Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 129 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kierkegaard, soren
London : Random House, 1994
808.3 KIE f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Pane, Ivanina Zuhdi
"ABSTRAK
Penelitian ini menjelaskan bagaimana imbauan-imbauan menakut-nakuti-dalam iklan berperan dalam pembentukan perubahan sikap responden. Iklan-iklan ataupun pesan dengan fear appeals sebelumnya pernah digunakan oleh banyak peneliti pada dekade 50-an hingga 60-an. Kerangka teori yang melandasi penelitian ini adalah teori cognitive consistency, dalam hal ini cognitive dissonance dari Leon Festinger. Teori tersebut berangkat dari suatu pandangan yaitu dalam keadaan tidak seimbang atau tidak konsisten (inkonsisten) manusia merasakan ketidaknyamanan dalam dirinya. Oleh karena itu seseorang selalu berusaha mencari keseimbangan dalam dirinya dengan berbagai cara untuk mencapai situasi konsisten atau seimbang. Hasil yang terbentuk dari banyak penelitian itu beraneka ragam dengan masing-masing argumentasi peneliti. Ada tiga kategori imbauan menakut-nakuti yang tercakup dalam penelitian ini yaitu minimal fear appeals, moderate fear appeals, serta strong fear appeals. Ketiga kategori ini sama dengan yang digunakan oleh peneliti-peneliti sebelumnya. Metode penelitian yang digunakan peneliti adalah eksperimen dengan mencoba menjelaskan hasil-hasil penelitian dikaitkan dengan hipotesa, model analisa dan kerangka teori. Sampel diambil dari warga Kompleks Pertamina Pancoran dan Kuningan terdiri dari 60 orang, 30 responden kontrol serta Responden berasal dari kalangan status sosial menengah ke atas, tingkat pendidikan tinggi. Secara umum hasil penelitian ini menunjukkan bahwa iklan-iklan dengan moderate fear menunjukkan nilai perubahan sikap tertinggi dibandingkan dengan dua jenis imbauan, lainnya. 30 responden eksperimen. Peneliti memperoleh hasil bahwa imbauan menakut-nakuti sedang (menengah) atau moderate fear appeals memiliki skor tinggi dalam merubah sikap dilandasi oleh beberapa faktor yaitu rasionalitas isi pesan, kejelasan isi pesan, kadar imbauan yang tidak berlebihan ataupun terlalu minim, serta faktor intelijensia dan pengetahuan responden."
1991
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rowling, J.K., 1965-
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2018
158 ROW h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Muhsin Labib
Jakarta: Tinta, 2011
152.46 MUH t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Pinto Jayanegara
"Filosofi Community policing dirasakan telah merubah bentuk dasar dari pemolisian di masyarakat modem dengan cara mengganti polisi sebagai pengatur masyarakat menjadi polisi sebagaJ pendukung dari rnasyarakat. Oengan lebih mendekatkan diri ke masyarakat dan lebih melibatkan masyarakat dalam menjaga keamanan, melahirkan suatu bentuk pengendalian dan pencegahan kriminal secara aktif. Demi mencapai hal tersebut, petugas kepolisian hendalmya perlu lebih mengenal, beradaptasi dan membangun kepercayaan (trust-i>uilding) dengun masyarnkat di wilayalmya. Tidak kalah penting petlu dirasakan perlunya rnerangkui masyarakat sebagai mitra (strategic partner) derni meningkatkan kualiw pelayanan kepada maseryakat pnlisprosedur pnlisi, dan rasa arnan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengqji pengaruh petayanan dan prosedur polisi terhadap rasa aman roasyarakat, khususnya warga Rempoa pada saat teJjadinya ben!rok dengan Ormas FBR pada 31 Jull 2010. Berdasarkan pengelompokan tersebut,. m.aka penelitian ini termasuk penelitian penjelasan (explanatory research), karena penelitian ini bermaksud menjelaskan hubungan kausaJ antar variabel melalui pengujian hipotesis. Unit analisis penelitian ini adalah warga masyarakat Rempoa, Ciputat, Jakarta Selatan. Responden penelitiac ini

