Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siti Aminatun
"Parent or family is the first responsible on the realisation of children social welfare. Through family hope program, as preventive poverty program cross agencies, giving social protection on very poor family (KSM). The research was done to know the family role to enhance children social welfare through family hope program. Data resources in the research were PKH guides, KSM as beneficiaries, and Social Manpower and Transmigration Agency personels in Banjar Regency. Data were gathered through depth interview, observation, and documentary analysis. The result showed that family hope responded positively form beneficiaries. The selves awareness and confidence form beneficiaries on potentiality they have enhance their will to fulfil their responsibility as parents or family to send their children to schools, so that they grow and develop normally. Based on the research finding, it is recommended to the Minister of Social Affairs through the Directorate of Social Assurance, to deveIop program based on the principle that the best environment to grow and develop the children is in parent or family caring and protection."
Yogyakarta: Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesejahteraan Sosial Yogyakarta, 2016
360 MIPKS 40:3 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Herawan
"ABSTRAK
Program Keluarga Harapan (PKH) adalah satu program nasional yang bertujuan
menanggulangi kemiskinan melalui peningkatan kesejahteraan keluarga sangat
miskin (KSM). PKH merupakan model conditional cash transfer (CCT) atau
program bantuan tunai bersyarat dengan bidang pendidikan dan kesehatan yang
menjadi syarat bagi peserta program. Kabupaten Bekasi menjadi menjadi lokasi
PKH pada tahun 2013 dengan cakupan di 19 lokasi kecamatan dari 23 kecamatan
yang ada. Baru pada tahun 2015 seluruh kecamatan tercakup dalam pelaksanaan
PKH. Tesis ini meneliti dan mengukur dampak PKH terhadap perubahan
partisipasi KSM yang mendukung pada peningkatan modal manusia melalui
komponen pendidikan antara sebelum dan sesudah KSM menjadi peserta PKH
serta efektivitas PKH dalam meningkatkan kesejahteraan KSM. Penelitian
dilakukan di lima kecamatan yaitu : Cabangbungin, Sukakarya, Sukatani,
Sukawangi dan Tambelang, dengan jumlah responden sebanyak 226 KSM. Hasil
penelitian secara agregat, dari duabelas komponen partisipasi bidang pendidikan
yang diteliti mayoritas menunjukkan adanya dampak PKH yang signifikan
terhadap perubahan partisipasi KSM dalam bidang pendidikan, hanya pada
komponen partisipasi rata-rata jam belajar anak di rumah tidak menunjukkan
dampak yang signifikan. Efektivitas bantuan tunai PKH menunjukkan hasil yang
kurang efektif dalam meningkatkan kesejahteraan hidup KSM, bantuan tunai
melalui PKH tidak berhasil mengeluarkan KSM dari batas garis kemiskinan

ABSTRACT
The family hope program (PKH) is a national program aimed at reducing poverty
through improving the welfare of the very poor family (KSM). PKH is a model of
conditional cash transfer (CCT) program with education and health care as
requirements for program participants. Bekasi district becomes host of PKH in
2013 with coverage in 19 out of 23 sub-districts locations. By 2015, all subdistricts
finally covered in the implementation of the PKH.
