Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nico Aditia
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini meneliti pengaruh penerimaan pesan ancaman dan pesan efikasi terhadap motivasi proteksi, motivasi defensif dan pencarian informasi dalam pesan program Amnesti Pajak. Hubungan kausal tersebut dianalisis menggunakan model E-EPPM Extension of Extended Parallel Process Model melalui uji ANOVA. Pengumpulan data dilakukan terhadap 80 mahasiswa perguruan tinggi dengan menggunakan desain experiment factorial 2x2.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara umum temuan empiris dalam penelitian ini sejalan dengan konsep dan proposisi Extension of Extended Parallel Process Model. Meski demikian, terdapat temuan empiris yang berbeda dengan konsep dan proposisi Extension of Extended Parallel Process Model sebagaimana yang diungkapkan oleh So 2013 . Temuan empiris dalam penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan motivasi proteksi antara penerimaan pesan ancaman tinggi dan penerimaan pesan ancaman rendah. Responden sama-sama merasa terancam meski diberikan pesan ancaman pada level yang berbeda-beda. Berdasarkan temuan tersebut, peneliti mengusulkan penambahan resonansi sebagai variabel yang memediasi fear and anxiety terhadap coping appraisal.
ABSTRACT
This thesis examines the effect of receiving threat messages and message of efficacy on the motivation of protection, defensive motivation and information search in the message of Amnesty Tax program. The causal relationship is analyzed using E EPPM Extension of Extended Parallel Process Model model through ANOVA test. Data collection was conducted on 80 college students using experimental factorial 2x2 design.The results of this study indicate that in general the empirical findings in this study are in line with the concept and proposition Extension of Extended Parallel Process Model. Nevertheless, there are empirical findings that are different from the concept and proposition of Extension of Extended Parallel Process Model as disclosed by So 2013 . The empirical findings of the study indicate that there is no difference in the motivation of protection between high threat message reception and low threat message reception. Respondents were equally threatened despite threats at different levels. Based on these findings, researchers propose the addition of resonance as a variable that mediates fear and anxiety to coping appraisal.
2017
T48246
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dora Handyka
Abstrak :
ABSTRAK
Faktor yang berhubungan dengan pasien berkontribusi terhadap meningkatnya prevalensi resistensi antibiotik. Hal tersebut menuntut dilakukan suatu upaya peringatan akan bahaya resistensi antibiotik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap respon penerimaan pesan gambar peringatan bahaya resistensi antibiotik yang dikembangkan dari Extended Parallel Process Model EPPM . 3 buah gambar peringatan yang berisi tentang resistensi antibiotik dapat menyebabkan kematian, makin lamanya penyembuhan luka operasi, dan hari perawatan di rumah sakit yang bertambah lama dipilih untuk diteliti, dan dengan desain potong lintang yang digunakan untuk melihat pengaruh faktor usia, jenis kelamin, pendidikan dan pekerjaan terhadap respon penerimaan pesan dari ketiga gambar tersebut pada 402 orang responden. Hasil yang diperoleh adalah ketiga gambar tersebut menghasilkan komponen ancaman yang tinggi dan komponen efikasi yang tinggi pula. Respon penerimaan pesan yang dihasilkan adalah baik, sehingga dianggap efektif menyampaikan informasi mengenai bahaya resistensi antibiotik kepada masyarakat. Gambar peringatan mengenai bahaya resistensi antibiotik dapat mengakibatkan makin lamanya penyembuhan luka operasi menjadi gambar yang paling efektif dibanding gambar peringatan lainnya. Faktor yang meningkatkan respon penerimaan pesan yang baik mengenai bahaya resistensi antibiotik adalah kelompok usia dewasa awal, jenis kelamin perempuan, pendidikan tinggi dan yang tidak bekerja.
ABSTRACT
Patient related factors contribute to the increased prevalence of antibiotic resistance. It requires an attempt to warn of the dangers of antibiotic resistance. This study aims to analyze the factors that influence the response of receiving the antibiotic resistance warning picture message developed from the Extended Parallel Process Model EPPM . 3 warning images containing antibiotic resistance can cause death, increasing length of wound healing, and lengthy hospitalization days selected for study, and with cross sectional design used to examine the effect of age, sex, education and work on the response of receiving messages from these three images on 402 respondents. The results obtained are the three images produce high threat components and high efficacy components as well. The response of received messages generated is good, so it is considered effective to convey information about the danger of antibiotic resistance to the community. A warning picture of the dangers of antibiotic resistance may result in the longer duration of surgical wound healing being the most effective image than any other warning image. Factors that improve the response of good messages about the dangers of antibiotic resistance are the early adult age group, female gender, college education and non working.
