Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 40 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siregar, Dahniel Rizki
"ABSTRAK
Latar Belakang: Lama rawat pada usia lanjut dipengaruhi oleh rasa takut jatuh.
Rasa takut jatuh dapat mempengaruhi kehidupan usia lanjut, yang akan
berdampak pada menurunnya aktivitas kehidupan sehari-hari, status kesehatan
fisik, dan kualitas hidup. Penelitian ini bertujuan untuk menilai hubungan rasa
takut jatuh dengan lama rawat pada usia lanjut.
Metode: Desain studi potong lintang. Penelitian dilakukan terhadap 50 pasien
usia lanjut di ruang rawat akut geriatri yang didapat secara konsekutif. Rasa takut
jatuh dinilai dengan kuesioner Falls Efficacy Scale International (FES-I). Lama
rawat dihitung dalam hari. Penilaian hubungan rasa takut jatuh dan lama rawat
menggunakan korelasi Pearson.
Hasil: Didapatkan rasa takut jatuh sedang sebanyak 16% dan rasa takut jatuh
berat sebanyak 84%. Tidak terdapat rasa takut jatuh ringan. Didapatkan korelasi
positif bermakna antara rasa takut jatuh dengan lama rawat pada usia lanjut (r=
0,58, p=0,000).
Simpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antara rasa takut jatuh dengan
lama rawat pada usia lanjut.

ABSTRACT
Background: Length of stay in elderly is affected by fear of fall. Fear of fall
could influence elderly life, which further can cause in decreasing activity of daily
living, physical health, and quality of life. The aim of this study was to look the
correlation between fear of fall and length of stay in elderly.
Methods: The study was a cross sectional study which looked at 50 consecutive
elderly patients in geriatric acute ward. Fear of fall was evaluate using Falls
Efficacy Scale International (FES-I). The length of stay was measured by days.
The correlation between fear of fall and length of stay was evaluated using
Pearson Correlation.
Results: 16% fear of fall was moderate and 84 % was severe. None of them was
mild fear of fall. There was a significant positive correlation between fear of fall
and length of stay in elderly (r=0,58, p=0,000)
Conclusions: There was a significant correlation between fear of fall and length
of stay in elderly."
2016
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Febriani Putri
"Latar Belakang Walaupun mendapatkan terapi antiretroviral (ARV), inflamasi kronik akibat infeksi HIV dikombinasikan dengan faktor-faktor lain menyebabkan proses penuaan lebih dini pada pasien HIV/AIDS, salah satu tandanya risiko jatuh.
Tujuan Mengetahui proporsi kejadian jatuh dan risiko jatuh serta faktor faktor yang berhubungan pada pasien HIV/AIDS dalam terapi ARV.
Metode Studi potong lintang dilakukan pada pasien HIV/AIDS berusia > 40 tahun dalam terapi ARV minimal 6 bulan. Pada pasien yang memenuhi kriteria inklusi dilakukan pencatatan data demografis, pengukuran antropometri, faktor terkait HIV, terapi ARV, komorbid, obat, penilaian depresi dengan Indo-BDI-II, neuropati dengan kriteria Toronto, frailty dengan kriteria Fried, dan risiko jatuh dengan uji Timed Up and Go (TUG). Pasien menolak, tidak dapat berjalan dan memiliki gangguan motorik dieksklusi. Analisis bivariat dan multivariat dilakukan pada faktor-faktor tersebut.
Hasil Dari 102 sampel didapatkan proporsi kejadian jatuh 24,5% dan risiko jatuh sebesar 51,96%. Subjek mayoritas laki-laki (83,3%), median usia (IQR) 45 (5) tahun, CD4 nadir median (IQR) 71,5 (220,25) sel/mm3, CD4 saat ini median (IQR) 495,5 (361) sel/mm3, komorbid terbanyak hepatitis C (31,3%), polifarmasi 21,6% subjek, dalam terapi lini 2 ARV (10.78%), depresi (14,71%), neuropati 38,2%) prefrail 53,9% dan frail 14,7%, penapisan demensia 14,7%. Faktor yang berhubungan dengan risiko jatuh adalah prefrail/frail (OR 6,395, IK95% 2,348-17,417 p<0,001) riwayat jatuh (OR 3,162 IK95% 1,085-9,212 p 0,035) dan penggunaan Efavirenz (OR 5,878 IK95% 1,083-31,906 p 0,040).
