Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 22 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ali Mahmud
Abstrak :

Pekerjaan timbunan pada tanah lunak bukanlah hal yang baru tetapi masih cukup banyak terjadi kegagalan karena timbunan di tanah lunak umumnya dilakukan pada faktor keamanan yang rendah. Hal penting untuk mencegah kegagalan adalah adanya kontrol instrumentasi dari pengukuran dilapangan yang mudah dilakukan dan mudah diinterpretasikan yang berkorelasi dengan faktor keamanan. Maksud dari tulisan ini adalah mempelajari karateristik deformasi dari timbunan yang berkaitan dengan faktor keamanan sehingga dalam aplikasi praktis, penggunaan indikator penurunan dan lendutan dapat dikorelasikan pada faktor keamanan.

 


The work of embankment on soft soil is not new but there are still quite a lot of failures. This is because embankment on soft soil is carried out on low safety factors. The important thing to prevent failure is the control from instrumentation from field measurements that is easy to do and easy to interpret that correlates with safety factors. The purpose of this paper is to study the deformation characteristics of embankment related to safety factors so that in practical applications, by using reading from settlement and displacement markers can be correlated with security factors.

 

2019
T53200
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yohanes Karuniawan
Abstrak :
Kali Cisadane adalah sebuah kali yang terletak di Provinsi Jawa Barat yang merupakan wilayah dengan kondisi alam yang kompleks sehingga menjadikan Kali Cisadane sebagai salah satu daerah yang berpotensi terhadap ancaman bencana, salah satunya adalah bencana tanah longsor. Tanah longsor berkaitan dengan stabilitas lereng yang merupakan proses alami pergerakan massa tanah dari daerah yang lebih tinggi ke daerah yang lebih rendah. Kestabilan lereng dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti jarak terhadap muka air tanah, sudut kemiringan lereng, nilai kuat geser tanah, dan jenis lapisan tanah penyusun tanah dengan nilai kohesi dan internal yang berbeda-beda serta sudut geser. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui lokasi kerawanan bencana tanah longsor pada wilayah lokasi studi di Kali Cisadane yang digambarkan melalui nilai faktor keamanan yang divisualkan dalam bentuk peta spasial rawan bencana tanah longsor. Tahapan dari proses analisis kestabilan lereng ini dilakukan dengan menggunakan metode Mohr Coulomb yang dalam proses analisisnya menggunakan software Midas GTS Nx untuk mendapatkan nilai faktor keamanan. Nilai faktor keamanan yang diiperoleh dari hasil analiisis, kemudian dimasukkan dalam software Arcmap untuk dilakukan interpolasi titik metode Inverse Distance Weighted (IDW). Hasil yang didapatkan dari interpolasi titik adalah ditemukannya titik kerawanan bencana tanah longsor di sekitar kali Cisadane pada daerah Pasir Jaya, Kota Bogor yang sama dengan lokasi bencana tanah longsor yang diuji. Meskipun begitu, hasil peta spasial yang diperoleh dengan metode yang digunakan akan akurat pada area sekitar aliran kali/sungai tetapi tidak optimal jika digunakan untuk membuat peta spasial untuk 1 wilayah tertentu. ......Cisadane River, located in West Java Province, is an area with complex natural conditions, making it susceptible to disasters, one of which is landslides. Landslides are related to slope stability, which is the natural process of mass soil movement from higher to lower areas. Slope stability is influenced by several factors, such as the distance to the groundwater table, slope angle, soil shear strength, and the type of soil layer with different cohesion values and internal friction angles. The aim of this study is to identify landslide hazard locations in the Cisadane River area by using safety factor values visualized in the form of a spatial landslide hazard map.The slope stability analysis process was carried out using the Mohr Coulomb method, with Midas GTS NX software used for the analysis to obtain safety factor values. The safety factor values obtained from the analysis were then input into Arcmap software for point interpolation using the Inverse Distance Weighted (IDW) method. The results of the point interpolation revealed landslide hazard points around the Cisadane River in the Pasir Jaya area, Bogor City, which coincide with the tested landslide disaster locations. However, the spatial map results obtained using this method will be accurate for areas around river flows but not optimal for creating spatial maps for larger areas.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bondan Satria
