Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Permata Indah Novitarini
"Penelitian ini dilakukan untuk menentukan faktor risiko yang berpengaruh terhadap kejadian eye strain pada dokter radiolog seperti jumlah interpretasi radiologis metode interpretasi radiologis PACS atau foto polos usia kelainan refraksi cara kerja dan desain perangkat kerja terhadap timbulnya eye strain Data dikumpulkan dengan cara anamnesis mengenai identitas umum pemeriksaan ketajaman penglihatan dengan Snellen chart dan penilaian derajat nyeri di sekitar mata menggunakan visual analoq scale yang dilakukan oleh peneliti dengan sebelumnya berkonsultasi dengan dokter spesialis mata Pemeriksaan ketajaman penglihatan dilakukan oleh peneliti menggunakan kartu Snellen pada jarak 6 meter dengan pencahayaan yang optimal di ruang perpustakaan Departemen Radiologi RSCM Derajat nyeri di sekitar mata dinilai menggunakan visual analoq scale Pemeriksaan tersebut dilakukan sebelum melakukan aktivitas dan 6 jam setelahnya Data dianalisis menggunakan SPSS versi 11 5 untuk analisis univariat menghitung risiko relatif dan analisis multivariat Penelitian ini telah lulus kaji etik oleh Komite Etik FKUI RSCM No 419 H2 F1 Etik 2014 Didapatkan sebanyak 9 68 dari 62 responden mengalami eye strain Rentang usia 27 37 tahun Faktor risiko yang memiliki hubungan yang bermakna dengan eye strain yaitu residen radiologi p 0 034 jumlah interpretasi radiologis lebih dari 50 buah dalam sehari p 0 001 dan lama kerja p 0 167 Faktor risiko yang memiliki hubungan yang paling bermakna dengan eye strain setelah dilakukan analisis multivariat hanya jumlah interpretasi radiologis lebih dari 50 buah dalam sehari Dari analisis hubungan antara beberapa faktor risiko yang disebutkan di atas dengan eye strain disimpulkan bahwa hanya jumlah interpretasi radiologis dalam sehari yang merupakan faktor risiko yang signifikan untuk eye strain Kata kunci dokter radiologi eye strain jumlah interpretasi radiologis.

Eye strain has a big influence in medical services including radiology examination Accuration of radiology interpretation will decrease if radiologist has eye strain To determine risk factors contributing to eye strain among radiologists we examined the influence of the case volume viewing method Picture Archiving and Communication System PACS and hard copy film age refractive abnormalities work habits and workstation design on eye strain Data were collected by work and disesase s history and examination of visual acuity with Snellen eye chart and assessment of the degree of pain in eyes using visual analog scale by researcher who has been trained by ophthalmologist The questionnaire has been informed by researcher before being filled by respondents Vision objective examination was conducted by researcher using the Snellen chart in a distance of 6 meters with optimal lighting in the library room of Radiology Department RSCM The degree of pain around the eyes was assessed using visual analog scale Respondents was asked by researcher about the pain arises around the eyes in a scale of 0 to 10 then the results were plotted on a visual analog scale ruler with the same scale of 0 to 10 The assesments were done before doing the activity and 6 hours after Data was analyzed using SPSS version 11 5 for univariat relative risk and multivariate analysis This study has been approved by Ethical Committe FKUI RSCM no 419 H2 F1 ETIK 2014 The adjusted response rate was 9 68 62 respondents The range of age was 27 37 years old Significant risk factors to eye strain were radiologists p 0 034 had case volume more than 50 pcs in a day p 0 005 and working hours p 0 167 for interpreting radiologic images Significant risk factor to eye strain by using multivariate analysis only case volume more than 50 pcs in a day Eye strain was common among the radiologists in our study population From the analysis of the relationship between some of the risk factors mentioned above with eye strain it was concluded that only the number of case volume in a day was significant risk factor to eey strain Keywords eye strain radiologist case volume."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Afni Fadhila
"Eye strain, atau asthenopia, merupakan suatu kondisi di mana mata mengalami ketegangan akibat terlalu sering digunakan dalam waktu yang lama, terutama pada aktivitas yang melibatkan penggunaan komputer. NIOSH menyebutkan bahwa sekitar 75 – 90% pengguna komputer yang menghabiskan waktu selama tiga jam atau lebih mengeluhkan gangguan penglihatan. Sebuah studi oleh Kowalska et al (2011) terhadap pekerja kantoran yang menggunakan komputer secara intens menyebutkan bahwa prevalensi eye strain pada pekerja wanita sebesar 50,7% dan pada pria sebesar 32,6%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pencahayaan, reflektansi, dan kekontrasan area kerja terhadap keluhan eye strain pada karyawan office di PT. X. Penelitian dilakukan dari April – Juni 2023 dengan total sampel sebanyak 134 orang secara simple random sampling. Desain penelitian yang digunakan yaitu cross- sectional serta pengambilan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner, yang diadopsi dari Haeny (2009) dan Ramadhani (2012), dan pengukuran langsung menggunakan lux meter. Adapun variabel independen yang diteliti yaitu tingkat pencahayaan, reflektansi, kekontrasan area kerja, durasi kerja, usia, gangguan penglihatan, dan riwayat gangguan kesehatan mata sedangkan variabel dependennya yaitu keluhan eye strain. Hasil uji analisis univariat menunjukkan bahwa terdapat 113 orang karyawan (84,3%) mengalami keluhan eye strain dengan gejala yang paling sering dirasakan yaitu terasa tegang di bagian leher dan bahu (43,3%) dan gejala yang paling jarang dirasakan yaitu terasa nyeri di bagian kelopak mata (8,2%). Sementara, dari hasil uji analisis bivariat menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat pencahayaan (p-value = 0,000), reflektansi (p-value = 0,001), kontras area kerja (p-value = 0,027), durasi kerja (p-value = 0,000), dan usia (p-value = 0,022), namun tidak terdapat hubungan antara gangguan penglihatan (p-value = 0,749) dan riwayat gangguan kesehatan mata (p- value = 0,918) terhadap keluhan eye strain.

Eye strain, or asthenopia, is a condition where the eyes are strained due to prolonged overuse, especially in computer-based activities. NIOSH states that about 75 - 90% of computer users who spend three hours or more complaining of visual impairment. A study by Kowalska et al (2011) on office workers who use computers intensely stated that the prevalence of eye strain in female workers was 50,7% and in men was 32,6%. This study aims to determine the relationship between illuminance, reflectance, and work area contrast on eye strain complaints in office employees at PT. X. This research was conducted from April - June 2023 with a total sample of 134 employees by simple random sampling. The design used in this research is cross-sectional and data collection is carried out by distributing questionnaires, which were adopted from Haeny (2009) and Ramadhani (2012), and direct measurements using a lux meter. The independent variables included illuminance, reflectance, work area contrast, work duration, age, visual impairment, and history of eye health problems related to eye strain complaints as the dependent variable in this research. Results showed that there were 113 employees (84,3%) complaining of eye strain with the most common symptom felt by them was tension in the neck and shoulders (43,3%) and the least common symptom was pain in the eyelids (8,2%). While, the results of bivariate analysis showed that there was a relationship between illuminance (p-value = 0,000), reflectance (p-value = 0,001), work area contrast (p-value = 0,027), work duration (p-value = 0,000), and age (p-value = 0,022), but there was no relationship between visual impairment (p-value = 0,749) and history of eye health problems (p-value = 0,918) to eye strain complaints."
Depok: 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library