Kesimpulan Proporsi kejadian jatuh pada pasien HIV/AIDS dalam terapi ARV meyerupai populasi geriatri non HIV dengan risiko jatuh 52%. Faktor yang behubungan adalah status prefrail/frail, riwayat jatuh sebelumnya, dan penggunaan Efavire

Background Despite given Antiretroviral Therapy (ART), chronic inflammation due to HIV infection combined with other factors implicate in the early aging process. Fall risk is one of the aging symptoms that can be assessed objectively.
Aims To determine proportion of any fall and factors associated with risk of fall in PLWH undergoing antiretroviral therapy.
Methods cross sectional study in PLWH aged 40 years or older who has take ART at least for 6 months. Data were recorded in subjects fulfilled inclusion criteria, including demographic data, anthropometry measurements, HIV related factors, comorbidities, drugs prescribed, depression using Indo-BDI-II questionnaire, neuropathy assesment sing Toronto Scoring criteria, Fried criteria frailty, and fall risk assessed by Timed Up and Go Test. Patients denied to participate, unable to walk, or having motoric abnormality in upper extremity was excluded. Bivariat and multivariat analysis was carried out to these factors.
Results among 102 subjects, proportions of any falls was 24,5% subjects and proportions of fall risk was 52%. Most of subjects were male (83,3%), median of age (IQR) was 45 (5) years, with nadir CD4 (IQR) was 71,5 (220,25) cell/mm3 and current CD4 was 495,5 (361) cells/mm3. Hepatitis C was the most comorbid disease (31,3%), polypharmacy prescribed in 21,6%, and 10,8% were in LPV/r therapy. Factors included were depression found in 14,7%, neuropathy in 38,2%m prefrail 53,9%, frail 14,7%, and patients positive screened for dementia 14,7%. Significant factors associated with risk of fall were prefrail/frail status (OR 6,395, IK95% 2,348-17,417 p<0,001), history of fall (OR 3,162 IK95% 1,085-9,212 p 0,035), and under EFV prescription (OR 5,878 IK95% 1,083-31,906 p 0,040).
Conclusion proportion of any fall in PLWH undergoing antiretroviral therapy resembled those in geriatric population, with high rate of fall risk up to 52% of the patients. Factors associated with risk of fall were frail/prefrail status, history of previous fall, and current EFV use.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Follett, ken
Jakarta: Esensi, 2010
809 FOL ft
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Nurhidayati Endah Puspita Sari
"ABSTRAK
Sejak tahun 2013 Grup Rumah Sakit Awal Bros telah memiliki program
pencegahan pasien jatuhnamun hingga saat ini insiden pasien jatuh masih terjadi serta belum pernah dilakukan evaluasi. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi terhadap program pencegahan pasien jatuh di unit rawat inap pada Grup Rumah Sakit Awal Bros dengan metode cross sectional. Pengumpulan data dilakukan melalui telaah dokumen dan wawancara mendalam.Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata angka insiden jatuh di unit rawat inap adalah 0,18 per 1000 hari rawat, rasio perawat dengan pasien 0,22, kepatuhan pengkajian risiko jatuh 0,95, kepatuhan edukasi risiko jatuh 0,94, penggunaan gelang risiko jatuh 0,97. Dari keempat variabel tersebuthanya pemberian edukasi risiko jatuh yang secara bermakna mempengaruhi terjadinya insiden pasien jatuh. Rekomendasi perbaikan program pencegahan pasien jatuh yang diusulkan mengacu kepada teori Malcolm Baldrige yang disusun berdasarkan tujuh aspek penilaian yaitu kepemimpinan, rencana strategi, pelanggan,manajemen pengukuran, analisis dan pengetahuan (perbaikan mutu), tenaga kerja (sumber daya manusia), sistem informasi / proses kerja dan hasil.

ABSTRACT
Patient falls prevention program in Awal Bros Hospital Group has been made
since 2013 but the incidence of patient falls still occur and have not been
evaluated. The purpose of this study is to evaluate the program uses cross
sectional method. Data collected through documents review and in-depth
interviews.The results of the study concluded that the average fall rate incident in inpatient units is 0,18 per 1.000 days of hospitalization, ratio of nurses to patients is 0,22, fall risk assessment compliance is 0,95, compliance for risk fall education is 0,94, the use of fall risk bracelet 0,97. From the four variables studied only the provision of education that significantly affects the incidence of patient falls. Recommendations for improvement of patient falls prevention programs were proposed referring to the theory of Malcolm Baldrige, compiled by seven aspects leadership, strategic planning, customer, management of measurement, analysis and knowledge (quality improvement), labor (human resources), information systems / processes work and result.
