Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mubarik Ahmad
"ABSTRAK
Saat ini, perkembangan sepak bola sebagai salah satu olahraga yang paling diminati di dunia tentu tidak bisa lepas dari peran media. Peran media ini berdampak pada pemberitaan sepak bola yang semakin beragam. Salah satu ragam yang digunakan media sepak bola pada artikel mereka adalah penggunaan gaya bahasa. Simile, metonimi, dan metafora sangat umum digunakan dalam artikel sepak bola dan yang paling sering digunakan dalam sebuah artikel sepakbola adalah metafora. Artikel ini membahas metafora dalam artikel dari majalah sepak bola Prancis FranceFootball dan unsur-unsur dari sepak bola yang dialihkan oleh metafora itu. Sebagai hasil, penulis menemukan bahwa metafora digunakan untuk menggantikan unsur yang merupakan dasar dalam permainan sepak bola. Hal ini dilakukan untuk memberikan kesan yang lebih mendalam pada unsur sepak bola dialihkan karena mereka dianggap sebagai unsur yang penting untuk dibahas pada artikel. Selanjutnya, penelitian ini menunjukkan bahwa metafora merupakan salah satu faktor yang meningkatkan minat dalam sepak bola.


ABSTRACT
AbstractIn this era, the development of football as one of the most attractive sports in the world cannot be separated from the role of media. It has an impact on the football news which is more diverse. One of the styles that football media use in their articles is figures of speech. Simile, metonymy and metaphor are common used in the football articles the most often used in a football article is metaphor. This article analyzed metaphors in articles of a french football magazine FranceFootball and which elements of football that is diverted by that metaphors. As results, the author found that metaphors are used to replace an element that is the basis for the game of football. This gives deeper impression on the diverted football elements as they are considered as the important element to be discussed on the article. Furthermore, this study shows that metaphor is one of the factors which increase the interest in football."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Gustim Prima Aditya
"Stand-up comedy adalah salah satu jenis komedi yang dalam beberapa tahun belakangan ini menjadi komedi favorit di seluruh dunia. Dalam pembuatan materi, seorang comic, begitu sebutan bagi pelaku stand-up comedy, tidak lepas dari penggunaan unsur kebahasaan. Bahasa yang digunakannya sarat dengan pemainan kata dan banyak menggunakan majas.Tujuan penelitian ini adalah untuk memaparkan permainan kata dan majas dalam meteri stand-up comedy Adam Fields 28 Januari 2014 dan membuktikan bahwa stand-up comedy mengandalkan konflik yang terjadi dan keambiguitasan bahasa. Dengan menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif, penelitian ini dianalisis dengan teori bentuk majas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa materi stand-up comedy Adam Fields sangat memperhatikan unsur keberbahasaan dengan banyaknya penggunaan majas dan permainan kata yang membangun humor
Stand up comedy is a kind of comedy that in the last few years becomes popular all over the world. While arranging the material, the actor of stand up comedy, the so called comic, cannot be separated from the use of linguistic elements. He uses wordplay and figures of speech. One of the performances of Adam Fields, a top comedian in the Netherland, posted on Youtube on 28 January 2014, is the subject of research in this paper. The purpose of this study is to describe the word play and the figures of speech in a stand up set comedy, relies on conflict and language ambiguity. Through qualitative and quantitative methods, this study is analyzed using the theory of the forms of figure of speech.The result of this research show that stand up comedy of Adam Fields is very concern about the use of linguistic element. Furthermore, he uses a lot of figure of speech and wordplay."
2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Dita Darasinta Ramadhani
"ABSTRAK
Jurnal ini membahas gaya bahasa atau majas yang terdapat dalam dua lagu bahasa Belanda yang berjudul Zo Verliefd (2009) dan Stapelgek op Jou (2010) yang dinyanyikan oleh Laura Omloop. Korpus data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu lirik lagu Zo Verliefd (2009) dan Stapelgek op Jou (2010) dapat diakses melalui situs online http://muzikum.eu. Peneliti menggunakan metode kualitatif untuk menganalisis korpus data.
Tujuan penelitian makalah ini adalah untuk menemukan majas apa saja yang terdapat dalam lagu Zo Verliefd (2009) dan Stapelgek op Jou (2010). Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa di dalam lagu terdapat gaya bahasa yang digunakan untuk memberikan kesan tertentu. Dapat dilihat bahwa majas-majas yang terdapat dalam lirik lagu ini sangat mendukung ungkapan perasaan gembira yang dialami oleh seseorang ketika sedang jatuh cinta.