This thesis examines and measures the impact of PKH to changes of KSM
participation in the improvement of human capital through education component
between before and after KSM participated in PKH and its effectiveness in
improving the welfare of KSM. The study was conducted in five sub-districts
namely: Cabangbungin, Sukakarya, Sukatani, Sukawangi and Tambelang, with
the number of respondents was 226 KSM. The results of the research in the
aggregate, of the twelve components of participation in education researched, the
majorities indicate a significant PKH impact on the changes of KSM participation
in education, only the component of average participation of children in the home
study hours showed no significant effect. PKH cash aid effectiveness showed less
effective results in improving the welfare of KSM, cash assistance through PKH
not able to lift KSM from the edge of poverty line"
2016
T44758
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gemala Chairunnisa Puteri
"Penelitian ini membahas mengenai dasar kebijakan graduasi Program Keluarga Harapan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dengan wawancara mendalam dilakukan kepada 11 orang informan, dalam perspektif level manajerial program. Hasil penelitian menunjukkan dasar kebijakan graduasi Program Keluarga Harapan, pertama, pada aspek kontekstual kebijakan, diantaranya: (a) PKH mengadopsi program CCT negara lain, tetapi model graduasinya masih belum pasti; (b) tingginya angka kemiskinan, mengesampingkan tujuan investasi sumber daya manusia/P2K2 baru dilaksanakan pada tahun 2015, terjadi distorsi insentif. Kedua, pada aspek situasi kebijakan: (a) isu kemiskinan, terlalu berfokus pada penambahan sasaran/targeting KPM PKH, indikator rigid graduasi masih belum ada; (b) resertifikasi tidak lagi dilakukan walaupun masih tertera dalam buku pedoman pelaksanaan PKH dari tahun 2007 hingga saat ini; (c) graduasi alamiah (NE) juga disebut graduasi; (d) pandemi COVID 19. Ketiga, pada aspek karakteristik graduasi: (a) kepemimpinan; (b) anggaran; (c) produktivitas pendamping; (d) kesadaran KPM; (e) ketersediaan Infrastruktur, dapat menghambat tercapainya graduasi.

This study discusses the basis of the graduation policy of the Family Hope Program. This study used a qualitative approach. Data collection with in-depth interviews was conducted with 11 informants, in the program's managerial-level perspective. The results showed the basis of the graduation policy of the Family Hope Program, first, on the contextual aspects of the policy, including (a) PKH adopted the CCT program of other countries, but the graduation model is still uncertain; (b) the high poverty rate, setting aside the purpose of human resource investment/FDS was only implemented in 2015, there is a distortion of incentives. Second, on the policy situation aspect: (a) poverty issue, focusing too much on adding targeting the Family Hope Program beneficiaries, rigid graduation indicators still do not exist; (b) recertification is no longer carried out even though it is still stated in the guidelines for the implementation of the program from 2007 to present; (c) natural graduation (NE) is also called graduation; (d) the COVID 19 pandemic. Third, on the aspects of graduation characteristics: (a) leadership; (b) budget; (c) companion productivity; (d) beneficiaries’ awareness; (e) availability of Infrastructure, may hinder the achievement of graduation."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini membahas mengenai pembentukan kapital sosial pada penerima manfaat program keluarga harapan (PKH) di Dusun Sade, Nusa Tenggara Barat. Penelitian sebelumnya mengungkapkan bahwa melalui program berbasis Conditional Cash Transfer (CCT) memengaruhi kesejahteraan komunitas yang mendapatkan intervensi sosial. Selain itu, kapital sosial yang dimiliki oleh masyarakat menjadi kunci utama untuk mendorong keberhasilan program intervensi sosial yang dilakukan. Namun, kajian mengenai pembentukan kapital sosial belum banyak menjadi fokus penelitian. Peneliti berargumen bahwa pembentukan kapital sosial berguna bagi KPM-PKH menjadi lebih efektif dalam mengentaskan kemiskinan menuju kesejahteraan sosial. Sebagai sebuah dusun wisata yang lekat dengan budaya adat, karakteristik masyarakat Dusun Sade memiliki keunikan melalui keberadaan lembaga adat yang menjadi konteks dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan teori kapital sosial Coleman dan Bourdieu sebagai pisau analisis. Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan melakukan in-dept interview kepada tiga keluarga KPM-PKH melalui The Mother pemilik kartu dan dinas sosial setempat. Temuan dalam penelitian ini bahwa pembentukan kapital sosial KPM-PKH Dusun Sade adalah adanya harapan, norma, dan rasa saling percaya. Peran kapital sosial dikonversikan ke dalam bentuk kapital ekonomi berupa uang untuk dimanfaatkan KPM-PKH. PKH saja tidak cukup untuk program pengentasan kemiskinan di Indonesia.

