Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Gusnaedi Rachmanas
Abstrak :
Kekuatan sambungan las sangat dipengaruhi oleh kualitas pengelasan. Pengelasan yang terdapat cacat seperti porositas dapat menurunkan kekuatan fatik hingga sepertiga kekuatan fatik. Rancangan awal side frame rangka bogie monorel UTM 125NG lebih banyak menggunakan sambungan pengelasan dibandingkan menggunakan sambungan baut. Oleh karena itu diperlukan perancangan dan mengembangan bogie monorel dengan meminimalkan sambungan pengelasan dan memaksimalkan sambungan baut agar dapat beroperasi lebih baik. Penelitian ini difokuskan pada dudukan axle spindle, yaitu meneliti kekuatan dudukan axle spindle terhadap pembebanan dinamik. Untuk mendapatkan hasil pembebanan dinamik, digunakan perangkat lunak SimWise 4D. Data pembebanan dinamik tersebut di filter menggunakan perangkat lunak NumXL. Data yang telah di filter menjadi parameter masukan pembebanan pada model untuk dilakukan estimasi umur fatik dengan menggunakan perangkat lunak ANSYS.
The strength of welded joints is strongly influenced by the quality of the welding. Welding defects such as porosity can decrease fatigue strength. Preliminary design of the side frame of monorail bogie UTM 125NG used more welding joints than bolt joints. Therefore, it is necessary to design and develop monorail bogie by minimize welding joints and maximize the bolt joint in order to operate better. This research focused on the axle spindle mounting, which studied of the axle spindle mounting strength characteristics against dynamic load. To obtain dynamic load, SimWise 4D software was used. Those dynamic load data was filtered by NumXL software. The result of filtered data as input for work model load to estimate fatigue life by using ANSYS software.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T43469
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eva Yunirsyam
Abstrak :
ABSTRAK
Penerjemahan merupakan sarana komunikasi interlingual yang berfungsi untuk mempercepat dan memperluas pemahaman tentang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan kata lain, penerjemahan merupakan hal penting dalam proses pengalihan informasi di segala bidang dari satu bahasa ke bahasa lain. Sebagai sarana komunikasi, penerjemahan melibatkan pengirim (P1) penerima (P2), amanat, dan penerjemah. Karena alasan sebagai sarana komunikasi itulah, maka fungsi bahasa Jakobson dijadikan landasan dalam penelitian ini. Menurut Jakobson ada enam fungsi bahasa yang berhubungan dengan faktor-faktor komunikasi. Keenam fungsi bahasa tersebut adalah fungsi ekspresif, fungsi informatif, fungsi vokatif, fungsi estetik, fungsi fatik dan fungsi metalinguistik. Karena penerjemah berperan sebagai seorang perantara antara pengirim teks BSu dan pembaca teks BSa maka penerjemah pada prinsipnya harus mengutamakan terjemahan dalam fungsi bahasa yang sama dengan teks BSu. Dengan demikian penerjemah akan menerjemahkan teks tersebut sesuai dengan maksud P1. Berdasarkan analisis berlandaskan fungsi bahasa yang telah dilakukan, terlihat bahwa ketidakmunculan padanan teks BSu dalam BSa pada penerjemahan La Symphonie Pastorale mengakibatkan ketidakutuhan teks dan ketidakteralihan informasi dalam teks BSa.Hal ini terbukti dari tiga puluh tiga teks yang dianalisis hanya ditemukan satu teks yang menunjukkan ketidakmunculan padanan teks BSu tidak mengakibatkan ketidaksepadanan antara teks BSu dengan teks BSa. Sedangkan sisanya, tiga puluh dua teks, menunjukkan ketidakmunculan padanan teks BSu mengakibatkan ketidaksepadanan antara teks BSu dengan teks BSa. Dengan demikian diharapkan penerjemah dalam menerjemahkan suatu teks memperhatikan hat tersebut.
1996
S13819
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Subowo
Abstrak :
ABSTRAK
Dalam industry perakitan bodi kendaraan (Otomotif), Las Tahanan Titik (Resistance Spot Welding) banyak dipakai untuk penyambungan komponen bodi, yaitu dengan cara pemanasan disertai penekanan. Demikian pula yang dilakukan di PT Toyota Astra Motor, dimana pengambilan specimen dan pengelasan dari penelitian ini dilakukan.

Bahkan komponen yang banyak dipakai pada bodi kendaraan Kijang adalah plat baja karbon rendah SPCD (Cold Rolled Steel Sheet) dengan ketebalan 0,8mm, sedang peralatan las yang dipakai adalah model Portebel Type YR-500 SAZ-1 DY 9. Spesimen di las dengan parameter pengelasan dibuat sama atau konstan seperti yang dilakukan dalam perakitan bodi kijang. Pengelasan dilakukan pada satu titik dan dua titik, untuk yang dua titik jarak antar titik las dibuat variasi.