ABSTRACT
This journal focuses on the figure of speech contained in the two Dutch song called Zo Verliefd (2009) and Stapelgek op Jou (2010) sung by Laura Omloop. Corpus of data used in the research are the lyrics of song Zo Verliefd and Stapelgek op Jou which can be accessed through an online site at http://muzikum.eu. Researcher use qualitative method to analyze the corpus of data.
The research objective of this journal is to find of what figure of speech contained in the song Zo Verliefd (2009) and Stapelgek op Jou (2010). From these results, it could be concluded that in the song there is a style that is used to give a certain impression. It can be seen that the figure of speech contained in the lyrics of this song strongly support expression of feelings of joy experienced by a person when in love.
"
2015
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Satya Wahyu Mahardhika
"Penelitian ini membahas pilihan kata dan gaya bahasa iklan susu Nutrilon berbahasa Belanda ditinjau dari aspek semantis. Penelitian dilakukan melalui studi pustaka yang bersifat kualitatif sehingga menghasilkan analisis yang mendalam. Analisis dilakukan untuk memperlihatkan makna keunikan pilihan kata dan gaya bahasa dalam iklan. Ilustrasi sebagai salah satu unsur iklan juga digunakan untuk memperkuat analisis makna. Hasil penelitian menunjukkan bahwa iklan dibuat dengan konsep yang jelas, tercermin melalui adanya pilihan kata yang unik, gaya bahasa yang menarik, dan ilustrasi yang mendukung interpetasi makna dalam iklan. Keunikan pilihan kata dihadirkan melalui penggunaan kata flesvoeding, kleine deskundige, dan kindje. Selain terdapat keunikan pilihan kata yang memiliki makna tertentu, gaya bahasa dalam iklan dimunculkan dalam headline dan subheadline iklan sehingga menjadi sangat persuasif. Unsur persuasif tersebut semakin diperkuat dengan adanya testimoni dari konsumen sehingga konsumen semakin yakin dengan produk yang ditawarkan.

This research will show word choices and figure of speech in the advertisement of Nutrilon baby milk formula in Dutch from semantic approach. A qualitative study is conducted to deepen the analysis. It is used to show the uniqueness of word choices and figure of speech within the corpus to build meaning. Illustration also takes part on creating a stronger meaning in the advertisement. The result shows that the advertisement is made with a clear concept which is reflected through unique word choices, interesting language styles, and illustration that support to build interpretation of the whole meaning. The uniqueness of word choices is presented by specific words related to the content of the advertisement, such as flesvoeding, kleine deskundige, dan kindje. Also, figure of speech is highlighted in headline and subheadline of the advertisement and become more persuasive. The persuasive is reinforced by testimony from the consumer so that they feel convinced with the products offered.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Herny Rahayu
"ABSTRAK
Bentuk-bentuk gaya bahasa kiasan banyak ditemukan dalam berbagai macam meme yang tersebar luas di sosial media untuk memberikan sisi humor bagi para pembacanya. Tidak terkecuali tiap-tiap meme yang diunggah oleh akun Facebook Voetbalhumor yang bertemakan tentang dunia sepak bola, khususnya sepak bola Belanda. Penggunaan gaya bahasa kiasan pada meme tersebut menyebabkan makna yang terkandung di dalamnya tidak dapat tersampaikan secara langsung, sehingga dibutuhkan sebuah konteks yang terkait dengan tiap-tiap meme tersebut untuk dapat memahami makna tersirat di dalamnya dengan baik. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk memaparkan makna tersirat yang terkandung dalam penggunaan gaya bahasa kiasan pada setiap unggahan meme oleh akun Facebook Voetbalhumor dan untuk memahami makna yang terkandung dalam tiap-tiap meme sesuai konteks peristiwa yang terkait. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa setiap meme pada akun Facebook Voetbalhumor mengandung gaya bahasa kiasan sindiran dan untuk memahami makna yang tersirat di dalamnya dibutuhkan konteks.

