Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rifanny Adelia Dewinasjah
"Pelayanan kefarmasian merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, dimana mutu atau kualitasnya perlu dijaga agar dapat meningkatkan kepuasan pasien. Pelayanan kefarmasian di apotek terdiri dari dua kegiatan, baik kegiatan manajerial ataupun pelayanan farmasi klinik. Apoteker yang bekerja di suatu apotek perlu melakukan evaluasi secara berkala terhadap dua aspek tersebut agar mutu pelayanan di apotek tersebut terjaga. Penelitian yang dilakukan dalam tugas akhir ini adalah terkait evaluasi mutu pelayanan kefarmasian di Apotek Kimia Farma Summarecon Bekasi berdasarkan indikator jumlah penolakan barang atau obat, waktu tunggu pelayanan resep obat, dan analisa resep. Observasi dan pengumpulan data dilakukan selama 28
hari. Terdapat penolakan barang atau obat sebanyak 45 kali dengan tingkat persentase paling banyak yaitu obat keras dan paling sedikit adalah barang HV lainnya.
Berdasarkan waktu tunggu pelayanan untuk obat resep racik dan non racik di Apotek Kimia Farma Summarecon Bekasi sudah baik dan sesuai dengan standar yang berlaku. Petugas Apotek Kimia Farma Summarecon Bekasi pun dinilai sudah melakukan pengkajian resep dengan tepat dan cermat untuk mencegah terjadinya medication error. Evaluasi mutu pelayanan kefarmasian di Summarecon Bekasi berdasarkan ketiga indikator tersebut sudah dilaksanakan dengan baik, namun sebaiknya evaluasi untuk
selanjutnya dilakukan atas dua faktor yaitu persepsi pasien dan layaan sesungguhnya yang diharapkan oleh pasien.

Pharmaceutical services are an integral part of health services, where quality needs to be maintained in order to increase patient satisfaction. Pharmaceutical services in pharmacies consist of two activities, either managerial activities or clinical pharmacy services. Pharmacists who work in a pharmacy need to periodically evaluate these two aspects so that the quality of service at the pharmacy is maintained. The research carried out in this final assignment is related to evaluating the quality of pharmaceutical services at Kimia Farma Summarecon Bekasi Pharmacy based on indicators of the number of refusals of goods or medicines, waiting time for prescription drug services, and prescription analysis. Observations and data collection were carried out for 28 days. There were 45 rejections of goods or medicines with the highest percentage being hard drugs and the least being other HV goods. Based on the waiting time, the service for compounded and non-mixed prescription medicines at Kimia Farma Summarecon Bekasi Pharmacy is good and in accordance with applicable standards. Kimia Farma Summarecon Bekasi Pharmacy staff were also assessed as having reviewed prescriptions appropriately and carefully to prevent medication errors. Evaluation of the quality of pharmaceutical services at Summarecon Bekasi based on these three indicators has been carried out well, but further evaluation should be carried out on two factors, namely the perception of the actual service received by the patient and the actual service expected by the patient."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Grelyntan Natalia
"Kemajuan teknologi menjadikan listrik sebagai energi yang sangat diperlukan untuk produksi dan kehidupan di masyarakat modern sehingga perlu diperhatikan keandalan dan keamanannya. Keandalan sistem dapat dilihat dari kualitas daya yang menyuplai suatu gedung. Keamanan suatu bangunan dari faktor eksternal listrik, seperti petir, juga merupakan aspek yang harus diperhatikan menimbang tingginya hari guruh di Indonesia. Gedung perkantoran XYZ yang sudah berumur 37 tahun memerlukan evaluasi terhadap kualitas daya dan sistem proteksi petir eksternalnya. Kondisi yang tidak baik dan tidak sesuai dengan standar dari data yang diperoleh, maka dapat direkomendasikan perbaikan yang perlu dilakukan untuk meningkatkan keandalan dan keamanan sistem kelistrikan gedung XYZ. Ditemukan bahwa keandalan sistem kelistrikan cukup baik sesuai keseluruhan parameter kualitas daya, di antaranya arus, tegangan, faktor daya, ketidakseimbangan arus, ketidakseimbangan tegangan, harmonisa tegangan, dan harmonisa arus, memenuhi standar di Indonesia, kecuali distorsi harmonisa arusnya. Tindakan perbaikan mengenai permasalahan tersebut mencakup pemasangan filter harmonisa. Sistem proteksi petir eksternal harus diperbaiki sebab jangkauan zona proteksinya yang kurang dan inspeksi visual menunjukkan terdapatnya korosi pada terminal udaranya. Tahapan perbaikan mengenai permasalahan tersebut mencakup penambahan terminal konduktor batang baru atau pembaharuan komponen terminal udara.

