Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Made Dany Pratiwi Bagiada
"Industri asuransi saat ini berkembang dengan pesat, seiring dengan makin meningkatnya kesadaran masyarakat untuk berasuransi. Hal ini didukung pula dengan adanya potensi pasar di Indonesia yang cukup besar, dimana jumlah penduduk. yang besar memberikan peluang yang juga besar bagi perkembangan industri ini di masa datang. Perkembangan industri asuransi di Indonesia dapat dilihat dalam kurun waktu 5 tahun belakangan ini, dimana perkembangan premi bruto mengalami pertumbuhan rata-rata sebesar 26,08 % dan total kekayaan Industri asuransi mengalami pertumbuhan rata-rata 16,9 %.
Untuk mendukung kelangsungan usahanya, perusahaan asuransi memperhatikan eksposure dari perkembangan usaha terhadap tingkat kesehatan keuangannya. Salah satu indikator kesehatan keuangan perusahaan asuransi adalah dengan melihat loss ratio perusahaan. Loss ratio yang cukup stabil akan mendorong perusahaan asuransi untuk dapat mengelola risiko dan mengembangkan usahanya. Salah satu upaya untuk menstabilkan loss ratiovadalah dengan cara melakukan pemindahan risiko kepada perusahaan reasuransi melalui mekanisme reasuransi.
Secara umum dapat dikatakan bahwa laju kenaikan beban klaim cenderung lebih tinggi daripada laju kenaikan pendapatan premi. Hal ini disebabkan oleh karena perusahaan asuransi tidak dapat dengan leluasa menetapkan preminya. Untuk itu perlu kiranya dilakukan analisa trend terhadap laju pertumbuhan loss ratio dan menentukan proyeksinya. Analisa trend deret berkala terbadap loss ratio dilakukan dengan model peramalan kuantitatif linier, kuadrat dan eksponensial. Dari ketiga model tersebut dilakukan penghitungan Mean Absolute Deviation (MAD) untuk menentukan model peramalan yang terbaik. Dengan menambahkan beberapa asumsi yang diperlukan, maka basil proyeksi loss ratio dapat dipergunakan untuk menghitung proyeksi basil underwriting bersih pada berbagai metoda reasuransi.
Pada perusabaan asuransi kerugian PT. ABC mekanisme reasuransi dengan metoda quota share digunakan pada asuransi kendaraan bermotor. Berdasarkan data tahun 1997 sampai dengan 2002 dan ditambahkan beberapa asumsi, maka dapat dilakukan perhitungan basil underwriting bersih-nya untuk membandingkan ke-empat metoda reasuransi yaitu : quota share, surplus, excess of loss dan stop loss. Dari basil perhitungan yang dilakukan dan basil analisa dari berbagai tolok ukur maka metoda excess of loss dianggap metoda reasuransi yang paling baik dan cocok untuk asuransi kendaraan bermotor PT. ABC.
Berdasarkan basil perhitungan proyeksi underwriting bersih dengan proyeksi loss ratio pada asuransi kendaraan bermotor PT. ABC diketahui bahwa pilihan terhadap metoda excess of loss sebagai metoda reasuransi tetap lebih baik dan cocok untuk asuransi kendaraan bermotor PT. ABC daripada metoda quota share. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T10417
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bagas Aditya Mulyanto
"Extreme Value Theory (EVT) merupakan suatu metode yang dikembangkan untuk mengukur risiko-risiko yang bernilai ekstrem, termasuk risiko akibat kejadian katastrofe. Kejadian katastrofe dapat menimbulkan dampak kerugian yang sangat besar, sehingga diperlukan tindakan untuk meminimalisir hal tersebut. Salah satu strategi yang dapat dilakukan perusahaan asuransi adalah memanfaatkan reasuransi katastrofe. Dengan begitu, perusahaan reasuransi perlu menetapkan premi yang harus dibayar oleh perusahaan asuransi atas risiko yang dialihkan kepada perusahaan reasuransi. Risiko untuk penentuan premi reasuransi katastrofe dapat dimodelkan dengan salah satu model pada EVT, yaitu Peak Over Threshold (POT). Pada model POT, terdapat nilai threshold yang dapat ditentukan salah satunya dengan metode persentase. Pada penentuan premi reasuransi katastrofe, penting untuk diketahui bahwa risiko yang besarnya melebihi nilai threshold yang dimodelkan dengan distribusi Generalized Pareto. Kemudian, banyak kejadian katastrofe diasumsikan mengikuti proses Poisson. Pada skripsi ini, digunakan risiko berganda akibat kejadian katastrofe gempa bumi, yaitu risiko kematian dan kerusakan rumah. Kontrak reasuransi katastrofe yang digunakan