ABSTRACT
Many forms of figurative language style are found in a wide variety of memes in social media to provide humor to readers. Meme uploaded by a Facebook account of Voetbalhumor is no exception. It has the theme of the football rsquo s world, especially the Dutch football. The use of figurative language style in the meme causes the meaning contained in it can not be conveyed directly. So it takes a context related to each meme to be able to understand every implicit meaning. Therefore, this research aims to expose the implied meanings contained in the use of figurative language styles on each meme uploaded by the Facebook account of Voetbalhumor and to understand the meaning contained in each meme based on the context of the corresponding event. The results of this research indicate that every meme on the Facebook account of Voetbalhumor contains satirical figure of speech and it needs context to understand the implicit meanings."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Fiqih Nadia Wulandari
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas kritik terhadap societ de consommation atau masyarakat konsumeris yang terdapat pada sebuah lagu berjudul Foule Sentimentale karya Alain Souchon. Dalam societ de consommation, konsumsi bukan berdasarkan pada nilai guna suatu objek, namun nilai tanda pada objek tersebut. Hasil analisis menunjukkan bahwa kritik terhadap societ de consommation dalam lagu Foule Sentimentale terlihat dari beberapa hal, diantaranya yaitu jumlah isotopi keburukan yang berjumlah lebih banyak dibanding dengan isotopi kebaikan, banyaknya majas personifikasi dan depersonifikasi pada lirik lagu yang menunjukkan bahwa kebahagiaan bagi societ de consommation hanya disamakan dengan objek/benda, serta banyaknya pengaruh buruk yang terdapat pada ciri-ciri societ de consommation.

ABSTRACT
This research discusses the criticism of the soci t de consommation or consumer society in the song Foule Sentimentale by Alain Souchon. In soci t de consommation, consumption is not based on the use value of an object, but the sign value of that object. The analysis showed that the criticism of soci t de consommation in the song Foule Sentimentale can be seen from several things, such as the number of isotopy of badness which totaled more than isotopy of kindness, the large number of personification and depersonification figure of speech in the song lyrics that show that happiness for the soci t de consommation is simply equated with the object, and a large number of bad influences on the characteristics of soci t de consommation. "
Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Patriot Muslim
"Penelitian ini merupakan kajian gaya bahasa pada slogan sepuluh partai politik yang menjadi peserta pemilu 2012 di Belanda. Slogan adalah perkataan atau kalimat pendek yang menarik, mencolok, dan mudah diingat untuk menjelaskan tujuan suatu ideologi golongan, organisasi, partai politik, dan sebagainya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi gaya bahasa apa saja yang digunakan pada slogan dari sepuluh partai politik di Belanda yang mengikuti pemilu 2012. Dengan menggunakan metode penelitan kualitatif, ditemuka bahwa sepuluh partai politik tersebut antara lain menggunakan gaya bahasa elipsis, paradoks, metonimia, antonomasio, hiperbola, metafora, eufemisme, dan personifikasi.

