Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 106 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rosiana Waicang
Abstrak :
Inkontinensia urin setelah operasi BPH adalah hilangnya kontrol terhadap buang air kecil karena salah satu katup yang mengontrol urin diangkat bersamaan dengan prostat, apabila katub ini diangkat kemungkinan terjadi kerusakan sraf dan otot sehingga menyebabkan inkontinensia setelah operasi prostat. Inkontinensia urin dapat menyebabkan masalah fisik, psikologis, sosial dan ekonomi sehingga mempengaruhi kualitas hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian inkontinensia urin setelah operasi prostat. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional, dengan pendekatan deskriptif korelatif, dan teknik consecutive sampling pada 90 responden. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat hubungan signifikan antara Usia dengan kejadian inkontinensia urin (p-value 0,063, ! = 0,05), terdapat hubungan signifikan antara obesitas dengan kejadian inkontinensia urin (p-value 0,020, ! = 0,05), terdapat hubungan signifikan anatara jenis operasi dengan kejadian inkontinensia urin (p-value 0,038, ! = 0,05), terdapat hubungan signifikan antara volume prostat dengan kejadian inkontinensia urin (p-value 0,038, ! = 0,05), terdapat hubungan signifikan antara lama operasi dengan kejadian inkontinensia urin (p-value 0,036, ! = 0,05) dan tidak terdapat hubungan signifikan antara waktu operasi dengan kejadian inkontinensia urin (p-value 0,925, ! = 0,05). Pada hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa jenis operasi berhubungan paling dominan dengan kejadian inkontinensia urin nilai OR yang terbesar yaitu (2,39) (95% CI: 0,955-5,988). Diharapkan tenaga keperawatan dapat meningkatkan pemahaman melalui pemberian informasi atau pendidikan kesehatan terkait dengan pencegahan inkontinensia urin umumnya generasi muda khususnya pada generasi tua di Kota Jayapura. ......The increase in the life expectancy of the Indonesian population reaching the age of 66.2 years has contributed to an increase in the number of elderly people ( Aging Structured Population ). The aging process causes health problems in the elderly, one of which is urinary incontinence. Urinary incontinence is a bladder sphincter defect or neurological dysfunction that causes loss of control over urination. Urinary incontinence can cause physical, psychological, social and economic problems that affect the quality of life of the elderly. This study aims to identify factors associated with urinary incontinence in patients after prostate surgery at the Urology Polyclinic, Jayapura Hospital in 2023. This study used a cross-sectional design, correlative descriptive approach, and consecutive sampling technique in 90 post-prostate post-operative patients at the polyclinic. Jayapura Hospital Urology. The results showed that there was no significant relationship between age and the incidence of urinary incontinence ( p-value 0.063,! = 0,05) , there is a significant relationship between obesity and urinary incontinence ( p-value 0.020,! = 0,05) , there is a significant relationship between the type of operation and the incidence of urinary incontinence ( p-value 0.038,! = 0,05), there is a significant relationship between Prostate Volume and the incidence of Urinary Incontinence ( p-value 0.038,! = 0,05) , there is a significant relationship between the length of operation and the incidence of urinary incontinence ( p-value 0.036,! =0,05) and there was no significant relationship between operating time and urinary incontinence ( p-value 0.925,! = 0,05). The results of the multivariate analysis showed that the type of surgery was most dominantly related to the incidence of Urinary Incontinence with the largest OR value (2.39) (95% CI: 0.955-5.988). It is hoped that nursing staff can improve understanding through providing information or health education related to the prevention of Urinary Incontinence in general for the younger generation, especially the older generation in Jayapura City.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asih Hartanti