2017
T48802
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Ariani
Abstrak :
Tujuan Penelitian tesis ini untuk meneliti pengaruh penerimaan pesan ancaman dan pesan efikasi terhadap motivasi proteksi dan motivasi defensif dalam konteks komunikasi internal khususnya pesan kampanye anti gratifikasi di organisasi pemerintah dengan menggunakan model EPPM (Extended Parallel Process Model).

Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain penelitian menggunakan desain eksperimen faktorial 3x2. Eksperimen dilakukan terhadap 180 pegawai di Kementerian PUPR di bagi 6 kelompok secara acak menggunakan platform Qualtrics survey. Uji hipotesis menggunakan Uji Non parametrik Kruskal Wallis. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh signifikan perbedaan tingkatan ancaman terhadap motivasi proteksi namun temuan lainnya berbeda dengan prediksi Extended Parallel Process Model (Witte, 1992). Tidak terdapat pengaruh signifikan perbedaan level ancaman terhadap motivasi defensif serta tidak terdapat perbedaan signifikan pesan efikasi tinggi dan rendah terhadap baik motivasi proteksi maupun defensif. Faktor penilaian pesan ancaman dan efikasi, budaya organisasi, hirarki struktural mungkin saja mempengaruhi hasil penelitian.

Hasil penelitian menyarankan pentingnya merancang pesan persuasi komunikasi dalam organisasi pemerintah dengan pendekatan rasa takut dengan merumuskan bentuk-bentuk ancaman yang relevan dan mengembangkan pesan efikasi yang lebih efektif sehingga respon yang dihasilkan sesuai dengan tujuan komunikasi yang ingin di capai yaitu terciptanya kepatuhan dalam organisasi (internal). ......The aim of this thesis research is to examine the influence of receiving threat messages and efficacy messages on protection motivation and defensive motivation in the context of internal communication, especially anti-gratification campaign messages in government organizations using the EPPM (Extended Parallel Process Model).

This research is qualitative research with a research design using a 3x2 factorial experimental design. The experiment was carried out on 180 employees at the PUPR Ministry divided into 6 groups randomly using the Qualtrics survey platform. Hypothesis testing using the Kruskal Wallis Non-parametric Test. The research results show that there is a significant influence of different levels of threat on protection motivation, but other findings differ from the predictions of the Extended Parallel Process Model (Witte, 1992). There was no significant effect of different levels of threat on defensive motivation and there was no significant difference between high and low efficacy messages on either protective or defensive motivation. Factors assessing threat and efficacy messages, organizational culture, structural hierarchy may influence research results. The research results suggest the importance of designing communication persuasion messages in government organizations using a fear approach by formulating relevant forms of threats and developing more effective efficacy messages so that the resulting response is in accordance with the communication objectives to be achieved, namely creating compliance within the organization (internal).

Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agustinus Rusdianto Berto
Abstrak :
Startegi pendekatan rasa takut benyak digunakan untuk mempersuasi target khalayaknya dalam berbagai pesan kampanye keselamatan jalan di indonesia. namun, faktor perbedaan individual menjadi tantangan tersendiri bagi keefektifan penggunaan strategi ini. tesis ini meneliti pengaruh penerimaan pesan ras takut dalam iklan keselamatan jalan korlantas polri tergadap motivasi khalayak usia muda berdasarkan faktor resonansi yang dimiliknya. hubungan kausal tersebut dianalisis menggunakan model FPPM (extended parallel process model) melalaui analisis jalut. pengumpulan data dilakukan terhadap 85 siswa/i sekolah menegah kejuruan (SMK) dengan menggunakan desain ekperimen one-shot case study. hasil penelitian menunjukan bahwa penerimaan pesan ancaman dapat memengaruhi motivasi para siswa/i untuk mengikuti rekomendasi pesan iklan, bila dimediasi oleh pesan efikasi. hal ini hanya tejadi pada kelompok siswa/i yang tidak beresonansi hanya dapat dipengaruhi oleh pesan efikasi
Kementerian Komunikasi dan Informasi Ri, 2015
384 JPPKI 6:2 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Widianti
Abstrak :