Abstrak :
Geoteknik adalah salah satu cabang ilmu teknik sipil yang tertua di Dunia, yang terus berkembang bersamaan dengan tingkat peradaban manusia. Dalam prakteknya terdapat banyak faktor ketidakpastian, baik dari segi desain dan juga dengan material tanah itu sendiri yang mempunyai inherent variability yang besar dan data tanah yang terbatas akan membuat ahli geoteknik mengambil parameter tanah menjadi under estimated bahkan bisa menjadi over estimated. Oleh karena itu faktor keamanan FS digunakan dalam desain sebagai solusi untuk mengurangi resiko kegagalan desain, namun FS dapat menyesatkan karena biasanya dianjurkan atau digunakan tanpa refrensi khusus dan terlalu subjektif. Salah satu pendekatan alternative adalah Reliability Based Design RBD, RBD merupakan metodologi desain yang mencoba merangkum dan memasukan faktor-faktor kunci dari ketidakpastian, sebab-akibat antara setiap variable dan kemungkinan-kemungkinan akibat resiko yang akan terjadi, sehingga hasilnya akan lebih mendekati kondisi sesungguhnya. Pada penelitian ini penulis akan membahas mengenai analisis ketidakpastian terhadap penurunan pondasi tiang pancang berdasarkan data tanah hasil penyelidikan lapangan yang akan dikalibrasi dengan data hasil pengujian pembebanan statik aksial tekan pada beberapa proyek di Jakarta, diharapkan dengan menggunakan faktor-faktor kunci dari ketidakpastian yang merupakan tahap awal dari RBD akan menghasilkan desain yang lebih optimal dan ekonomis dengan tetap mempertahankan keamanan dari desain yang dihasilkan.Kata Kunci: Ketidakpastian, Inherent variability, Faktor keamanan, Reliability dan Penurunan tiang pancang.
Geotechnical engineering is one of the oldest majors of civil engineering in the World, which continues to grow along with the level of human civilization. In the practice there are many factors of uncertainty, both in terms of design and also with the soil material itself which has large inherent variability and limited soil data will make geotechnical experts take the parameters of the soil to be under estimated even be over estimated. Therefore the safety factor FS is used in the design as a solution to reduce the risk of design failure, but FS can be misleading as it is usually recommended or used without specific refrence and is very subjective. One of the alternative approach is Reliability Based Design RBD , RBD is a design methodology that tries to summarize and incorporate the key factors of uncertainty, the couse and effect for ecery variable and possible consequences of the consequences that will occur, so the results will be more accurate. In this study the authors will discuss about uncertainty analysis of pile settlement based on soil investigation data and the result will be calibrated with the data of static axial loading test based on some projects in Jakarta, it is expected by using the key factors of uncertainty which is the initial step of the RBD will make the result more optimal and economical design while maintaining the safety of design.Key Word Uncertainty, Inherent variability, Safety Factor, Reliability and Pile Settlement.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T49660
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachma Yuliana
Abstrak :
Seiring tingkat konsumsi yang terus naik, kebutuhan masyarakat terhadap tempat pembuangan sampah juga meningkat. Namun, pengadaan lahan secara vertikal terkadang belum memperhatikan keamanannya, sehingga sering ditemui kasus kelongsoran lereng sampah di Indonesia. Kurangnya data terkait parameter kuat geser yang sesuai dengan karakteristik sampah di Indonesia menjadi salah satu hambatan dalam perancangan TPA yang mendukung stabilitas lerengnya. Dalam penelitian ini, dilakukan analisis balik pada timbunan TPST Bantar Gebang dengan bantuan program PLAXIS untuk memodelkan kondisi timbunan sampah, sehingga dapat diperkirakan besar nilai kohesi, sudut geser, dan unit weight sampah. Berdasarkan hasil simulasi dan perbandingan dengan penelitian lain yang menggunakan program SLOPE/W, ditemukan bahwa parameter kuat geser sampah meningkat seiring umur dan kedalaman timbunan. Dilakukan pula simulasi variasi kondisi untuk melihat kondisi kritis timbunan. Dari seluruh simulasi tersebut, terlihat bahwa semakin tinggi sel sampah akan membuat lereng semakin curam sehingga memperkecil nilai faktor keamanan lereng, serta peningkatan kadar air dalam badan timbunan akan membuat timbunan menjadi lebih tidak stabil.
