Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abstrak :
Women are important actors in development. Unfortunately women as human resources have been experiencing many problems and obstacles that may undermine their existence to participate and improve her roles in development. Therefore, their roles need to be increased, in particularly in economic sectors, they can be involed in any kind of occupational activities including small huosehold industry.
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Dwi Ananda
Abstrak :
Sumber daya ekonomi keluarga dapat memengaruhi kecenderungan anak untuk mencapai pendidikan tinggi, seperti pendapatan sebagai sumber utama pendanaan dan kepemilikan asset untuk mengukur kesejahteraan ekonomi keluarga jangka panjang. Dengan data SUSENAS 2021, studi ini menganalisis 53.108 anak di atas 17 tahun dalam rumah tangga menggunakan regresi logistik biner untuk membandingkan sumber daya ekonomi mana yang lebih penting dalam pencapaian pendidikan tinggi anak. Ditemukan bahwa pendapatan mempunyai efek yang lebih besar dibandingkan aset dalam meningkatkan peluang anak mencapai pendidikan tinggi. Lebih lanjut, mobil dan emas adalah aset yang bisa meningkatkan peluang pencapaian pendidikan tinggi. ......Economic resources that can explain the likelihood of achieving higher education are family income as the main funding and asset ownership to measure long-term family well-being. Using SUSENAS 2021, this study analyzed 53.108 children in a household that aged 17 years and above using logistic regression to compare which resources are more important to children’s achievement in higher education. This study finds the effect of income is greater than assets in increasing the likelihood of children going to higher education. Furthermore, valuable assets like gold and car may increase the likelihood of achieving higher education significantly.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Mamik Indaryani
Abstrak :
Pada hakekatnya pembangunan yang dilaksanakan bertujuan untuk mencapai masyarakat adil dan makmur, sejahtera baik lahir maupun batin. Selama jangka panjang tahap I secara Nasional Pembangunan yang telah dilaksa.nakan memba.wa keberhasilan di berhagai bidang. Salah satu bidang yang menjadi perhatian peaierintah dan segenap masyarakat adalah pengentasan kemiskinan yang selama kurun waktu tersebut telah berhasil menurunkan angka kemiskinan dari 40 % pada tahun 1976 menjadi 26 % pada 1980 dan hanya tinggal 15% dari jumlah penduduk pada tahun 1990 atau sekitar 27 juta orang (BPS, 1991). Definisi yang dipergunakan BPS untuk penduduk miskin adalah pemenuhan kebutuhan fisik minimum per orang per hari yaitu 2100 kalori atau sama dengan pendapatan perkapita perbulan yaitu Rp. 20.614,- untuk daerah perkotaan dan Rp. 13.295,- perkapita perbulan untuk daerah pedesaan. Dengan definisi ini jumlah penduduk miskin yang ada di daerah perkotaan pada tahun 1990 adalah 16,76 % atau sekitar 9,4 juta orang yang telah turun dari angka sebelumnya yaitu sebesar 29,04 % atau sekitar 9,5 juta pada tahun 1980, pada periode sebe1umnya (1976) angka tersebut adalah 36,79 % atau sekitar 10 juta?.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Tjahjani Budi Utami
Abstrak :
ABSTRAK
Rumah tangga merupakan salah satu sumber air buangan domestik yang patut mendapat perhatian. Sebab sumber pencemaran air permukaan dan air tanah di Indonesia mengungkapkan bahwa 75% berasal dari rumah tangga.

Semakin padat penduduk, semakin besar pengaruhnya sampah dan kotoran manusia pada pencemaran air permukaan dan air tanah dan sumber penyakit bagi rakyat. Karena itu perlu diusahakan langkah usaha pengolahan limbah buangan rumah tangga/ domestik sedini mungkin.