Abstrak :
Prevalensi Sifilis menurut data STBP Kemenkes Tahun 2011 pada 7 populasi kunci adalah sebesar 6% dimana prevalensi Sifilis tertinggi ditemukan pada Transgender Waria (25%) kemudian diikuti WPSL (10%), LSL (9%), WBP (5%), Pria Potensial Risti (4%), WPSTL (3%) dan Penasun (2%). Sifilis pada Transgender Waria meningkat 1% dari 27% pada STBP 2007 menjadi 28% pada STBP 2011 di kota yang sama. Faktor- faktor yang diduga berhubungan dengan infeksi Sifilis pada Transgender Waria antara lain : Umur, Tingkat Pendidikan, Penggunaan kondom, Penggunaan Napza Suntik, Penggunaan Hormon Suntik Silikon, Status HIV, Datang ke Layanan Klinik IMS, Konsumsi Alkohol dan Lama melakukan hubungan Seks Komersial dengan mendapat imbalan. Tujuan : Mengetahui hubungan faktor ?faktor terhadap infeksi Sifilis pada Transgender Waria. Desain studi Cross Sectional dengan sampel sebanyak 1.089 Waria secara acak dan berasal dari 5 kota besar di Indonesia melalui metode wawancara, Diagnosis Laboratorium Sifilis dilakukan dengan TPHA dan RPR. Hasil : Prevalensi Sifilis pada Transgender Waria di 5 Kota sebesar 25,25%, Faktor yang berhubungan signifikan adalah Status HIV(p=0,000), PR =2,28 (95% CI 1,78-2,92) kemudian Umur >31 tahun (p=0,000) ,PR= 1,76 (95% CI 1,36- 2,28) dan Penggunaan Hormon Suntik Silikon (p=0,012) PR=1,37 (95% CI 1,07-1,76), Tingkat pendidikan, Lamanya melakukan hubungan seks komersial dengan imbalan, Penggunaan Kondom, Konsumsi Napza Suntik, Konsumsi Alkohol dan Akses ke Layanan IMS tidak berhubungan. Kesimpulan : Faktor biologis Status HIV memiliki hubungan yang kuat PR =2,28 (95% CI 1,78-2,92)dengan Kejadian Sifilis pada Kelompok Transgender Waria di 5 Kota besar di Indonesia. ...... The prevalence of syphilis according to MOH- IBBS 2007 was found at 6% in the High Risk Population. Highest prevalence was found in Transvestite (25%) followed by Direct Female Sex Worker (10%), MSM (9%), PLT (5%), High Risk Men's (4%), Non Direct Female Sex Worker (3%) and IDU (2%). Syphilis Prevalens among Transvestite increased 1% from 27% to 28 % (2007 to 2011 in the same city). Factors associated with syphilis infection in Transvestite are Age, level of Education, Condom use, Drug Injection use, Use of Silicon Injections, HIV Status, Access to STI Service Clinic, Alcohol consumption and The duration of engaging in commercial sex. Purpose: Knowing associated factors of syphilis infection on Transvestite. Design Cross sectional study with a sample of 1089 randomly Transvestite and derived from the 5 major cities in Indonesia through the interview method and Laboratory diagnosis of syphilis is performed by TPHA and RPR. Results: The prevalence of syphilis in Transvestite in 5 Cities is 25.25% and significant factors related are HIV status (p = 0.000), PR =2,28 (95% CI 1,78-2,92), Age > 31 years (p=0,000) ,PR= 1,76 (95% CI 1,36-2,28), Use of Silicon Injection Hormone p=0,012) PR=1,37 (95% CI 1,07-1,76), Low educational level, The duration of engaging in commercial sex, Condom Use, Drug Injection, Alcohol consumption and Access to STI Service Clinic are not significant related. Conclusion: HIV Status as a biological factors have a strong relation with Syphilis incidence in Transvestite group population within 5 major cities in Indonesia PR =2,28 (95% CI 1,78-2,92).