As the level of consumption continues to rise, community?s demand for landfills also increases. However, the optimization of vertical space in landfill sometimes has not fully considered the safety, so this led to many cases of waste failure in Indonesia. Lack of data on the shear strength parameters of waste that concordant to the Indonesian?s waste characteristic is one big obstacle in designing landfill stability. In this paper, back analysis of Bantar Gebang landfill using finite element method program PLAXIS was conducted in order to predict the value of cohesion, friction angle, and unit weight of the waste. Based on the modeling results and comparisons with other studies using the program SLOPE/W, found that the shear strength parameters of waste increases with age and depth. Studies considering various conditions were also conducted to come across the slope's critical states. So with all the modeling analysis it is shown that, with a higher waste cell the slope would be steeper, also the increment in water content would decrease safety factors thus will make landfill slopes less stable.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56737
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kadek Agus Wahyu Sanjaya
Abstrak :
Lempung serpih yang biasa dikenal dengan clayshale ketika belum mengalami pelapukan memiliki kemampuan untuk menahan beban yang cukup tinggi. Ketika mengalami pelapukan dengan paparan cuaca yang ekstrim, tanah ini akan menjadi sangat rentan dan rawan apabila dibangun bangunan diatasnya. Propylene Glycol dan Kalium Klorida diduga mampu mengurangi sifat dari lempung serpih dan dapat meningkatkan kestabilannya, namun sebaliknya kedua bahan kimia ini membuat spesimen lempung serpih mengalami penurunan kemampuan untuk menahan beban. Maka dari itu dilakukan studi dengan metode analisis balik untuk melihat berapa besar faktor keamanan dan pergeseran yang terjadi pada lempung serpih pada berbagai variasi perbaikan yang dilakukan dengan bantuan perangkat lunak Plaxis 2D dalam menyimulasikan perilaku tanah. ......Lempung Serpih commonly known as clayshale when it is not weathered, the ability to withstand the load becomes quite high, but when it is weathered with extreme weather, the soil will become very vulnerable specially when buildings are built on it. Propylene Glycol and Potassium Chloride are considered capable reducing clay shale and improve their stability, but these two chemicals make clayshale have decreased ability to withstand. Therefore, a back-analysis method was conducted to see how much safety factor and displacement occurred to clayshale in various variations of repairs carried out with Plaxis 2D software in simulating soil behavior.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nababan, Christoffel
Abstrak :
Analisis kestabilan lereng dilakukan untuk mengetahui kerentanan suatu lereng terhadap longsor yang mungkin terjadi melalui nilai faktor keamanan (FK) pada lereng. Analisis kestabilan lereng pada penelitian ini menggunakan Hoek-Brown failure criterion untuk mengetahui nilai dari kondisi batuan dan diskontinuitas yang ada di wilayah pertambangan batu bara terbuka PT. Arutmin Indonesia. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui nilai FK pada bagian highwall di tiga blok dengan kondisi aktual dan desain akhir dengan menggunakan aplikasi Slope/W dengan menggunakan metode perhitungan Morgenstern-Price. Nilai FK yang didapat pada kondisi desain akhir dalam penelitian ini lebih tinggi dari standar nilai FK yang telah ditentukan oleh PT. Arutmin Indonesia yaitu 1,250. Nilai FK pada kondisi desain akhir yang melebihi standar akan dianalisis kembali dengan melakukan optimasi. Optimasi pada kondisi desain akhir dilakukandengan tujuan mengurangi penggalian terhadap material yang tidak diperlukan, sehingga dapat menjadi rekomendasi untuk perusahaan dalam melakukan pertambangan. Optimasi dilakukan dengan mengurangi lebar bench awal 10 m menjadi 8 m dan didapatkan nilai FK yang mendekati nilai standar yang telah ditentukan. Lereng yang dioptimasi menjadi lebih tegak, hal ini ditunjukkan dengan adanya perubahan sudut kemiringan lereng lebih besar 3o pada blok X dan 2o pada blok Y dan Z. Hasil optimasi ini dapat menjadi rekomendasi lereng bagi perusahaan dalam proses pertambangan.