adalah reasuransi kombinasi quota-share setelah excess-of-loss. Selanjutnya, dihasilkan formula eksplisit premi reasuransi katastrofe risiko berganda dengan menggunakan prinsip premi standar deviasi. Prinsip premi standar deviasi dipilih karena mempertimbangkan keberagaman data. Formula eksplisit premi reasuransi tersebut diaplikasikan pada data risiko kematian dan kerusakan rumah akibat gempa bumi di Indonesia pada rentang tahun 2000-2023 yang diperoleh dari situs Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Diperoleh hasil bahwa premi reasuransi katastrofe risiko berganda lebih besar dari premi reasuransi katastrofe risiko kematian dan premi reasuransi katastrofe risiko kerusakan rumah. Akan tetapi, premi reasuransi katastrofe risiko berganda lebih kecil jika dibandingkan dengan penjumlahan premi reasuransi katastrofe risiko kematian dan premi reasuransi katastrofe risiko kerusakan rumah.

Extreme Value Theory (EVT) is a method to quantifying any risk with extreme value, including risk caused by catastrophe event. During the tremendous loss caused by catastrophe event, preventive action is needed to minimize the impact of that kind of risk. One of action that can be option for insurance company to minimize impact from risk caused by catastrophe event is using catastrophe reinsurance. Since there is transferring risk process, reinsurer must set the amount of premium for reinsurance catastrophe contract. One of EVT model that can be used for modelling reinsurance catastrophe risk is Peak Over Threshold (POT). In POT model, threshold value can be determine by using percentage method. For this thesis, threshold value is assumed same as retention value, maximum amount of risk that can be covered by insurance company/ceding company. In pricing catastrophe reisurance, it important to know that risk value above threshold will be modelling by Generalized Pareto Distribution (GPD). In this theses, frequency of catastrophe event is assumed follow Poisson process. In this theses, pricing process will involve two risk (death risk and house damage) caused by earthquake as catastrophe event. Reinsurance scheme that is used in this theses is quota-share after catastrophe excess-of-loss (Cat XL). The next step is producing explicit formula for pricing double risk catastrophe reinsurance using standard deviation premium principle (SDPP). SDPP is chosen because it consider other factor outside the actual claim named safety loading. With SDPP, safety loading is assumed proportional to standard deviation of loss caused by earthquake, so that this principle can be representation for risk uncertainty. The obtained explicit double risk catastrophe reinsurance formula will be applied to death and house damage risk caused by earthquake in Indonesia from year 2000-2023 that is obtained from Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) official website. The result show that the amount of double risk catastrophe reinsurance premium is higher than death risk catastrophe reinsurance premium and house damage catastrophe reinsurance premium. However, double risk catastrophe reinsurance premium is lower than sum of death risk catastrophe reinsurance premium and house damage catastrophe reinsurance premium."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Budi Novia Cahyani
"Untuk menghindari kerugian yang besar, perusahaan asuransi biasanya menetapkan modifikasi (deductible, policy limit, atau coinsurance) pada jaminan asuransi. Modifikasi tersebut menyebabkan perubahan pada distribusi besar dan banyak klaim, yang diperlukan dalam perhitungan premi. Pada skripsi ini dibahas perubahan-perubahan distribusi tersebut. Untuk distribusi besarnya klaim, perubahan dilihat dari fungsi distribusi, fungsi probabilitas densitas, dan fungsi survival. Untuk distribusi banyaknya klaim, perubahan dilihat dari fungsi pembangkit probabilitasnya. Distribusi banyaknya klaim yang dibahas adalah distribusi diskrit anggota kelas ( ) dan ( ). Selain itu, dibahas pula perhitungan premi pada jaminan asuransi termodifikasi yang melibatkan perubahan-perubahan pada distribusi tersebut, serta beberapa implementasi dari modifikasi pada jaminan asuransi dalam dunia reasuransi.