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
T31667
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mamat
Abstrak :
Rendahnya kadar kolesterol HDL dalam darah dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti Penyakit Jantung Koroner (PJK), hypetensi dan stroke. Beberapa penyebab rendahnya kadar kolesterol HDL diantaranya adalah kebiasaan merokok, kurang aktivitas, obese dan konsumsi kurang serat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan kolesterol HDL, diantaranya adalah kebiasaan merokok, jenis kelamin, obesitas, aktifitas dan konsumsi serat. Tujuan lainnya juga ingin mengetahui variabel yang dominan mempengaruhi kadar kolesterol HDL. Desain yang digunakan adalah crossectional dimana seluruh variabel diukur dalam bersamaan dan dalam waktu yang bersamaan pula. Populasinya adalah seluruh keluarga yang ada di Indonesia. Adapun tenknik pengambilan sampel diambil secara multi stage sampling dengan penentuan besar sampelnya dilakukan dengan cara Probabelity Prorsional Size (PPS) dan pengambilan sampel akhir dilakukan secara simple random sampling (SRS). Data yang dikumpulkan berdasarkan laporan data sekunder yang ada di IFLS tahun 2007/2008 lalu data diolah dengan cara mergering dan transforming berdasarkan tujuan hasil akhir analisis yang diinginkan. Analisa data menggunakan desain compleks sampling dengan analisis Logstik regression yang tujuan melihat variabel yang berhubungan dengan kadar kolesterol HDL melalui pengontrolan variabel saat analisis. Hasil dari analisis diperoleh nilai OR yang paling tinggi atau dominan adalah jenis kelamin yaitu sebesar 2,640 pada 95 % CI (2,255 - 3,092) kemudian disusul oleh kebiasaan merokok berat 2,549 pada 95 % CI (1,613 - 4,028), kebiasaan merokok sedang 1,679 pada 95% CI (1,348 - 2,091), obesitas 1,543 pada 95% CI (1,345 - 1,771) , konsumsi serat 1,253 pada 95% CI (1,109 - 1,417), aktifitas 1,193 pada 95% CI (1,056 - 1,348). Semua variabel yang masuk dalam model menunjukkan nilai p < 0,05 yang artinya baik kebiasaan merokok(ringan, sedang dan berat), jenis kelamin, obesitas, aktifitas dan diet serat memiliki hubungan dengan kadar kolesterol HDL. Dari hasil tersebut juga menunjukkan adanya proporsi kasus yang tinggi pada orang yang memiliki kebiasaan merokok, jenis kelamin laki-laki, obese, aktifitas kurang dan konsumsi serat kurang. Diantara variabel di atas yang paling dominan pengaruhnya adalah jenis kelamin. Beberapa hal yang direkomendasikan pada pihak terkait tinggi kasus kadar kolesterol HDL dan beberapa variabel yang mempengaruhinya diataranya pada pembuat kebijakan agar senantiasa melakukan upaya-upaya mencegah kadar kolesterol tidak normal melalui pelarangan merokok, melakukan olah raga mengatur diet lemak dan diet serat sehingga demikian dapat terhindar dari resiko terjadinya serangan jantung akibat banyak mengandung kolesterol tinggi.
Low level cholesterol HDL could lead to variety of diseases such as Coronary Heart Desease (CHD), hypertension and stroke.This study aimed to identify factors associated with HDL cholesterol, such as smoking habit, sex, obesity, activity and fiber consumtion. Another aim would also like to know is the dominant variable affecting HDL cholesterol. The study desain use is crossectinal where all the variables measured in the same time and at the same time too. The population is entire family in Indonesia. the sampling technique ins multi-stage sampling done by Probability Proportional to Size (PPS) and the final sampling done by Simple Random Sampling (SRS). Data collected based on existing secondary data report on the IFLS the year 2007/2008 and processed by transforming based on objective analysis. Analysis of data using complex sampling desain with logistic regression analysis with the aim of seeing the variables associated with HDL cholesterol level by controlling variables during analysis. Results obtained from analysis of the highest OR value or dominat is gender that is equal to 2,640 at 95%(2,255 - 3,092) and was followed by heavy smoking 2,549 at 95% CI (1,613 - 4,028), moderat smoking 1,679 at 95% CI (1,348 - 2,091), obesity 1,543 at 95% CI. (1,345 - 1,771), fiber consumtion 1,253 at 95 % CI (1,109 - 1,417), activities of 1,193 at 95% CI (1,056 - 1,348). All variables included in the model shows p value < 0,05, wich mean both smoking habit (mild,moderate and severe), sex, obesity, activity and dietary fiber has a relationship with HDL cholesterol. From these results also showed a high proportion of cases in people who have the habit of smoking, male gender, the obese, less activity and less dietary fiber. Among the variables at the top of the most dominant influence is gender. Some of the things recommended in the case of hight HDL cholesterol level to policy makers is to continue to make efforts to prevent abnormal cholesterol level through a ban on smoking, exercise and dietary fat regulate dietary fiber that can thus avoid the risk of heart attack because many contain high cholesterol.