This research analyses the figure of speech of slogans of ten political parties which had taken part in the Dutch general election held in 2012. Political slogans are words or short phrases that draw attention, are striking, and memorable, they are also used to express the essence of the ideology of political parties, etc. This study aims to identify the figure of speeches that are being used in the slogans of the ten political parties. Using the qualitative method, this analysis shows that the ten slogans have used the following figure of speech ellipse, paradox, metonym, antonomasia, hyperbole, metaphor, euphemism, and personification."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Tari Waya Wulandari
"Gaya bahasa merupakan salah satu cara berbahasa dengan mengekspresikan maksud tertentu tanpa harus mengutarakannya dengan gamblang. Gaya bahasa sindiran merupakan salah satu contoh penggunaan gaya bahasa dengan maksud menyindir lawan bicara di balik penggunaannya. Tulisan ini membahas tentang ungkapan sindiran dalam bahasa Korea yang terdapat dalam film Parasite yang dirilis pada tahun 2019. Dalam tulisan ini, penulis bertujuan untuk menganalisis ungkapan sindiran apa saja yang muncul dalam film Parasite serta mengelompokkannya berdasarkan jenis makna sindiran yang digunakan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan semantik dan pragmatik. Kemudian, ungkapan sindiran tersebut dikelompokkan berdasarkan gaya bahasa sindiran yang dikemukakan oleh Gorys Keraf, yaitu ironi, sinisme dan sarkasme. Dalam penelitian ini ungkapan sindiran berjumlah 26 dengan rincian 13 sindiran ironi, 8 sindiran sinisme, dan 5 sindiran sarkasme. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ungkapan sindiran dipengaruhi oleh partisipan percakapan dan hubungan sosial antara partisipan. Apabila di antara partisipan ada hierarki atau perbedaan kelas, maka kata-kata yang digunakan mengandung makna tersirat. Sedangkan apabila tidak ada kesenjangan di antara partisipan, bahasa yang digunakan cenderung langsung.

Figure of speech is a way of speaking by expressing certain intentions without having to express it clearly. Satirical expressions is one example of using language with the intention of insinuating the interlocutor behind its use. This paper discusses the satirical expressions in Korean contained in the Parasite film released in 2019. In this paper, the author aims to analyze the satire expressions that appear in the Parasite film and classify them based on the type of satire meaning used. This research uses qualitative methods with semantic and pragmatic approaches. Then, the satirical expressions are grouped based on the figure of speech put forward by Gorys Keraf, namely irony, cynicism and sarcasm. In this paper, 26 satirical expressions consist of 13 irony, 8 cynicism, and 5 sarcasm. The results of this paper indicate that satirical expressions are influenced by who the conversation participants are and how the social relationships between the participants. If there are hierarchies or class differences among the participants, the words used have an implied meaning. Meanwhile, if there are no gaps between participants, the language used tends to be direct."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Yusi Asnidar
"Majas personifikasi merupakan salah satu bentuk kiasan yang melekatkan sifat insani pada benda tak ternyawa dan ide abstrak. Majas personifikasi sering menimbulkan masalah dalam penerjemahan karena bersifat khas pada bahasa. Berdasarkan bentuknya, majas personifikasi dapat diterjemahkan dengan menggunakan bentuk figuratif dan bentuk nonfiguratif.
Penerjemahan majas personifikasi BSu ke BSa berbentuk: 1) penerjemahan majas personifikasi BSu menjadi majas personifikasi BSa, 2) penerjemahan majas personifikasi BSu ke majas personifikasi BSa, 3) penerjemahan majas personifikasi BSu ke metafora BSa yang sepadan, 4) penerjemahan majas personifikasi BSu ke simile BSa yang sepadan, 5) penerjemahan majas personifikasi BSu ke idiom BSa yang sepadan, 6) penerjemahan majas personifikasi BSu menjadi bentuk nonfiguratif BSa.
Prosedur yang ditemukan dalam penerjemahan data meliputi transposisi dan modulasi. Transposisi berupa geseran tataran gramatikal ke tataran kata, dan geseran kategori yang meliputi geseran struktur, unit, kelas kata dan intrasistem. Geseran bentuk disebabkan perbedaan sistem dan kaidah bahasa Prancis sebagai BSu dan bahasa Indonesia sebagai BSa. Geseran ini juga dilakukan untuk mengisi kesenjangan leksikal dalam BSa. Modulasi yang ditemukan meliputi geseran sudut pandang, cakupan makna, dan modulasi bebas berupa eksplisitasi dan implisitasi. Modulasi bebas lain yang ditemukan adalah pemadanan bentuk negatif ganda yang menjadi bentuk positif dalam BSu. Geseran makna dalam penerjemahan data ini dilakukan untuk menciptakan keberterjemahan, yakni kewajaran dan kesetalian makna dalam BSa.
Berdasarkan kesepadanannya dari 136 data majas personifikasi BSu yang diterjemahkan ke BSa terdapat 135 data terjemahan yang sepadan dan hanya 1 data terjemahan yang tidak sepadan. Ketidaksepadanan dalam penerjemahan data terjadi karena penerjemah ingin mempertahankan bentuk BSu dan unsur estetis kebahasaan.

