Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kidman, Antony
Sydney: Biochemical & General Services, 1995
306.85 KID f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Soelastri Sosrosoebroto
"ABSTRAK
Salah satu usaha untuk meringankan/menyembuhan penyakit wasir adalah dengan pemberian obat tradisional. Dan pengumpulan data didapat banyak sekali tanaman yang digunakan untuk pengobatan wasir dan ternyata tanaman yang tergolong dalam famili Leguminosae merupakan jumlah yang paling besar. Golongan senyawa seperti flavonoid, tanin, antrakinon dan sebagainya tidak jarang dijumpai dalam tumbuh-tumbuhan dan diketahui ada effek positif pada pengobatan wasir. Tujuan percobaan ini untuk mengetahui adanya golongan senyawa tersebut disamping glikosida, sterol, saponin dan lain-lain didalam daun Abrus precatonius,L., daun Desmodium tnquetrum, D.C., daun dan akar Mimosa pigra,L., daun dan akar Mimosa pudica,L. Metode yang digunakan adalah metode fitokimia umum, meilputi pemeriksaan ekstrak air terhadap pH., fenol yang larut dalam air, glikosida, zat yang mereduksi, alkaloid dan saponin; pemeriksaan ekstrak petroleumeter terhadap minyak lemak; pemeriksaan ekstrak etanol terhadap golongan 4 kaloid, glikosida, flavonoid, sterol dan/atau terpenoid dan tanin; pemeriksaan serbuk terhadap antrakinon dan saponin; pemeriksaan kromatografi lapisan tipis dari ekstrak etanol dan metanol dengari beberapa pelarut dan larutan penampak noda. Metode yang digunakan itu masih menunjukkan segi-segi yang kurang memuaskan, sehingga dilakukan pemeriksaan khusus terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi percobaan untuk glikosida. Selain itu pengaruh cara ekstraksi juga d perhatikan. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa daun Abrus precatorius,L. mengandung glikosida, saponin, flavono Id, sterol dan/atau terpenoid, tanin dan senyawa yang benflouresensi dengan sinar U.V. 366 rim; daun Desmodium trique trum,D.C. mengandung glikosida, flavonoid, sterol dan/atau terpenoid dan tanin; daun Mimosa pigra,L. mengandung glikosida, saponin, flavonoid, sterol dan/atau terpenoid dan tanm; akar Mimosa pigra,L. mengandung glikosida, sterol dan/ atau terpenoid, tanin dan senyawa yang berfiouresensi biru dengan sinar U.V. 366 nm; daun Mimosa pudica,L. mengandung glikosida, f1avonoid sterol dan/atau terpenoid dan tanin; akar Mimosa pudica,L. mengandung glikosida, sterol dan/atau terpenoid, tanin dan senyawa yang berfiouresensi biru dengan sinar H.V. 366 nm; penambahan larutan Pb(II)asetat harus sesuai/secukupnya. Jika penelitian ini hendak dilanjutkan sebaiknya diutamakan pemeniksaan flavonoid, glikosida dan senyawa yang berfiouresensi biru dengan sinar U.V. 366 nm."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1980
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hymovich, Debra P.
Philadelphia: Saunders , 1974
610.7 HYM n
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmanto Widjopranoto, researcher
Yogyakarta: BPKS Departemen Sosual RI , 1982
363.96 RAC p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: BKKBN, 1998
363.96 IND k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: BKKBN, 1998
363.96 IND o
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) , 1995
363.96 RIN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: BKKBN, 1993
363.96 BUN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Evelyn Firdausi
"Semburan lumpur panas Lapindo Sidoarjo kerap dikeluarkan secara konsisten dari retakan lapisan tanah dan mulai menenggelamkan tutupan lahan di sekitarnya, seperti rumah, bangunan sekolah, pabrik, lahan pertanian, dan vegetasi. Lumpur panas Lapindo merupakan lumpur panas vulkanik yang keluar akibat adanya retakan pada lapisan tanah di Desa Siring, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, dan diteliti memiliki kandungan senyawa logam berat dan suhu yang tinggi. Hal ini menyebabkan adanya perubahan biodiversitas vegetasi pada region lumpur Lapindo. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh jarak pusat semburan lumpur Lapindo Sidoarjo terhadap karakteristik fisik lingkungan dan distribusi spasial vegetasi di sekitarnya. Metode yang digunakan adalah metode transek untuk pengambilan sampel vegetasi dan snowball sampling untuk pengambilan informan sebagai pendukung kondisi vegetasi di wilayah penelitian. Data observasi dan wawancara yang diperoleh kemudian diolah dan dianalisis secara deskriptif kuantitatif menggunakan regresi linier berganda. Analisis yang dilakukan menunjukkan hasil bahwa jarak pusat semburan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap distribusi suhu udara dan suhu permukaan. Namun, jarak pusat semburan berpengaruh pada keasaman (pH) tanah dengan persentase pengaruh sebesar 41,2%. Pada analisis statistik juga dibuktikan bahwa karakteristik fisik region lumpur Lapindo tidak berpengaruh pada keragaman jenis life form. Selain itu, analisis yang dilakukan pada penelitian ini juga menghasilkan enam jenis life form vegetasi yang terdiri dari herba, semak, pohon, merambat, epifit, dan akuatik, yang tersebar secara acak di seluruh wilayah penelitian yang berupa region lumpur Lapindo. Keberadaan life form vegetasi tidak ditentukan melalui karakteristik fisik region lumpur Lapindo, melainkan dipengaruhi oleh karakteristik lokasi relatifnya, seperti vegetasi akuatik yang tumbuh akibat adanya badan air dan vegetasi herba yang dapat tumbuh pada setiap lahan terbuka. Dapat disimpulkan bahwa munculnya fenomena lumpur panas Lapindo di Sidoarjo hanya berpengaruh pada keasaman tanah. Selain itu, fenomena ini tidak memiliki pengaruh yang signifikan pada distribusi spasial vegetasi di sekitarnya.

