and behavior.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Fadiah Arsyada
"ABSTRACT
Penelitian ini membahas representasi atau gambaran kepustakawanan yang dikaitkan dengan lima poin hukum kepustawanan dari S.R. Ranganathan dalam film pendek The Fantastic Flying Books of Mr. Morris Lessmore karya William Joyce pada tahun 2012. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi makna kepustakawanan melalui hukum kepustakawanan Ranganathan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode kualitatif dengan pendekatan semiotik sintagmatik-paradigmatik Roland Barthes melalui analisis alur, tokoh, dan latar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hukum kepustakawanan Ranganathan tergambar dalam cerita fantasi ini melalui gambaran kegiatan yang dilakukan tokoh utama dalam film pendek.

ABSTRACT
This study discusses the representation of librarianship that associated with five points of librarianship laws by S.R Ranganathan in The Fantastic Flying Books of Mr. Morris Lessmore short film by William Joyce in 2012. The purpose of this thesis is to identify the meaning of librarianship through Ranganathan librarianship laws. This study is using the qualitative method with Roland Barthes rsquo syntagmatic paradigmatic semiotic approach to analyzing plot, character, and settings. The result of this thesis shows that Ranganathan librarianship laws are portrayed in this fantasy story through the representation of activities that carried out by the main character in the short film."
2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annida Puspa Rini Fasah
"Penelitian ini membahas representasi profesionalisme pustakawan dalam mengelola perpustakaan pada film pendek Project: Library. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengidentifikasi representasi profesionalisme pustakawan dalam mengelola perpustakaan dalam film berdasarkan makna sintagmatik dan paradigmatik. Analisis sintagmatik dan paradigmatik dilakukan pada alur, tokoh dan latar.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa representasi profesionalisme pustakawan yang didasarkan etika profesi mampu mencegah pustakawan dari sikap negative. Selain itu, adanya kode etik mampu mendorong pustakawan mengelola perpustakaan menjadi lebih baik.

This study discusses the representation of librarian professionalism in library management in Short film Project Library. The purpose of this research is to identify librarian professionalism representation in library management in film by showing syntagmatic and paradigmatic meaning. Syntagmatic and paradigmatic analyzes are performed on plot, character and setting.
The results of this study indicate that professionalism of librarians based on professional ethics is able to prevent librarians from negative attitudes as well as with the code of conduct applied to encourage librarians to manage libraries for the better.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S67194
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rismawati
"Tulisan ini mengkaji tentang mitos dan realitas yang tergambar dalam film pendek Lamun Sumelang karya Ludy Oji Prastama tahun 2019. Film ini telah mendapat beberapa penghargaan dari Piala Maya 2019. Mitos dan realitas sosial yang digambarkan dalam film ini berlatar belakang masyarakat Gunung Kidul yang masih percaya kepada mitos antara lain pulung gantung, memberi tumbal manusia, dan arwah orang yang bunuh diri akan gentayangan, namun dilandasi dengan suatu argumentasi bahwa kepercayaan terhadap mitos bukan semata-mata dikarenakan masyarakat Gunung Kidul masih percaya terhadap mitos-mitos itu, melainkan dikarenakan kondisi sosial ekonomi yang memprihatinkan hingga situasi kesehatan menjadi terdampak karena ketidakmampuan finansial. Jadi, permasalahan yang perlu dikaji adalah bagaimana representasi mitos dan realitas sosial masyarakat Gunung Kidul yang terkandung dalam film pendek Lamun Sumelang. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan wawasan dan refleksi pada masyarakat tentang mitos dan realitas sosial masyarakat Gunung Kidul. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan sosiologi sastra dari Sapardi Djoko Damono dan pendekatan representasi Stuart Hall untuk menganalisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga mitos, yaitu dan dua realitas sosial, yaitu kesehatan dan ekonomi yang terdapat dalam film pendek Lamun Sumelang. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat dinyatakan bahwa kepercayaan mistis yang digambarkan dalam film ini sangat berkaitan erat dengan kondisi dan situasi persoalan masyarakatnya.