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T30839
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Irfan
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
S8488
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rani Setiowati
Abstrak :
Pneumonia adalah infeksi saluran pernapasan bawah akut yang secara khusus mempengaruhi fungsi paru. Penyakit ini merupakan penyebab kematian balita terbesar setelah diare. Berdasarkan data Riskesdas tahun 2018, prevalensi pneumonia pada kelompok balita sebesar 4,8%, angka ini berada diatas prevalensi pneumonia nasional yaitu 4,0%. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian pneumonia pada balita (12-59 bulan) di Indonesia pada tahun 2017. Desain studi yang digunakan adalah cross-sectional dengan jumlah sampel 13.855. Penelitian ini merupakan analisis lanjutan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2017. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah uji chi-square dan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan secara statistik antara kejadian pneumonia pada balita dengan tempat tinggal, jenis dinding, jenis atap, usia 12-23 bulan, usia 24-35 bulan, status imunisasi DPT-Hib, berat badan lahir, dan balita dengan ibu berstatus pendidikan lulus SD. Faktor dominan yang mempengaruhi kejadian pneumonia pada balita di Indonesia berdasarkan data SDKI tahun 2017 adalah jenis dinding.
Pneumonia is acute lower respiratory tract infection that affect lung function in particular. This disease is a leading mortality on under-five children after diarrhea. According to Basic Health Research (Riskesdas) 2018, prevalence of pneumonia on group of under-five children is 4,8%, high than the national pneumonia prevalence which is 4,0%. This study aims to analyse factors related to pneumonia on under-five children in Indonesia on 2017. Cross-sectional design study was chosen with 13.855 samples included. This study is an extension analysis of Indonesia Demographic and Health Survey (IDHS) 2017 data. The data analysis in this study used chi square test and logistic regression. Result found that there is a statistically significant relationship between pneumonia under-five children with type of residence, type of wall, 12-23 months old, 24-35 months old, DPT-Hib immunisation, birth weight, and elementary school graduated mother. Dominant influencing factors of pneumonia on under-five children in Indonesia based on IDHS 2017 data is type of wall.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Permata Sari
Abstrak :
ABSTRAK
Produktivitas pemetik teh di Perkebunan teh Cibuni mengalami penurunan disebabkan oleh berkurangnyajumlah tenaga kerja pemetik teh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produktivitas pemetik dan faktorfaktoryang mempengaruhi produktivitas pemetik di Perkebunan teh Cibuni. Penelitian ini dilakukan diPerkebunan Teh Cibuni, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung. Desain penelitian yang digunakan yaitudesain kuantitatif dengan teknik penelitian survei. Pengambilan sampel menggunakan metode acak sederhanadengan sampel 40 orang pemetik. Analisis data menggunakan regresi linier berganda dengan alat bantu SPSS IBMStatistics, pengujian asumsi klasik dan pegujian hipotesis menggunakan uji , uji F dan uji t. Variabel yangdigunakan yaitu motivasi, kedisiplinan, jenis kelamin, usia, pengalaman kerja, keterampilan, dan kapasitas petik.Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai determinasi sebesar 0.845 = 84.5% yang artinya pengaruh semuavariabel bebas terhadap variabel terikat adalah 84.5%, sedangkan 15.5% lainnya dipengaruhi oleh variabel lainyang tidak diteliti. Nilai R atau nilai korelasi sebesar 0.934 menunjukan kekuatan hubungan yang sangat kuatantara motivasi, kedisiplinan, jenis kelamin, usia, pengalaman kerja, keterampilan dan kapasitas petik denganproduktivitas kerja pemetik. Hasil uji t menunjukan variabel yang berpengaruh secara signifikan terhadapproduktivitas pemetik teh yaitu motivasi, usia, pengalaman kerja, keterampilan dan kapasitas petik, sedangkanvariabel yang tidak berpengaruh signifikan terhadap produktivitas pemetik teh yaitu kedisiplinan dan jeniskelamin.
Universitas Jenderal Soedirman. Fakultas Pertanian, 2018
630 AGRIN 22:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Andri Kusmayadi
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini meneliti faktor-faktor yang dapat mempengaruhi loyalitas konsumen telepon seluler di Indonesia. Citra perusahaan, kualitas jasa, kepercayaan, biaya peralihan, dan kepuasan konsumen adalah faktor-faktor utama yang dapat mempengaruhi loyalitas konsumen.

Konsumen yang loyal akan membeli lebih banyak, menerima harga yang tinggi dan memiliki efek posistif promosi dari mulut ke mulut. Hal ini dikarenakan untuk menjual ke konsumen baru diperlukan biaya yang lebih tinggi dibandingkan ke konsumen yang sudah ada. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menguji hubungan kelima faktor ini dengan loyalitas konsumen di sektor telekomunikasi seluler di Indonesia, dan menguji hubungan diantara kelima faktor yang mempengaruhi loyalitas konsumen pengguna telepon seluler di Indonesia.