Pengaruh siklus termal akibat laku panas dari proses las, secara metalurgi daerah hasil sambungan las mengalami perubahan, makin dekat dengan Manik Las Nugget, butiran semakin besar, begitu pula dengan kekerasannya semakin tinggi.

Pengaruh jarak antar nugget terhadap uji tarik, terjadi peningkatan seiring dengan semakin lebar jarak antar nugget.

Terhadap uji fatik terjadi peningkatan siklus seiring dengan penurunan tegangan dan terjadi batas limit pada pembebanan.
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurhabibah Paramitha Eka Utami
Abstrak :
Penggunaan aluminium sebagai pengganti material stainless steel pada pembangkit turbin ORC (Organic Rankine Cycle) yang dapat bekerja pada temperatur rendah yaitu sekitar 200 °C diharapkan mampu meningkatkan efisiensi turbin dan pembangkit secara keseluruhan. Paduan Al-Zn-Cu-Mg layak digunakan sebagai material sudu turbin karena kekuatan dan ketangguhannya yang baik. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemanasan temperatur 200 °C terhadap sifat fatik dan mekanis pada paduan aluminium tuang Al-9.7Zn-5.5Cu-4.5Mg selama 200 jam. Muffle furnace digunakan untuk melakukan peleburan paduan aluminium yang dicetak menggunakan baja lunak. Produk cor lalu dibentuk menjadi sampel uji dan dipanaskan didalam dapur pemanas pada temperatur 200 °C selama 200 jam. Pengujian yang dilakukan adalah uji tarik, fatigue, keras, komposisi kimia, pengamatan metalografi ( OM dan SEM), uji kekasaran permukaan dan perpatahan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pada sampel dengan pemanasan terjadi penurunan umur fatik dan peningkatan nilai kekerasan yang diakibatkan terbentuknya fasa kedua Mg3Zn3Al2, MgZn2, CuAl2, CuMgAl2, dan Cu2FeAl7 pada butir dan batas butir. ......The use of aluminium alloy as a subtitute material for stainless steel on ORC (Organic Rankine Cycle) turbine generator which is working at low temperature around 200 °C is expected to improve the efficiency of the turbine and generator as a whole. Al-Zn-Mg-Cu alloy is suitable to be used as turbine blades material because this seri of its a good strength and toughness. This research was conducted to study the effect of operating temperature of 200 °C for 200 hours on fatigue properties of cast Al-9.7Zn-5.5Cu-4.5Mg alloy. Muffle furnace was used for melting the aluminium alloy and mild steel was used as the mold. Casting product was cut into test samples and then heated at the temperature of 200 °C for 200 hours. Testing included tensile, fatigue, hardness, chemical composition, metalographic observations (OM and SEM), surface roughness and fractography. The results showed that fatigue life of the heated alloy decreased due to the formation of second phases such as Mg3Zn3Al2, CuAl2, CuMgAl2, and Cu2FeAl7, both within the grains and grain boudaries.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T38642
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jean Mario Valentino
Abstrak :
ABSTRAK Automated People Mover System (APMS) adalah moda transportasi berbasis monorel yang direncanakan akan menghubungkan antar terminal di bandara internasional Soekarno-Hatta. Bogie merupakan suatu kesatuan konstruksi yang mendukung sarana kereta api monorel saat berjalan diatas track. Tujuan dari analisis ini adalah untuk menentukan dan memastikan batas kekuatan pembebanan statik dan dinamik rangka bogie secara numerik sebelum prototype bogie melalui proses pengujian atau tahap verifikasi desain. Tahapan dalam penelitian ini adalah pengumpulan data dan gambar CAD solid bogie, kemudian dilakukan validasi kualitas model 3D solid menggunakan software Autodesk Inventor, kemudian menggunakan software ANSYS dilakukan simulasi pembebanan statik dan fatik. Penentuan beban statik yang dihitung secara analitis, yaitu beban arah vertikal, beban arah lateral, dan beban arah longitudinal dengan empat variasi pembebanan sesuai kondisi operasionalnya. Penentuan beban dinamik hanya pada arah translasi arah vertikal berupa load time history yang di-generate menggunakan software Matlab/Simulink. Telah dilakukan pula analisis magnification factor pada bogie untuk mengetahui amplitudo maksimum yang terjadi pada bogie. Berdasarkan hasil analisis, desain rangka bogie memenuhi kriteria aman pada berbagai kasus pembebanan statik yang diberikan. Hal ini ditunjukkan dengan hasil equivalent von misses stress yang dihasilkan masih dibawah tensile yield strength material bogie. Sedangkan berdasarkan hasil analisis fatik, didapatkan bahwa struktur rangka bogie APMS mampu bertahan terhadap pembebanan dinamik arah translasi vertikal hingga umur tak-hingga (lebih dari 106 siklus), dengan equivalent alternating stress masih dibawah nilai fatik limit material, sehingga hal ini sesuai dengan kriteria desain infinite life. Hasil analisis ini dapat digunakan sebagai referensi sebelum dilakukan pengujian kekuatan struktur prototype sekaligus sebagai masukan dalam penyempurnaan desain bogie APMS.
