Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Leinburger, Ralf
Bath: Parragon, 2008
358.438 3 LEI f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Juni Arina Khairiyati
"ABSTRACT
Fenomena migrasi foreign fighter FF ke Suriah telah menjadi perhatian dunia internasional karena tingginya jumlah FF yang berpartisipasi dan beragamnya asal negara para FF tersebut. Salah satu migrasi FF yang menarik untuk dikaji adalah migrasi FF dari Belgia karena Belgia adalah negara dengan proporsi FF terbesar per kapita di Eropa. Sehingga, penelitian ini mengkaji penyebab migrasi warga negara Belgia menjadi FF di Suriah tahun 2011 sampai 2017. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, penelitian ini menggunakan teori strukturasi dalam migrasi untuk menunjukkan pengaruh interaksi antara struktur dan agen dalam migrasi FF Belgia ke Suriah. Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa migrasi warga negara Belgia menjadi FF di Suriah merupakan bentuk agensi FF Belgia terhadap hambatan yang diberikan oleh struktur, yaitu negara Belgia. Oleh karena itu, secara umum dapat dikatakan bahwa migrasi FF terjadi karena adanya isu dan permasalahan sosial di negara asal mereka. Isu dan permasalahan sosial tersebut mendorong mereka untuk bermigrasi untuk mencari sesuatu yang lebih baik di tempat lain, yang tidak bisa mereka dapatkan di negara asalnya.

ABSTRACT
Foreign fighter FF migration to Suriah has become an international concern due to the high number and the diverse origin countries of the FF. One of the intriguing FF migration to study is FF migration from Belgia, due to the fact Belgia has the largest FF proportion per capita in Europe. This study examines the cause of the Belgian FF migration in Syria from 2011 to 2017. To answer the question, this study uses structuration theory in migration to show the influence of agent structure interaction in the Belgian FF migration to Syria. The result of the study indicates the Belgian FF migration to Syria is a form of agency against the obstacles cause by the structure, namely Belgium. Thereby, it could be said FF migration occurred because of societal problems in the origin country. Those societal problems are the catalyst for FF to migrate and looking for something better in another place, something that they could not get in their origin country."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Defense and security serious business, as they represent the integrety and dignity of a nation. It is understandable to assess military power and facilities as crucial to nation's defence, shown in the use of fighter airplanes...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ririn Astuty Ningsih
"Latar Belakang dan Tujuan: Penerbang bekerja di lingkungan ketinggian yang terpajan gaya G dan seiring peningkatan gaya Gz akan berbanding lurus dengan penurunan curah jantung dan oksigenasi otak hal ini akibat perubahan pertukaran gas di paru dalam kondisi hipergravitasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kapasitas difusi paru pada penerbang pesawat tempur serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Metode: Penelitian potong lintang yang dilaksanakan bulan Februari 2019 di Madiun dilakukan pada subjek laki-laki di instansi X Madiun. Jumlah sampel sebanyak 44 orang dipilih secara total sampling. Wawancara dilakukan untuk mengisi kuesioner data dasar, jam terbang dan lama berolahraga. Dilakukan pengukuran spirometri dan DLCO dengan menggunakan alat penggukur spirometri dan DLCO portable (Easyone TM Pro Lab).
Hasil: Penelitian ini mendapatkan hasil sebagian besar peserta (93,2%) memiliki nilai spirometri yang normal hanya 3 peserta (6,8%) mengalami kelainan obstruksi dan tidak didapatkan kelainan restriksi sama sekali dengan nilai rerata VEP1 prediksi 103,3±10,60 % dan nilai median VEP1/KVP 84,5% dengan nilai minimum 63,5% dan nilai maksimum 92,5%. Pada nilai uji DLCO diperoleh hasil sebagian besar peserta (93,2%) memiliki nilai yang normal dan terdapat nilai DLCO mengalami penurunan ringan pada 3 peserta (6,8%) pada kelompok perokok.
Kesimpulan: Nilai kapasitas difusi paru dan pemeriksaan spirometri pada penerbang secara umum normal terdapat sebagian kecil yang mengalami penurunan ringan namun tidak mempunyai hubungan yang bermakna antara parameter DLCO dengan usia, IMT, jam terbang tempur, total jam terbang, menit olahraga dalam sepekan serta indeks Brinkman dan nilai parameter spirometri.

