Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Olson, James Stuart, 1946-
Chichester, West Sussex: Wiley Blackwell, 2014
959.704 OLS w
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Gratia Kristines Ekklesia Rotti
"Tesis ini membahas mengenai dampak pendekatan Experiential Marketing yang
terdiri dari Sense, Feel, Think, Act, dan Relate yang diterapkan Blitz Megaplex
Grand Indonesia terhadap Customer Satisfaction, dan juga pengaruh kepuasan
tersebut terhadap Attitudinal Loyalty dan Behavioral Loyalty. Penelitian ini
merupakan penelitian eksploratorif dan deskriptif.
Hasil dari penelitian ini mengatakan bahwa Customer Satisfaction dapat ditingkatkan dengan memberikan pengalaman berbasis Feel dengan cara mempengaruhi suasana hati, perasaan, dan emosi, dan Relate dengan menciptakan identitas sosial bagi pelanggan dalam menggunakan sebuah produk. Hasil penelitian juga menunjukan bahwa Customer Satisfaction berpengaruh secara signifikan terhadap Attitudinal Loyalty, namun tidak secara signifikan terhadap Behavioral Loyalty.

This thesis discusses the effect of Experiential Marketing which is consisted of Sense, Feel, Think, Act, and Relate that has been applied by Blitz Megaplex Grand Indonesia toward Customer Satisfaction, and its impact on Attitudinal Loyalty and Behavioral Loyalty. This research is exploratory and descriptive research.
The results of this research show that Customer Satisfaction can be driven by Feel with its mood and emotion impact; and Relate with its social identity for those who use the product. The results also suggest that Customer Satisfaction significantly influence Attitudinal Loyalty, and did not significantly influence Behavioral Loyalty.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2012
T29954
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika Ayu
"Pesatnya pertumbuhan dan tingginya persaingan café dan restoran, manajemen restoran harus bisa memenuhi keinginan pelanggannya, hal itu dapat diwujudkan dengan memberikan nilai lebih dan pengalaman-pengalaman yang unik kepada konsumennya. Terlepas dari teknologi yang sudah maju, pengalaman dapat dijadikan strategi baru dalam pemasaran global saat ini.
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dengan varibel experiential marketing sebagai variable independen dan variable loyalitas pelanggan sebagai variable dependen. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan cara menyebarkan kuesioner. dimensi waktu pada penelitian ini bersifat cross sectional. Sampel yang dipilih adalah konsumen yang telah melakukan kunjungan ke Hard Rock Cafe Jakarta minimal 2 kali.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah, adanya pengaruh experiential marketing terhadap loyalitas pelanggan. Hal ini dibuktikan pada hasil dari pengolahan data yang mana nilai dari mean setiap dimensi dalam kategori tinggi. Selain itu diketahui juga dimensi sense adalah dimensi yang paling dominan dari variabel independen (experiential marketing) dalam mempengaruhi loyalitas pelanggan. Hasil penelitian ini dapat menjadi referensi bagi Hard Rock CafeJakarta, untuk lebih meningkatkan loyalitas pelanggan dan bersaing dengan kompetitornya.