Slope stability analysis is conducted to determine the vulnerability of a slope to landslides that may occur through the value of the safety factor (FS) on the slope. Slope stability analysis in this study uses the Hoek-Brown failure criterion to determine the value of rock conditions and discontinuities in the open coal mining area of PT. Arutmin Indonesia. This research was conducted to determine the FS value in the highwall section in three blocks with the actual conditions and final design using the Slope/W application using the Morgenstern-Price calculation method. FS values obtained in the final design conditions in this study were higher than the FS standard values determined by PT. Arutmin Indonesia is 1,250. FS values in the final design conditions that exceed the standard will be analyzed again by doing optimization. Optimization in the final design conditions is carried out with the aim of reducing excavation of material that is not needed, so that it can be a recommendation for companies in mining. Optimization is done by reducing the initial bench width of 10m to 8m and obtained FS values close to predetermined standard values. Optimized slopes become more upright, this is indicated by the change in slope angle greater than 3o in blocks X and 2o in blocks Y and Z. The results of this optimization can be a slope recommendation for companies in the mining process.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rayhan Nauval Narawangsa
Abstrak :
Analisis kestabilan lereng merupakan faktor penting dalam kegiatan eksploitasi batu bara agar segala aktivitasnya dapat berjalan secara aman. Analisis ini dilakukan untuk mencegah terjadinya longsor pada lereng. Terdapat beberapa tipe potensi longsor. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan identifikasi terhadap tipe potensi longsor yang mungkin terjadi di daerah penelitian. Lokasi penelitian merupakan kawasan tambang terbuka batu bara yang dimiliki oleh PT Adaro Indonesia di Cekungan Barito, Kalimantan Selatan. Dalam penelitian yang dilakukan, digunakan dua metode yaitu kesetimbangan batas dan Continuous Slope Mass Rating (CSMR). Analisis kesetimbangan batas digunakan untuk mengidentifikasi potensi longsor busur. Sedangkan CSMR digunakan untuk identifikasi potensi longsor planar, membaji, dan guling. Kedua metode ini dinilai dapat melengkapi satu dengan yang lainnya. Analisis kestabilan lereng dilakukan pada area di sekitar garis penampang A dan B. Metode kesetimbangan batas menunjukkan bahwa daerah disekitar kedua penampang memiliki Faktor Keamanan (FK) yang tergolong stabil. Penampang A memiliki FK 1,542 dan penampang B memiliki FK 1,732. Analisis CSMR pada penampang A dan B memiliki nilai minimum 41,32 dan maksimum 62,71. Nilai ini termasuk kedalam kelas II dan III. Kedua kelas ini mengindikasikan terdapatnya potensi longsor pada daerah penelitian. Berdasarkan kedua metode yang digunakan, dapat disimpulkan bahwa tipe potensi longsor yang mungkin terjadi pada daerah penelitian adalah longsoran membaji.
