Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rohayati
Abstrak :
Prevalensi obesitas pada anak usia prasekolah terus meningkat. Obesitas pada anak pra sekolah menurunkan kualitas hidup anak disebabkan dampak fisik, psikologis dan finansial. Masalah obesitas butuh penanganan multisektor baik pada tatanan komunitas dan lembaga pendidikan. Penerapan Pelangi Sabuga diharapkan menjadi pilihan strategi yang dapat digunakan pada tatanan sekolah TK. Penulisan karya tulis ini bertujuan memberikan gambaran pelaksanaan Pelangi Sabuga dalam pelayanan asuhan keperawatan komunitas dengan mengintegrasikan model Whole School Whole Child Whole Community WSCC dan Health Promotion Model HPM. Metode yang digunakan adalah studi kasus dengan jumlah responden 115 orang. Hasil praktek menunjukkan terjadi peningkatan pengetahuan orang tua 55,7 menjadi 97,4, sikap 63,5, menjadi 73,9 dan keterampilan 45,2 menjadi 67,8. Hasil pengukuran model peran keluarga 41,7 menjadi 57 dan hasil pemantauan konsumsi buah sayur anak sesuai warna pelangi di rumah meningkat dari 47 menjadi 47,8, sedangkan di sekolah 89,57. Pelangi Sabuga dapat menjadi salah satu metode penatalaksanaan obesitas pada tatanan setting sekolah.
The prevalence of obesity in preschoolers is increasing. Obesity in pre school children reduces the quality of life of children due to physical, psychological and financial impact. The problem of obesity requires multisector handling both in the community and educational institutions. The application of Pelangi Sabuga is expected to be a strategy choice that can be used in the kindergarten school setting. The writing of this paper aims to provide an overview of Pelangi Sabuga implementation in the care of community care by integrating Whole School Whole Child Whole Community WSCC model and Health Promotion Model HPM. The method used is case study with the number of respondents 115 people. The result of practice shows that there is an increase of knowledge of parents 55,7 become 97,4, attitude 63,5, become 73,9 and skill 45,2 become 67,8. The result of family role model measurement is 41,7 increase 57 and the result of parent monitoring about children fruit vegetable rainbow consumption at home increased from 47 to 47,8 while in school 89,57. Pelangi Sabuga can be one of obesity management methods in the school setting.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Puspa Damai Asri
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini merupakan studi yang bertujuan untuk mengetahui apakah peran keluarga mempengaruhi penggunaan pengobatan alternatif di kalangan lansia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan tehnik pengumpulan data survey terhadap 70 responden. Penelitian ini dilakukan di dua tempat pengobatan alternatif wilayah Bogor Utara dengan tehnik penarikan sampel secara accidental sampling. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa peran keluarga mempengaruhi penggunaan pengobatan alternatif di kalangan lansia dengan kekuatan hubungan cukup. Selanjutnya, hasil penelitian ini diketahui bahwa peran keluarga sebagai motivator yaitu anak dan menantu perempuan mempengaruhi lansia dalam penggunaan pengobatan alternatif.
ABSTRACT
This research was a study in order to knowing whether family role have an influence in using of alternative medication among elderly people. This research using quantitative approach with survey data technique of 70 respondents. This research ongoing in two alternative medication clinics in North Bogor.This research also using accidental for sample. Based on this research, it is found that family role influencing the using of alternative medication among elderly people with the point of relationship was enough. Then, this result told that family role as a motivator is children and daughter in law. They are influencing elderly people in using alternative medication.
2015
S60971
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Sri Iswari
Abstrak :
Penelitian ini bertitik tolak dari pemikiran bahwa jumlah kenakalan anak semakin bertambah serta dengan tidak berfungsinya peran keluarga. Pada masa ini dimana jumlah kenakalan dan jenis kenakalan semakin banyak sering kita dengar tentang perampokan atau penyanderaan bus di kota - kota besar dan semakin maraknya Narkotik dan obat - obatan. Serta didukung pula dengan adanya krisis moneter sehingga peran dan fungsi keluarga tidak dapat berjalan dengan baik. Untuk itulah maka perlu diadakan penelitian tentang kenakalan anak terhadap keluarga. Terkait dengan hal tersebut maka penelitian ini mengarah pada bentuk keluarga dan kenakalan anak yang dibatasi pada anak Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama di salah satu Sekolah SLTP swasta yang tingkat kenakalannya sangat tinggi, Anak SLTP yang dianggap " anak baru gede " memang rawan terhadap lingkungannya karena pada masa usia ini anak masih mencari jati dirinya. Keluarga merupakan lembaga yang pertama dan utama dimana seorang anak yang berada dalam lingkungan keluarga mau tidak mau harus menganut sistem nilai, aturan dan norma - norma yang ada. Karena didalam keluargalah anak mulai diajarkan tata nilai, norma dan aturan - aturan yang mengikat dengan tujuan agar anak dapat diterima di dalam kelompoknya. Pada proses inilah anak dituntut untuk dapat bersosialisasi dengan baik. Proses sosialisasi biasanya ada yang dapat diterima dan ada yang tidak dapat diterima oleh diri sianak. Bagi yang dapat menerima proses sosialisasi yang baik maka anak dapat berfungsi dengan baik, sementara anak yang tidak dapat bersosialisasi dengan baik pada akhirnya akan mengalami penyimpangan perilaku terhadap norma dan aturan. Dari penyimpangan perilaku ini yang dilakukan oleh anak disebut sebagai kenakalan anak yang sesuai dengan teori Sosiogenesis. Penelitian ini dilakukan di Kotamadya Depok, karena Kotamadya Depok merupakan salah satu daerah yang baru menjadi Kotamadya sehingga terjadi perubahan sosial dan pembangunan yang pesat sehingga, secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi perkembangan dan perilaku anak anak baru gede. Tujuan penelitian ini adalah agar dapat mengetahui tentang pola, jenis kenakalan anak serta untuk dapat mengetahui tentang peran keluarga yang ada baik itu keluarga luas maupun keluarga inti. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif yang dipandang perlu untuk menguji kebenaran dari pernyataan Hubungan bentuk keluarga dan kenakalan anak. Untuk itu maka perlu diteliti tentang sejauh mana bentuk keluarga, fungsi dan peran, serta pola dan jenis apa kenakalan anak yang ada di Kotamadya Depok. Dari hasil penelitian secara umum dapat dikatakan bahwa : (1) Kenakalan anak yang terjadi Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama ternyata masih tinggi dalam arti kata bahwa jenis kenakalan anak semakin komplek. (2) Bentuk keluarga yang ada belum memainkan peran dan fungsinya dengan baik sehingga masih mengarah pada pemenuhan kebutuhan pokok saja. Berdasarkan dari hasil penelitian, ternyata keluarga luas pada umunya mempunyai anak dengan tingkat kenakalan yang rendah hal ini didukung oleh sifat, pola asuh orang tua serta penanaman nilai yang lebih cenderung demokratis dan kekeluargaan. Berbeda dengan keluarga inti yaitu dengan tingkat kenakalan anak yang tinggi karena sifat orang tua yang cenderung otoriter bahkan juga ada yang permisif.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T3029
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library