Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Widiastuti
"Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui laju fiksasi nitrogen strain-strain Nostoc [Vaucher 1803] Bornet et Flahault 1886. Penelitian menggunakan 8 strain Nostoc koleksi Laboratorium Taksonomi Tumbuhan, Departemen Biologi, FMIPA UI. Penelitian menggunakan metode Acetylene Reduction Assay (ARA) dengan 2 ulangan untuk setiap strain Nostoc. Pengujian dilakukan pada strain yang telah berumur 21 hari. Biomassa berat basah strain Nostoc yang digunakan adalah 0,1 gram. Masing-masing strain diinkubasi selama 30, 60, dan 90 menit dengan menambahkan 1 ml gas asetilen.
Hasil penelitian menunjukkan data yang bervariasi untuk masing-masing strain Nostoc pada masing-masing waktu inkubasi. Sebanyak 6 strain Nostoc menunjukkan nilai laju fiksasi nitrogen tertinggi pada waktu inkubasi 30 menit. Sebanyak 2 strain Nostoc menunjukkan nilai laju fiksasi nitrogen tertinggi pada waktu inkubasi 60 menit. Strain Nostoc BTM6-02 menunjukkan nilai laju fiksasi nitrogen yang paling tinggi yaitu 3892,5 μmol (dicapai pada inkubasi 60 menit). Strain Nostoc CPG24 menunjukkan nilai laju fiksasi nitrogen yang paling rendah, yaitu 292,44 μmol (dicapai pada inkubasi 90 menit).

The research of nitrogen fixation rate of Nostoc [Vaucher 1803] Bornet et Flahault 1886 have been done. Eight strains of Nostoc from Plant Taxonomy Culture Collection, Department of Biology, Faculty of Mathematics & Natural Sciences, University of Indonesia, were used. The measurement of nitrogen fixation used Acetylene Reduction Assay (ARA) method with 2 samples for each strain. Experiments were conducted using strains at 21st day age. Wet weight of each strain was 0.1 gram. Then, each Nostoc strain was incubated with addition of 1 ml acetylene for 30, 60, and 90 minutes.
The experiment result showed a different value for each Nostoc strain in every incubation times. Six Nostoc strains showed the highest value of nitrogen fixation after incubated for 30 minutes. Two Nostoc strains showed the highest value of nitrogen fixation after incubated for 60 minutes. Nitrogen fixation rate of BTM6-02 reached the highest value of 3892.5 μmol after incubated for 60 minutes. Nitrogen fixation rate of CPG24 was the lowest ones (292.44 μmol) after incubated for 90 minutes.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S1394
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Diva Rizka Zahrani Maulana
"Tanaman dapat menyerap nitrogen secara efisien jika berbentuk nitrogen terfiksasi, seperti nitrat dan ammonia dalam pupuk. Air Plasma Electrolysis dapat dimanfaatkan dalam produksi pupuk nitrat cair dengan menggunakan bahan baku udara yang diinjeksikan melalui katoda menuju zona plasma. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh produk pupuk nitrat cair yang optimum dari prototipe alat produksi pupuk nitrat cair dengan injeksi udara di katoda dan mendapatkan kondisi operasinya. Penelitian ini dilakukan dalam reaktor batch, dengan variasi daya (400, 500, 600 Watt), laju alir udara (0; 0,4; 0,6; 0,8; 1; 1,2 lpm), jarak antara anoda (zona plasma) dengan injektor katoda (1 cm, 2 cm, 3 cm), variasi komposisi konsentrasi elektrolit (0,01 M K2HPO4/0,006 M K2SO4; 0,011 M K2HPO4/0,007 M K2SO4; 0,018 M K2HPO4/0,007 M K2SO4; 0,011 M K2HPO4/0,008 M K2SO4; dan 0,018 M K2HPO4/0,008 M K2SO4), suhu operasi (25 oC – 50 oC dan 50 oC), dan penambahan aditif Fe2+ (10 ppm, 20 ppm, 30 ppm). Produksi nitrat optimum sebesar 1727,2 ppm dengan energi spesifik sebesar 5,82 kJ/mmol, ketergerusan anoda sebesar 0,06 g, dalam waktu operasi 90 menit, pada daya 600 watt, laju alir udara 0,8 lpm, jarak antara anoda (zona plasma) dan injektor udara katoda sebesar 2 cm, menggunakan larutan elektrolit 0,007 M K₂SO₄ dan 0,011 M KH₂PO₄, dengan penambahan aditif ion Fe²⁺ sebesar 30 ppm, dan penggunaan elektroda Stainless Steel-316 (SS-316).

Plants can efficiently absorb nitrogen when it is in a fixed form, such as nitrate and ammonia in fertilizers. Air Plasma Electrolysis can be utilized in the production of liquid nitrate fertilizer using air injected through the cathode into the plasma zone. This study aims to obtain an optimum liquid nitrate fertilizer product from a prototype nitrate fertilizer production device with air injection at the cathode and to determine its operating conditions. The research is conducted in a batch reactor, with variations in power (400, 500, 600 watts), air flow rate (0; 0.4; 0.6; 0.8; 1; 1.2 lpm), distance between the anode (plasma zone) and cathode injector (1 cm, 2 cm, 3 cm), electrolyte composition (0.01 M K2HPO4/0.006 M K2SO4; 0.011 M K2HPO4/0.007 M K2SO4; 0.018 M K2HPO4/0.007 M K2SO4; 0.011 M K2HPO4/0.008 M K2SO4; and 0.018 M K2HPO4/0.008 M K2SO4), operating temperature (25°C – 50°C and 50°C), and the addition of Fe²⁺ additive (10 ppm, 20 ppm, 30 ppm). The optimum nitrate production is 1727.2 ppm with a specific energy of 5.82 kJ/mmol, anode erosion of 0.06 g, within an operating time of 90 minutes, at a power of 600 watts, air flow rate of 0.8 lpm, a distance between the anode (plasma zone) and cathode air injector of 2 cm, using an electrolyte solution of 0.007 M K₂SO₄ and 0.011 M KH₂PO₄, with the addition of Fe²⁺ ion additive at 30 ppm, and using Stainless Steel-316 (SS-316) electrodes."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library