Background: Pilot works in the high environment that exposed by G force. Increasing G force led to linear decreases in cardiac output and blood oxygenation of the brain. Thus, likely due to decreased lung gas exchange capacity in hypergravity. This study aims to investigate the pulmonary diffusing capacity test among Fighter pilots in Madiun.
Methods: This study used cross sectional method conducted on February 2019 in Madiun. The total subjects consist of 44 Fighter pilots based on total sampling. Interview was done to fill out question about sociodemografic and smoking habit, flight hour data and physical fitness. Lung function measurement was done using portable spirometry and DLCO equipment (Easyone TM Pro Lab).
Result: Spirometri result was found in the standard normal range in 41 subjects (93,2%) only 3 subject (6,8%) get obstruction abnormalities and none of them get restriction result. Average VEP1 prediction was 103,3±10,60 % and median range for VEP1/KVP was 84,5(63,5-92,5) %. Lung diffusion capacity measurement was found to be normal in 41 subject (93,2%) and to be deficient in 3 subject (6,8%) in smoker.
Conclusion: This study demosntrated that diffusion capacity and spirometry test in Fighter pilots generally in normal range. Lung diffusion capacity has no association with age, BMI, flight hour, physical fitness, Brinkman index and spirometry parameters.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
T57655
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hubbard, L. Ron, 1911-1986
California: Bridge Publications, Inc., 2012
R 920.9 HUB f
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Leleury, Kevin
"Ancaman perkembangan Foreign Terrorist Fighter FTF telah memasuki kawasan Asia Tenggara, khususnya Indonesia. Tesis ini fokus pada fenomena Foreign Terrorist Fighter asal Uighur yang masuk ke wilayah Indonesia dan merencanakan aksi teror. Fokus dari penelitian tesis ini adalah Foreign Terrorist Fighter asal Uighur yang datang ke Indonesia untuk melakukan aksi teror. Undang-Undang Tindak Pidana Terorisme di Indonesia sendiri belum mengatur perihal Foreign Terrorist Fighter sehingga kekosongan ini menjadi celah para Foreign Terrorist Fighter untuk melaksanakan aksi teror di Indonesia. Penelitian ini mencoba menguraikan bagaimana proses konstruksi penghukuman di Indonesia terhadap fenomena Foreign Terrorist Fighter dengan kondisi Undang-Undang yang masih memberikan ruang gerak bebas terhadap Foreign Terrorist Fighter.
Teori utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Globalization of Crime untuk menjelaskan dinamika perubahan modus aksi teror sehingga terlahir konsep Foreign Terrorist Fighter dan teori Extended Territory untuk menjelaskan proses pelaku aksi teror dalam menjalankan praktik perluasan wilayah.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kedua Foreign Terrorist Fighter Uighur yang berhasil masuk ke Indonesia mengalami penalisasi yang berbeda. Satu tersangka di deportasi ke Cina dan satu tersangka lain menjalani penghukuman di Indonesia. Menimbang perbuatan dan faktor pelaku melakukan aksi teror, putusan yang diberikan merupakan hasil dari pertimbangan asas utilitarian dalam penghukuman.

The threat of Foreign Terrorist Fighter FTF development has entered the Southeast Asia region especially Indonesia. The development of Foreign Terrorist Fighter movement are motivated by globalization of crime that makes the practice of terror has not made regional boundaries as an obstacle. This thesis focuses onthe phenomenon of Foreign Terrorist Fighter from Uyghur who entered into Indonesian territory and planned for terror acts. The Uyghur are based in Xinjiang, China and their religious majority are Moslem. Uyghur is one of three main Chinese tribes that subjected to persecution by the local government. This government action generate Uyghur expression of complaints against policy and violence has become a container of Uyghur protest expression against the Chinese government.
The main theory in this research used Globalization of Crime theory to explain the dynamics of change in the mode of action of terror and create Foreign Terrorist Fighter concept, and Extended Territory theory to explain the process of terroris tactors in carrying out the practice of regional expansion.
The results of this study shows that two Foreign Terrorist Fighter Uighur who successfully entered into Indonesia experienced a different penalization. One suspect was deported to China and one other suspect was sentenced in Indonesia. Considering the actions and factors of the perpetrators acts of terror, the verdict based on utilitarian principlein punishment.
"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2017
T49494
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Mulyadi Zaelani
"Foreign Terrorist Fighter (FTF) adalah orang yang berpergian ke zona konflik secara sukarela berbasis ideologi dan faktor pendorong lainnya. Isu FTF sering diasosiasikan dengan tindakan terorisme, termasuk penanganan negara melalui kebijakan yang dikeluarkannya. Melalui tulisan ini, penulis meninjau literatur yang membahas fenomena FTF. Berdasarkan pengorganisasian literatur, ditemukan bahwa terdapat dua komponen penting yaitu motivasi dan agensi. Kemudian temuan motivasi dan agensi disilangkan yang menghasilkan empat kuadran yaitu: (1) motivasi internal dan agensi non-negara; (2) motivasi eksternal dan agensi non-negara; (3) motivasi eksternal dan agensi negara; dan (4) motivasi internal dan agensi negara. Pada hasil pemetaan literatur ditemukan bahwa literatur mengenai FTF bersifat khusus di kawasan tertentu yaitu Eropa dan Timur Tengah, tidak bersifat universal. Perdebatan yang muncul pun hanya mencakup pada faktor penyebab, sehingga perlu kajian dengan pendekatan HI. Menggunakan konsep agama dan konstruktivisme, disebutkan bahwa tingginya arus FTF terjadi karena benturan identitas agama dalam konflik dan kontestasi ideasional melalui agen dan struktur."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rizqa Aisya Su'ada
"Penelitian ini bertujuan untuk menggali reproduksi counter-discourse di antara acne fighter pengikut beauty influencer Ratu Ghania di Instagram. Berbagai studi terdahulu menunjukkan bahwa influencer berperan dalam mereproduksi diskursus standar kecantikan maupun counter-discourse; yang kemudian direproduksi oleh para pengikut mereka. Namun, studi sebelumnya berfokus pada pengikut beauty influencer yang melakukan counter-discourse tidak membahas lebih lanjut mengenai partisipasi para pengikut dalam mereproduksi counter-discourse melalui representasi diri tertentu di media sosial. Dengan menggunakan pemikiran Foucault mengenai counter-discourse dan representasi diri lewat media sosial dari Rettberg, peneliti berargumen bahwa acne fighter mereproduksi counter-discourse terhadap diskursus standar kecantikan secara diskursif dengan menganggap kulit wajah berjerawat itu cantik serta mendefinisikan kecantikan melalui kecantikan dari dalam (inner beauty) sebagai bargaining power dalam perlawanan mereka. Kemudian, counter-discourse diwujudkan secara material melalui tindakan representasi diri di media sosial. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa acne fighter mereproduksi counter-discourse melalui representasi diri yang dilakukan di Instagram secara visual, tekstual, dan kuantitatif. Narasi counter-discourse berupa kecantikan wajah berjerawat serta kecantikan dari dalam yang ditemukan dalam penelitian ini merupakan representasi dari diskursus yang dioperasikan oleh industri kecantikan melalui beauty influencer serta kontes kecantikan. Diskursus yang direproduksi acne fighter merupakan negosiasi terhadap diskursus dominan mengenai kecantikan perempuan. Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah wawancara mendalam, observasi non partisipan, serta photo elicitation.

