Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nuki Arsanti
Abstrak :
Pengetahuan merupakan hal yang sangat penting untuk dimiliki oleh sebuah organisasi. Dengan adanya pengetahuan dan pemerataan pengetahuan antara pegawai akan meningkatkan kemampuan kompetensi dan kompetitif organisasi tersebut sehingga dapat dirasakan manfaatnya baik secara langsung dan tidak langsung oleh semua pegawai. Dalam membangun sistem manajemen pengetahuan diperlukan penetapan prioritas dalam proses manajemen pengetahuan sehingga dapat dilihat baik kesesuaian pengetahuan yang dibutuhkan dengan teknologi yang akan dipakai. Sistem manajemen pengetahuan yang dikembangkan dalam bentuk prototipe akan menunjang proses manajemen pengetahuan yaitu combination, externalization, internalization dan exchange dengan menghasilkan fitur yang diambil berdasarkan kesesuaian teknologi yang dipilih yaitu manajemen dokumen, forum diskusi, chatting, dan wiki. Langkah-langkah yang dipakai sehingga menghasilkan prioritas proses manajemen pengetahuan adalah dengan menggunakan solusi manajemen pengetahuan yang melihat faktor kontingensi yang ada di organisasi sehingga dapat teridentifikasi kebutuhan manajemen pengetahuan yang spesifik untuk organisasi saat ini dan fasilitas untuk pengembangan sistem manajemen pengetahuan. ......Knowledge is an important thing to be owned by organization. With knowledge sharing among employees improves the competence and competitiveness of an organization and employees will benefit from that. Knowledge Management System development need priority of the process and technology compatibility of the Knowledge Management that will be used. Knowledge Management System will be developed in prototype and including process knowledge management such as combination, externalization, internalization, and exchange with feature like document management, forum discussion, chatting, and wiki. The steps to develop knowledge management using knowledge management solutions that apprehend contingency factors within the organization so it can be identified spesific current needs and facilities for the development
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2016
TA-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novia Ariyana
Abstrak :
Pusintek sebagai unit TIK Pusat di Kemenkeu, sesuai amanah arah pengembangan TIK Kemenkeu dalam mendukung integrasi TIK Kemenkeu dalam mewujudkan sistem informasi manajemen keuangan terpadu, bertanggung jawab dalam penyediaan dukungan TIK yang meliputi staf pendukung teknis dan Service Desk. Pusintek sudah memiliki aplikasi pengelolaan layanan TIK yang digunakan untuk mendokumentasikan laporan permintaan, laporan gangguan, dan laporan permintaan perubahan dalam sebuah sistem yang berbasiskan ITIL bernama aplikasi Sipelantik. Penerapan knowledge based untuk penyelesaian laporan incident belum optimal karena pegawai belum memanfaatkan sharing pengetahuan atau dokumen petunjuk teknis untuk penyelesaian incident pada aplikasi Sipelantik, selain itu pegawai kesulitan mencari pengetahuan yang telah ada. Tujuan penelitian ini adalah membuat rancangan KMS yang sesuai untuk Pusintek Kementerian Keuangan. Pendekatan dengan kontingensi menyediakan beberapa alternatif yang dapat diterapkan sesuai dengan karakteristik organisasi. Dengan begitu untuk mendapatkan solusi rancangan KMS yang sesuai dengan karakteristik Pusintek maka analisis yang diterapkan pada penelitian ini menggunakan analisis kontingensi dari Becerra-Fernandez dan Sabherwal. Penelitian ini menghasilkan rancangan KMS yang sesuai untuk Pusintek Kemenkeu, dimana proses KM yang dihasilkan adalah routines, socialization for knowledge sharing, exchange, dan externalization. Kebutuhan fungsionalitas sistem menghasilkan empat fitur utama untuk mendukung proses KM tersebut yaitu mengelola dokumen, forum diskusi, expert locator, dan wiki. ......Pusintek as a Centre ICT unit of the Ministry of Finance, according mandate directions of ICT development in supporting the integration of ICT of the Ministry of Finance in realizing an integrating financial management information system, is responsible for the provision of ICT support that includes technical support staff and Service Desk. Pusintek has already own ICT service management application that used to document the report requests, bug reports, and report change request for an ITIL based system called Sipelantik application. The application of knowledge based on the completion of incident report is not optimal because the employees do not take advantage of sharing knowledge or technical guidance documents for the completion of the Sipelantik incident, other than that of employees having trouble finding the knowledge that already exists. The purpose of this study is to design an appropriate KMS for Pusintek of the Ministry of Finance. Contingency approach presents several alternatives that can be applied in accordance with the characteristics of the organization. To obtain a design solution that is suitable with the KMS Pusintek characteristics the analysis in this study will be using contingency analysis of Becerra Fernandez and Sabherwal. The research resulted in the design of appropriate KMS for Pusintek of the Ministry of Finance, which is the process of KM generated routines, socialization for knowledge sharing, exchange, and externalization. System functionality produces four main features to support the KM processes which are manage documents, discussion forums, expert locator, and wiki.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2017
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Idham
Abstrak :
ABSTRAK