Data diperoleh dari 210 responden pengguna telepon seluler di wilayah Jabodetabek dengan menggunakan kuesioner. Responden didominasi oleh mahasiswa di lingkungan Universitas Indonesia dan karyawan pengguna telepon seluler di wilayah Jabodetabek. Data dianalisis dengan menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) untuk menguji seluruh hubungan diantara model-model.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara citra perusahaan dengan loyalitas konsumen. Kualitas jasa juga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pembentukan citra perusahaan. Selain itu, kualitas jasa memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan konsumen pengguna telepon seluler di Jabodetabek.
2007
T 17842
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Isa Ashari Kuswandono
Abstrak :
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara Penerapan Komposisi Tim, Independensi, lntegritas dan Objektivitas, Program Audit, Supervisi, Kepuasan Kerja, Profesionalisme, dan Aturan Jabatan Fungsional Auditor yang dimiliki oleh auditor Inspektorat Jenderal Departemen Keuangan serta pengaruhnya terhadap Efektifitas Pencapaian Tujuan Pemeriksaan. Penelitian ini adalah penelitian survey dengan teknik analisis jalur. Populasi penelitian adalah auditor yang bekerja pada Inspektorat Jendral Departemen Keuangan dengan jabatan Pengendalian Teknis (auditor madya) dan Ketua Tim (auditor muda). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Penerapcm Komposisi Tim, Independensi, Integritas dan Objektivitas, Program Audit, Supervisi, Kepuasan Kerja, Profesionalisme, dan Aturan Jabatan Fungsional Auditor. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan penerapan komposisi tim audit, independensi, integritas dan objektifitas, program audit, supervisi, kepuasan kerja, profesionalisme dan aturan jabatan fungsional auditor (JFA) dengan efektifitas pencapaian tujuan audit. ......Objective of this study is to find the correlation between the Application of Team Composition, Independency, integrity and Objectivity, Audit Program, Supervision, Working Satisfaction, Professionalism, and Rules On Auditor Functional Position on Inspectorate General of Department of Finance Affairs and its effects on the Effectiveness of Examination objective Achievement. This study is a survey and track analysis. Population of this study is auditors who are working at Inspectorate General of Department of Finance Affairs with Technical Controlling Position (Medium Auditor) and the Head of Team (Deputy Auditor). Result of this study showed that there is a positive and significant correlation between Application: on Team Composition, Independency, Integrity and Objectivity, Audit Program, Supervision, Working Satisfaction, Professionalism, and Rules on Auditor Functional Position. It also showed that there is a significant effect on application of audit team composition, independency, integrity and objectivity, audit program, supervision, working satisfaction, professionalism and Rules on Auditor Functional- Position (JFA) with the effectiveness of audit objective achievement
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T27000
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hans Dermawan
Abstrak :
ABSTRAK
Manajemen komunikasi proyek memberikan hubrmgan keterkaitan kritis antara personil, ide-ide atau gagasaq dan informasi ya[g dibutuhkan untuk kesuksesan suatu proyek. Seperti halnya dalam Proyek Gedung Sekolah di Yayasan X yang mengalami keterlambatan dalam kine{a waktu proyek akibat dari beberapa faktor risiko dominan yang ada dalam manajemen komunikasi proyek. Oleh kerena itu penelitien ini bertujuan untuk memberikan rekomendasi khususnya kepda owner yang terlibat dalam proyek berupa pembangunan gedung sekolatL agar dapat meningkatkan manajemen komunikasi yang telah dimiliki menjadi lebih efektif. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif pada faktorfaktor risiko dengan menganalisis setiap data kuesioner dari responden yang terlibat @ proyek Gedung Sekolah di Yayasan X. Analisa Kuantitatif dalam penelitian ini menggunakan metode AHP (Analyical Hierarclry Process) dan Analisa tusiko berbasis PMBOK 2013. Hasil dari penelifian ini didapatkan 9 variabel peristiwa risiko (X44, X47,X23, X21, X39, X49,X25, X26, dan X48) yang diidentifikasikan menjadi risiko utama dalam penerapan manajemen komunikasi pada proyek Gedung Sekolah di Yayasan X
ABSTRACT