"
2016
T46018
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Raihan Umar
"Dalam kehidupan sehari-hari kebutuhan manusia terhadap penggunaan mesin semakin meningkat dengan seiring berkembangnya teknologi untuk memudahkan kegitan sehari-hari. Salah satunya adalah stairlift. Stairlift merupakan teknologi transportasi untuk membantu dan memfasilitasi sebuah aktifitas bagi yang membutuhkan seperti lanjut usia dan disabilitas terutama untuk aktifitas naik dan turun tangga pada bangunan bertingkat. Dalam pembahasan topik ini difokuskan untuk membuat suatu konsep sistem keamanan pada stairlift yang dibuat oleh prof Danardono Agus Sumarsono, DEA. PE dan tim yang dimana jika rantai stairlift tersebut putus sistem akan membuat kursi stairlift tidak jatuh bebas. Dalam konsep safety pada stairlift ini digunakan alat fall arrester untuk mengantisipasi jika kursi stairlift jatuh bebas. Untuk menguji tingkat keselamatan sistem keselamatan dengan fall arrester, dilakukan simulasi kekuatan komponen dengan software Autodesk Inventor. Pengujian dilakukan dengan regulasi ASME.18.1. Hasil dari pengujian beban berupa deformasi maksimal, tegangan maksimal Von-Mises, dan faktor keselamatan. Hasil desain dan pengujian menunjukan bahwa konsep safety stairlift dengan fall arrester dapat di aplikasikan. Berdasarkan hasil simulasi faktor keselamatan pada komponen didalam fall arrester dengan jarak maksimum yaitu 4.83. Faktor keselamatan pada tali fall arrester dengan jarak maksimum yaitu 5.9. Faktor keselamatan pada komponen mounting dengan jarak maksimum sebesar 6.10, Pada desain assembly faktor keamanan dengan jarak maksimum yaitu 5.17. Sehingga dapat disimpulkan bahwa konsep safety stairlift ini belum memenuhi regulasi ASME.18.1 namun apabila pemilihan material pada komponen fall arrester ditingkatkan sistem safety denga fall arrester ini dapat memenuhi standar regulasi ASME 18.1

n daily life, human needs for the use of machines are increasing significantly by following the development of technology. One of them is Stairlift. Stairlift is a transportation technology to support and facilitate for those who need - for instance elderly and disable people - to use stairs. This discussion aims to create a concept of a security system on a stairlift made by Prof. Danardono Agus Sumarsono, DEA. PE and the team that if the stairlift had a malfunction on its system, it will not fall freely. In the safety concept on this stairlift, a falling arrester tool is used to request if the stairlift seat falls freely. In order to test the safety level of the system by fall arresters, an evaluation of the strength of components should be conducted with Autodesk Inventor software. The testing has done by ASME testing.18.1. The results of the load testing are maximum deformation, maximum Von-Mises stress, and safety factors. The design and test results show the concept of a safety stairlift with a fall arrester can be applied. Based on the results of the simulation of the safety factor on the components inside the arrester fall with a maximum distance of 3.45. The safety factor on the arrester fall rope with a maximum distance of 5.9. The safety factor for mounting components with a maximum distance of 6.10, In the assembly design the safety factor with the maximum distance is 5.17. The safety concept of this stairlift does not meet ASME requirements.18.1 but approval of material selection on the components of the arrester fall Improves the safety of the system by falling the arrester can meet ASME 18.1 standard requirements.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bintang Gegas Giani
"Meningkatnya populasi lansia di Indonesia merupakan pertanda bahwa Indonesia akan menjadi negara dengan populasi yang menua. Secara intrinsik, populasi lansia lebih rentan terhadap masalah kesehatan karena fungsi kognitif mereka yang menurun. Data menunjukkan 7,25 persen lansia di Indonesia tinggal sendiri baik karena pilihan maupun terpaksa. Perlu ada sistem yang dapat memantau kesehatan lansia dari jarak jauh, dapat memberikan informasi mengenai kesehatan mereka dan bertindak sebagai sistem darurat jika terjadi hal yang tidak diinginkan. Sistem IoT cocok untuk pekerjaan ini karena kemampuannya untuk terhubung melalui internet secara real-time. Sistem ini terdiri dari tiga bagian: perangkat yang dapat dikenakan, unit alarm, dan aplikasi android. Perangkat yang dapat dikenakan memonitor detak jantung pengguna, suhu tubuh, pelacakan posisi, dan deteksi jatuh. Data tersebut ditangkap oleh sensor lalu dikirim melalui firebase. Aplikasi android membaca data dari firebase dan menampilkan ketidaknormalan kondisi pengguna. Saat tombol panik pada perangkat ditekan, terdeteksi jatuh, atau kondisi pengguna kritis, unit alarm akan menyala untuk memperingatkan warga sekitar, demi respon cepat yang diperlukan oleh pengguna. Sistem ini mencapai akurasi 81 persen untuk deteksi jatuh, selisih jangkauan GPS ± 20,53m dibandingkan smartphone, dan 83,75 persen dalam mendeteksi perubahan posisi (berdiri, berbaring, tengkurap).