ABSTRACT Automated People Mover System (APMS) is a mass transit system to connect between terminals at Soekarno-Hatta International Airport. Bogie is a structure to supports the construction of a monorail train vehicle while running on track. The purpose of this research is to determine and ensure the strength limit of static and dynamic loading by using finite element model before the prototype bogie through the process of testing. First step in this research is collecting information data and CAD drawings solid bogie, then validate quality models using Autodesk Inventor software, then using ANSYS software to simulate static and fatigue structural. Static structural such as vertical, lateral and longitudinal load is calculated analytically and simulate using four variations of loading appropriate operating conditions. Static and dynamic amplitudo have been analized on the bogie to determine the maximum amplitude of the bogie. Dynamic load is determine only in vertical translation direction (vz axis) are generated using the software Matlab / Simulink as a load time history. Based on the analysis, design bogie frame meets the criteria of safety at various static loading case were given. The results of analysis is equivalent von misses stress is still below the tensile yield strength material bogie. Based on the fatigue analysis, bogie APMS structure is able to withstand the dynamic loading translational vertical direction up to the infinite life (over 1e6 cycles), the equivalent alternating stress is below the value of the fatigue limit of the material, so that it is in accordance with infinite life design criteria. Results of this research can be used as a reference and improve bogie design before testing the strength of the structure bogie prototyp.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T45084
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raihan Kenji Rizqillah
Abstrak :
Fatik menjadi salah satu indikator utama yang menjadi perhatian pada penggunaan paduan alumunium sebagai aplikasi struktural pesawat terbang, dimana sebanyak lebih dari 50% kecelakaan dirgantara disebabkan oleh kegagalan fatik material. Metode eksperimental trial and error untuk mendesain material memerlukan waktu panjang, biaya tinggi, serta efisiensi penelitian yang dipengaruhi oleh intuisi dan keberuntungan dari peneliti menimbulkan urgensi pendekatan lain dalam penelitian mekanika material. Penelitian mekanika material berbasis Pembelajaran Mesin (PM) dapat memanfaatkan data-data eksperimen dan penelitian terdahulu, sehingga dapat memangkas biaya dan waktu penelitian. Pada penelitian ini telah berhasil dikembangkan dua model deep learning yang mampu memetakan dengan baik hubungan antara data paduan alumunium dengan sifat fatik yang dihasilkan. Model dibuat dengan arsitektur Deep Neural Network menggunakan TensorFlow. Model S2P (Structure to Performance) dapat memprediksi performa fatik suatu paduan alumunium dari data komposisi, perlakuan panas, sifat mekanis, dan pembebanan fatik yang diterima. Model P2S (Performance to Structure) dapat memprediksi komposisi paduan alumunium yang dapat memenuhi performa fatik yang diharapkan. Kedua model menghasilkan performa baik berdasarkan pada metrik penilaian R2, yaitu senilai 0,92 untuk model S2P dan 0,96 untuk model P2S. Formula matematika sifat mekanis dan sifat fatik paduan alumunium dibuat sebagai fungsi dari variabel unsur paduan dan perlakuan panas. Pengembangan model deep learning prediksi sifat paduan alumunium berbasis fitur atomik menunjukkan bahwa total elektronegatifitas berpengaruh besar terhadap sifat mekanis dan sifat fatik. ...... Fatigue is one of the main concern of the utilization of aluminum alloys as aircraft structural applications, since more than 50% of aerospace accidents are caused by material fatigue failure. The experimental trial and error method for designing materials requires long time and high costs. Research efficiency is also influenced by intuition and luck of the researcher. These condition raises the urgency of other approaches in material mechanics research. Machine Learning (ML) based material mechanics research can take advantage of experimental data and previous research, which ables reduce research costs and time. In this research, two deep learning models have been successfully developed. The models are able to map the relationship between aluminum alloy data and the resulting fatigue properties. The model is built on a fully connected Deep Neural Network architecture using TensorFlow. The S2P (Structure to Performance) model can predict the fatigue performance of an aluminum alloy from the data of composition, heat treatment, mechanical properties, and fatigue loading condition. The P2S (Performance to Structure) model can predict the composition of aluminum alloys that can meet the expected fatigue performance. Both models produce good performance based on the R2 scoring metric, which is 0.92 for the S2P model and 0.96 for the P2S model. Mathematical formulas for mechanical properties and fatigue properties of alloys are made as a function of alloying and heat treatment variables. The development of atomic feature based deep learning model shows that the total electronegativity has a large impact on the mechanical properties and fatigue properties.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herbert Jusuf Pritanto