Personification is one of figures of speech which renders the inanimate and abstract ideas animate or human, As a figurative item, it's hard to be translated literally, There are two forms of personification translation, figurative and nonfigurative form.
This research aimed at investigating: 1) the forms of the translation, 2) the procedures used in translating SL personification into TL personification, and 3) the factors causing both equivalence and nonequivalence between SL personifications and their translation in Indonesian.
One hundred and thirty six data were collected from Le Noeud de Viperes, a French Novel from Francois Mauriac and their translation in Indonesian from Jalinan War Berbisa, translated by Ida Sundari Husen. Based on form and equivalence, the findings of this research are: 1) Translation of SL personification in equivalent TL personification, 2) Translation of SL personification in nonequivalent TL personification, 3) Translation of SL personification in equivalent TL metaphor, 4) Translation of SL personification in equivalent TL simile, 5) Translation of SL personification in equivalent TL idiom, 6) Translation of SL personification in equivalent TL nonfigurative form.
Based on procedure translation analysis, the findings are: 1) transposition that included: level shill (from grammar to lexis), unit, structure, class, and intra-system shift, 2) Modulation that included: free modulation, Point of view shift, and lexical field shift. Procedures play an important role in creating translation equivalence. The translation nonequivalence is caused by formal correspondence and Language esthetics factors.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2005
T15347
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aryantika Kuntala
"Sejak tahun 2014 hingga 2018, masyarakat Groningen menggencarkan aksi protes yang ditujukan kepada pemerintah Belanda dan NAM, terkait gempa bumi yang sering terjadi di Groningen. Penelitian kualitatif deskriptif ini membahas jenis, fungsi dan makna gaya bahasa yang terkandung pada 24 kalimat protes tersebut. Sumber korpus yang dipergunakan berasal dari hasil pencarian internet yang berkaitan dengan gempa bumi Groningen. Hasil analisis penelitian ini menunjukkan adanya 19 jenis gaya bahasa yang digunakan. Fungsi gaya bahasa pada kalimat-kalimat protes tersebut berguna untuk memberikan penekanan gagasan pada kalimat, mengganti penggunaan kata-kata yang lebih kasar menjadi halus, mendorong masyarakat untuk ikut berpikir, memberikan nilai estetika pada kalimat, membuat kalimat menjadi lebih jenaka dan ringan, memberikan penjelasan tambahan, menyampaikan kritik terhadap pemerintah dan NAM, dan untuk membenarkan situasi di Groningen terkait gempa. Makna konotatif dari kalimat-kalimat protes tersebut adalah: Masyarakat Groningen bersikeras agar ekstrasi gas dihentikan dan mendesak pemerintah serta NAM untuk bertanggung jawab atas gempa bumi Groningen.

Since 2014 until 2018, the residents of Groningen have intensified their protest on the earthquake issues in Groningen, addressed to the Dutch government and the NAM. This qualitative descriptive research discusses figures of speech, functions, and meanings found in these 24 sentences on demonstration banners. The source of the corpus was taken from the internet search results, related to the Groningen earthquakes. The result of this research indicates that there are 19 figures of speech. The functions of the figures of speech are: to emphasize the ideas of the sentences, to replace harsh words into pleasant or polite words, to encourage people to think, to give the aesthetic value of the sentence, to make the sentence more humorous, to provide additional explanations, to criticize the Government and the NAM, and to justify the situation in Groningen related to the earthquake. The connotative meaning of these protest sentences are namely: ­The residents of Groningen insist the gas extraction to be stopped and that the Dutch government and the NAM to be responsible for Groningen earthquake.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>