The growing population of elderly in Indonesia is a sign of an ageing population. Intrinsically, the older populace are more susceptible to accidents due to their deteriorating cognitive functions. Data shows 7.25 percent of elderly in Indonesia lives alone either by choice or necessity. There needs to be a system in place to monitor the elderly remotely, which provides information regarding their well-being and acts as an emergency system. This system consists of three parts: wearable device, alarm unit, and an android application. The wearable device monitors the user’s heart rate, body temperature, position tracking, and fall detection. These data are captured by the sensor in the device are then sent momentarily to firebase. The android application reads the data from firebase and displays any abnormalities within the user’s condition. The moment the panic button is pressed, a fall is detected, or the user is in a critical condition, the alarm unit will turn on alerting surrounding neighbors, as a quick response might be needed by the user. The system achieved an 81 percent accuracy for fall detection, a ± 20.53m GPS range difference compared to smartphone, and 83.75 percent in detecting a position change (standing, lie down, prone)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novi Anggraeni
"Keselamatan pasien merupakan salah satu aspek penting dalam mengurangi terjadiya Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) dalam proses pemberian asuhan keperawatan. Salah satu aspek yang diterapkan dalam patient safety dengan mencegah terjadinya risiko jatuh. Pengkajian risiko jatuh perlu dilakukan dengan baik untuk mengetahui seberapa tinggi pasien berisiko jatuh dan untuk meminimalisir kejadian pasien jatuh. Tujuan Penulis ingin mengetahui Penerapan implementasi pencegahan risiko jatuh di Ruang Rawat inap lantai 14 Rs X. Penulis melakukan observasi kepada 12 perawat pada tanggal 18- 23 September 2023 dengan menggunakan SOP Pencegahan Risiko Jatuh. Intervensi yang dilakukan penulis yaitu melakukan sosialisasi SOP Pencegahan Risiko Jatuh pada tanggal 3-7 Oktober 2023 dan melakukan Audit kepada perawat mengenai penerapan implementasi pasien jatuh. Hasil di dapatkan penerapan Implementasi pencegahan risiko jatuh di Ruang Rawat inap di RS X dalam kategori Baik (58,3%). Dalam melakukan pencegahan pasien jatuh diperlukan fungsi penngawasan dan kontroling secara ketat oleh kepala ruangan sebagai langkah awal mendisiplinkan perawat. Selain itu didalam bekerja diharapkan selalu mengikuti Standar Prosedur Operasional (SPO) yang ditetapkan Rumah Sakit. Dengan demikian dapat meningkatkan kepercayaan Masyarakat terhadap pelayanan Kesehatan yang diberikan.