The philosophy of Community Policing has changed the basic form of policing in modem society by replacing the role of police as regulator of society into the police as supporter of the community By becoming closer to the community and more community involvement in maintaining security, a form of control and crime prevention can be done pro-actively. To achieve this. police officers should at least be more familiar with, adapt and build trust (trust·building) with communities in its territory. No Jess important is the need to embrace the community as partners (strategic partner) in order to improve the quality of service, police procedures, and sense of security in the community. This study aims to examine the effect of police services and police procedures towards the sense of security in oommunity, specifically in residents of Rempoa Jakarta This study examines the clash which happens in Rempoa between local residents and group from outside1he community (Forum Betawi Rempug/FBR) on July 3!, 2010. This study includes the method of explanatory research and intend to explain the causal reiatiomhip between variables by testing the hypothesis. The unit of analysis of this study are citizens of Rempoa, Jakarta The Respondents of this research was focused on existing members of community which participate in the clash. This study will describe the perceptions of citizens regarding services and procedures of the police at that time. in the process of securing the neighborhood. Based on the"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2010
T32420
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jon Hafan Sutawardana
"Hipoglikemia adalah komplikasi akut diabetes melitus yang seringkali terjadi secara berulang yang ditandai dengan gula darah kurang dari 70 mg/dl. Kondisi tersebut akan berdampak secara psikologis yaitu ketakutan akan serangan ulang yang menciptakan perasaan traumatis pada penyandang diabetes melitus. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh pemahaman yang mendalam tentang pengalaman penyandang diabetes melitus yang pernah mengalami episode hipoglikemi di Persadia Kota Depok. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan fenomenologi terhadap enam partisipan. Hasil penelitian didapatkan enam tema utama yaitu penurunan fungsi fisik sementara sebagai respon hipoglikemia, perasaan traumatis ketika mengalami hipoglikemia, pemahaman partisipan terhadap penyebab hipoglikemia, kesadaran untuk pencegahan hipoglikemia, keyakinan internal menjadi sumber koping utama dalam menghadapi hipoglikemia, kebutuhan pelayanan keperawatan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dalam meningkatkan edukasi pada pasien yang mengalami hipoglikemia.

Hypoglycemia is an acute complication of diabetes mellitus which frequently occur repeatedly marked by blood glucose less than 70 mg/dl. The condition will affect the psychological fear of repeated attacks that create a traumatic feelings in people with diabetes mellitus. This study aims is to gain an in depth understanding of experiences of persons with diabetes mellitus who had experienced of hypoglycemia episodes in Persadia Depok. Qualitative descriptive phenomenology approach was applied to 6 participants. The findings revealed 6 themes: decline in physical function while in response to hypoglycemia, traumatic feelings when experiencing hypoglycemia, participants understanding that caused of hypoglycemia, awareness of hypoglycemia prevention, internal beliefs became the main source of coping to faced of hypoglycemia and nursing care needs. The results of this study suggest a need of improvement in nursing education for patients with hypoglycemia."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
T44450
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"The book is meant to help students and professionals in dentistry to understand the complexity of the anxiety phenomenon, and in psychology to understand the specific situation for the dental phobia (DP) patient, and bridge the gap between dentistry and psychology"
Chichester: Wiley-Blackwell, 2013
616.852 2 COG
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Lina Ayu Marcelina
"ABSTRAK
