Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sanda Sabina Karimoeddin
Abstrak :
ABSTRAK
Dalam sejarah kesusasteraan klasik Cina, Li Bai adalah seorang penyair yang sangat terkenal dari zaman Dinasti Tang. Nama Li Bai ini mulai menarik perhatian saya ketika saya mengikuti mata kuliah Kapita Selekta Kesusasteraan Cina beberapa waktu yang lalu. Dalam kuliah ini, antara lain dibicarakan beberapa buah sajak hasil karya Li Bai yang terkenal. Selama mengikuti kuliah ini, saya menjadi tertarik kepada hasil-hasil karyanya dan amat berminat untuk menyelidikinya lebih mendalam lagi. Saya bermaksud untuk mengetahui lebih banyak lagi mengenai kehidupan Li Bai dan juga mengenal sajak-sajak yang lainnya, selain yang telah saya pelajari dalam kuliah.

Saya mendapatkan bahwa sudah banyak sarjana-sarjana barat dari Amerika, Perancis, Belanda, serta sarjana Asia dari Jenang dan Cina sendiri yang menulis mengenai tokoh ini, namun sepengetahuan saya, belum banyak sarjana dari Indonesia yang secara khusus menuliskannya. Hal ini juga lebih mendorong saya mengambil Li Bai sebagai tokoh utama dari skripsi ini. Maka skripsi ini mencoba untuk memberikan gambaran secukupnya mengenai kehidupan Li Bai, juga mengenai sajak-sajak hasil tulisannya. Sebanyak 20 buah hasil karyanya telah saya terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia_
1985
S12989
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mariza
Abstrak :
Cina modern merupakan negara yang menarik untuk dipelajari, seperti halnya Cina masa lampau. Unsur-unsur kebudaya_an, politik, sosial, ekonomi dan hal-hal lain kait mengait di dalam penggalian pengetahuan mengenai Cina. Cina modern sen_diri membentuk dirinya melalui perjalanan sejarah yang sangat panjang. Perubahan dari sistem monarki yang telah berlangsung ribuan tahun menjadi sistem republik memerlukan proses yang panjang dan memakan waktu yang sangat lama. Di dalam perja_lanan sejarah itu juga terdapat konflik menghadapi feodalisme dan imperialisme serta ajaran-ajaran klasik Cina, di antara_nya adalah Konfusianisme. Menjelang tahun-tahun awal terbentuknya republik negara itu, masih banyak kekacauan yang terdapat dalam bidang budaya dan politik serta sosial, dan, ekonomi. Di antara kekacauan tersebut dapat kita sebutkan Perang Candu (1840-1842) yang diakibatkan oleh perdagangan gelap candu oleh Inggris, kemu_dian terjadi pemberontakan Taiping atau sering disebut Revo_lusi Taiping (1850-1864) yang diakibatkan oleh melemahnya faktor ekonomi yang berdasarkan pertanian sehingga terjadi kekurangan sandang-pangan dalam masyarakat dan, hal itu memudahkan timbulnya pemberontakan terhadap pemerintahan dinasti Qing yang sedang berkuasa saat itu. Pengaruh invasi asing pun sudah sampai di Beijing (1856-1860) yang menyebabkan terjadi_nya Perang Candu II pada tahun 1860. Memburuknya keadaan di dalam negeri juga mempengaruhi hu-bungan luar negeri Cina. Terjadinya perang Cina-Jepang (1894-1895) karena memperebutkan wilayah Korea, dan akibat perang i_ni membuat keadaan negara secara politis semakin rapuh, hal i_tu ditambah dengan gerakan pembaruan seratus hari yang dilakukan Kang Youwei. Selain itu juga timbul gerakan petani bawah tanah yang disebut Pemberontakan Boxer (1900)7, setelah perang Boxer selesai, pecah pula perang Rusia-Jepang (1904-1905), memasalahkan wilayah Manchuria. Peristiwa beruntun yang terjadi di Cina menyebabkan lemahnya kedudukan Cina secara sosial-eko_nomi dan politik, dan hal itu juga disebabkan oleh banyaknya perjanjian tidak seimbang antara Cina dan negara-negara asing yang membuat Cina semakin tidak berdaya. Selain itu, peristi_wa Revolusi 1911, merupakan tonggak pertama pendirian negara Republik setalah perjalanan pan jang sejarah di atas. Perjalanan sejarah Cina juga tidak lepas dari kesusaste_raan dan seni. Sastra dan seni merupakan salah satu peranan penting dalam kebudayaan Cina selama 4000 tahun dan juga dalam perjuangan revolusinner membangun Cina masa kini. Harus kita akui perjalanan politik Cina sendiri tidak pernah lepas dari peranan sastra dan seni, sejak zaman lampau hingga kini menyaksikan pemutaran film mengenai perang Rusia-Jepang. Ceri_ta dalam film itu mengisahkan beberapa orang Cina