This study discusses the formation of social capital among beneficiaries of the Family Hope Program (PKH) in Sade Hamlet, West Nusa Tenggara. Previous research revealed that through a Conditional Cash Transfer (CCT) based program, it affected the welfare of the community who received social intervention. In addition, the social capital owned by the community is the main key to encourage the success of the social intervention program carried out. However, studies on the formation of social capital have not been the focus of much research. The researcher argues that the formation of social capital is useful for KPM-PKH to be more effective in alleviating poverty towards social welfare. As a tourist hamlet that is closely related to traditional culture, the characteristics of the people of Dusun Sade are unique through the existence of traditional institutions which are the context in this research. This study uses Coleman and Bourdieu's theory of social capital as an analytical tool. This study uses a qualitative approach by conducting in-dept interviews with three KPM-PKH families through The Mother, the card owner and the local social service. The findings in this study that the formation of social capital KPM-PKH Dusun Sade is the existence of expectations, norms, and mutual trust. The role of social capital is converted into the form of economic capital in the form of money to be utilized by KPM-PKH. PKH alone is not enough for poverty alleviation programs in Indonesia."
[Depok, Depok]: [Fakultas Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, Fakultas Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia], 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini membahas mengenai pembentukan kapital sosial pada penerima manfaat program keluarga harapan (PKH) di Dusun Sade, Nusa Tenggara Barat. Penelitian sebelumnya mengungkapkan bahwa melalui program berbasis Conditional Cash Transfer (CCT) memengaruhi kesejahteraan komunitas yang mendapatkan intervensi sosial. Selain itu, kapital sosial yang dimiliki oleh masyarakat menjadi kunci utama untuk mendorong keberhasilan program intervensi sosial yang dilakukan. Namun, kajian mengenai pembentukan kapital sosial belum banyak menjadi fokus penelitian. Peneliti berargumen bahwa pembentukan kapital sosial berguna bagi KPM-PKH menjadi lebih efektif dalam mengentaskan kemiskinan menuju kesejahteraan sosial. Sebagai sebuah dusun wisata yang lekat dengan budaya adat, karakteristik masyarakat Dusun Sade memiliki keunikan melalui keberadaan lembaga adat yang menjadi konteks dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan teori kapital sosial Coleman dan Bourdieu sebagai pisau analisis. Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan melakukan in-dept interview kepada tiga keluarga KPM-PKH melalui The Mother pemilik kartu dan dinas sosial setempat. Temuan dalam penelitian ini bahwa pembentukan kapital sosial KPM-PKH Dusun Sade adalah adanya harapan, norma, dan rasa saling percaya. Peran kapital sosial dikonversikan ke dalam bentuk kapital ekonomi berupa uang untuk dimanfaatkan KPM-PKH. PKH saja tidak cukup untuk program pengentasan kemiskinan di Indonesia.

This study discusses the formation of social capital among beneficiaries of the Family Hope Program (PKH) in Sade Hamlet, West Nusa Tenggara. Previous research revealed that through a Conditional Cash Transfer (CCT) based program, it affected the welfare of the community who received social intervention. In addition, the social capital owned by the community is the main key to encourage the success of the social intervention program carried out. However, studies on the formation of social capital have not been the focus of much research. The researcher argues that the formation of social capital is useful for KPM-PKH to be more effective in alleviating poverty towards social welfare. As a tourist hamlet that is closely related to traditional culture, the characteristics of the people of Dusun Sade are unique through the existence of traditional institutions which are the context in this research. This study uses Coleman and Bourdieu's theory of social capital as an analytical tool. This study uses a qualitative approach by conducting in-dept interviews with three KPM-PKH families through The Mother, the card owner and the local social service. The findings in this study that the formation of social capital KPM-PKH Dusun Sade is the existence of expectations, norms, and mutual trust. The role of social capital is converted into the form of economic capital in the form of money to be utilized by KPM-PKH. PKH alone is not enough for poverty alleviation programs in Indonesia."