Abstrak :
ABSTRAK Fatigue strength merupakan poin penting yang perlu diperhatikan dalam dunia keteknikan. Fatigue strength dipengaruhi oleh korosi, kekasaran permukaan, dsb. Terdapat beberapa metode yang bisa digunakan untuk meningkatkan fatigue strength, salah satunya yakni dengan surface treatment seperti heat treatment, ultrasonic impact treatment, Galvanisasi dsb. Dalam studi ini, simulasi untuk memprediksi fatigue life terhadap galvanized and non-galvanized S45C dengan menggunakan metode elemen hingga (commercial software) telah dilakukan untuk mengetahui besar pengaruh dari galvanized material dan non-galvanized spesimen. Hasil dari simulasi didapatkan bahwa nilai fatigue strength dari non-galvanized spesimen adalah sekitar 95% dibandingkan dengan data dari eksperimen. Lalu simulasi dilanjutkan untuk galvanized spesimen. Fatigue strength dari galvanized specimen sekitar 25% lebih tinggi dari non-galvanized spesimen. Sehingga bisa disimpulkan bahwa software bisa digunakan untuk memprediksi fatigue strength.
ABSTRACT Fatigue strength is an important point that needs to be considered in the world of engineering. Fatigue strength is affected by corrosion, surface roughness, etc. There are several methods that can be used to increase fatigue strength, one of them is surface treatments such as heat treatment, ultrasonic impact treatment, Galvanization, etc. In this study, a simulation to predict the fatigue life of galvanized and non-galvanized S45C by using the finite element method (commercial software) has been carried out to determine the effect of galvanized material and non-galvanized specimens. The results of the simulation show that the fatigue strength value of non-galvanized specimens is about 95% compared to the data from the experiments. Then the simulation is continued for the galvanized specimen. Fatigue strength of galvanized specimens is about 25% higher than non-galvanized specimens. So it can be concluded that software can be used to predict fatigue strength.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gorga Notonegoro
Abstrak :
Bagian midship kapal adalah bagian yang mengalami pembebanan yang paling intggi saat kapal berlayar. Pada kapal tanker, dibutuhkan ketahanan pelat berpenegar yang kuat supaya saat kapal beroperasi, kapal dapat membawa muatannya dengan aman. Pembebanan yang biasanya terjadi pada kapal adalah sagging dan hogging di mana beban tersebut termasuk kategori beban siklik dan dapat mengakibatkan kegagalan lelah. Penelitian ini berfkous pada analisis ketahanan lelah dalam studi pengaruh posisi semi eliptical crack pada pelat berpenegar dengan profil konventional T dan novel Y. Semi elliptical crack ditempatkan pada bagian tengah pelat, seperempat jarak dari profil, dan berdekatan dengan profil. Simulasi pembebanan dilakukan dengan metode numerik dengan menggunakan perangkat lunak ANSYS untuk memprediksi ketahanan lelahnya. Hasil menunjukan bahwa crack di tengah profil memiliki ketahan lelah yang terburuk sehingga memiliki umur lelah yang pendek dibandingkan posisi crack yang lain.
The ship 39 s midship section is the part that experiences the most loads while sailing. For tankers, it is necessary to have high fatigue endurance in the ship structure especially on the stiffend panel so that the ship can carry its load cargo safely. The loads that generely experienced by the midship are sagging and hogging. This load is categorized as cyclic load which can result in fatigue failure. This study focuses on the analysis of fatigue resistance in the study of the effect of semi eliptical crack position on the stiffened panels with conventional profile of T and novel profile of Y. Semi elliptical cracks are positioned on the center of the plate, a quarter distance from the profile , and adjacent to the profile. The simulation of loading uses ANSYS to predict its fatigue resistance. The result shows that the crack in the middle of the plate has the worst fatigue resistance which results in having a short fatigue life compared to the other crack.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68290
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2   >>