Kabupaten Gowa adalah salah satu wilayah dari Propinsi Sulawesi Selatan, penduduknya 99% memakai air tanah. Menurut data statistik perumahan dan lingkungan tahun 1986, hanya 47.86% yang saluran limbahnya lancar, selebihnya tidak ada got atau parit, yaitu 52,14% saluran air kotornya buruk dan di dalam pekarangan. Berhubung masih banyak lahan dan iklimnya tropis maka penelitian ini merupakan suatu experimen dengan mengolah limbah rumah tangga secara biologis dalam kolam oksidasi dan effluennya diharapkan dapat digunakan untuk budidaya ikan mas dan ikan nila. Data diperoleh dari mengambil sampel air limbah rumah tangga seminggu sekali pada jam 600 dan 1800 pada tiga (3) titik lokasi, yaitu pada inffluent limbah rumah tangga, effluent kolam I, effluent kolam II selama 4 minggu. Dan dengan menimbang berat badan ikan Mas dan ikan Nila yang diambil dari dalam kolam II pada lima (5) titik yaitu keempat sudut kolam dan bagian tengah kolam secara acak, dengan interval waktu sebulan seks.li. Data diolah dan dianalisa dengan menggunakan program Statpact, SPSS, uji statistiknya dengan Anova. Dari hasil penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa dari parameter kualitas fisik, kimia, biologi limbah rumah tangga ada yang dapat dijadikan indikator untuk budidaya ikan Mas dan ikan Vila yaitu BOD, COD, DO, NO2, N03, NH3, H2S, P04-3, SS, Telur Cacing, PH, Total Coli. Dan dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa, pada pengujian hipotesa ternyata ada perbedaan kualitas air limbah rumah tangga sebelum dan sesudah melalui kolam oksidasi dan ada perbedaan berat badan ikan sebelum dan sesudah masuk dalam kolam oksidasi.
1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Early Vici Azmia
Abstrak :
Prevalensi balita wasting di Indonesia tahun 2022 sebesar 7,7%, menurut WHO masalah wasting ini sudah termasuk masalah kesehatan masyarakat yang buruk. Wasting adalah masalah gizi pada balita yang berdampak pada morbiditas dan mortalitas. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian wasting pada balita usia 6–59 bulan di Kelurahan Cimpaeun Kota Depok Tahun 2023. Penelitian ini dilakukan pada bulan April–Juni 2023, menggunakan desain cross-sectional, metode proportionate stratified random sampling dengan sampel penelitian 136 balita usia 6–59 bulan. Data dianalisis univariat dan bivariat menggunakan chi-square. Hasil penelitian menunjukkan 9,6% balita usia 6–59 bulan di Kelurahan Cimpaeun Kota Depok Tahun 2023 menderita wasting, dan termasuk pada masalah kesehatan masyarakat yang buruk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa asupan energi, asupan protein, pengetahuan gizi ibu, dan pendapatan keluarga berhubungan dengan kejadian wasting pada balita usia 6–59 bulan. Risiko wasting lebih tinggi pada balita dengan asupan energi dan protein yang kurang, pengetahuan gizi ibu yang kurang, serta pendapatan keluarga yang rendah. ......The prevalence of wasting under five in Indonesia in 2022 is 7.7%, according to WHO this wasting problem is a bad public health problem. Wasting is a nutritional problem in toddlers that has an impact on morbidity and mortality. The research objective was to determine the factors associated with wasting in toddlers aged 6–59 months in Cimpaeun Village in 2023. This research was conducted in April–June 2023, using a cross-sectional design, proportionate stratified random sampling method with a research sample of 136 toddlers aged 6–59 months. Data were analyzed univariately and bivariately using chi-square. The results showed that 9.6% of toddlers aged 6–59 months in the Cimpaeun Village in 2023 were suffering from wasting, and this is a bad public health problem. The results showed that energy intake, protein intake, mother's nutritional knowledge, and family income were associated with wasting in toddlers aged 6–59 months. The risk of wasting is higher for toddlers with less energy and protein intake, less knowledge of mother's nutrition, and low family income.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Syahdan Jaya
Abstrak :
ABSTRAK
Eksistensi kaum perempuan dalam kehidupan sosial merupakan fenomena yang terus berkembang dan semakin dirasakan kebutuhan serta manfaatnya bagi kehidupan masyarakat. Batas nilai budaya tradisional yang menempatkan kaum perempuan pada sektor domestik dengan hanya mengemban pekerjaan mengurus rumah tangga, sedangkan kaum laki-laki berada pada sektor publik yang melakukan aktivitas di luar kehidupan rumah tangga semakin lama semakin memudar.

Beberapa program pembangunan yang dilaksanakan pemerintah antara lain program keluarga berencana sangat bermanfaat bagi kaum perempuan untuk mengembangkan kemampuan dan aktivitasnya dalam kehidupan masyarakat. Dengan mengurangi beban kehamilan dan mengasuh anak bayi, kaum perempuan lebih banyak memiliki waktu untuk melakukan aktivitas di luar rumah seperti halnya kaum laiki-laki.

Bagi kaum perempuan yang sudah mampu melakukan kegiatan di sektor publik, terutama mereka yang melakukan aktivitas pada sektor perekonomian, ternyata mampu membantu para suami secara materiil dalam memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.