[Depok, Depok]: [Fakultas Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, Fakultas Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia], 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anna Goretty
"ABSTRAK
Pelaksanaan program bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) ini merupakan program nasional dalam usaha pemerintah menanggulangi kemiskinan di Indonesia. Berdasarkan Peraturan Menteri Sosial No. 1 Tahun 2018 tentang Program Keluarga Harapan, PKH merupakan program bantuan sosial yang di lahirkan dengan eksklusif. Provinsi DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia memiliki perlakukan khusus karena tingkat heterogenitas penduduknya yang tinggi. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan bagaimana implementasi PKH dalam menanggulangi kemiskinan di DKI Jakarta dengan menggunakan teori implementasi kebijakan publik A Model of the Policy Implementation Process yang dikemukakan oleh Van Meter dan Van Horn. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah post-positivist, teknik pengumpulan data melalui data primer dengan wawancara mendalam dan data sekunder dengan studi literature, serta analisis yang dilakukan bersifat kualitatif. Hasil dari penelitian ini secara garis besar pelaksanaan PKH di DKI Jakarta sudah baik, namun ada beberapa hal yang harus ditingkatkan dan ditinjau kembali agar mendapatkan hasil yang maksimal, seperti melakukan update data calon KPM PKH secara berkala, memberikan sosialisasi mengenai batas usia minimum lansia, dan menyediakan pendamping sosial yang memadai.

ABSTRACT
The implementation of the Family Hope Program (PKH) social assistance program is a national program in the government's effort to reduce poverty in Indonesia. Based on Minister of Social Affairs Regulation No. 1 of 2018 concerning the Family Hope Program, PKH is a social assistance program that was born exclusively. DKI Jakarta Province as the State Capital of the Republic of Indonesia has special treatment because of the high level of heterogeneity of its population. Therefore, this study aims to illustrate how the implementation of PKH in reducing poverty in DKI Jakarta by using the A Model of the Policy Implementation Process public policy theory proposed by Van Meter and Van Horn. The method used in this research is post-positivist, data collection techniques through primary data with in-depth interviews and secondary data with literature studies, and the analysis conducted is qualitative. The results of this study in broad outline of the implementation of PKH in DKI Jakarta have been good, but there are some things that need to be improved and reviewed in order to get maximum results, such as updating the KPM PKH candidate data regularly, providing information about the minimum age limit for the elderly, and provide adequate social assistance."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasa Milta Sahara
"Stunting adalah permasalahan besar bagi suatu negara karena akan berdampak pada kesehatan bangsa hingga kemampuan ekonomi suatu negara. Stunting disebabkan oleh faktor langsung dan tidak langsung. Untuk mengatasi stunting, pemerintah melakukan intervensi gizi spesifik untuk mengatasi penyebab langsung dari stunting dan intervensi gizi negatif untuk mengatasi penyebab tidak langsung stunting. Karena stunting adalah masalah yang erat kaitannya dengan kemiskinan maka pemerintah berupaya mengatasi stunting melalui melalui program bantuan sosial yang terdiri dari Program Keluarga Harapan (PKH) dan Beras untuk Keluarga Miskin (RASKIN). Penelitian ini menganalisis dampak program bantuan sosial sebagai intervensi gizi sensitif terhadap balita stunting dengan mengguankan data sampel yang diambil dari Indonesian Family Live Surveys (IFLS) tahun 2007 dan 2014 dengan sampel balita umur 12-59 bulan. Metode logit digunakan untuk mengestimasi hubungan antara program bantuan sosial dan faktor lain yang berhubungan dengan stunting. Metode kombinasi Propensity Score Matching (PSM) dan Difference-in-Differences (DID) digunakan untuk mengevaluasi dampak bantuan sosial terhadap individu stunting, kombinasi ini dilakukan untuk memenuhi parallel trend assumption dengan cara mencocokkan karakteritik antara kelompok penerima dan non-penerima program bantuan sosial. Hasil dari PSM-DID menunjukkan bahwa program bantuan sosial memberikan dampak pada peningkatan probabilitas balita stunting sebesar 4,7 persen. Diperlukan perbaikan desain pada program bantuan sosial agar income transfer yang diterima melalui program bantuan sosial dapat mengubah perilaku masyarakat.