Persalinan menjadi salah satu pemicu munculnya masalah kesehatan mental maternal. Salah satu masalahnya adalah childbirth fear yang terjadi pada seperempat ibu hamil secara global. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi childbirth fear pada ibu primigravida dan faktor- faktor yang memengaruhinya. Desain penelitian berupa deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional pada 126 ibu primigravida di Kota Bekasi. Instrumen yang digunakan diantaranya Marital Adjustment Test MAT , Perceived Stress Scale PSS , Pregnancy-Related Anxiety Questionnaire PRAQ-R2 dan Wijma Delivery Experience/Expectancy Questionnaire WDEQ-A . Hasil penelitian menunjukkan lebih banyak ibu primigravida yang mengalami childbirth fear yang rendah. Kepuasan terhadap dukungan suami merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap terjadinya childbirth fear pada ibu primigravida OR=11.96; 95 CI, 4.3-33.1 . Ibu primigravida yang tidak puas terhadap dukungan suaminya berisiko 11.96 kali lebih besar untuk mengalami childbirth fear dibandingkan dengan ibu yang puas. Petugas kesehatan direkomendasikan untuk memfasilitasi pendampingan suami saat antenatal agar siap berperan dalam persalinan nantinya.Kata kunci :Childbirth fear; primigravida

ABSTRACT
Childbirth becomes the trigger of maternal mental health problems. One of the problem is childbirth fear which affects about one fourth of pregnant women globally. The aim of this research was to identify childbirth fear in primigravida and the influencing factors. This research used analytic descriptive design with cross sectional approach in 126 primigravida in Bekasi City. The instruments used were Marital Adjustment Test MAT , Perceived Stress Scale PSS , Pregnancy Related Anxiety Questionnaire PRAQ R2 and Wijma Delivery Experience Expectancy Questionnaire WDEQ A . Results showed that most of primigravida suffer low of childbirth fear. Satisfaction of husband support is the most influencing factor of childbirth fear in primigravida OR 11.96, 95 CI, 4.3 33.1 . Primigravida who unsatisfied with husband support was 11.96 more risky of suffered childbirth fear than whom satisfied. It is recommended that health workers could facilitate husband during antenatal so that ready to have role in later childbirth. Keyword Childbirth Fear Primigravida "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
T50627
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Roudlotul Jannah
"Kehamilan dan persalinan merupakan proses fisiologis yang menyebabkan perubahan fisik maupun psikososial baik terhadap ibu hamil dan suami. Perubahan transisi peran baru calon ayah salah satu fase penting, dimana kesehatan mental laki-laki perlu mendapatkan perhatian besar untuk mendukung kesehatan ibu hamil. Sehingga suami mengalami kekhawatiran atau ketakutan menjelang persalinan. Ketakutan persalinan pada ayah mempunyai dampak, yakni kurangnya dukungan sosial terhadap ibu hamil. Dampak yang terjadi pada ketakutan persalinan dapat diminimalisir dengan keintiman pada pasangan. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi hubungan antara intimasi sosial dengan ketakutan terhadap persalinan pada ayah.
Metode: penelitian ini adalah cross-sectional dengan melibatkan 106 responden yang dipilih secara quota sampling dan sesuai kriteria inklusi dan eksklusi. Pengambilan data dengan menggunakan kuesioner Father’s Fear of Childbirth Scale dan kuesioner The Miller Social Intimacy Scale.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas umur responden 32 tahun, berpendidikan perguruan tinggi (69.8%), kehamilan primigravida (50.9%) dan umur kehamilan trimester ketiga yakni 25-36 minggu (33.3%) dan  ≥ 36 minggu (34.9%). Intimasi responden pada tingkat rendah (54.7%) dan (47.2%) mengalami ketakutan yang tingkat sedang sampai tinggi (47.2%). Hasil utama penelitian ini menunjukkan bahwa adanya hubungan antara intimasi sosial dengan ketakutan terhadap persalinan pada ayah melalui uji Chi Square (p value 0,003). Berdasarkan hasil penelitian ini, merekomendasikan perlunya edukasi tentang kehamilan dan persalinan pada ayah saat antenatal care, serta mempersiapkan mental untuk memberikan dukungan kepada ibu hamil.