yang bertin_dak sebagai mata-mata pasukan Tsar, orang-orang Cina itu ter_tangkap kemudian ditembak mati oleh Jepang; peristiwa itu di_saksikan pula oleh orang-prang Cina lainnya yang berada mange_lilingi si tertuduh mata-mata. Mungkin cerita itu tidak benar, namun Lu Xun yang merupakan orang Cina satu-satunya yang me_nonton film tersebut tidak ikut bersorak dan bertepuk tangan seperti penonton lain. Baginya sorakan itu terasa begitu som_bong. Peristiwa itu begitu menggores bathinnya dan menyebabkan dia tidak tenang (Wang Shiging, 1984: 60-61). Dari peristiwa itu lahirlah karya Catatan Harian Seorang Gila (Kuangren Riji), diterbitkan pada bulari April 1918, di dalam majalah Pemuda Baru (Xin Qingnian), isinya menyerang etis feodal Cina lama dan ini merupakan karya pertama dalam fiksi modern Cina_(Ting, 1959: 107). Karya fiksi Lu Xun yang pertama lahir, setelah itu dilanjutkan pula dengan Obat (Yap), dalam karya berikutnya dia semakin terlihat dalam permasalahan sosial di Cina. Setelah tahun 1927, yaitu antara tahun 1928-1930 pemiki_ran Lu Xun terasa mengalami perubahan dari teori revolusi Darwin yang telah pernah dipelajarinya sampai ke taori Marxisme--Leninisme yang dia baca dari buku-buku terjemahan bahasa Je_pang. Dalam periode ini dia tertarik mempelajari karya-karya sastra Uni Soviet yang mulai beranjak jauh ke arah Komunisme. Adapun karya-karya sastranya menjelang akhir hayatnya an_tara tahun 1930-1536, mencerminkan keterlibatanya dalam pemi_kiran Marxisme-Leninisme dan Lu Xun mernganggap pemikiran ter_sebut bisa menjadi jalan keluar bagi pemecahan persoalan sosi_al di Cina. Demikian sedikit gambaran mengenai Lu Xun, seorang pemi_kir yang idealis, kritis, dan selalu berusaha menuliskan kea_daan yang terjadi di dalam masyarakat Cina melalui bahasa se_hari-hari, sederhana, lugas namurn padat makna dalam karyanya
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Skripsi ini sebagai bahan dasar telah dipakai teks dalam kitab...... Li Ji Zheng Yi dari kumpulan ..... Shi San Jing Zhu Shu, edisi..
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1983
S12978
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Maksud saja menulis karangan yang singkat ini, ialah sebagai penunjuk bibliografi dari karangan-karangan tentang Lu Sin, seorang tokoh revolusioner terkemuka kesusastraan Tionghoa modern yang terutama pada permulaan abad kedua puluh telah menunjuk jalan kepada kesusastraan Tionghoa moern pada khsusnya dan kepada kebudayaan persatuan Yiongkok pada umuimnya...
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1957
S12940
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mekar Puspa Widiastuti
Abstrak :
Zhang Xianliang adalah satu dari banyak sastrawan Cina yangterkenal di mancanegara dan banyak karyanya yang telah diterjemahkan ke bahasa Inggris, salah satunya adalah cerpen `Kisah Lelaki Tua dan Seekor Anjing' (Xinglaohan he Gou de Gushi) oleh Beatrice Spade. Hal ini menunjukkan bahwa cerpen tersebut diakui dan diminati oleh pembaca di mancanegara, setidaknya oleh para pembaca yang berbahasa Inggris dan berbahasa Indonesia (edisi berbahasa Indonesia diterjemahkan oleh Iwan Fridolin). Cerpen `Kisah Lelaki Tua dan Seekor Anjing' menarik karena menampilkan tokoh bukan berwujud manusia yaitu seekor anjing. Di dalam cerpen ini tokoh `anjing' (gou) tersebut tidak dikisahkan memiliki kemampuan khusus yang ajaib dan bisa membuatnya terkenal. Namun demikian, tokoh `anjing' tersebut memiliki peran yang berarti dalam cerpen. Salah satu perannya yang jelas tampak adalah tokoh tersebut turut menentukan jalan cerita atau alur cerpen, yaitu kematian tokoh `anjing' mengakibatkan kematian tokoh utamanya yaitu Xing Tua (Xinglaohan). Ciri inilah yang membedakannya dari cerpen-cerpen lain dalam buku `Kisah Lelaki Tua dan Seekor Anjing: Kumpulan Cerita Pendek Cina Kontemporer' yang menampilkan tokoh-tokoh berwujud manusia saja. Berangkat dari ciri itu saya berasumsi bahwa tentunya tokoh `anjing' dalam cerpen ini memiliki peran khusus yang tidak bisa digantikan oleh tokoh berwujud lain seperti manusia. Dengan demikian, permasalahan yang hendak saya angkat dalam skripsi ini adalah: peran khusus apa saja yang dimiliki tokoh `anjing' dalam cerpen `Kisah Lelaki Tua dan Seekor Anjing'.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2003