To avoid large losses, insurance companies usually set modifications (deductibles, policy limits, and coinsurance) on insurance coverage. These modifications lead to major changes in the severity and frequency distributions of claims, which is required in the calculation of premiums. This minithesis discussed the changes of those distributions. For severity distribution, the changes will be presented from the distribution function, probability density function, and survival functions. For frequency distribution, the changes will be seen from the probability generating function. Frequency distributions discussed here are the members of ( ) and ( ) class of distributions. Beside that, discussed also in this minithesis, the premium calculations of insurance coverage with modifications that use the changes of distribution, as well as some implementations of coverage modifications in the reinsurances."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S1987
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mutiara Annisa Nurman
"Dalam rangka meminimalisir risiko yang dimiliki, sebuah perusahaan asuransi dapat memindahkan sebagian risiko yang dimiliki kepada perusahaan reasuransi. Sebagai imbalan atas pemindahtanganan risiko yang dilakukan, perusahaan asuransi perlu membayarkan sejumlah uang kepada perusahaan reasuransi yang disebut dengan premi reasuransi. Semakin besar risiko yang dipindahtangankan, maka akan semakin besar pula nilai premi reasuransi yang harus dibayarkan. Model reasuransi yang akan digunakan dalam pembahasan skripsi ini adalah reasuransi excess of loss, yaitu bentuk reasuransi dimana perusahaan reasuransi memiliki tanggung jawab untuk memberikan pertanggungan atas kerugian milik perusahaan asuransi yang melebihi jumlah atau batas tertentu. Selain itu, juga perlu ditentukan nilai retensi optimal agar besar premi reasuransi yang dibayarkan seimbang dengan jumlah risiko yang dipindahtangankan. Retensi sendiri merupakan jumlah maksimal kerugian yang tidak diasuransikan kembali oleh perusahaan asuransi atau kerugiannya ditanggung sendiri oleh perusahaan asuransi. Pada skripsi ini, nilai ekspektasi utilitas manfaat bersih dimaksimalkan guna menentukan premi reasuransi dan retensi optimal bagi kedua belah pihak, yaitu perusahaan asuransi dan perusahaan reasuransi. Terdapat dua operator perhitungan optimalisasi ekspektasi utilitas yang digunakan dalam menggabungkan ekspektasi utilitas perusahaan reasuransi dan ekspektasi utilitas perusahan asuransi, yaitu operator hitung penjumlahan yang menekankan pada total keuntungan kedua belah pihak dan operator hitung perkalian yang menjelaskan tingkat substitusi keuntungan salah satu pihak melalui kerugian dari pihak lain. Perhitungan nilai premi reasuransi dan retensi optimal dengan maksimisasi ekspektasi utilitas akan dilakukan menggunakan metode grid search pada perangkat lunak Phyton. Sebagai ilustrasi, ditentukan perhitungan nilai premi reasuransi dan retensi optimal berbasis ekspektasi utilitas apabila kerugian milik perusahaan asuransi mengikuti distribusi Lognormal dan Eksponensial.

In order to minimize its risks, an insurance company can transfer some of its risks to a reinsurance company. In return for the transfer of risk, the insurance company needs to pay a sum of money to the reinsurance company called the reinsurance premium. The greater the risk transferred, the greater the value of the reinsurance premium that must be paid. The reinsurance model that will be used in the discussion of this thesis is excess of loss reinsurance, which is a form of reinsurance where the reinsurance company has the responsibility to provide coverage for losses owned by insurance companies that exceed a certain amount or limit. In addition, it is also necessary to determine the optimal retention value so that the amount of reinsurance premium paid is balanced with the amount of risk transferred. Retention itself is the maximum amount of loss that is not reinsured by the insurance company or the loss is paid by the insurance company itself. In this thesis, the expected value of net benefit utility is maximized to determine the optimal reinsurance premium and retention for both parties, namely the insurance company and the reinsurance company. There are two utility expectation optimization calculation operators used in combining the expected utility of the reinsurance company and the expected utility of the insurance company, namely the addition calculation operator which emphasizes the total profit of both parties and the multiplication calculation operator which explains the degree of substitution of one party’s profit through the loss of the other party. The calculation of the optimal reinsurance premium and retention value with utility expectation maximization will be carried out using the grid search method in Python software. As an illustration, the calculation of the optimal reinsurance premium and retention value based on utility expectation is determined if the insurance company’s losses follow the Lognormal and Exponential distributions."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library