Hot mudflows from Lapindo Sidoarjo are often released consistently from cracks in the soil layer and begin to submerge the surrounding land cover, such as houses, school buildings, factories, agricultural land, and vegetation. Lapindo hot mud is hot volcanic mud that comes out due to cracks in the soil layer in Siring Village, Porong District, Sidoarjo Regency and has been researched to contain heavy metal compounds and high temperatures. This causes changes in vegetation biodiversity in the Lapindo mud region. This research aims to analyze the influence of the distance to the center of the Lapindo Sidoarjo mudflow on the physical characteristics of the environment and the spatial distribution of surrounding vegetation. The method used is the transect method for taking vegetation samples and snowball sampling for taking informants to support vegetation conditions in the research area. The observation and interview data obtained were then processed and analyzed quantitatively descriptively using multiple linear regression. The analysis carried out shows that the distance from the center of the burst does not have a significant influence on the distribution of air temperature and surface temperature. However, the distance from the center of the spray influences the acidity (pH) of the soil with an influence percentage of 41.2%. In statistical analysis, it was also proven that the physical characteristics of the Lapindo mud region did not affect the diversity of life form types. Apart from that, the analysis carried out in this research also produced six types of vegetation life forms consisting of herbs, bushes, trees, vines, epiphytes, and aquatic, which were distributed randomly throughout the research area in the form of the Lapindo muddy area. The existence of vegetation life forms is not determined by the physical characteristics of the Lapindo mud region but is influenced by the relative location characteristics, such as aquatic vegetation that grows due to the presence of water bodies and herbaceous vegetation that can grow on any open land. It can be concluded that the emergence of the Lapindo hot mud phenomenon in Sidoarjo only affects soil acidity. Moreover, this phenomenon does not have a significant influence on the spatial distribution of surrounding vegetation."
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Utami Nur Huwaida
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui preferensi pakan kupu-kupu terhadap beberapa jenis herba liar yaitu Tridax procumbens, Asystasia gangetica, Cyanthillium cinereum, dan Oxalis barrelieri yang ada di lahan terbuka Kampus Universitas Indonesia (UI) Depok. Selain itu, untuk mengetahui kupu-kupu juga memanfaatkan herba tersebut sebagai tumbuhan inang untuk peletakkan telurnya. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari?April 2016 di lima lokasi lahan terbuka Kampus UI Depok yaitu dekat gedung sabda widya, dekat pintu masuk hutan kota wales barat, belakang gedung PSJ, dekat area parkir motor gedung PPMT, dan dekat gedung DRPM. Hasil penelitian diketahui bahwa terdapat 11 jenis kupu-kupu dari famili Papilionidae (Papilio demoleus), Pieridae (Appias olferna, Delias hypareta, Eurema hecabe, Leptosia nina, Catopsilia pomona, Delias periboea) dan Nymphalidae (Junonia orithya, Hypolimnas bolina, Ypthima horsfieldii, dan Junonia almana) mengunjungi ke-empat jenis herba liar. Sebanyak 8 jenis kupu-kupu menyukai herba liar Tridax procumbens dan Asystasia gangetica. Lima jenis kupu-kupu menyukai Oxalis barrelieri dan 2 jenis menyukai Cyanthillium cinereum. Preferensi pakan kupu-kupu dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu struktur dan daya tarik bunga, ketersediaan tumbuhan di lokasi penelitian, dan sindroma bunga yang disukai oleh kupu-kupu. Tumbuhan pakan kupu-kupu dewasa berbeda dengan tumbuhan tempat kupu-kupu meletakkan telur.

This study was conducted to determine the preferences of butterflies feed on some kind of wild herbs such as Tridax procumbens, Asystasia gangetica, Cyanthillium cinereum, and Oxalis barrelieri at the Universitas Indonesia (UI) Depok open land. Moreover, the study also conducted to determine whether the butterflies also use herbs as host plants for laying eggs. The experiment was conducted in February ? April 2016 in five locations open land UI Depok Campus. The locations are closed by Sabda Widya Building, near by the entrance of the Wales Barat Woods, behind the PSJ Building, parking area near by the PPMT Building, and near by the DRPM Building. The results revealed that there are 11 species of butterfly of the family Papilionidae (Appias olferna), Pieridae (Appias olferna, Delias hypareta, Eurema hecabe, Leptosia nina, Catopsilia pomona, Delias periboea), and Nymphalidae (Junonia orithya, Hypolimnas bolina, Ypthima horsfieldii, dan Junonia almana) visited all four kinds of wild herbs. Eight species of butterflies like Tridax procumbens andAsystasia gangetica. Five species of butterflies like Oxalis barrelieri and two species like Cyanthillium cinereum. Butterfly feeding preferences are influenced by the structure and appeal of the flower, plant availability in the study site, and the syndrome of flowers favored by butterflies. Plants that is adult butterfly?s feed preference is different from plants where butterflies lay its eggs."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S63383
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library