Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Via Apriyani
"Penelitian mengenai potensi stok dan serapan karbon ekosistem mangrove di Pulau Tunda telah dilakukan pada bulan April--Juni 2016. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi stok dan serapan karbon ekosistem mangrove, mengetahui spesies mangrove yang memiliki stok dan serapan karbon potensial, dan memperoleh estimasi harga karbon ekosistem mangrove di Pulau Tunda. Penentuan lokasi pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling pada enam stasiun bagian selatan dan timur Pulau Tunda.
Berdasarkan hasil analisis kandungan karbon ekosistem mangrove Pulau Tunda, diperoleh nilai biomassa 196,76 ton/ ha, stok karbon 91,48 ton/ ha, dan serapan karbon 335,06 ton/ ha. Proporsi stok dan serapan karbon terbesar tingkat pohon dan pancang mangrove di Pulau Tunda berasal dari spesies Excoecaria agallocha yaitu 107,47 ton/ ha dan 392,23 ton/ ha. Ekosistem mangrove Pulau Tunda memiliki estimasi harga karbon sebesar Rp 88.690.382--Rp 221.725.955 ton/ ha.

Research on the carbon uptake and stock potency of mangrove ecosystem in Tunda Island was conducted on April--June, 2016. The aim of the study was to analyze the mangrove ecosystem potency of carbon stock and its uptake, to know the mangrove species that has potential carbon stock and its uptake, and to estimate the potency of carbon price mangroveecosystem in Tunda Island. The location of sampling was determined by purposive sampling at six stations of south and east part Tunda Island.
The analysis result of carbon content at Tunda Island mangrove ecosystem showed that, biomass 196.76 ton/ ha, carbon stock 91.48 ton/ ha, and carbon uptake 335.06 ton/ ha. The largest proportion of the stock and carbon uptake at the level of mangrove tree and sapling in Tunda Island derived from Excoecaria agallocha, that is 107.47 ton/ ha and 392.23 ton/ ha. Tunda Island mangrove ecosystem have an estimated total carbon price of Rp 88.690.382--Rp 221.725.955 ton/ ha.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S65336
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sultan Badjri
"Kayu buta-buta atau Excoecaria agallocha adalah tumbuhan mangrove yang tumbuh di daerah pantai berbatu-batu dan berpasir dengan tinggi mencapai 10-16 m dan diameter batang mencapai. 40 cm. Tanaman ini mengeluarkan getah berwarna putih dan sangat beracun. Racun tanaman ini biasanya dipakai untuk meracuni ikan dan mempunyai aktivitas anti fungal dan anti bakteri. Sebagai obat tradisional kayu buta-buta dipakai sebagai obat luar seperti pengobatan patek, eksim, kurap dan lepra. Getahnya dapat menyebabkan buta pada mata. Penelitian yang pernah dilakukan terhadap tanaman ini adalah akar, kulit, daun dan getahnya.
Penelitian dilakukan terhadap ekstrak bunga kayu buta-buta untuk menentukan struktur kimia dan aktivitas anti bakterinya. Isolasi dilakukan dengan cara maserasi bunga kayu buta-buta dengan pelarut etanol (EtOH). Isolat etanol berturut-turut diekstraksi dengan petroleum eter, kloroform dan etil asetat. Senyawa-senyawa yang terdapat pada fraksi petroleum eter dan etil asetat dipisahkan dengan cara kolom kromatografi cepat (flash column chromatography). Fasa diam menggunakan silika gel dan fasa gerak menggunakan campuran kloroform dan metanol dengan menaikkan kepolarannya secara bertahap.
Pemurnian dengan cara kristalisasi dan uji aktivitas anti bakteri dilakukan dengan E. coil dan B. subtilis. Uji pendahuluan aktivitas biologi terhadap ekstrak petroleum eter, etil asetat dan etanol dengan A. salina. Hasil uji aktivitas biologi menunjukkan efek positif namun uji anti bakteri memperlihatkan basil negatif. Senyawa yang berhasil diisolasi ditentukan struktur molekulnya melalui pengukuran spektroskopi IR, NMR dan MS. Senyawa yang berhasil diisolasi adalah tarakseron, β- sitosterol dan 3-O- β -glukopiranosil- β -sitosterol. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library