Pandemi telah merenggut jutaan nyawa. Indonesia merupakan negara dengan angka kematian akibat COVID-19 yang tinggi. Pemerintah menjalankan program vaksinasi sebagai upaya pengendalian penyebaran COVID-19. Namun, ada tanda-tanda penolakan dan keraguan di masyarakat untuk menerima vaksinasi. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku vaksinasi masyarakat dan mengembangkan strategi vaksinasi yang tepat berdasarkan perilaku vaksinasi masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model strategi vaksinasi COVID-19 berdasarkan persepsi perilaku masyarakat menggunakan pendekatan teori perilaku. Model konseptual perilaku vaksinasi merupakan integrasi dari Protection Motivation Theory (PMT), Theory of Planned Behavior (TPB), Knowledge, Attitude/Beliefs, Practice Theory (KAPT), Extended Parallel Process Model (EPPM), Health Belief Model (HBM), dan Conspiracy Theory (CT). Kombinasi Structural Equation Modeling (SEM) dengan Vise Kriterijumska Optimizacija I Kompromisno Resenje (VIKOR) digunakan untuk menganalisis data. Model SEM digunakan untuk mendapatkan model perilaku vaksinasi, sedangkan VIKOR digunakan untuk merumuskan strategi vaksinasi. Sampel penelitian ini adalah masyarakat Indonesia yang berdomisili di Pulau Jawa. PLS-SEM digunakan untuk analisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perceived severity, cues to action, perceived benefit, attitude, subjective norm, dan knowledge about the COVID-19 vaccine berpengaruh positif terhadap niat vaksinasi. Perceived barrier memiliki efek negatif pada niat vaksinasi. Selanjutnya, vaccine conspiracy belief mempengaruhi niat vaksinasi secara negatif melalui knowledge about COVID-19 vaccine, trust, dan attitude. Kemudian dengan menggunakan metode VIKOR diperoleh prioritas strategi vaksinasi yaitu: menjadikan tokoh adat sebagai duta vaksin untuk menyasar masyarakat adat; pemberian jaminan pemeliharaan kesehatan gratis di berbagai fasilitas kesehatan jika terjadi efek samping pasca vaksinasi; menjadikan tokoh agama sebagai duta vaksin dan penyuluh atau memberikan informasi tentang pentingnya vaksinasi; menyediakan layanan vaksinasi di klinik setempat atau dokter swasta; serta pemberian vaksinasi pasca pelayanan kesehatan di semua fasilitas kesehatan oleh tenaga kesehatan (dokter, perawat, bidan dan lain-lain). ......The pandemic has claimed millions of lives. Indonesia is a country with a high number of deaths due to COVID-19. The government ran a vaccination program to control the spread of COVID-19. However, there were signs of refusal and doubt in the community about receiving vaccinations. Therefore, it is crucial to know the factors that influence people's vaccination behavior and develop an appropriate vaccination strategy based on the community's vaccination behavior. This study aims to establish a model of a COVID-19 vaccination strategy based on people's behavioral perceptions using a behavioral theory approach. The conceptual model of vaccination behavior was an integration of Protection Motivation Theory (PMT), Theory of Planned Behavior (TPB), Knowledge, Attitude/Beliefs, Practice Theory (KAPT), Extended Parallel Process Model (EPPM), Health Belief Model (HBM), and Conspiracy Theory (CT). The study used the Structural Equation Modeling (SEM) method with the Vise Kriterijumska Optimizacija I Kompromisno Resenje (VIKOR) to analyze the data. SEM model was used to obtain vaccination behavior models, while VIKOR was used to formulate vaccination strategies. The sample of the study was Indonesian people who live on Java Island. Data analysis used PLS-SEM. The results show that perceived severity, cues to action, perceived benefit, attitude, subjective norm, and knowledge about the COVID-19 vaccine positively affect vaccination intention. The perceived barrier has a negative effect on vaccination intention. Furthermore, vaccine conspiracy beliefs negatively affect vaccination intentions through knowledge about the COVID-19 vaccine, trust, and attitude. Then, using the VIKOR method, the vaccination strategies priority is obtained, namely: making indigenous leaders as vaccine ambassadors to target indigenous peoples; providing free health care insurance at various health facilities in case of post-vaccination side effects; making religious leaders as vaccine ambassadors and extension workers or provide information on the importance of vaccination; providing vaccination services at local clinics or private doctors; as well as post-health service vaccination offers in all health facilities by health workers (doctors, nurses, midwives, and others)
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library