This research aims to explain counter-discourse reproduction among acne fighters who follow beauty Influencer Ratu Ghania on Instagram. Previous studies have shown that beauty influencers participate in the reproduction of beauty standards discourse as well as the counter-discourse; which is then being reproduced by their followers. However, previous studies focusing on beauty influencer’s followers who reproduced counter-discourse did not discuss further about their participation in self representation in social media. Through Foucault's concept of counter-discourse and Rettberg’s model of self representation in social media, the researcher argues that acne fighters reproduce counter-discourse against the discourse of beauty standards discursively by stating acne-prone skin as beautiful and defining beauty through inner beauty as bargaining power in their resistance. Counter-discourse is also manifested materially through acts of self-representation on social media. This research finds that acne fighters reproduce counter-discourse by engaging in self representation on Instagram through visual, textual, and quantitative forms. The counter-discourse narrative, in the form of the beauty of acne and inner beauty found in this study, represents the discourse that is operated by the beauty industry through beauty influencers and beauty pageants. The discourse that is being reproduced by acne fighters could be seen as negotiation of dominant discourse on women’s beauty. The research data were obtained through in-depth interview, observation, and photo elicitation."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gagat Riano
"Menentukan suatu lokasi dimana fasilitas akan dibangun merupakan salah satu faktor penting dalam proses perencanaan bisnis maupun militer. Indonesia, sebagai negara yang memiliki wilayah yang luas, memiliki permasalahan didalam menentukan lokasi yang tepat untuk menempatkan skuadron pesawat tempur yang dimilikinya dalam sistem pertahanan nasional. Masalahnya menjadi lebih rumit karena keterbatasan anggaran pertahanan. Penelitian ini mengintegrasikan Analytic Hierarchy Process (AHP) dan pemrograman matematika untuk mengatasi masalah tersebut. Penelitian kami menunjukkan bahwa Angkatan Udara Indonesia membutuhkan tiga pangkalan angkatan udara lagi sebagai pangkalan operasional skuadron pertahanan tempur. Diharapkan bahwa penelitian ini dapat digunakan untuk mengoptimalkan alutsista yang dimiliki dalam sistem pertahanan udara nasional.

Determining the location of a facility is one of the critical factors in a business as well as the military. Indonesia, as a vast and large country, has a challenge in determining the location of the fighter squadron to guard the national defense. The problem gets more complicated since the defense budget is limited. This research integrates the Analytic Hierarchy Process (AHP) and mathematical programming to deal with the problem. Our research shows that the Indonesian Air Force needs three more air force bases for the operational fighter unit squadron. It is hoped that this research will be used for the development of an optimal national air defense system."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>