PT Malloci Software Solution Malloci adalah salah satu software house yang ada di Indonesia. Malloci memiliki tiga buah divisi dimana salah satunya adalah Divisi Pengembangan yang memiliki tugas dan fungsi mengerjakan proyek pembuatan perangkat lunak. Dalam proses pengerjaan proyek terdapat masalah dimana terjadi discontinuity pengetahuan antara karyawan lama dengan karyawan pengganti yang terlibat dalam pengerjaan proyek. Salah satu penyebab terjadinya discontinuity pengetahuan adalah pengetahuan yang terkait selama proses pengerjaan proyek masih dikelola secara manual dan kurang terkontrol. Hal ini disebabkan karena Divisi Pengembangan Malloci belum memiliki aplikasi atau knowledge management system KMS dalam melakukan pengelolaan pengetahuan yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan rancangan model KMS yang dibutuhkan oleh Divisi Pengembangan Malloci dalam rangka mengatasi discontinuity pengetahuan yang terjadi. Terdapat dua metodologi yang digunakan yaitu metodologi identifikasi solusi manajemen pengetahuan yang digunakan dalam tahap analisis kebutuhan KMS serta metodologi system prototyping yang digunakan dalam tahap perancangan prototipe KMS. Proses knowledge management proses KM yang akan dikembangkan dalam penelitian ini adalah Internalization, Combination, Direction, Routines, Externalization, dan Exchange. Hasil dari penelitian ini adalah sebuah prototipe KMS tahap awal yang memiliki fitur-fitur untuk mendukung proses KM yang akan dikembangkan, antara lain : e-learning, manajemen konten, forum diskusi, dan team collaboration tools. Saran untuk penelitian ini kedepannya adalah penyempurnaan prototipe KMS, adanya dukungan pelaksanaan dari pihak manajemen, dan lanjutan penelitian terkait dampak penerapan knowledge management system terhadap performa perusahaan serta efektifitas pengggunaan knowledge management system di perusahaan.
ABSTRACT
PT Malloci Software Solution Malloci is a software house in Indonesia. Malloci has three divisions, one of them is the Development Division. This division has a duty and function in making software project. In the process of the project, there was a problem in a discontinuity of knowledge between the old employee and alternate employee who were involved in the project. One of the reason in discontinuity of knowledge is knowledge that relevant for the process of the project was managed manually and less controlled. This is because The Development Division of Malloci has not had an application or knowledge management system KMS in managing their existing knowledge. The purpose of this study is to produce a model of KMS design required by Malloci Development Division in order to solve the problem occurred. There are two methodologies used such as the identification of knowledge management solution that are used in requirement analysis phase of KMS and system prototyping methodologies that are used in KMS prototype design phase. Knowledge Management Process KM Process that will be developed in this study are Internalization, Combination, Direction, Routines, Externalization, and Exchange. The result of this study is an earlier stage of KMS prototype that has many features to support the KM Process that has been developed, such as e learning, content management system, discussion forum, and team collaboration tools. The suggestions for future research are refinements in KMS prototype, implementation support from management, and further research about impact of knowledge management system on company performance and effectiveness of the use of knowledge management systems in the company.
2014
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
I Putu Agastya Werdikatama
Abstrak :
Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi (BBPPT) sebagai salah satu institusi pemerintah memiliki tugas untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat terkait pengujian perangkat TIK. Hasil survei layanan publik Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) 2022, menunjukan layanan konsultasi dari pengguna layanan di BBPPT dinilai masih dibawah ekspektasi masyarakat. Akar dari permasalahan tersebut adalah penyebaran pengetahuan yang tidak merata di BBPPT. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat rancangan knowledge management system (KMS), untuk menjadi acuan bagi BBPPT dalam membangun sistem informasi knowledge management system, yang akan membantu proses manajemen pengetahuan di lingkungan BBPPT agar dapat meningkatkan kualitas layanan sesuai harapan BBPPT. Penelitian ini menggunakan teori analisis faktor kontingensi KMS Fernandez untuk menentukan solusi manajemen pengetahuan serta metodologi prototyping dalam analisis dan rancangan sistem. Penelitian ini adalah mixed method research dengan penelitian secara kualitatif melalui wawancara dan FGD serta secara kuantitatif dilakukan dengan melakukan survei. Hasil dari rancangan dengan metode Fernandez menghasilkan beberapa proses KM diantaranya socialization, combination, direction, dan routine. Hasil dari rancangan diwujudkan dalam bentuk pemodelan dengan diagram UML dan prototyping. Evaluasi dari rancangan dilakukan dengan metode SUS. Penelitian ini juga memberikan rekomendasi rencana implementasi dari rancangan sistem KMS untuk BBPPT. ......Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi (BBPPT) as one of the government institutions has the task of providing services to the public regarding the testing of ICT devices. Based on the results of a public service survey of the Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) 2022, consulting services from service users at BBPPT are still below public expectations. The root of the problem is the uneven distribution of distribution in BBPPT. The purpose of this research is to design a knowledge management system (KMS) model, to be a reference for BBPPT in developing a knowledge management system, which will assist the knowledge management process in the BBPPT environment to improve service quality as expected by BBPPT. This study uses the KMS Fernandez contingency factor analysis theory to determine knowledge management solutions also using prototyping for system analysis and design. This research is a mixed method research with qualitative research through interviews and FGDs and quantitatively conducted by conducting surveys. The results of the design using the Fernandez method produce several KM processes including socialization, combination, direction, and routine. The results of the design are realized in the form of modeling with UML diagrams and prototyping. Evaluation of the design was carried out using the SUS method. This study also provides recommendations for the implementation plan of the KMS system design for BBPPT.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library