The rapid and growth and increasing competition of café and restaurant, makes the management needto fulfill the costumers wants. It can be manifested by giving more added value and unique experiences to their consumers. Apart from the fact that technology is advancing, experiences can be applied as a new strategy in global marketing nowadays.
This research is a quantitative research, with experiential marketing as independent variable and consumer loyalty as dependent variable. The technique of data gathering is by spreading questionnaire. The time dimension in this research is cross sectional. The chosen sample is the consumers who have visited Hard Rock Café at least twice.
The results from this research is, experiential marketing is influencing consumer loyalty. This is proven by data tabulations which the value of mean of each dimension is on high category. Besides that, it is known that sense dimension is a most dominant one from the independent variable (experiential marketing) in influencing consumer?s loyalty. This research result can be reference to Hard Rock Café Jakarta, to increase consumer loyalty and compete better."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dad Murniah
"Tesis ini meneliti salah satu dari karya-karya Ahmad Tohari yang berjudul Bekisar Merah. Ahmad Tohari dikenal sebagai seorang pengarang yang selalu menceritakan kehidupan masyarakat desa. Masalah pedesaan merupakan hal yang menarik untuk diteliti karena dunia pedesaan mempunyai bentuk yang mapan dan lukisan alam serta budaya yang dapat menambah wawasan pemikiran.
Dari hasil analisis, tesis ini dapat disimpulkan bahwa konflik-konflik yang terdapat dalam novel Bekisar Merah karya Ahmad Tohari terbangun dari konflik-konflik yang terjadi pada individu dengan alam, individu dengan individu, dan individu dengan masyarakat. Konflik itu terlihat pada satuan-satuan isi cerita berupa tindakan dan deskripsi yang menyebabkan alur bergerak. Konflik juga terlihat pada analisis tokoh yaitu dengan adanya penokohan yang berbeda secara mencolok, baik fisik maupun psikis antara tokoh Lasi (tokoh utama) dengan tokoh-tokoh lain. Konflik juga terlihat pada analisis latar, yaitu dengan adanya pelukisan alam yang sulit untuk dikuasai manusia yang menyebabkan manusianya pasrah dengan keadaan yang sudah ada tanpa berusaha mengubahnya untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik.
Pemahaman tentang alur, tokoh, dan latar membantu memahami makna sebuah karya sastra. Permasalahan yang dapat diketahui dari analisis alur, tokoh, dan latar novel Bekisar Merah dirumuskan dalam sebuah tema yaitu pencarian jati diri manusia yang menyebabkan setiap individu tokoh tiba-tiba mengedepankan sebuah kepentingan yang untuk ukuran sebuah desa yang selama ini mempunyai rasa kebersamaan yang tinggi, tenggang rasa, serta gotong-royong adalah hal yang baru dan hal yang mengakibatkan terjadinya konflik."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2002
T11700
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imran Ridwan
"Horizontal form feel merupakan sebuah mesin industri yang banyak digunakan pada industri makanan, kimia, obat-obatan, atau industri yang menggunakan saset/kemasan (yang biasanya berupa lembaran alumunium) untuk membungkus hasil produksinya yang berupa serbuk, granule, atau bahkan cairan. Pada mesin ini terdapat 3 langkah proses utamanya yaitu: memasukkan serbuk tersebut ke dalam kemasan aluminium, kemudian ditutup dengan cara dipanaskan, dan terakhir dipotong. Tujuan utama dikembangkannya mesin ini adalah untuk memenuhi permintaan produksi yang semakin membesar dan rasionalisasi jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan.
Dilatarbelakangi oleh kurang effisiennya sistem pengisian bubuk granule obat secara manual beserta mesin pemanas manualnya, maka penulis berkeinginan menulis sistem perancangan mesin HFFS beserta sistem pengaturan/kontrolnya untuk dapat menghasilkan unjuk kerja yang optimal. Tulisan ini akan membahas unjuk kerja mesin HFFS mulai dari perencanaan rangkaian proses, gambar proses HFFS, sampai simulasi PLC pada kontrol mesin HFFS yang mencakup ladder diagram, mnemonic list, sampai time chart diagram yang akan dihasilkan. Juga dipresentasikan pula analisa pengujian pneumatik pada silinder untuk digunakan sebagai acuan penggunaan timer pada PLC."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S36805
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Panji Prasetyo
"Seni Gamelan Jawa ada secara historisitasnya, yang dimulai dari zaman Pra-historis, zaman Hindhu - Buddha, zaman Islam, sampai zaman Kolonial. Gamelan Jawa secara instrumental juga memiliki unsur - unsur akan kesadaran manusia Jawa itu sendiri, yang terdiri dari: 1. 'rasa' (sebagai ekspresi dari kesadaran manusia Jawa di dalam permainan Gamelan Jawa), 2. pengalaman estetis dari permainan dan kesatuan harmonisasi Gamelan Jawa, dan 3. pengalaman religius (sebagai wujud kesatuan aku dengan yang Transenden). Seni Gamelan Jawa juga selalu mengikuti perkembangan zamannya secara kreatif untuk dapat eksis, yang menjadi sebuah, 4. seni hiburan maupun bersifat kontemporer (seperti pandangan Collingwood bahwa seni yang salah satunya memiliki sifat yang menghibur, dan juga sebagai, 5. mediasi untuk mengekspresikan diri), walaupun unsur tradisinya tidak akan pernah lepas secara instrumentalnya sendiri.