S13049
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Antonia Dewi Wilutomo
Abstrak :
Pertanian ulat sutera yang seharusnya dapat memberi kemakmuran bagi masyarakat petani, pemilik sekaligus penggarapnya, ternyata. justru memiskinkan dan mematikan mereka. Ibarat bidup di sekitar daerah rata air, tetapi mati kahausan. Begitulah yang dialami oleh keluarga Toncbao tua dan masyarakat petani ulat sutera di desanya. Situsi kemiskinan yang secara perlahan mematikan produksi pertanian masyarakat pedasaan ini coba dihidupkan kembali oleh Mao Dun lewai karya cerita pendeknya Ulat Sutera Musim Semi. Penguasaan produksi pertanian beserta alat-alat produksinya oleh bangsa asing diungkap lewat penggambaran proses mekanisasi dan teknologisasi produksi pertanian sehingga meneggusur alat-alat tradisional yang digunakan masyarakat desa. Pengaruh asing sudah begitu kuat sehingga untuk telur ulat suteranya pun mereka harus mambelinya yang berkualitas luar negeri. Akibatnya, pembelian daun murbei terpaksa harus dilakukan karena hasil kebunnya sendri tidak lagi mencukupi. Untuk menutupi kebutuhan ini mereka harus berhutang ke sana kemari dengan harapan keuntungan hasil jualnya nanti Cukup untuk menutupi hutang-hutang mereka. Harapan tinggal harapan, begitulah kira-kira yang terjadi. Hutang, sudah semakin menumpuk tetapi hasil produksi mereka tidak laku di pasaran. Akibatnya, kemiskinan makin menguasai para petani. Kemakmuran masa lampau tinggalah menjadi sebuah nostalgia tanpa mampu direngkuhnya lagi.Kesadaran tradisional mereka te1ah terjerat tanpa mampu melepaskan diri dari sebuah mata rantai sistem kekuasaan ekonomi politik Baru sejak runtuhnya dinasti Qing dan masuknya bangsa barat ke Cina. Demikianlah makna yang ingin disampaikan pengarang lewat karyanya ini. Adapun metode penulisan skripsi ini adalah deskriptif-analitis dengan mengacu pada bahan-bahan kepustakaan yang ada. Melalui analisis judul karya, tokoh dan penokohan serta pola-pola pengulangan gaya bahasa yang digunakan pengarang, penulis mencoba menemukan makna dan pesan yang ingin disampaikan Mao Dun dalam karyanya ini.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S13037
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kuoshu, Harry H.
Carbondale: Southern Illionis University Press, 2002
791.437 5 KUO c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Peking: Chinese Materials Center, 1982
895.130 8 WIN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Grace Monetta
Abstrak :
Rou Pu Tuan ditulis pads masa menjelang keruntuhan dinasti Ming, Novel ini dikenal sebagai salah satu novel erotik dalam kesusastraan klasik Cina karena mengetengahkan banyak adegan seks secara rinci. Pembahasan masalah moral novel Rou Pu Tuan bertujuan mengungkapkan segi pendidikan moral dari novel erotik tersebut. Penulisan skripsi ini memakai metode penelitian kepustakaan dengan menggunakan buku-buku tentang sejarah, moral dan kesusastraan klasik Cina balk yang umum maupun yang khusus mengenai dinasti Ming (1368-1644). Hasil akhir dari pembahasan mengenai moral dalam novel erotik berjudul Rou Pu Tuan ini adalah : Rou Pu Tuan muncul sebagai reaksi penulis terhadap situasi kacau menjelang keruntuhan Ming, Perilaku Para kerusakan moral dalam tubuh pemerintah dan rakyat khususnya yang masuk dalam golongan cendekiawan. Dengan kata lain, lewat novel ini pengarang mengkritik sikap pemerintah dan para cendekiawan. Rou Pu Tuan merupakan alert pengarang untuk menyampaikan amanat serta peringatan pada para pembaca untuk memperbaiki sikapnya karena ada bahaya yang mengintai bangsanya, Penggambaran adegan seks secara rinci dalam novel Rou Pu Tuan sebenarnya bukanlah hal yang luar biasa bagi para pembaca mass itu. Novel-novel seperti Rou Pu Tuan ternyata saat itu sangat digemari dan para pembacanya umumnya terdiri dari golongan atas dan kalangan terhormat...
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S12876
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chengen, Wu
London: Penguin Books, 1961,
895.134 CHE m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>