Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 56 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sonia Indriasari
Abstrak :
Karakteristik setiap festival budaya adalah unik, dan karenanya tak ada satu model standar yang dapat digunakan untuk mengelola semua jenis festival. Pengelolaan festival budaya secara modern dan profesional memerlukan kepekaan, yang di sini berarti mempertimbangkan keunikan tradisi dan budaya komunitas yang ingin diangkat. Pengelolaan modern dalam hal ini berarti pengelolaan yang menerapkan tata cara pengelolaan modern seperti perencanaan, pembagian tugas, analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opprtunities, Threats), metode TAM (Team Action Management), promosi melalui media massa, dan evaluasi keseluruhan kegiatan, termasuk penilaian apakah tujuan sudah sesuai dengan hasilnya. Dengan cara itu kita bisa melihat sejauh mana cara-cara pengelolaan modern dapat diterapkan pada penyelenggaraan suatu festival budaya sehingga dapat mengakomodasi harapan pengunjung dan pemilik tradisi yang ingin dirayakan. Sebagai studi kasus, dipilihlah pengelolaan Festival Tradisi Lisan Maritim Wakatobi.
Every cultural festival is unique in characteristic, therefore not a single standard model could fit into all sorts of festival. Modern management of a cultural festival needs to be sensitive to the uniqueness of the traditions and communities. Modern management here means the implementation of the models of modern management such as SWOT (Strengths, Weaknesses, Opprtunities, Threats) analysis and TAM (Team Action Management) method, promotion through mass media, and evaluation. By those tools we could see how far these modern management models could be applied in cultural festival management in Indonesia so the ecent could accommodate both audiences and the traditional artists. The management of Maritime Oral Tradition Festival in Wakatobi 2009 is chosen as the case study.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
T25942
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Direktorat Jendral PPG, Departemen Penerangan , 1991
791.43 IND f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Dewan Kesenian Jakarta, 1986
780.79 DEW e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Miko
Abstrak :
ABSTRAK Kebertahanan suatu praktek sosial dalam suatu komunitas dapat dianggap sebagai pencerminan kebermaknaan tindakan sosial tersebut bagi komunitasnya. Tabuik Piaman merupakan salah satu dari sejumlah khazanah ritual dalam masyarakat Minangkabau di Sumatera Barat. Namun demikian, ia tidak menjadi kekhasan bagi masyarakat Minangkabau umumnya, melainkan hanya bagi komunitas terbatas di daerah Pariaman. Margaret Kartomi (1986) menamakan tipe ritual tabuik ini sebagai ritual ala Perso -Indian. Penamaan ini berkaitan dengan anggapan bahwa muasal tabuik di Pariaman merupakan produk difusi yang bermula dari persentuhan kultural antara kebudayaan Persia dengan India, untuk kemudian India dengan Indonesia. Ritual sebagai sebuah peristiwa sosial dapat dipandang sebagai kesatuan struktural yang terdiri dari unsur mitos, ritual dan komunitas pendukungnya. Hakikat mitos dipandang merupakan representase dari sistem pengetahuan dan keyakinan komunitas, sedangkan ritual merupakan tindakan simbolik yang memperlihatkan cara bagaimana komunitas mengaktualisasikan apa yang dikatakan oleh sistem pengetahuan dan keyakinan komunitasnya. Sementara itu, dalam kedudukannya sebagai pendukung suatu kebudayaan, komunitas adalah subyek penerima, pemaham mitos serta petindak ritual. Bagaimana terbentuk signifikansi kesalingterkaitan antara cakrawala mitos, ritual dan orientasi komunitas terhadap unsur lain di luar sistem mitos merupakan soal yang ditelusuri. Perwujudan relasi struktural antara mitos, ritual dan orientasi komunitas terhadap sistem tradisional dan nasional tersebut dipandang merupakan pencerminan dari perubahan sosiokultural masyarakat. Melalui studi kasus ritual tabuik di Pariaman, ditemukan pandangan bahwa sistem mitos berfungsi sebagai kode kultural bagi pelaksanaan ritual, di satu pihak, akan tetapi struktur ritual itu sendiri terwujud dalam suatu kekhasan, di lain pihak. Kekhasan struktur ritual itu sendiri merupakan manifestasi dari orientasi komunitas terhadap sistem tradisional dan nasional yang menjadi bagian dari lingkungan sosial masyarakat. dengan kata lain, cakrawala tabuik adalah perwujudan yang khas dari perpaduan cakrawala mitos dan ritual serta sikap kultural komunitas terhadap khazanah tradisional dan suasana-suasana nasional di Indonesia.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ares Albirru Amsal
Abstrak :
ABSTRAK
Pariwisata merupakan sektor terpenting bagi beberapa negara karena memengaruhi pertumbuhan ekonomi. Festival sebagai bagian acara pariwisata dapat digunakan sebagai penarik kedatangan turis. Untuk kesuksesan festival, beberapa persyaratan harus dipenuhi seperti pengalaman yang berkesan, kepribadian festival yang menarik dan reputasi yang baik. Pine dan Gilmore 1998 mendeskripsikan terdapat empat dimensi dari pengalaman ekonomi experience economy yaitu; edukasi, hiburan, pelarian dan estetika. Dengan Structural Equation Modeling SEM pada data Festival Makanan Kampoeng Tempo Doeloe 206 sampel, studi ini ditujukan untuk menemukan dampak dari empat dimensi pengalaman terhadap kepribadian festival, lalu menganalisa pengaruh kepribadian festival pada reputasinya. Hasil penelitian menunjukan hiburan, edukasi dan estetika secara signifikan berpengaruh positif terhadap kepribadian festival. Hasil lainnya juga menunjukan bahwa kepribadian festival berpengaruh positif secara signifikan pada reputasi festival. Penelitian ini berguna bagi pemerintah maupun pengelola acara pariwisata dalam mengelola festival.
ABSTRACT
Tourism is one of the most essential sector for several countries because it affects the economic growth. Festival, as a part of event tourism, can be used as tourist attraction. To achieve success in festival, some conditions have to be fulfilled i.e memorable experience of festival, keen festival personality and its reputation. Pine and Gilmore 1998 described four dementionals of experience economy which are education, entertainment, escapism and esthetic. Using Structural Equation Modeling SEM on Festival Makanan Kampoeng Tempo Doeloe 206 samples, this study conducted to determine the effect of four experience dementions on festival personality and the influence of festival personality towards reputation. The result are showed that entertainment, education and esthetic have the significant positive effect on the festival personality. This study also reveals that festival personality have a significant positive influence on reputation. This research can be useful for government or tourism event organiser while organising festivals.
2017
T47870
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wei, Liming
Beijing : China Intercontinental Press, 2010
SIN 306.9051 WEI c (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hooykaas, Christiaan, 1902-1979
The Hague: Martinus Nijhoff, 1977
299 HOO b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Abstrak :
FBN atau festival Budaya Nitiprayan merupakan perhelatan budaya yang dilakukan oleh warga Dusun Jomegatan, Nitiprayan serta Gumuk. Perhelatan "akbar" ini telah di gelar sebanyak tiga kali, semenjak tahun 2003....
PATRA 10(1-2) 2009
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6   >>