Stunting is a major problem for any country because it can have an impact on the health of a nation up to the economic capacity of a country. Stunting is caused by direct and indirect factors. To address stunting, the government conducts specific nutrition interventions to address the direct causes of stunting and negative nutrition interventions to address the indirect causes of stunting. Because stunting is a problem closely related to poverty, the government is trying to address stunting through social assistance programs consisting of the Indonesia Family Hope Program (PKH) and Rice for Poor People (RASKIN). This study analyzed the impact of social assistance programs as sensitive nutrition interventions on stunted toddlers using sample data taken from the Indonesian Family Live Surveys (IFLS) in 2007 and 2014 with a sample of toddlers aged 12-59 months. The logit method was used to estimate the relationship between social assistance programs and other factors related to stunting. The combination of Propensity Score Matching (PSM) and Difference-in-Differences (DID) methods was used to evaluate the impact of social assistance on stunting individuals, this combination was done to meet the parallel trend assumption by matching characteristics between the recipient and non-recipient groups of social assistance programs. The results of PSM-DID show that social assistance programs have an impact on increasing the probability of stunted toddlers by 4.7 percent. Design improvements are needed in social assistance programs so that income transfers received through social assistance programs can change people's behavior."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochammad Ikbal Sonuari
"Tesis ini membahas tentang pengembangan kewirausahaan KPM PKH yang dilakukan melalui lembaga BUMDes (Badan Usaha Milik Desa). BUMDes yang dipilih adalah BUMDes Karya Mekar, merupakan salah satu BUMDes yang melibatkan para penerima manfaat Program Keluarga Harapan (KPM PKH) dalam usaha bisnis BUMDes. Berlokasi di wilayah Desa Sukajadi Kecamatan Campaka Kabupaten Cianjur. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah melalui wawancara, observasi, serta studi literatur dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan kewirausahaan KPM PKH Melalui BUMDes dilakukan berdasarkan konsep model awal terkait input-proses-output model. Sebuah model yang dikembangkan dengan menggabungkan fokus lingkungan, organisasi, dan individu ke dalam proses dinamis dari perilaku pencarian peluang dan keuntungan secara simultan dalam kewirausahaan. Input berkaitan dengan sumber daya yang bisa ditemukan guna mencapai proses dan hasil yang terdiri dari enam aspek yang berkontribusi yaitu sumber daya individu; sumber daya lingkungan; dukungan pemerintah desa dan kabupaten; dukungan masyarakat; jenis bantuan yang tersedia; serta faktor penghambat dalam input. Proses merupakan kegiatan orkestrasi (penyelarasan) sumber daya yang tersedia dan bermanfaat bagi pelaksanaan kegiatan kewirausahaan bagi KPM PKH. Orkestrasi sumber daya berkaitan dengan tindakan yang diambil para pemimpin (dalam hal ini pengurus maupun Ketua Unit BUMDes dan SDM PKH) untuk memfasilitasi upaya KPM PKH dalam mengelola sumber daya BUMDes secara efektif. Output dalam kewirausahaan memiliki fokus tujuan pada penciptaan nilai bagi masyarakat, organisasi, dan individu. Manfaat-manfaat ini termasuk peningkatan masyarakat, kekayaan, pengetahuan, dan peluang yang didapatkan oleh KPM PKH. Selain KPM PKH, output yang dihasilkan juga tidak hanya menyangkut sisi manfaat dari KPM PKH. Di sisi kelembagaan BUMDes, hadirnya KPM PKH telah mewujudkan BUMDes Karya Mekar sebagai pilar kegiatan ekonomi di desa yang bisa berfungsi menjadi lembaga sosial ataupun komersial. Terakhir, penelitian ini menyarankan Pemerintah Pusat (Kementerian Sosial dan Kementerian Desa PDTT), pemerintah kabupaten dan pemerintah desa harus mampu menjadi broker atau penghubung bagi BUMDes untuk dapat mengakses berbagai program dan bantuan yang bisa mendukung upaya pemberdayaan dalam bidang kewirausahaan bagi keluarga miskin lainnya selain penerima manfaat Program Keluarga Harapan.

