Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andre Nurrohman
"Potensi akuakultur di Indonesia termasuk tinggi. Penggunaan teknologi pada bidang ini relatif baru dan menghadapi perkembangan yang menantang. Salah satunya tercermin pada penggunaan platform eFisheryKu yang belum mencapai target banyaknya pengguna bulanan dan repeat order. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi niat terus menggunakan platform akuakultur elektronis, studi kasus pada aplikasi eFisheryKu. Model penelitian dibangun menggunakan kerangka kerja Multi-Motive Information Systems Continuance Model (MISC). Kerangka teoretis dibangun dengan 16 hipotesis yang dibentuk dari hubungan antar konstruk. Metode penelitian yang digunakan adalah explanatory sequential design, yaitu metode penelitian yang diawali dengan fase kuantitatif dan dilanjutkan untuk menindaklanjuti hasil tertentu dengan tujuan untuk membantu menjelaskan hasil kuantitatif dengan terintegrasi. Analisis data kuantitatif dilakukan pada 100 data kuesioner dengan teknik analisis PLS-SEM dengan hasil sembilan hipotesis diterima dan tujuh hipotesis ditolak, lalu dilanjutkan dengan fase kualitatif terhadap tujuh responden untuk menemukan penjelasan yang konsisten, dengan menggunakan metode analisis data kualitatif thematic analysis. Penelitian ini memberi kesimpulan bahwa intention to continue dipengaruhi oleh functional needst2, lalu functional needst2 dipengaruhi oleh design-expectations fit dan functional needs disconfirmation, di mana functional needs disconfirmation dipengaruhi oleh functional needst1 dan ease of use. Penelitian ini memberi implikasi teoretis dan memperkuat functional needs sebagai faktor utama serta memberikan rekomendasi praktikal untuk mengoptimalkan fitur kebutuhan dasar budidaya dengan proses bisnis yang matang di lapangan.

The potential for aquaculture in Indonesia is high. The use of technology in this fields is relatively new and faces challenging developments. One of them is reflected in the use of the eFisheryKu platform which has not reached the target number of monthly users and repeat orders. This study aims to determine the factors influencing the intention to continue using the electronic aquaculture platform, a case study on the eFisheryKu application. The research model was built using the Multi-Motive Information Systems Continuance Model (MISC) framework forming 16 hypotheses. The research method used is an explanatory sequential design, which is a research method that begins with a quantitative phase and continues to follow up certain results with a qualitative phase to help explain integrated quantitative results. Quantitative data analysis was carried out on 100 questionnaire data using the PLS-SEM analysis technique. The results showed that nine hypotheses were accepted and seven hypotheses were rejected. Then, it continued with the qualitative phase with seven respondents, applying thematic analysis method for analyzing qualitative data analysis. This study concludes that intention to continue is influenced by functional needst2, then functional needst2 is influenced by design-expectations fit and functional needs disconfirmation, where functional needs disconfirmation is influenced by functional needst1 and ease of use. This research provides theoretical implications and strengthens functional needs as the main factor as well as provides practical recommendations for optimizing the basic needs of cultivation with mature business processes in the field.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Resa Rasyadan
"Badan Pusat Statistik (BPS) sebagai lembaga pemerintah bertanggung jawab atas pengelolaan piutang negara, termasuk piutang biaya pendidikan yang timbul akibat wanprestasi perjanjian ikatan dinas tugas belajar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh karakteristik demografi, pembiayaan, institusi pendidikan, dan variabel lainnya terhadap gagal bayar piutang biaya pendidikan (Tuntutan Ganti Kerugian Negara Kasus Wanprestasi Perjanjian Ikatan Dinas Tugas Belajar) di BPS. Metode penelitian yang digunakan adalah mixed-methods dengan desain explanatory sequential, yang mengintegrasikan analisis kuantitatif dan kualitatif. Analisis kuantitatif menggunakan regresi logistik biner dengan data debitur periode 1983–2022. Hasilnya menunjukkan bahwa variabel usia, nilai piutang, dan periode pendidikan memiliki pengaruh signifikan terhadap risiko gagal bayar. Sebaliknya, jenis kelamin, status kampus, lokasi kampus, dan periode pembayaran tidak menunjukkan pengaruh signifikan secara statistik. Pendekatan kualitatif melalui wawancara mendalam memberikan wawasan tambahan terkait hambatan dalam optimalisasi penyelesaian piutang, strategi institusi ke depan, serta implementasi kebijakan yang memengaruhi proses pengelolaan piutang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi data kuantitatif dan wawasan kualitatif memberikan pemahaman yang lebih holistik tentang faktor-faktor yang memengaruhi gagal bayar. Temuan ini berimplikasi pada penyusunan kebijakan yang lebih adaptif, termasuk penguatan sistem seleksi beasiswa, penerapan kebijakan insentif dan hukuman yang tepat, peningkatan koordinasi antar unit, penyederhanaan proses administrasi, dan penguatan regulasi untuk mendukung keberlanjutan program tugas belajar. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan efektivitas pengelolaan piutang negara biaya pendidikan serta menjadi referensi dalam menyusun kebijakan yang relevan bagi sektor publik.

Statistics Indonesia (BPS), as a government institution, is responsible for managing state receivables, including education cost receivables arising from the breach of duty-bound scholarship agreements. This study aims to analyze the influence of demographic, financing, educational institution characteristics, and other variables on the default of education cost receivables (State Compensation Claim Due to Breach of Duty-Bound Scholarship Agreement) in BPS. The research employs a mixed-methods approach with an explanatory sequential design, integrating quantitative and qualitative analyses.
The quantitative analysis applies binary logistic regression using data from debtors between 1983 and 2022. The results indicate that age, loan amount, and education period significantly influence the risk of default. Conversely, gender, campus status, campus location, and payment periods show no statistically significant effects. The qualitative approach, conducted through in-depth interviews, provides additional insights into barriers to optimizing receivable settlements, institutional strategies, and policy implementation affecting the receivables management process.
The findings reveal that combining quantitative data and qualitative insights offers a more holistic understanding of the factors influencing default. These findings have implications for designing more adaptive policies, such as strengthening the scholarship selection system, implementing appropriate incentives and punishments, enhancing inter-unit coordination, streamlining administrative processes, and reinforcing regulations to ensure the sustainability of duty-bound scholarship programs. This study is expected to contribute to improving the effectiveness of managing education cost receivables and serve as a reference for formulating relevant policies in the public sector.
"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2025
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library