The art of Gamelan Javanese is any certainly in historisity, that to begin from before history age, Hindu - Buddha age, Islam age, until colonial age. The Gamelan of Javanese have also instrumentally every element about consciousness from Javanese Human, that to consist of: 1. 'Feel' (to an expression from consciousness of Javanese Human in an performance from Gamelan Javanese), 2. aesthetic of experience from an performance and unity of harmonization from Gamelan Javanese, and 3. religious of experience (as shape to unity about I with something transcendently). The art of Gamelan Javanese also always to follow about trend of periodly the creativity to exist, that become 4. the art as amusement and contemporerly (as viewing from Collingwood, that the art is one of other, have quality amusemently, and 5. as meditation to expression of itself), even though element of tradition from it will not ever instrumentally to loos."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S1336
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Adisti Pravitasari
"Experiential marketing merupakan sebuah cara yang digunakan untuk menghadapi fenomena pergeseran nilai ekonomi ke tahap experience. Hal ini dilakukan sebagai suatu pendekatan penekanan pada diferensiasi produk dengan memberikan memorable experience. Experiential marketing diterapkan melalui pendekatan sense, feel, think, act dan relate. Penelitian ini membahas pengaruh experiential marketing terhadap customer loyalty Blitzmegaplex 4DX Mall of Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner kepada 100 orang pengunjung Blitzmegaplex 4DX Mall of Indonesia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa experiential marketing atau variasi sense, feel, think, act dan relate memiliki pengaruh terhadap pembentukan customer loyalty.

Experiential marketing is implied to face the economic value-lifted phenomenon to experience stage. It is implied as the approach of product differentiation focused by providing the memorable experience. Experiential marketing is also implied by five-dimensional model approaches (sense, feel, think, act and relate). This research examined the influence of the five-dimensional model toward customer loyalty of Blitzmegaplex 4DX Mall of Indonesia. This research used a quantitative approach by distributing questionnaires to 100 Blitzmegaplex 4DX’s customer at Mall of Indonesia. The result of this research showed that the five-dimensional models of experiential marketing has an influence on customer loyalty.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karima Shehab
"ABSTRAK
Luxury goods di Indonesia semakin dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat, hal ini dapat dilihat dari nilai pasar luxury goods yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Namun seiring meningkatnya produk luxury fashion yang masuk ke Indonesia, penjualan produk tiruan pun ikut meningkat. Penelitian ini melihat bagiamana pandangan negatif terhadap barang tiruan mampu mempengaruhi intensi konsumen untuk membeli luxury fashion product yang orisinil. Dengan melibatkan variabel-variabel lain yaitu, Public Self-Consciousness, Self-Esteem, Brand Consciousness dan Ethical Idealism. Sampel penelitian ini adalah Generasi Y dengan rentang umur 18 ndash; 35 yang berdomisili di daerah Jabodetabek dan beberapa kota besar lainnya di Indonesia, yang memiliki luxury fashion products. Peneliti menggunakan analisis Structural Equation Modelling SEM . Hasil penelitian memperlihatkan bahwa Generasi Y memiliki pandangan negative terhadap barang tiruan yang tinggi namun belum tentu memiliki keingin untuk membeli luxury product yang orisinil, perkiraan peneliti hal ini disebabkan karena pendapatan yang belum cukup.Luxury goods di Indonesia semakin dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat, hal ini dapat dilihat dari nilai pasar luxury goods yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Namun seiring meningkatnya produk luxury fashion yang masuk ke Indonesia, penjualan produk tiruan pun ikut meningkat. Penelitian ini melihat bagiamana pandangan negatif terhadap barang tiruan mampu mempengaruhi intensi konsumen untuk membeli luxury fashion product yang orisinil. Dengan melibatkan variabel-variabel lain yaitu, Public Self-Consciousness, Self-Esteem, Brand Consciousness dan Ethical Idealism. Sampel penelitian ini adalah Generasi Y dengan rentang umur 18 ndash; 35 yang berdomisili di daerah Jabodetabek dan beberapa kota besar lainnya di Indonesia, yang memiliki luxury fashion products. Peneliti menggunakan analisis Structural Equation Modelling SEM . Hasil penelitian memperlihatkan bahwa Generasi Y memiliki pandangan negative terhadap barang tiruan yang tinggi namun belum tentu memiliki keingin untuk membeli luxury product yang orisinil, perkiraan peneliti hal ini disebabkan karena pendapatan yang belum cukup.

ABSTRACT
Luxury goods in Indonesia are increasingly easily in the public, this can be seen from the luxury goods market value continues to increase from year to year. But along with the increasing fashion luxury products in Indonesia, sales of counterfeits products also increased. This study sees how the negative feel towards counterfeit luxury goods can affect the intention of consumers to buy an original fashion luxury product. By involving other variables which are, Public Self Consciousness, Self Esteem, Brand Consciousness and Ethical Idealism. The sample of this research is Generation Y with age range 18 35 domiciled in Jabodetabek area and several other big cities in Indonesia, which have fashion fashion products. Researchers used Structural Equation Modeling SEM analysis. The results shows that Generation Y has high negative view of counterfeit luxury goods but does not necessarily have an intention to buy the original luxury product, the researchers estimate this is due to insufficient income."
2017
S67422
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library