Seperti yang dialami oleh kaum perempuan yang berperan sebagai pemimpin kelompok usaha peningkatan pendapatan keluarga di Kotamadya Pekan Baru Propinsi Riau. Dari pengalaman kaum perempuan yang berperan sebagai pemimpin kelompok dimaksud, ternyata mereka mampu menambah penghasilan keluarga dan hubungan harmonisasi dalam kehidupan rumah tangga dapat berlangsung dengan baik. Hanya saja karena masih terdapat pengaruh nilai budaya tradisional dan nilai-nilai religius yang menempatkan kaum perempuan dalam rumah, maka aktivitas kaum perempuan di sektor publik masih memerlukan pengertian dan dukungan dari semua pihak.

1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ila Wati
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh tinggal dengan ibu tunggal terhadap kecenderungan anak usia sekolah untuk bekerja dengan menggunakan data Indonesia Family Life Survey (IFLS) tahun 2014. Hasil dari penelitian ini adalah anak yang tinggal dengan ibu tunggal memiliki kecenderungan yang lebih tinggi untuk bekerja dibandingkan dengan anak yang tinggal dengan orang tua lengkap. Apabila pendapatan keluarga diinteraksikan dengan ibu tunggal, pendapatan keluarga kelompok tertinggi pada anak yang tinggal dengan ibu tunggal memiliki kecenderungan yang lebih besar untuk bekerja dibandingkan dengan pendapatan keluarga kelompok terendah dan kelompok menengah. Hal tersebut terjadi karena ada hubungan yang kuat antara ibu yang bekerja dengan anak bekerja. ......The aim of this study is to see the impact of living with single mother on the likelihood of school-age children to work using IFLS (Indonesia Family Life Survey) 2014 data. The result of logistic regression show that children who living with single mother more likely to work than those living with complete parents. While family income as family resource is the mediating role of single mother, children in higher income bracket are more likely to work than those in lower and middle income bracket. Since there is a strong relation between both mothers and children who work.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S62996
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novita Adelina
Abstrak :
Status gizi seseorang menunjukkan seberapa besar kebutuhan fisiologis individu tersebut telah terpenuhi. Status gizi dipengaruhi oleh berbagai faktor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran status gizi bayi usia 1,5-8 bulan di Jakarta Selatan dan hubungannya dengan jenis kelamin bayi, pendidikan terakhir ibu, pekerjaan ibu, penghasilan ibu, usia ibu saat melahirkan, morbiditas diare dan Infeksi Saluran Napas Atas (ISPA), dan pemberian Air Susu Ibu (ASI). Penelitian menggunakan studi cross-sectional dan dilakukan pada 88 responden yang memiliki bayi usia 1,5 hingga 8 bulan di Jakarta Selatan. Data didapatkan berupa status gizi bayi, jenis kelamin bayi, usia ibu saat melahirkan, tingkat pendidikan ibu, penghasilan ibu, morbiditas diare dan ISPA, dan pemberian ASI yang akan diteliti hubungannya dengan status gizi bayi yang diuji dengan uji Chi-Square (p<0,05). Dari hasil penelitian didapatkan proporsi status gizi wasted sebesar 4,5 % dan status gizi non-wasted sebesar 95,5 %. Dengan proporsi jenis kelamin bayi laki-laki 51,1%, dan perempuan 48,9%, pemberian ASI sebesar 30,7%, ibu bekerja 11,4%, diare dan ISPA bayi dalam kurun waktu 2 minggu terakhir masing-masing 14,8 % dan 60,2%, tingkat pendidikan ibu rendah 54,5%, sedang 34,1 %, dan tinggi 11,1%, tingkat penghasilan keluarga sedang 48,9% dan tinggi 51,1 %, semuanya tidak memiliki hubungan yang bermakna. ......Nutritional Status described how great individual physiological requirement has met. Nutritional stauus is corelated to many factors. This research’s aims are first, to know the frequency distribution of infants 1,5-8 months of age in South Jakarta and its corelation with babies’ sex, maternal education level, woking mother, familiy annual income, maternal age of giving birth, dierhea and upper respiratory track infection and eksclusive breast milk in infants.The study design of the research iscross sectional. The number of the respondent is 88. The respondents are mother who have baby 1,5-8 months of age in South Jakarta. The data that were collected are infants’ nutritional status, babies’ sex, maternal age of giving birth, maternal educational level, working mother, familiy annual income level, diarhea and upper respiratory track infection in infant and eksclusive breast milk in infants. All those variables were analyzed with Chi-square test (p<0,05). From this research, the percentage of infants with non-wasting nutritional status is 95,5 % and the percentage of wasting is 4,5 %. The percentage of boys is 51,1 % and girls is 48,9 %. Percentage of babies receiving eksclusive breast milk is 30,7%, working mother 11,4%, Dhiarhea and upper respiratory track infectin in infants rea 14,8% and 60,2%. And all of them show no significant correlation to nutriotional status.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Univeristas Indonesia, 2009