Slope stability analysis is a very important aspect that keeps mining activities proceed safely. This analysis is done to prevent slope failure. There are several kinds of slope failure. The purpose of this study is to determine some types of slope failure that are possibly occured on observation area. This area refers to an open-pit coal mine of PT Adaro Indonesia which is located on Barito Basin, South Kalimantan. This study is being held using Limit Equilibrium Method (LEM) and Continuous Slope Mass Rating (CSMR). LEM is used to determine the potential circular failure. While CSMR is used for planar, wedge, or toppling failures. The two methods are considered to be complementing each other. Slope analysis is being held on the area around line section A and B. LEM analysis shows that the two line section have stable safety factors (FS). Which is 1.542 for line section A and 1.732 for line section B. CSMR analysis at all the benches of line section A and B shows value of 41.32 to 62.71. These results are classified to class II and III. The two classes indicate that there are some failure potential that is likely to occur. Based on the two methods, it could be concluded that the type of failure that is possibly occured in observation area is wedge failure.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adinda Camelia
Abstrak :
Jalan Tol Indralaya-Prabumulih merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yang sedang dibangun oleh PT. Hutama Karya Infrastruktur. Pembangunan JTTS ini nantinya akan menghubungkan kota-kota di Pulau Sumatera. Dalam pembangunan jalan tol tentunya perlu memperhatikan aspek kestabilan lereng yang ditinjau secara geologi teknik, terutama pada pekerjaan konstruksi lereng galian. Salah satu faktor yang mempengaruhi kestabilan lereng adalah gaya-gaya dari luar yang memicu getaran seperti gempa bumi dan pembebanan di sekitar lereng. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk menganalisis nilai faktor keamanan lereng pada STA 52+950 L dan STA 52+950 R JTTS Simpang Indralaya-Prabumulih dengan dan tanpa pengaruh gempa bumi serta penambahan beban. Analisis kestabilan lereng dilakukan dengan metode kesetimbangan batas melalui software Geostudio 11.3. Berdasarkan model desain awal didapatkan nilai faktor keamanan lereng tanpa pengaruh gempa menunjukkan kondisi stabil (FS>1,25), sedangkan pada kondisi gempa nilai FS tergolong kritis. Pada keadaan gempa dan penambahan beban dengan gempa secara bersamaan, lereng STA 52+950 L memiliki nilai FS=1,183 dan FS=1,141, sedangkan lereng STA 52+950 R memiliki nilai FS=1,156 dan FS=1,147. Oleh karena itu diperlukan rekomendasi desain baru dengan mengubah geometri lereng untuk mencegah terjadinya longsor pada daerah penelitian. Pengubahan geometri lereng dilakukan dengan membuat penanggaan (benching) agar sudut lereng secara keseluruhan menjadi lebih landai. Nilai faktor keamanan lereng dengan rekomendasi desain baru pada kondisi gempa menjadi tergolong stabil dengan FS>1,25. Selain itu sudut lereng secara keseluruhan juga mengalami penurunan dari 25° menjadi 20° untuk STA 52+950 L, dan 28° menjadi 20° untuk STA 52+950 R. ......Indralaya-Prabumulih Toll Road is part of the Trans Sumatra Toll Road (JTTS) which is being built by PT. Hutama Karya Infrastruktur. The construction of JTTS will connect cities on Sumatra. In the construction of toll roads, it is necessary to pay attention to aspects of slope stability which are reviewed from a geological engineering perspective, especially in excavation slope. One of the factors that affect the stability of the slope is external forces that trigger vibrations such as earthquakes and loading around the slope. Therefore this study was conducted to analyze the safety factor of the slopes at STA 52+950 L and STA 52+950 R JTTS Indralaya–Prabumulih intersection with and without the influence of earthquakes and surcharge loads. Slope stability analysis was carried out using the limit equilibrium method through Geostudio 11.3. Based on the initial design model, the safety factor of the slope without the influence of the earthquake shows a stable condition (FS> 1.25), while in earthquake conditions the FS value is classified as critical. In earthquake condition and the addition of traffic loads with the earthquake simultaneously, the slope at STA 52+950 L has safety factor values FS=1.183 and FS=1.141, while the slope at STA 52+950 R has safety factor values FS=1.156 and FS=1.147. Therefore a new design recommendation is needed by changing the slope geometry to prevent landslides in the study area. Changing the geometry of the slope is done by making benches so that the overall angle of the slope becomes more gentle. The value of the slope factor of safety with the recommendation of a new design in earthquake conditions is classified as stable with FS> 1.25. In addition, the overall slope angle also decreased from 25° to 20° for STA 52+950 L, and 28° to 20° for STA 52+950 R.