Patient safety is an important aspect in reducing the occurrence of Unexpected Events (KTD) in the process of providing nursing care. One aspect implemented in patient safety is to prevent the risk of falls. A fall risk assessment needs to be carried out properly to find out how high a patient's risk of falling is and to minimize the incidence of patient falls. The author's aim is to find out the implementation of fall risk prevention in the 14th floor Inpatient Room at Rs The intervention carried out by the author was to socialize the SOP for Fall Risk Prevention on 3- 7 October 2023 and conduct an audit of patients regarding the implementation of patient falls. The results showed that the implementation of preventing the risk of falls in patients in the inpatient room at Hospital X was in the Good category (58.3%). In preventing patient falls, a strict supervision and control function is needed by the head of the room as the first step in disciplining nurses. Apart from that, when working, you are expected to always follow the Standard Operational Procedures (SOP) set by the Hospital. In this way, it can increase public trust in the health services provided."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Fahrul Rozi
"Lift tangga merupakan salah satu kebutuhan bagi lansia yang memiliki tempat tinggal berlantai 2. Keamanan merupakan hal utama yang diperhatikan pada lift tangga, tingkat keamanan dalam menggunakan lift tangga terkait dengan standarisasi tingkat International akan sangat memberikan kenyamanan dan keamanan pada pengguna. Faktor keamanan ketika lift tangga mengalami kegagalan sistem merupakan masalah bagi pengguna lift tangga. Oleh karena itu, penelitian ini memberikan suatu gagasan baru dalam pengereman lift tangga menggunakan fall arrester ketika lift tangga memiliki masalah saat tali pengangkut putus, Pada penelitian ini, dilakukan dengan menggunakan kemiringan maksimal sebesar 51° dan kecepatan awal sebesar 0,2 m/s. Pada penelitian ini dilakukan 4 tahap analisis yaitu analisis massa total melalui pengujian jarak pengereman menggunakan rangkaian sensor VL53L0X untuk mendapatkan nilai massa total maksimal berdasarkan jarak pengereman maksimal, yang dilanjutkan dengan analisis statis yang nilai-nilainya akan digunakan dalam analisis kekuatan struktur dan analisis dinamis untuk mengetahui besar gaya yang terjadi pada lift tangga ketika terjadi pengereman, kemudian melakukan analisis kekuatan struktur material menggunakan software Ansys® melalui nilai yang didapat dari analisis statis sehingga menghasilkan nilai safety factor, dan analisis terakhir merupakan analisis service factor merupakan nilai yang menentukan motor AC pengangkut yang digunakan telah sesuai standar ASME 18.1. Hasil dari penelitian ini, menunjukkan bahwa penggunaan fall arrester pada lift tangga dapat melakukan pengereman pada massa total maksimal sebesar 206 kg, gaya normal pada roda bagian depan sebesar 65 N dan gaya normal roda bagian belakang sebesar 1.205 N, dan memiliki nilai safety factor dan service factor yang memenuhi syarat.  

Stairlift is a necessity for the elderly who have a 2-story residence. The safety of stairlift is the  main thing that is considered in stairlift, the level of security in using stairlift related to international standardization will greatly provide comfort and safety to users. Safety when the stairlift has a system failure is a problem for stairlift users. Therefore, this study provides a new idea in stairlift braking using a fall arrester based on ASME 18.1 to make a solution when the stairlift has a problem when the transport rope breaks. In this study, it was carried out using a maximum slope of 51 ° and an initial speed of 0.2 m/s. In this study, 4 stages of analysis were carried out, namely the analysis of total mass through testing the braking distance using the VL53L0X sensor circuit to obtain the maximum total mass value based on the maximum braking distance, followed by static analysis whose values ​​will be used in structural strength analysis and dynamic analysis to knowing the magnitude of the force that occurs in the stairlift when braking occurs, then performs an analysis of the strength of the material structure using Ansys® software through the values ​​obtained from static analysis to produce a safety factor value, and the last analysis is an analysis of the service factor which is the value that determines the transport AC motor that used in accordance with ASME 18.1 standards. The results of this study indicate that the use of a fall arrester on a stair lift can brake at a maximum total mass of 206 kg, a normal force on the front wheels of 65 N and a normal force on the rear wheel of 1.205 N, and has a safety factor and service value eligible factors."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitohang, Christine
"Individu yang memasuki tahap akhir perkembangan akan mengalami penurunan fungsi pada sistem tubuhnya. Salah satunya merupakan perubahan sistem muskuloskeletal yang identik dengan penurunan kekuatan otot, tulang dan sendi yang dapat memengaruhi keseimbangannya. Lansia yag memiliki gangguan keseimbangan akan mengalami risiko jatuh yang lebih tinggi. Karya ilmiah ini bertujuan untuk memberikan gambaran dalam penerapan asuhan keperawatan pada lansia yang memiliki masalah resiko jatuh. Format pengkajian Burg Balance Test (BBT) dan Timed up and Go test (TUG) digunakan untuk mengukur resiko jatuh klien. Bentuk intervensi keperawatan yang dapat diberikan untuk menangani masalah resiko jatuh adalah latihan keseimbangan dengan metode square stepping exercise (SSE). Intervensi diberikan satu kali dalam sehari selama 12 hari dengan durasi 30-40 menit. Hasil yang diperoleh selama menerapkan metode latihan ini didapatkan peningkatan kecepatan berjalan sebesar 1 menit 15 detik saat dilakukan rata-rata pengukuran awal dan akhir dengan timed up and go test, serta peningkatan keseimbangan dilihat dari adanya penambahan skor Berg Balance Test sebesar 3 poin. Latihan ini direkomendasikan untuk diterapkan di nursing home sebagai aktivitas latihan rutin untuk menurunkan resiko jatuh lansia.

