Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siringoringo, Christoper Sabungan
"Penelitian ini mengeksplorasi dinamika perlindungan hukum terhadap karya cipta film yang dilombakan dalam festival film, dengan fokus utama pada pelanggaran hak moral. Ide dan gagasan kreatif adalah fondasi dasar dalam penciptaan karya, namun ide tidak dapat dilindungi hingga diwujudkan dalam bentuk ekspresi yang konkret. Hak cipta memberikan perlindungan hukum bagi karya seni dan kesusasteraan melalui Konvensi Bern, yang kemudian diperkuat oleh perjanjian TRIPs dalam lingkup perdagangan internasional. Indonesia, sebagai bagian dari kerangka global ini, telah mengadopsi regulasi yang relevan melalui undang-undang dan ratifikasi konvensi internasional. Proses pembuatan film terdiri dari pra-produksi, produksi, pasca-produksi, dan distribusi, di mana setiap tahap memerlukan perlindungan hak cipta. Namun, tantangan muncul ketika karya film diikutsertakan dalam kompetisi festival film, terutama terkait klausula baku dalam perjanjian yang dapat merugikan peserta, seperti pengalihan hak cipta kepada panitia. Meskipun Konvensi Bern hanya mengatur hak moral yang terdiri dari right of paternity dan right of integrity, ada dua hak lain dalam doktrin hak cipta, yaitu right of divulgate dan right of retraction, yang belum diatur dalam undang-undang di Indonesia. Penelitian ini juga menyoroti masalah hukum yang muncul, khususnya pelanggaran hak moral yang terjadi ketika potongan film digunakan tanpa mencantumkan pemilik aslinya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perlindungan hukum yang ada, mengevaluasi kecukupan regulasi di Indonesia, dan menawarkan solusi untuk melindungi hak moral pencipta film. Dengan demikian, penelitian ini memberikan tinjauan yuridis yang mendalam mengenai pelanggaran hak moral dalam konteks festival film, yang diharapkan dapat meningkatkan perlindungan hukum bagi karya cipta digital sinematografi di Indonesia.

This study delves into the legal protection dynamics for film copyrights submitted to film festivals, with a primary focus on moral rights violations. Creative ideas and concepts form the fundamental basis for the creation of works; however, these ideas cannot be protected until they are manifested in concrete expressions. Copyright law provides legal protection for artistic and literary works through the Berne Convention, which is further bolstered by the TRIPs agreement within the international trade framework. As part of this global framework, Indonesia has implemented relevant regulations through domestic laws and the ratification of international conventions. The film production process encompasses pre-production, production, post-production, and distribution, each stage necessitating copyright protection. Nonetheless, challenges arise when films are submitted to festival competitions, particularly concerning standard clauses in agreements that may disadvantage participants, such as the transfer of copyright to the organizers. While the Berne Convention addresses moral rights, including the right of paternity and the right of integrity, it does not encompass other rights in copyright doctrine, such as the right of divulgation and the right of retraction, which remain unregulated under Indonesian law. This study also highlights the legal issues arising from the use of film excerpts without proper attribution to the original creators, constituting a violation of moral rights. The objective of this research is to analyze the current legal protections, assess the adequacy of Indonesian regulations, and propose solutions to safeguard the moral rights of filmmakers. Consequently, this study provides a comprehensive juridical review of moral rights violations within the context of film festivals, aiming to enhance legal protection for digital cinematographic works in Indonesia."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ifa Isfansyah
"Berangkat dari pengalaman menginisiasi Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF), Ifa Isfansyah menyusun buku Mengelola Festival Film. Selain ditujukan untuk kalangan internal JAFF sebagai pegangan penyelenggaraannya, buku ini bisa dijadikan referensi pelaksanaan festival film lain secara umum.
Dengan membaca buku ini, penyelenggara festival film mempunyai acuan untuk menjalankan organisasi, memahami teknis pelaksanaan, meningkatkan kapasitas penonton dengan tetap menjaga karakteristik festival, serta membangun jaringan dan kolaborasi yang mempunyai visi yang sama.
Buku ini dilengkapi dengan langkah-langkah persiapan, saat berlangsung, dan setelah festival film selesai. Panduan yang memungkinkan kita untuk fokus pada tujuan utama penyelenggaraan festival film: menghidupkan acara yang menyatukan masyarakat dengan film beserta pembuatnya untuk menciptakan budaya sinema."
Jakarta: PT Gramedia, 2024
791.430 25 IFA m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Nayla Aprilia Latukau
" ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai preferensi penonton dewasa muda di Indonesia terhadap festival film. Festival film pada penelitian ini merujuk pada screening dalam acara The World of Ghibli Jakarta. Melalui penelitian ini, penjelasan mengenai preferensi penonton dewasa muda terhadap screening film ini akan dipaparkan menggunakan teori Media Use. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian kualitatif, dengan paradigma konstruktivisme. Hasil penelitian menemukan bahwa penonton memiliki preferensi terhadap screening film ini. Preferensi terhadap screening ini yang terbentuk didasari atas dua hal, yaitu kesukaan atau preferensi penonton terhadap film-film Studio Ghibli (sebagai film-film yang ditayangkan pada screening ini), serta adanya ekspektasi akan adanya pengalaman menonton yang berbeda, melihat bahwa screening ini diadakan di bioskop.

ABSTRACT
This study discusses the preferences of young adult audiences in Indonesia for film festivals. The film festival in this study refers to screening in The World of Ghibli Jakarta event. Through this research, an explanation of young adult audience preferences towards screening this film will be presented using Media Use theory. This research was conducted with a qualitative research method, with a constructivism paradigm. The results found that viewers have a preference for screening this film. Preference for this screening is formed based on two things, namely the audiences preference for Studio Ghibli films (as films shown on this screening), as well as the expectation of a different viewing experience, seeing that this screening is held in cinema."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library