Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anak Agung Istri Mas Indrawati
"Sumber daya manusia merupakan aspek kritikal dalam pelayanan di rumah sakit.Kinerja rumah sakit dapat menurun karena perilaku karyawan diantaranya adalahkeinginan pindah dari pekerjaan intention to quit . Angka turnover perawat diRumah Sakit BaliM d pada pertengahan tahun 2017 yaitu 13,9 . Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor-faktor apa saja yang berhubungan keinginan berpindah kerja intentions to quit tenaga perawat di RS BaliM d.
Penelitian ini merupakan penelitian observasional menggunakan metode potong lintang melalui pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Responden kuantitatif adalah perawat yang telah bekerja di rumah sakit minimal 6 bulan berjumlah 154 orang. Responden kualitatif yaitu perawat yang sudah berhenti kerja di tahun 2017 dan manajemen RS BaliM d.
Hasil studi menunjukkan faktor yang berhubungan dengan keinginan berpindah kerja yaitu lama kerja, status kepegawaian dan pendidikan pelatihan. Manajemen RS diharapkan memberikan sosialisasi secara rutin terkait sistem jenjang karir, penggajian dan pendidikan-pelatihan kepada perawat dengan lama kerja < 1 tahun, memberikan kepastian terhadap status kepegawaian pada perawat kontrak dan merancang anggaran yang tepat sehingga seluruh perawat mendapatkan pendidikan-pelatihan.

Human resources is a critical factor in providing hospital services. Performance ofhospital were decrease due to the behavior of their employees including intentionto quit. Nurse turnover number in BaliM d Hospital in 2017 is 13.9. This study is aiming at analyzing factors related to intention to quit of nurses in BaliMed hospital.
This observational study was using cross sectional method throughquantitative and qualitative approachs. Respondents were nurses who have beenworking for 6 month or more 154 nurses. The qualitative data was accessedform who has resigned in 2017 and BaliMed management.
Study revealed factorsrelated to intentions to quit were length of work, employee status and educationtraining.It is expected that hospital desiminatim program and provide adequateinformation on career path, salary and educational especially for nurses who workless than 1 year in hospital, a clear contract includes employement status of nursesand ensure finding to support training.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T51357
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Zuliarti
"Safety Climate dalam suatu organisasi merupakan gambaran/snapshot perilaku maupun persepsi pekerja di dalam organisasi. Safety Climate dipercaya sebagai predictor penting dalam menilai perilaku selamat maupun outcome keselamatan. Penelitian ini menganalisis profil Safety Climate di Area Operasi XXX di PT. XYZ pada tahun 2020 dan mengevaluasi korelasi antara Faktor Personal dan Faktor Pekerjaan terhadap Safety Climate. Survey elektronik Nordic Safety Climate Questionaire (NOSACQ-50) digunakan pada penelitian ini untuk menganalis profil 7 dimensi Safety Climate di PT XYZ. Hubungan antara Faktor Pekerjaan dan Faktor Personal terhadap Safety Climate di PT. XYZ tahun 2020 di analisis dengan menggunakan chi-square. 82 orang responden mengikuti penelitian ini. 13 informan menjadi narasumber dalam wawancara tidak terstruktur yang dilakukan untuk mengkonfirmasi hasil penelitian. Peneliti juga menambahkan data hasil observasi yang tidak terstruktur untuk memperkuat hasil penelitian yang didapatkan. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa “Keadilan Manajemen Terhadap Keselamatan Kerja” dan “Pembelajaran dan Komunikasi” menempati kategori (Cukup Buruk), sedangkan “Prioritas Keselamatan Pekerja dan Tidak Ada Toleransi Risiko Bahaya” menempati kategori (Buruk). Berdasarkan hasil uji korelasi dengan faktor Personal menunjukkan hasil: 1) “Prioritas & Komitmen Manajemen Kepada K3” memiliki hubungan signifikan dengan “Usia” dan “Pendidikan Terakhir”; 2) “Pengembangan Manajemen Keselamatan Kerja” memiliki hubungan signifikan dengan “Usia”; 3) “Keadilan Manajemen Terhadap Keselamatan Kerja” memiliki hubungan signifikan dengan “Usia”; 4) “Prioritas Keselamatan Pekerja dan Tidak Ada Toleransi Risiko Bahaya” memiliki hubungan signifikan dengan “Pendidikan Terakhir”. Sedangkan hasil uji korelasi dengan faktor Pekerjaan mendapatkan: 1) “Prioritas & Komitmen Manajemen Kepada K3” memiliki hubungan signifikan dengan “Posisi/Jabatan”; 2) “Pengembangan Manajemen Keselamatan Kerja” memiliki hubungan signifikan dengan “Shift Kerja” dan “Posisi/Jabatan”; 3) “Keadilan Manajemen Terhadap Keselamatan Kerja” memiliki hubungan signifikan dengan “Shift Kerja” dan “Posisi/Jabatan”; dan 4) “Pembelajaran dan Komunikasi” memiliki hubungan signifikan dengan “Departemen”. Rekomendasi dari penelitian ini ditekankan pada Dimensi yang dikategorikan (Cukup Buruk) dan (Buruk) untuk segera ditingkatkan oleh PT.XYZ dengan berbagai upaya seperti: 1) Pemberian Safety Reward dan Punishment yang tepat dengan pengawasan yang dilakukan dengan baik, 2) Pemilihan Safety Patrol yang berasal dari pekerja yang taat didalam Departemen yang kemudian akan menjadi pengawas dan pemberi contoh K3 di Departemennya, 3) Melakukan Safety Training yang merata kepada seluruh karyawan dan dalam waktu yang berkala.

Safety Climate is a snapshot of behavior or perception of employee in Organisational context. Safety Climate is considered as a main predictor for examining safe behavior and safety performance outcome. This reseach analyzes Safety Climate profile in Operation Area XXX of PT. XYZ in 2020 and evaluates the correlation between (Personal Attributes, Work Attributes) and Safety Climate. Online survey was conducted based on Nordic Safety Climate Questionaire (NOSACQ-50) to analyze the profile of 7 Safety Climate Dimension in PT. XYZ. The correlations between (Personal Attributes, Work Attributes) and Safety Climate were analyzed using Chi-square. 82 respondent were participating in this research. In addition to that, 13 informants became a respondent of unconstructed interview to confirm the results of this research. In addition to that, Researcher also added some unconstructed walkthrough survey results to support the results. Based on results, “Management Safety Justice” and “Safety Communication, Learning, and Trust in Co-Workers’ Safety Competence” are categorized as (Fairly Bad), “Workers’ Safety Priority and Risk Non-Acceptance” is categorized as (Bad). Based on correlation results with personal attributes, it shows that: 1) “Management Safety Priority, Commitment and Competence” has a significant correlation with “Age” and “Educational Background”; 2) “Management Safety Empowerment” has a significant correlation with “Age”; 3) “Management Safety Justice” has a significant correlation with “Age”; 4) “Workers’ Safety Priority and Risk Non-Acceptance” has a significant correlation with “Educational Background”. Based on correlation results with work attributes, it shows that: 1) “Management Safety Priority, Commitment and Competence” has a significant correlation with “Employment Position/Grade”; 2) “Management Safety Empowerment” has a significant correlation with “Shift” and “Employment Position/Grade”; 3) “Management Safety Justice” has a significant correlation with “Shift” and “Employment Position/Grade”; and 4) “Safety Communication, Learning, and Trust in Co-Workers’ Safety Competence” has a significant correlation with “Department”. Recommendations of this research is mainly focused on those Dimensions who are categorized (Fairly Bad) and (Bad) to be improved by PT.XYZ with actions such as: 1) Safety Reward and Safety Punishment with a good audit performance, 2) Conduct and perform Safety Patrol Personnel who are chosen by management to be an audit and an example of HSE in their Department, 3) Perform a fair Safety Training for every employees with the most suitable time interval. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library