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Anisha Utari
Abstrak :
Dalam perencanaan tambang terbuka, memastikan stabilitas lereng dan memitigasi risiko tanah longsor merupakan pertimbangan penting, terutama di daerah dengan kerentanan tinggi terhadap bahaya tersebut seperti Kabupaten Kolaka di Provinsi Sulawesi Tenggara. Faktor keamanan (FK) lereng berfungsi sebagai parameter kritis dalam penilaian ini, dan penentuannya biasanya dicapai melalui analisis stabilitas lereng. Pendekatan analisis 2D tradisional sering mengabaikan faktor-faktor berpengaruh tertentu, seperti gaya penahan sisi normal dan horizontal di sepanjang massa geser. Oleh karena itu, penelitian ini melakukan analisis 3D untuk memberikan gambaran perilaku dan stabilitas lereng yang lebih akurat. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi dampak geometri lereng terhadap stabilitas dengan membandingkan nilai FK yang diperoleh dari analisis 2D dan 3D. Selain itu, ia berusaha untuk merekomendasikan konfigurasi geometri lereng yang optimal di bawah kondisi statis dan dinamis untuk tambang lubang terbuka nikel laterit. Kondisi ini dipertimbangkan karena aktivitas seismik terkini di wilayah tersebut dan frekuensi historis gempa bumi di Provinsi Sulawesi Tenggara. Metodologi yang digunakan melibatkan metode kesetimbangan batas dengan menggunakan prinsip Bishop (1955) dan kriteria kegagalan Mohr-Coulomb. Analisis berfokus pada lereng tunggal mengalami kondisi statis dan dinamis. Hasil menunjukkan bahwa material limonit dan saprolit menunjukkan nilai FK yang stabil pada kisaran ketinggian 4 hingga 6 meter dan sudut kemiringan berkisar antara 50° hingga 80°. Sebaliknya, material batuan dasar menunjukkan nilai FK tinggi secara konsisten dan stabilitas relatif di berbagai variasi geometris. Studi lebih lanjut membagi area desain pit menjadi dua bagian, yaitu Penampang A dan Penampang B. Penampang A dicirikan oleh desain lereng yang stabil, sedangkan satu lereng di Penampang B menunjukkan indikasi ketidakstabilan. Berdasarkan analisis, desain geometri lereng yang direkomendasikan untuk stabilitas optimal memerlukan pengurangan sudut lereng secara keseluruhan. ......In planning an open pit mine, ensuring slope stability and mitigating the risk of landslides are crucial considerations, particularly in regions with a high susceptibility to such hazards like Kolaka Regency in Southeast Sulawesi Province. The slope’s safety factor (SF) serves as a critical parameter in this assessment, and its determination is commonly achieved through slope stability analysis. Traditional 2D analysis approaches often overlook certain influential factors, such as normal and horizontal side resisting forces along the sliding mass. Therefore, this study undertakes a 3D analysis to accurately depict slope behavior and stability. This study's primary objective is to evaluate slope geometry's impact paring the SF values derived from 2D and 3D analyses. Furthermore, it recommends optimal slope geometry configurations under static and dynamic conditions for a nickel laterite open pit mine. These conditions are considered due to recent seismic regional seismic activities and the frequency of earthquakes in Southeast Sulawesi Province. The applied methodology involves the limit equilibrium method utilizing Bishop's principle (1955) and the Mohr-Coulomb failure criterion. The analysis focuses on single slopes subjected to static and dynamic conditions. Results indicate that limonite and saprolite materials exhibit stable SF values within the height range of 4 to 6 meters and slope angles ranging from 50° to 80°. Conversely, bedrock material demonstrates consistently high SF values and relative stability across various geometrical variations. The study further divides the pit design area into two sections, Section A and Section B. Section A is characterized by a stable slope design, whereas one slope in Section B exhibits indications of instability. Based on the findings, the recommended slope geometry design for optimal stability entails an overall reduction in slope angle.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raihan Ariqho Bani
