Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sitompul, Irvin Rembrant Holleritz
Abstrak :
Latar Belakang: Infeksi Soil-transmitted helminths merupakan masalah kesehatan di Indonesia. Faktor risiko infeksi STH adalah jumlah anggota keluarga dan kepadatan keluarga di daerah endemis STH. Penelitian ini diadakan untuk mengetahui hubungan jumlah anggota keluarga, luas rumah, dan kepadatan keluarga terhadap prevalensi STH pada keluarga anak Sekolah Dasar. Metode: Penelitian menggunakan desain potong-lintang dengan kuesioner untuk memperoleh data demografi, dan pemeriksaan tinja untuk menilai infeksi STH di Kalibaru dan Batu Ampar pada tahun 2012 hingga 2014. Hasil: Prevalensi STH keluarga di Kalibaru dan Batu Ampar secara berurutan sebesar 64,8% dan 10,4%. Tidak didapatkan hubungan bermakna antara jumlah anggota keluarga dalam satu rumah dengan infeksi STH pada keluarga (p = 0,767), namun di Kalibaru, jumlah anggota keluarga sedikit merupakan faktor proteksi terhadap infeksi STH di keluarga (OR = 0,899, 95% CI = 0,445-1,817). Uji statistik menunjukkan hubungan bermakna antara luas rumah dengan infeksi STH pada keluarga (p = 0,038). Selain itu, kepadatan keluarga memiliki hubungan bermakna dengan infeksi STH pada keluarga (p = 0,003). Keluarga yang padat meningkatkan risiko terjadinya infeksi STH dalam keluarga (OR = 2,326, 95% CI = 1,332-4,062). Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara jumlah anggota keluarga dengan infeksi STH di keluarga. Terdapat hubungan antara luas rumah dan kepadatan keluarga dengan infeksi STH di keluarga.
Background: Soil-transmitted helminths (STH) infection is a national health problem. The risk factors are number of family members and family density in endemic areas. This research was conducted to find the association between number of family members, house's area, and family density towards STH prevalence in school-age children?s families. Methods: Cross-sectional method was used, with questionnaire to collect demographic data and fecal examination to gain STH infection status in Kalibaru and Batu Ampar from 2012 to 2014. Results: Family?s STH prevalence in Kalibaru and Batu Ampar were 64.8% and 10.4%, respectively. There was no significant relation between the number of family members and STH infection in family (p = 0.767). However, in Kalibaru, lesser family member was protective against STH infection (OR = 0.899, 95% CI = 0.445-1.817). Statistics showed significant relationship between house?s area and STH infection in family (p = 0.038). There was significant relationship between family density and STH infection in family (p = 0.003). Dense family increases family?s STH infection risk (OR = 2.326, 95% CI = 1.332-4.062). Conclussion: It is concluded that there is no relationship between the number of family members and STH infection within family. House's area and family density is associated with STH infection in family.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mawar Safhira Nadhila
Abstrak :
Skripsi ini fokus pada fenomena pelibatan anggota keluarga dan rekan dekat dalam pencucian uang dari hasil pidana korupsi. Dengan menggunakan analisis isi kualitatif, data penelitian ini diperoleh melalui analisis putusan pengadilan, Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), dan teks hasil wawancara dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Studi ini menggunakan integrated theory of white-collar crime dan group cohesiveness theory untuk memberikan analisa dalam kasus pencucian uang dari hasil pidana suap sengketa Pilkada yang melibatkan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK). Tulisan ini menemukan bahwa terdapat pelibatan yang dominan pada anggota keluarga dan rekan dekat dari pelaku utama. Motivasi pelaku utama untuk menyembunyikan hasil dari kejahatan serta adanya peluang keuntungan, risiko hukum yang minim, dan ikatan yang kuat telah mendorong adanya pelibatan anggota keluarga dan rekan dekat. Selanjutnya, ditemukan pula pelibatan pihak-pihak tersebut telah berdampak pada resistansi pelaku utama dalam melakukan pidana korupsi.
This thesis focuses on the phenomenon of involving family member and close associates in money laundering from corruption crimes proceeds. By using qualitative content analysis, this research data was obtained through Court Decisions, Report of State Official Assets, and interview with Indonesian Financial Transaction Reports and Analysis Center. This thesis uses integrated theory of white-collar crime and group cohesiveness theory to provide analysis in money laundering case from bribery crime proceeds in local election disputes that committed by former Chairman of Constitutional Court. This research finds that there is a dominant involvement of family members and close associates of the main perpetrators. Motivation of the main perpetrators to conceal the proceeds of crime as well as opportunities for profit, minimum legal risk, and strong ties have led to the involvement of family members and close associates. Furthermore, it was also found that the involvement of these parties had an impact on the resistance of the main perpetrators in committing criminal corruption.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bintang Qanitah Putri
Abstrak :
Resiliensi merupakan kapasitas yang penting untuk ditunjukkan oleh keluarga pasien COVID-19 agar tetap mampu menjaga kesejahteraannya. Pada masa pandemi COVID- 19, peran keluarga juga menjadi sangat penting untuk membantu anggota keluarganya bertahan dan menyesuaikan diri di hadapan berbagai tantangan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran keberfungsian keluarga dalam memprediksi resiliensi dewasa muda yang memiliki anggota keluarga positif COVID-19. Keberfungsian keluarga mengacu pada McMaster Model of Family Functioning dan diukur menggunakan Family Assessment Device (FAD), sedangkan resiliensi diukur menggunakan Resilience Scale 14 item (RS-14). Partisipan penelitian ini adalah 111 dewasa muda dengan rentang usia 18-29 yang memiliki salah satu anggota keluarga terdiagnosa positif COVID-19 selama 3 bulan terakhir. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keberfungsian keluarga berperan sebagai prediktor yang signifikan, dan berkontribusi sebesar 22.6% terhadap resiliensi anggota keluarga pasien positif COVID-19. Beberapa dimensi dari keberfungsian keluarga juga ditemukan memprediksi resiliensi secara signifikan, yaitu dimensi komunikasi dan responsivitas afektif. Berdasarkan hasil tersebut, resiliensi anggota keluarga pasien COVID-19 dapat meningkat ketika persepsinya terhadap keberfungsian keluarganya semakin baik, terutama dalam pola komunikasi yang jelas dan respon emosional yang sesuai dengan keadaan. ......Psychological resiliency is an important aspect that is needed to be shown by family members of COVID-19 patients to maintain their well-being. In times of this pandemic, the role of families becomes very important in protecting their family members to survive and adapt in the face of challenges. This study aims to investigate the role of self-perceived family functioning to psychological resiliency among young adults with family member tested positive for COVID-19. Family functioning refers to the McMaster Model of Family Functioning and was measured with the Family Assessment Device (FAD), while psychological resiliency was measured with the 14-item Resilience Scale (RS-14). Participants were 111 young adults with an age range of 18- 29 years old whose family member tested positive for COVID-19 in the last 3 months. The results show that family functioning is a significant predictor and contributed to 22.6% of psychological resiliency among COVID-19 patients’ family member. Some of the dimension of family functioning that was found to significantly predict resiliency were communication and affective responsiveness. Based on this result, family members of COVID-19 patients show better resiliency when their family is perceived to function well, specifically in terms of clear communication patterns and the ability to give proper emotional responses.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library