Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Linda Susilowati
Jakarta: Yayasan Jurnal Perempuan, 2019
305 JP 24:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Begem Viantimala
Abstrak :
ABSTRAK
Kelompok tani sebagai lembaga pelaksana pembangunan pertanian di tingkat desa, sampai saat ini tetap menarik untuk ditelaah, karena meskipun kelompok tani telah terbentuk lebih dari dua dasarwarsa yang lalu sebagai satu jenis institusi social penting pada masyarakat pertanian-pedesaan, masih ada kelompok-kelompok tani yang belum menujukkan kinerja ataupun prestasi yang cukup baik.

Di propinsi Lampung sejak tahun 1980/1981 usaha pelestarian sumber daya alam dan konservasi tanah telah banyak dilakukan. Antara lain dengan cara penyuluhan melalui. Unit Percontohan Usaha Pelestarian Sumber Daya Alam (UP-UPSA) dan pembentukan Kelompok Pelestarian Sumber Daya Alam (KPSDA).

Kelompok tersebut bertujuan mempertahankan dan meningkatkan produktivitas usaha tani lahan kering. Namun kenyataannya sampai saat ini belum memberikan hasil yang maksimal.

Ketidak berhasilan kelompok mengindikasikan tidak tercapainya tujuan kelompok. Selanjutnya karena pencapaian tujuan kelompok adalah gambaran dari dinamika kelompok, maka ketidak berhasilan tersebut sekaligus merupakan gambaran dari dinamika kelompok itu sendiri.

Pertanyaannya sekarang adalah bagaimana tingkat dinamika kelompok-kelompok tani di lahan kering dan faktor-faktor apa yang mempengaruhi petani dalam melaksanakan tindakan konservasi. Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, perlu dilakukan penelitian yang mendalam terhadap eksistensi kelompok-kelompok tani di lahan kering.

Penelitian ini bertujuan : 1. Untuk mengetahui tingkat dinamika kelompok tani desa Neglasari dalam meningkatkan produktivitas usaha tani lahan kering. 2. Mengetahui hubungan antara dinamika kelompok dan tindakan konservasi serta produktivitas usaha tani. 3. Mengetahui dan menganalisis hubungan antara luas, status penguasaan lahan serta pendapatan anggota kelompok tani dan tindakan konservasi tanah.

Penelitian dilakukan terhadap empat kelompok tani yang dipilih secara "acak sederhana". Selanjutnya untuk kelompok yang terpilih sebagai sampel, dipilih sembilan responden yang ditetapkan secara "acak berlapis" berdasarkan status keanggotaan dalam kelompok dan status penguasaan lahan. Dengan demikian jumlah responden penelitian ini adalah 36 orang.

Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara berpedoman pada daftar pertanyaan serta wawancara mendalam. Analisis data dilakukan dengan metode tabulasi, sedangkan untuk pengujian hipotesis digunakan uji korelasi peringkat spearman.

Hasil penelitian menunjukkan : 1. Tingkat dinamika kelompok tani Desa Neglasari bervariasi dari "rendah" sampai "tinggi", yaitu kelompok Sido Makmur masuk kategori "rendah", kelompok Karya Mandiri dan Harapan "sedang", dan kelompok Karya Manunggal II "tinggi". 2. Ada hubungan yang sangat nyata antara dinamika kelompok dan tindakan konservasi serta produktivitas usaha tani. 3. Ada hubungan yang sangat nyata antara tindakan konservasi dengan produktivitas usaha tani. 4. Ada hubungan yang nyata antara luas lahan garapan serta pendapatan petani anggota kelompok dan tindakan konservasi tanah.

Disarankan untuk meningkatkan pelaksanaan tindakan konservasi, produktivitas usaha tani dan pendapatan petani perlu dilakukan upaya-upaya peningkatan dinamika kelompok tani yang disertai dengan pembenahan prasarana dan sarana penunjang kegiatan usaha tani.

1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azizah Maharani
Abstrak :
Penelitian ini membahas mengenai peran kelembagaan lokal yaitu kelompok tani kelapa sawit dalam pelaksanaan program Peremajaan Kelapa Sawit Rakyat (PSR). Program PSR merupakan program yang bertujuan dalam mendukung Pembangunan Berkelanjutan Perdesaan yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan petani kelapa sawit. Peran kelompok tani dalam program PSR sangat penting, dimana sebagai penerima dan pengelola hibah sebesar 25 juta/ha sehingga berhasil tidaknya program juga tergantung pada kelompok tani. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan purposive sampling. Penelitian ini mewawancarai 20 informan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Pertama, petani mampu mengambil keputusan dengan baik berdasarkan prinsip musyawarah. Kedua, komunikasi dan koordinasi kelompok tani dengan pihak internal dan eksternal berjalan dengan baik, kecuali dengan kemitraan. Ketiga, peningkatan mobilisasi sumberdaya, namun masih rendahnya pengelolaan kelompok tani. Keempat, dalam mediasi masalah, kelompok tani menyelesaikan masalah melalui mediasi dengan bantuan mediator. Selain itu, ada faktor pendukung pada program PSR, yaitu anggota kelompok yang solid, bibit yang berkualitas, dan strategi pemasaran. Sedangkan faktor penghambatnya adalah sarana dan prasarana yang belum memadai, faktor alam, akses KUR (pinjaman usaha) dan, tidak adanya subsidi pupuk. ......This study discusses the role of local institutions that is oil palm farmer groups in the implementation of the People's Oil Palm Rejuvenation program (PSR). The PSR program is useful in supporting Rural Sustainable Development which has an impact on improving the welfare of oil palm farmers. The role of farmer groups in the PSR program is very important, whereas the beneficiary and manager of the grant amounting to 25 million/ha. This study used a qualitative method with purposive sampling. This study interviewed 20 informant. The results in this study indicate that: First, farmers are able to make decisions well, based on the principle of deliberation. Second, communication and coordination of farmer groups with internal and external parties are running well, except with partnerships. Third, increased resource mobilization, but still low management of farmer groups. Fourth, in problem mediation, farmer groups solve problems through mediation using the help a mediator. Also, there are supporting factors of the PSR program, namely solid group members, quality seeds, and marketing strategies. While the inhibiting factors are inadequate facilities and infrastructure, natural factors, access to KUR and the absence of fertilizer subsidies.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library