Pregnancy and childbirth are physiological processes that cause physical and psychosocial changes to both the pregnant mother and her husband. Changes in the transition to the new role of prospective fathers are one of the important phases, where men's mental health needs to receive great attention to support the health of pregnant women. So the husband experiences worry or fear before giving birth. Fear of childbirth in fathers has an impact, namely a lack of social support for pregnant women. The impact on fear of childbirth can be minimized by intimacy with your partner. The aim of this study was to identify the relationship between social intimacy and fear of childbirth in fathers. Method: This research was cross-sectional, involving 106 respondents selected using quota sampling and according to inclusion and exclusion criteria. Data were collected using the Father's Fear of Childbirth Scale questionnaire and The Miller Social Intimacy Scale questionnaire. The research results showed that the majority of respondents were 32 years old, had a college education (69.8%), primigravida pregnancy (50.9%) and the third trimester gestational age was 25-36 weeks (33.3%) and ≥ 36 weeks (34.9%). Respondents' intimacy was at a low level (54.7%) and (47.2%) experienced moderate to high levels of fear (47.2%). The main results of this study show that there is a relationship between social intimacy and fear of childbirth in fathers using the Chi Square test (p value 0.003). Based on the results of this research, we recommend the need for education about pregnancy and childbirth for fathers during antenatal care, as well as mental preparation to provide support to pregnant women."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nani Fauziah
"Latar belakang: Ketakutan persalinan merupakan fenomena yang umum dialami pada ibu postpartum dan memiliki dampak signifikan bagi ibu dan bayinya. Ketakutan yang berlebihan dapat menyebabkan stress yang dapat memicu komplikasi dan menghambat proses persalinan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi gambaran ketakutan persalinan pada ibu postpartum. Metode pada penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Populasi pada penelitian ini adalah ibu postpartum sebanyak 263 responden, dengan jumlah sampel sebanyak 171 responden yang dipilih secara convenience sampling. Instrumen pada penelitian ini menggunakan kuesioner The Wijma Delivery Expectancy/ Experience Questionnaire Versi B (W-DEQ-B). Analisa penelitian dilakukan secara univariat. Hasil penelitian menunjukkan 45.6% ibu postpartum mengalami ketakutan sedang akan persalinan. Mayoritas ibu postoartum yang berpendidikan tinggi 82.5% mengalami ketakutan rendah akan persalinan. 79.5% ibu berusia 20-35 tahun dan 75.6% ibu yang menjalani proses persalinan bedah sesar mengalami ketakutan sedang akan persalinan. Mayoritas ibu postpartum yang mengalami tokophobia, 75% ibu bekerja, 58.3% memiliki pendapatan keluarga sedang dan 66.7% pada ibu multipara. Rekomendasi: Berdasarkan penelitian ini, diharapkan tenaga kesehatan dapat memahami karakteristik ibu dan mengenali tanda dan gejala ketakutan persalinan sehingga dapat memberikan intervensi yang tepat agar tidak terjadi dampak negatif baik bagi ibu maupun bayinya.

Background: Fear of childbirth is a common phenomenon in postpartum mothers and has a significant impact on both mother and baby. Excessive fear can cause stress that can trigger complications and hinder the labour process. This study aims to identify the description of the fear of childbirth in postpartum mothers. The method in this study is descriptive quantitative. The population in this study were 263 postpartum mothers, with a sample size of 171 respondents selected by convenience sampling. The instrument in this study used The Wijma Delivery Expectancy/ Experience Questionnaire Version B (W-DEQ-B) questionnaire. The research analysis was conducted univariately. The results showed 45.6% of postpartum women experienced moderate fear of childbirth. The majority of postpartum mothers with high education 82.5% experienced low fear of childbirth. 79.5% of mothers aged 20-35 years and 75.6% of mothers who had cesarean delivery (SC) experienced moderate fear of childbirth. The majority of postpartum mothers who experienced tokophobia, 75% were working mothers, 58.3% had a medium family income and 66.7% were multiparous mothers. Recommendation: Based on this study, it is expected that health workers can understand the characteristics of mothers and recognise the signs and symptoms of fear of childbirth so that they can provide appropriate interventions to prevent negative impacts on both mothers and their babies."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>