This thesis discusses the entrepreneurship development of PKH (Program Keluarga Harapan) beneficiaries which is carried out through BUMDes (Village-Owned Enterprises). The BUMDes chosen is BUMDes Karya Mekar, which is one of the BUMDes that involves the beneficiaries of the Family Hope Program (Program Keluarga Harapan) in the BUMDes business. Located in the area of Sukajadi Village, Campaka District, Cianjur Regency. This research uses a qualitative approach with descriptive research type. Data collection methods used are through interviews, observation, and literature and documentation studies. The results showed that the entrepreneurship development of beneficiaries PKH through BUMDes was carried out based on the initial model concept related to the input-process-output model. A model developed by incorporating environmental, organizational, and individual focus into the dynamic process of simultaneous opportunity and profit seeking behavior in entrepreneurship. Input relates to resources that can be found in order to achieve processes and results which consist of six contributing aspects, namely individual resources; environmental resources; support from village and district governments; community support; the types of assistance available; as well as the limiting factor in the input. The process is an orchestration activity (alignment) of available and useful resources for the implementation of entrepreneurial activities for beneficiares PKH. Resource orchestration is related to the actions taken by the leaders (in this case the management and the Chairman of the BUMDes and PKH Human Resources Units) to facilitate the efforts of beneficiaries PKH in managing BUMDes resources effectively. Output in entrepreneurship has an objective focus on creating value for society, organizations and individuals. These benefits include increased community, wealth, knowledge, and opportunities obtained by beneficiares PKH. Apart from beneficiaries PKH, the output produced does not only concern the benefits of beneficiaries PKH. On the BUMDes institutional side, the presence of beneficiaries PKH has made BUMDes Karya Mekar a pillar of economic activity in the village that can function as a social or commercial institution. Finally, this study suggests that the Central Government (Ministry of Social Affairs and Ministry of Village PDTT), regency governments and village governments must be able to become brokers or liaisons for BUMDes to be able to access various programs and assistance that can support empowerment efforts in the entrepreneurial sector for poor families other than recipients. the benefits (KPM) of the Family Hope Program (PKH)."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ranti Rizkia Taqwiyah
"Penelitian ini menginvestigasi dampak Program Keluarga Harapan (PKH) terhadap kemiskinan multidimensi di DKI Jakarta pada tahun 2020 dengan menggunakan data Susenas Maret 2020. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 620.028 penduduk DKI Jakarta berada dalam kondisi kemiskinan multidimensi. Analisis juga mengungkapkan bahwa status sebagai penerima PKH berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat kemiskinan multidimensi. Variabel independen lainnya, seperti wilayah geografis, jumlah anggota rumah tangga, dan sumber pembiayaan utama, juga memengaruhi kondisi kemiskinan. Temuan penting lainnya adalah adanya dugaan misalokasi bantuan PKH di DKI Jakarta. Studi mendatang disarankan untuk meluaskan cakupan geografis, melibatkan pemangku kepentingan program untuk data kualitatif, dan melakukan penelitian longitudinal untuk memantau perubahan dalam kondisi kemiskinan dan dampak program seiring waktu.

This study investigates the impact of the Family Hope Program (PKH) on multidimensional poverty in DKI Jakarta in 2020 using March 2020 Susenas data. The research reveals that 620,028 residents of DKI Jakarta are categorized as experiencing multidimensional poverty. Additionally, the analysis shows that PKH recipient status significantly influences multidimensional poverty. Other independent variables such as geographical location, household size, and primary sources of household financing also affect poverty levels. Another notable finding is the suspected misallocation of PKH assistance in DKI Jakarta. Future studies are recommended to broaden the geographical scope, involve program stakeholders for qualitative data, and conduct longitudinal research to monitor changes in poverty conditions and program impacts over time."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library