Individuals who enter the final stage of development will experience a decline in function in their body systems. One of them is a change in the musculoskeletal system which is synonymous with a decrease in muscle, bone and joint strength which can affect balance. Elderly people who have balance disorders will experience a higher risk of falling. This scientific work aims to provide an overview of the application of nursing care to elderly people who have a risk of falling. The Burg Balance Test (BBT) and Timed up and Go test (TUG) assessment formats are used to measure the client's risk of falling. A form of nursing intervention that can be given to deal with the risk of falls is balance training using the square stepping exercise (SSE) method. Intervention is given once a day for 12 days with a duration of 30-40 minutes. The results obtained during applying this training method showed an increase in walking speed of 1 minute 15 seconds when the initial and final measurements were averaged using a timed up and go test, as well as an increase in balance seen from an increase in the Berg Balance Test score of 3 points. This exercise is recommended to be implemented in nursing homes as a routine exercise activity to reduce the risk of falls in the elderly.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Daniel Hadimartana
"Tesis ini disusun untuk mengetahui efektifitas alat ukur Modified Mobility Interaction Fall Chart (Modified MIF Chart), sebagai alat ukur untuk menapis risiko jatuh, khususnya pada populasi lansia di panti wreda. Desain penelitian adalah cohort prospective dengan menilai komponen performa fisik menggunakan Stop walking when talking (SWWT) dan Difference Time Up and Go (DiffTUG), komponen fungsi visual yang menilai ketajaman penglihatan dengan Snellen chart, dan komponen kognisi yang dinilai menggunakan Montreal Cognitive Assesment versi Bahasa Indonesia (MoCA-INA) pada awal studi dan ditentukan tingkat risiko jatuh. Didapatkan subjek penelitian (n=111) yang menyelesaikan Modified MIF Chart kemudian dilakukan observasi kejadian jatuh selama tiga bulan. Terdapat 12 (10,8%) kejadian jatuh dari seluruh subjek. Terdapat perbedaan bermakna (p=0,038) antara kelompok risiko jatuh tinggi yang mengalami kejadian jatuh sebanyak 8 (18,6%) dibandingkan 4 kejadian jatuh (5,9%) pada kelompok risiko jatuh rendah dengan AUC 0,657 (95% CI: 0,49-0,82). Didapatkan sensitifitas dan spesifisitas Modified MIF chart secara berurutan adalah 64,6% dan 66,7%. Kesimpulan penelitian ini adalah Modified MIF Chart dapat digunakan sebagai alat penapis risiko jatuh pada lansia di panti wreda, tetapi tetap perlu memperhatikan faktor-faktor risiko jatuh internal dan eksternal lain yang belum dinilai oleh Modified MIF Chart.

This thesis is designed to determine the effectiveness of the Modified Mobility Interaction Fall Chart (Modified MIF Chart) as a tool to screen the risk of falls, especially in the elderly population in nursing homes. The research design was a prospective cohort by assessing the physical performance components using Stop walking when talking (SWWT) and Difference Time Up and Go (DiffTUG), a visual function component that assessed visual acuity using a Snellen chart, and a cognitive component assessed using the Montreal Cognitive Assessment. Indonesian language version (MoCA-INA) at the start of the study and the level of risk of falling was determined. Obtained research subjects (n = 111) who completed the Modified MIF Chart then observed the fall for three months. There were 12 (10.8%) incidence of falls for all subjects. There was a significant difference (p = 0.038) between the high risk group who experienced falls as much as 8 (18.6%) compared to 4 falls (5.9%) in the low risk group with AUC 0.657 (95% CI: 0, 49- 0.82). The sensitivity and specificity of the Modified MIF chart are 64.6% and 66.7%, respectively. The conclusion of this study is that the Modified MIF Chart can be used as a means of screening for the risk of falls in the elderly in nursing homes, but still needs to consider other internal and external risk factors that have not been assessed by the Modified MIF Chart."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>