This paper study about myths and realities reflected in the Lamun Sumelang short movie created by Ludy Oji Prastama in 2019. This movie has received several awards from Piala Maya 2019. The myths and social realities reflected in this movie are set in the background of the Gunung Kidul people who still believe in myths, including pulung gantung, giving human sacrifices, and the spirits of people who commit suicide will be overwhelmed, however, it is based on an argument that belief in myths is not solely because the people of Gunung Kidul still believe in these myths, but because of poor socioeconomic conditions until the health situation becomes affected due to financial incompetence. Thus, the problem that needs to be studied is how the representation of the myths and social realities of the Gunung Kidul community contained in the short movie Lamun Sumelang. This study aims to provide insight and reflection on the community about the myths and social realities of the Gunung Kidul community. This research is a qualitative research using the literary sociology approach from Sapardi Djoko Damono and the Stuart Hall representation approach to analyze. The results showed that there are three myths, namely and two social realities, namely health and economics contained in the short film Lamun Sumelang. Based on the results of this research, it can be stated that the mystical beliefs depicted in this film are closely related to the conditions and situation of the problems of the community."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Revikasa
"Artikel dengan judul “Aspek kebohongan dalam Film Pendek Pemean” ini menggunakan pendekatan kualitatif dan menggunakan metode analisis semiotika model Ferdinand De Saussaur. Artikel ini menggunakan film pendek Pemean yang disutradarai oleh Thomas Kris dan di produksi oleh Paniradya Kaistimewaan sebagai objek penelitian. Dalam tugas akhir ini terdapat dua pertanyaan penelitian yaitu:1) Apa makna film pendek Pemean dalam analisis semiotika Ferdinand De Saussure? 2) Pandangan budaya Jawa dalam fenomena yang terjadi dalam film pendek Pemean. Untuk dapat menjawab pertanyaan penelitian tersebut, penulis melakukan tahapan penelitian yakni pengumpulan data yang dilakukan dengan mentranskripsi objek penelitian kedalam bentuk naskah dialog dan mengelompokkan data yang mendukung topik penelitian. Selanjutnya dilakukan tahapan analisis data yang sudah dikelompokkan dengan menggunakan teori dan metode penelitian yang digunakan dan mengaitkannya dengan pemikiran budaya Jawa.. Hasil akhir menyimpulkan bahwa dalam film pendek Pemean ditemukan petanda dan penanda sikap Konsumerisme dan Hedonisme, Eksistensi Diri, Kurang Empati, dan Narsistik. Sikap-sikap tersebut merupakan sikap yang tidak sesuai dalam kebudayaan Jawa karena manusia Jawa pada dasarnya sudah diajarkan oleh leluhur untuk selalu memperhatikan moral dan akhlak yang baik, seperti selalu bersikap andhapasor, prasaja, dan tepa salira.

