Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arini Salsabila Ramadhani
"Fraktur merupakan gangguan atau terputusnya kontinuitas tulang akibat tekanan yang lebih besar dari yang dapat diserapnya. Salah satu jenis fraktur yaitu fraktur kominutif. Penanganan fraktur kominutif dengan adanya kerusakan jaringan yang parah dapat dilakukan tindakan pembedahan Open Reduction External Fixation (OREF). Pembedahan ini menimbulkan nyeri pasca pembedahan dan dapat menyebabkan frustasi, baik untuk pasien maupun tenaga kesehatan. Untuk itu diperlukan manajemen nyeri oleh perawat secara kolaborasi dan mandiri yang dapat membantu secara bermakna mengurangi nyeri tersebut. Salah satu intervensi keperawatan mandiri mengatasi nyeri adalah teknik relaksasi napas dalam. Studi kasus ini bertujuan untuk menganalisis penerapan teknik relaksasi napas dalam terhadap penurunan tingkat nyeri post operasi pada pasien yang mengalami fraktur tertutup tibia di RS X di Jakarta. Studi ini menggunakan pendekatan studi kasus pada satu pasien yang mengalami fraktur tertutup tibia dan telah menjalani operasi OREF hari ke-6 dengan terpasang external fixation using circular external fixator (Ilizarov technique). Pada hasil pengkajian di hari ke-6 post operasi didapatkan pasien mengeluh nyeri dengan skala 7 (nyeri berat). Manajemen nyeri non farmakologi yang diberikan yaitu intervensi mandiri keperawatan berupa teknik relaksasi napas dalam selama 3 hari berturut-turut. Hasil penerapan teknik relaksasi ini selama 3 hari menunjukkan nyeri menurun dari nyeri berat (skor 7) menjadi nyeri ringan (skor 3). Intervensi ini dapat direkomendasikan sebagai intervensi keperawatan mandiri dalam mengatasi nyeri akut post operasi.

A fracture is a partial or full break in the continuity of bone tissue. One type of fracture is a comminuted fracture. This type of fracture with severe tissue damage can be treated by Open Reduction External Fixation (OREF) surgery. This procedure may cause pain and even frustration in patients and the health care provider. Therefore, nurses should provide collaborative and independent pain management to reduce the pain significantly. One of the independent nursing interventions to deal with pain is deep breathing relaxation techniques. This case study aims to analyze the application of deep breathing relaxation techniques to reduce postoperative pain levels in patient with closed fractures of the tibia at X Hospital in Jakarta. This study used a case study approach in one patient who had a closed fracture of the tibia and had undergone OREF surgery on day 6 with external fixation using a circular external fixator (Ilizarov technique). The assessment result revealed that the patient suffered from severe pain (score 7) on the 6th postoperative day. Non-pharmacological pain management: deep breathing relaxation techniques is provided for 3 consecutive days. The result showed that pain decreased from severe pain (score 7) to mild pain (score 3). Therefore, this intervention is recommended as an independent nursing intervention in dealing with acute postoperative pain."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Aryani
"Fiksasi eksternal adalah metode mengatasi fraktur dengan memasukkan
pin ke dalam jaringan kulit, jaringan lunak dan tulang yang dihubungkan
dengan rigid external frame. Akibat pemasangan fiksasi eksternal tersebut,
klien seperti mendapatkan teror yang sangat menakutkan karena penem-
patan yang tidak biasa dan bentuk fiksasi eksternal yang besar sehingga
memengaruhi body image. Tujuan penelitian ini adalah menggambarkan
pengalaman body image klien akibat pemasangan fiksasi eksternal eks-
tremitas bawah. Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuali-
tatif fenomenologi deskriptif ini dilakukan pada tujuh partisipan yang dirawat
di RSUP Fatmawati dengan cara purposive sampling pada Oktober ?
November 2012 dengan menggunakan analisis Colaizzi. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa klien dapat memiliki body image positif atau negatif
yang dipengaruhi oleh diri, keluarga dan lingkungan sehingga menimbulkan
dampak yang perlu diadaptasi oleh klien. Hasil penelitian ini menjadi acuan
bahwa perawat harus memiliki kemampuan memberikan asuhan kepera-
watan yang komprehensif, termasuk yang terkait dengan masalah psikolo-
gis sehingga pemberian asuhan keperawatan akan lebih optimal dengan
outcome yang lebih memuaskan.
Fiksasi eksternal is a method to overcome the fracture by inserting the pin
into the skin tissue, soft tissue and bone are connected by rigid external
frame. As a result of the installation of a fiksasi eksternal, clients such as
getting a very scary terror due to the unusual placement and shape of a
large fiksasi eksternal that affect body image. The research method is des-
criptive phenomenological qualitative study was conducted in seven partici-
pants who were treated at Fatmawati by purposive sampling in October _
November 2012 with using the Colaizzi analysis. The results show that
clients can have a positive body image or negative-that is influenced by self,
family and environmental impacts that need to be adapted by the client. This
Body Image Klien Akibat Pemasangan Fiksasi Eksternal
Ekstrimitas Bawah
Client?s Body Image Because of Lower Extremities External Fixation
Ratna Aryani, Heni Nurhaeni, Dinarti
research is a reference that the nurses should have the ability to provide
comprehensive nursing care, including psychological issues related to the
provision of nursing care that will be optimized with a more satisfactory out-
come."
Jurusan Keperawatan Polteknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta I, 2014
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library