Management project communication contnbule a critical relationship betureen members of projcct, ideas or suggestiong and information for poject srrcccss. Such as School Buildings Project of X Foundation has delay project in time performance because of some risk appearing in project communication management The refore this research is giving recomendation for owner who mixod up with school buildiogs trojcc{ in odcr to rmfovc existing communication menrgement project to be morc effeclive. This rescarch use qualitative approachm?nt on risk factors analyzing School Buildings Project ofX Foundation respondent qwsioner. AHP (Analyucal Hicrarchy Proccss) meliod used in this research for quantitative analyze and Risk Analyze based on Ph{BOK 2013. The prodwt research has nine risks evant variables (X44,){47,){23,)f,21, X39, X49, X25, X26, and X48) which can b us?d as a principal risk in application project communication managemetrt in School Buildings of X Foundation
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T46816
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siska Rahmadiya
Abstrak :
Diabates Melitus tipe 2 adalah gangguan metabolik dikarenakan menurunnya produksi insulin oleh sel ß-pankreas atau tubuh tidak lagi mampu menggunakan insulin secara efektif. Gula darah yang tinggi atau hiperglikemia dapat dikendalikan dengan manajemen diri pada penyandang Diabetes melitus Tipe 2. Manajemen diri penyandang Diabetes melitus Tipe 2 mengalami kesulitan pada masa pandemic COVID-19. Selama pandemi covid-19 penyandang diabetes melitus mengalami penurunan kemampuan dalam melakukan perawatan diri. Studi ini dilakukan untuk menganalisis faktor-faktor apa saja yang mempengarui manajemen diri penyandang DM Tipe 2 di masa pandemi COVID-19. Desain penelitian ini merupakan jenis korelasi dengan pendekatan metode cross sectional yang melibatkan 88 orang responden. Hasil penelitian ini menunjukkan responden dengan efikasi diri yang cukup pada 58 responden (92,1%) dan efikasi diri yang sangat yakin 17 responden (68,0%). Hasil uji statistik menggunakan uji Chi-Square menunnujukkan adanya hubungan yang significant antara efikasi diri (p-value (0,007), Dukungan Sosial p value (0,010) Sedangkan jenis kelamin, usia, pendidikan, lama menderita DM, pengetahuan , kecemasan, tidak adanya hubungan yang signifikan dengan Manajemen Diri  p-value  pengetahuan (0,692), kecemasan (1,000), usia (0,116), lama menderita DM (0,743) , pendidikan (0,530) > 0,05. Kemudian didapatkan juga faktor yang paling mempengaruhi mananjemen diri  adalah efikasi diri  dengan nilai odds rasio (OR)=0,224. Peneliti berharap dengan diketahuinya faktor-faktor yang mempengaruhi manajemen diri penyandang DM Tipe 2 diharapkan pelayanan keperawatan dapat menentukan intervensi lanjut yang tepat untuk memaksimal kan manajemen diri dimasa pandemi ataupun post pandemi. ......Diabetes Mellitus type 2 is a metabolic disorder due to decreased insulin production by pancreatic ß-cells or the body is no longer able to use insulin effectively. High blood sugar or hyperglycemia can be controlled by self-management for people with Type 2 Diabetes Mellitus. Self-management for people with Type 2 Diabetes Mellitus experienced difficulties during the COVID-19 pandemic. During the Covid-19 pandemic, people with diabetes mellitus experienced a decrease in their ability to carry out self-care. This study was conducted to analyze what factors influenced the self-management of people with Type 2 DM during the COVID-19 pandemic. This research design is a type of correlation with a cross sectional method approach involving 88 respondents. The results of this study showed that 58 respondents (92.1%) had sufficient self-efficacy and 17 respondents (68.0%) had very confident self-efficacy. Statistical test results using the Chi-Square test showed a significant relationship between self-efficacy (p-value (0.007), social support p-value (0.010) while gender, age, education, duration of diabetes mellitus, knowledge, anxiety, no relationship significant with self-management p-value knowledge (0.692), anxiety (1.000), age (0.116), duration of DM (0.743), education (0.530) > 0.05. Then it was also found that the factor that most influenced self-management was efficacy themselves with an odds ratio (OR) = 0.224. Researchers hope that by knowing the factors that influence self-management of people with Type 2 DM, it is hoped that nursing services can determine appropriate further interventions to maximize self-management during a pandemic or post-pandemic.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>