Abstrak :
PT. Berau Coal merupakan salah satu perusahaan batubara yang ada di Kalimtantan Timur yang saat ini sedang melakukan pembukaan lahan baru untuk dilakukan kegiatan pertambangan. Yang erat kaitannya dengan risiko kecelekaaan yang sangat tinggi (Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, 2018) sehingga diperlukan langkah-langkah untuk mencegah kecelakaan kerja, salah satunya adalah melakukan kajian analisis kestabilan lereng. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari hubungan MAT dengan FK dari lereng dan memberikan desain lereng stabil dan optimum dengan nilai FK > 1,3. Indikator tingkat kestabilan lereng biasa dinyatakan dalam Faktor Keamanan (FK) dan terdapat beberapa metode perhitugan yang umum digunakan seperti Janbu simplified, Bishop Simplified dan Morgenstern-Price untuk mengetahui tingkat keamanan lereng. Data yang digunakan merupakan data sekunder yaitu enam lubang bor geologi teknik, data muka air tanah, sifat fisik dan mekanik batuan dan pemodelan batubara yang diolah menggunakan aplikasi Minescape dan Rocscience Slide. Hasil dari perhitungan FK ditampilkan dalam dua penampang yaitu penampang A – A’ yang memiliki FK sebesar 1,674 dan penampang B – B’ yang memiliki FK 1,373 untuk kondisi paling pesimis. Kemudian pada kedua penampang tersebut memiliki hubungan antara penurunan muka air tanah (MAT) dan FK dimana setiap penurunan MAT dalam interval 0,5 meter maka FK akan meningkat sekitar 1,8%. Rekomendasi desain penggalian disesuaikan dengan desain lereng akhir dimana memiliki memiliki lebar bench sebesar 5 meter dan tinggi lereng tunggal sebesar 11 meter dengan sudut lereng tunggal sebesar 650. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kedua penampang memiliki FK yang relatif aman (FK> 1,3), terdapat pengaruh MAT terhadap besaran FK dan desain lereng penggalian yang direkomendasikan disesuaikan dengan desain lereng akhir. ......PT. Berau Coal is one of the coal mining companies located in East Kalimantan, which is currently opening up new land for mining activities. This is closely related to the high risk of accidents (Ministry of Energy and Mineral Resources, 2018), hence the need for measures to prevent work accidents, one of which is conducting slope stability analysis studies. The objective of this research is to find the correlation between decrease of Groundwater Level and the Factor of Safety (FS) of slopes and provide stable and optimal slope designs with FS values greater than 1.3. The common indicator of slope stability is expressed in the Factor of Safety (FS), and there are several calculation methods commonly used, such as Janbu simplified, Bishop simplified, and Morgenstern-Price, to determine the slope's safety level. The data used in this research are secondary data, including six geological technical drilling holes, groundwater level data, physical and mechanical properties of rocks, and coal modeling processed using Minescape and Rocscience Slide applications. The results of the FS calculation are presented in two cross-sections, namely cross-section A - A' with an FS of 1.674 and cross-section B - B' with an FS of 1.373 for the most pessimistic condition. In both cross-sections, there is a relationship between between decrease of Groundwater Level and FS, where each 1-meter decrease of Groundwater Level increase results in around 1.8% increase in FS. The recommended excavation design is adjusted to the final slope design, which includes a bench width of 5 meters and a single slope height of 11 meters with a slope angle of 650. From this research, it can be concluded that both cross-sections have relatively safe FS values (FS > 1.3), there is an influence of lowering the Groundwater Level on FS magnitude, and the recommended excavation slope design should be adjusted to the final slope design.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>