This article with the title "Aspects of lying in the Short Film Pemean" uses a qualitative approach and uses the Ferdinand De Saussaur model of semiotic analysis method. This article uses the short film Pemean, directed by Thomas Kris and produced by Paniradya Kaistimewaan, as a research object. In this final assignment there are two research questions, namely: 1) What is the meaning of the short film Pemean in Ferdinand De Saussure's semiotic analysis? 2) Javanese cultural views in the phenomena that occur in the short film Pemean. To be able to answer these research questions, the author carried out research stages, namely data collection which was carried out by transcribing research objects into dialogue script form and grouping data that supports the research topic. Next, the data analysis stage was carried out which had been grouped using the theories and research methods used and linking them to Javanese cultural thought. The final results concluded that in the short film Pemean, signs and attitudes of consumerism and hedonism, self-existence, lack of empathy and narcissism were found. These attitudes are attitudes that are not appropriate in Javanese culture because Javanese people have basically been taught by their ancestors to always pay attention to good morals and morals, such as always being andhapasor, prasaja, and tepa salira."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Rayhan Addawa
"Penelitian ini membahas religi Jawa pada representasi sosial masyarakat Jawa dalam film pendek Nyumbang karya dari Montase Production yang disutradarai oleh Rahma Nurlinda Sari (2016). Penelitian ini bertujuan (1) mengidentifikasi pesan yang terdapat pada film Nyumbang, (2) menganalisis nilai religi Jawa dalam film Nyumbang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif dengan pendekatan objektif. Pendekatan objektif merupakan pendekatan yang mengutamakan penyelidikan karya sastra berdasarkan kenyataan teks sastra itu sendiri (Hasanudin dalam Abidin, 2010:75). Data penelitian menggunakan studi kepustakaan serta transkripsi teks dari film Nyumbang. Analisis dalam penelitian ini menggunakan teori analisis isi teks kualitatif dengan teori representasi, serta diperkuat dengan teori prososial dan dikaitkan dengan beberapa proposisi Jawa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa film Nyumbang diciptakan sebagai bentuk pengingat bahwa sejatinya proposisi Jawa yang terdapat di dalam keseharian masyarakat Jawa adalah sebagai pedoman hidup yang harus dipegang dalam hidup sehari-hari. Film pendek Nyumbang turut berperan dalam menjaga serta mengingatkan tradisi atau budaya dari para leluhur kepada masyarakat Jawa khususnya.

This study discusses Javanese religion on the social representation of Javanese society in the short film Nyumbang by Montase Production directed by Rahma Nurlinda Sari (2016). This study aims to (1) identify the message contained in the film Nyumbang, (2) analyze the value of Javanese religion in the film Nyumbang. This study uses a descriptive qualitative method with an objective approach. An objective approach is an approach that prioritizes the investigation of literary works based on the reality of the literary text itself (Hasanudin in Abidin, 2010: 75). The research data use literature study and text transcription from the film Nyumbang. The analysis in this study uses qualitative text content analysis theory with representation theory, and is strengthened by prosocial theory, and is associated with several Javanese propositions. The results showed that the film Nyumbang was created as a form of a reminder that the true Javanese proposition contained in the daily life of the Javanese people is a way of life that must be adhered to in everyday life. The short film Nyumbang plays a role in maintaining and reminding the traditions or culture of the ancestors to the Javanese people in particular."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Valda Kustarini
"Penelitian ini membahas pemaknaan dua film bertemakan hubungan antar etnis di Malaysia yang berjudul Potong Saga dan Halal oleh penonton muda Malaysia. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan cara mewawancara informan yang kriterianya telah ditentukan terlebih dahulu. Informan dalam penelitian ini merupakan mahasiswa Malaysia yang berumur 21 sampai 22 tahun. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam secara langsung maupun daring menggunakan pedoman wawancara semi-terstruktur. Untuk menganalisa data yang telah diperoleh mengginakan teori encoding-decoding Stuart Hall dengan menggolongkan pemaknaan kedalam dominan, negosiasi, dan oposisi. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pemaknaan mahasiswa Malaysia mengenai isu hubungan antar etnis di Malaysia dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Generasi muda Malaysia cenderung lebih terbuka dan lebih mudah berteman dengan beragam etnis.

This research discusses about the construction of meaning of the movie themed ethnic relation in youth audiences (case study of Potong Saga and Halal). This research use qualitative method by interview informants with a certain criteria. Informants on this research are Malaysian youngsters aged 21 and 22 years old. Data collection method was  in-depth interview using a semi structured interview guide. Some interview were done face to face and some of them were done online. Stuart Hall's theory encoding-decoding was used to analyze data. Reception study theory would shows three reception, dominant, negotiation, and rejection. The result showed that the Malaysian youngsters in constructing meaning of ethnic relation film Potong Saga and Halal is different, backgrounds mattered from each of them. Malaysian youngsters were more open from the relation with different ethnics."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
T52073
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>