Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Annas Jiwa Pratama
Abstrak :
ABSTRAK
Studi ini merupakan sebuah eksplorasi metode experience sampling (ESM) dengan menggunakan smartphone app. Di dalam studi ini diteliti dampak ibadah salat kepada valensi dan arousal. Salat adalah ibadah wajib yang dilakukan umat Islam lima kali sehari. Walaupun ibadah ini adalah perilaku yang amat penting bagi umat Islam, penelitian mengenai dampak dari ibadah ini sangat minim. Studi ini juga melihat bagaimana konten doa, spesifiknya doa untuk bersyukur, berdampak kepada valensi. Sebanyak 60 orang mahasiswa Fakultas Psikologi melaporkan kondisi afektif mereka lima kali sehari selama tujuh hari. Partisipan dibagi ke dalam dua kelompok; satu kelompok melaporkan setelah salat, dan kelompok yang kedua sebelum salat. Sebuah smartphone app dikembangkan khusus untuk penelitian. Secara keseluruhan partisipan mengisi sebanyak 1.316 kali. Sesuai dengan prediksi, valensi yang dilaporkan setelah salat lebih tinggi daripada yang dilaporkan sebelumnya. Doa bersyukur juga memprediksi meningkatnya valensi. Arousal tidak berbeda setelah atau sebelum salat.
ABSTRACT
This study is an exploration of the use of smartphone app in experience sampling method. In this study the effects of salat on valence and arousal is examined. Salat is a mandatory prayer ritual for Muslims, conducted five times a day. Despite the significance of this act for Muslims, only a handful of studies on the psychological effects of this ritual has been conducted. This study also examines the impact of the contents of prayer, in particular how prayer is used to give thanks to the divine, affects valence. In this study 60 first-year Psychology students report their affective state five times a day for seven days. Participants are divided into two groups; one reports after they conducted salat, another reports before salat. A smartphone app is developed for the purpose of the study. A total of 1.316 responses are procured. As predicted, valence reported after salat is higher than the ones reported before. Thanksgiving prayers also significantly predict an increase in valence. Arousal does not differ before and after salat.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S62290
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Tanya Fitriyani
Abstrak :
ABSTRAK
Fenomena kepadatan yang tinggi di dalam commuter line pada jam-jam sibuk sudah
menjadi hal yang dirasakan warga Jabodetabek sehari-hari, khususnya yang
berangkat kerja atau kuliah dari arah Bogor ke Jakarta pada pagi hari. Studi ini
meneliti tentang dampak kepadatan dalam commuter line pada fluktuasi valensi dan
arousal menggunakan experience sampling method. Studi ini juga ingin melihat
bagaimana trait neuroticism memoderasi hubungan antara periode waktu dan
valensi. Sebanyak 27 orang mahasiswa Universitas Indonesia melaporkan valensi
dan arousal mereka saat berangkat kuliah empat kali sehari selama lima hari.
Responden terbagi menjadi dua kelompok, kelompok kepadatan tinggi (yang
berangkat dari stasiun Bogor ke UI) dan kelompok kepadatan rendah (berangkat
dari stasiun Manggarai ke UI). Studi ini menggunakan smartphone dan aplikasi
sebagai media pengambilan data. Secara keseluruhan responden mengisi sebanyak
461 kali. Hasil menemukan bahwa valensi dan arousal tidak berbeda antara
kelompok kepadatan tinggi dan kelompok kepadatan rendah. Trait neuroticism juga
tidak memoderasi hubungan antara periode waktu dan valensi.
ABSTRACT
High density phenomenon in commuter line rush hour has been felt by Jabodetabek
citizens everyday, specifically people who commute to work or campus from Bogor
to Jakarta every morning. This study examines the impact of density in commuter
line on valence and arousal fluctuations using experience sampling method. This
study also examines how neuroticism trait moderates the relation between time and
valence. 27 students of University of Indonesia who are commuter line passengers
report their valence and arousal during their commutes to campus four times a day
for five days. Respondents are divided into two groups, high density (who commute
from Bogor station to UI) and low density (who commute from Manggarai station
to UI). This study use smartphone and application as data collection method. A total
of 461 responses are obtained. The results found that there are no differences
between high density and low density group. And also neuroticism does not
moderate the relation between time and valence.
2016
S65135
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Simanjuntak, Aprian Waratorang.
Abstrak :
ABSTRAK
Travel impedance didefinisikan sebagai hambatan dari lingkungan yang menghalangi individu dalam melakukan perjalanan dan mencapai tujuan. Dengan tingkat kepadatan jalan di Jakarta saat ini, travel impedance dalam mengendarai suatu moda transportasi berpotensi menurunkan well-being. Studi ini meneliti tentang dampak paparan travel impedance ketika mengendarai sepeda motor dan fluktuasi valensi dan arousal yang dialami sebelum dan setelah berkendara. Valensi dan arousal merupakan dimensi-dimensi core affect, yaitu konstruk psikologi yang merupakan komponen afektif dari well-being. Studi ini juga ingin melihat bagaimana trait neuroticism memoderasi dampak travel impedance terhadap valensi. Metode yang digunakan adalah experience sampling method, dengan aplikasi smartphone sebagai alat pengambilan data. Sebanyak 29 orang responden diminta untuk melaporkan kondisi valensi dan arousal mereka dua kali sehari, selama 10 hari. Hasilnya menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan valensi dan arousal antara kelompok yang belum terpapar travel impedance (diukur sebelum berkendara) dengan kelompok yang telah terpapar travel impedance (diukur setelah berkendara). Trait neuroticism juga tidak memoderasi hubungan antara travel impedance dan valensi.
ABSTRACT
Travel impedance is defined as behavioral constraint on movement and goal attainment. With the level of congestion in Jakarta today, travel impedance in riding a transportation modes potentially reduce well-being. This study examined the impact of exposure to travel impedance related to riding motorcycle and fluctuations of valence and arousal before and after riding. Valence and arousal are dimensions of core affect, a psychological construct which is the affective component of well-being. This study also examined how neuroticism trait moderate the impact of travel impedance on valence. Method used in this research is the experience sampling method, with a smartphone application being used for data collecting. A total of 29 respondents were asked to report the condition of the valence and arousal them twice a day, for 10 days. The results indicated that there is no difference in valence and arousal between before travel impedance group (measured before riding) and after travel impedance group (measured after riding). Trait neuroticism also does not moderate the relationship between the travel impedance and valence.
2016
S64860
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library