S-pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mathilda Albertina
Abstrak :
Latar Belakang: Pada tahun 2001-2005, angka kejadian penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi meningkat. Berdasarkan data WHO-UNICEF, angka kelengkapan imunisasi, yang digambarkan dengan cakupan imunisasi campak, adalah 78% di tahun 2005. Namun, angka cakupan imunisasi campak belum tentu tepat dalam menggambarkan kelengkapan imunisasi dasar. Tujuan: Untuk mengetahui kelengkapan imunisasi dasar, alasan ketidaklengkapan imunisasi dasar, karakteristik orangtua (pendidikan orangtua, pekerjaan orangtua, pendapatan keluarga), pengetahuan serta sikap orangtua terhadap imunisasi, dan hubungan antara karakteristik, pengetahuan dan sikap orangtua dengan kelengkapan imunisasi dasar pada anak balita di Poliklinik Ilmu Kesehatan Anak RS. Cipto Mangunkusumo (RSCM). Metode: Penelitian cross-sectional dengan wawancara melalui kuesioner pada orang tua yang membawa anak balita di Poliklinik Ilmu Kesehatan Anak RS. Cipto Mangunkusumo pada tanggal 04-14 Maret 2008. Hasil: Dari 76 sampel, 65,8% anak balita memiliki status imunisasi dasar yang lengkap dan 34,2% lainnya tidak lengkap. Jenis imunisasi yang paling banyak tidak lengkap adalah hepatitis B (17,1%). Alasan ketidaklengkapan imunisasi antara lain anak sakit (66,7%), orangtua tidak tahu jadwal imunisasi (18,5%), vaksin habis (7,4%), orangtua lupa (3,7%), dan tidak ada Pekan Imunisasi Nasional (3,7%). Tidak ada hubungan yang signifikan secara statistik antara pendidikan orangtua, pekerjaan orangtua, pendapatan keluarga, pengetahuan serta sikap orangtua terhadap imunisasi dengan kelengkapan imunisasi dasar anak balita. Kesimpulan: Kelengkapan imunisasi dasar anak balita di Poliklinik Ilmu Kesehatan Anak RSCM adalah 65,8%. Ketidaklengkapan imunisasi paling banyak disebabkan karena anak sakit (66,7%). Tidak didapatkan hubungan antara faktor orangtua dengan kelengkapan imunisasi dasar anak balita di Poliklinik Ilmu Kesehatan Anak RSCM. ......Introduction: From the year 2001 to 2005, number of vaccine-preventable diseases was increased. According to WHO-UNICEF, this number, which regards the coverage of measles immunization, is 78% in 2005. However, the coverage number of measles immunization does not necessarily accurate in representing the number of complete basic immunization. Objective: To explore complete of basic immunization on children under five year old at Pediatric Clinic in Cipto Mangunkusumo Hospital (RSCM), the underlying reasons of incomplete basic immunization, parent's characteristics (educational background, occupation, family income, knowledge and attitude toward immunization) and relationship between parent's characteristic and the completeness of basic immunization. Method: Cross-section study with questionnaire guided interview to parents who brought underfive children to pediatric clinic in Cipto Mangunkusumo National Hospital (RSCM) on 04?14 March 2008. Result: From 76 samples, 65,8% children have complete basic immunization and 34,2% others have incomplete basic immunization. The most incomplete type of immunization is Hepatitis B (17,1%).The reasons for these children to have incomplete basic immunization were due to sickness occuring concurrently with the immunization schedule (66.7%), parents' unawareness of the immunization schedule (18.5%), insufficient amount of vaccine supply (7.4%), parents not recalling of giving their children immunization (3.7%), and the absence of National Immunization Week or PIN (3.7%). There is no statistically significant relationship between the parent's educational background, occupation, family income, knowledge and attitude toward immunization and complete of basic immunization on children under age five at RSCM's Pediatric Clinic. Conclusion: Complete basic immunization on children under five years old at RSCM's Pediatric Clinic reached 65.8%. The reason of incomplete basic immunization was mostly due to sickness happening concurrently with the immunization schedule (66.7%). There was no relation between parent's characteristisc and the completeness of basic immunization on children under age five at RSCM's Pediatric Clinic.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2009
S-pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>