Technological advances have made electricity an energy that is very necessary for production and life in modern society, so it is necessary to keep the quality of its reliability and safety. System reliability can be seen from the quality of the power that supplies a building. The safety of a building from external electrical factors, such as lightning, is also an aspect that must be considered considering the high number of thunderstorm days in Indonesia. The 37-year-old XYZ office building requires an evaluation of its power quality and external lightning protection system. Conditions from the data obtained that indicate deterioration and do not comply with the standards can be given recommendations of improvement that need to be made to increase the reliability and safety of the XYZ building's electrical system.

It was found that the reliability of the electrical system was up to standard according to these power quality parameters: current, voltage, power factor, current imbalance, voltage imbalance, voltage harmonics, except for current harmonic distortion. Corrective action regarding this problem includes installing a harmonic filter. The external lightning protection system must be repaired because the protection zone coverage is insufficient and visual inspection shows corrosion at the air terminals. Corrective action regarding this problem includes adding new conductor terminals or updating air terminal."

Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kusnen Chandra
1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Condro Kartiko
"ABSTRAK
Setiap pengguna menginginkan aplikasi web yang berkualitas. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan pimpinan perusahaan dan tim pengembang perangkat lunak, pada PT XYZ belum memiliki acuan baku evaluasi kualitas dari aplikasi web yang dimiliki. Oleh karena itu, PT XYZ juga belum dapat menilai tingkat capaian kualitas sebuah aplikasi web. Berdasarkan fakta tersebut terjadi gap antara ekspektasi pimpinan untuk memenuhi keinginan pengguna yang menginginkan produk aplikasi web berkualitas dengan belum adanya acuan baku dan kegiatan evaluasi aplikasi web pada PT XYZ. Evaluasi kualitas aplikasi web dilakukan untuk menilai tingkat capaian kualitas sebuah aplikasi web.
Evaluasi ini berfokus pada empat karakteristik yaitu usability, functionality, reliability, dan efficiency. Metode evaluasi kualitas aplikasi web ini menggunakan Web Quality Evaluation Method (WebQEM) karena bersifat obyektif. Hasil akhir dari analisis ini adalah rekomendasi strategi evaluasi kualitas produk perangkat lunak yang berguna untuk melakukan evaluasi kualitas dari aplikasi web serta dapat menjamin kualitas aplikasi web pada PT XYZ. Rekomendasi strategi yang berfokus pada empat karakteristik tersebut sudah dijalankan. Evaluasi pertama dilakukan pada empat karakteristik dan diberikan rekomendasi untuk dilakukan perbaikan pada semua karakteristik untuk meningkatkan kualitas aplikasi web. Iterasi evaluasi dilakukan kembali pada empat karakteristik tersebut. Hasil yang diperoleh berdasarkan iterasi evaluasi yang dilakukan bahwa aplikasi web tersebut memperoleh peningkatan kualitas pada tiga karakteristik yaitu usability, functionality, dan efficiency.

ABSTRACT
Every user expects the qualified web application. Based on the observation results and interview with the company leader and software developer team of PT XYZ, the firm does not have the standardized reference of evaluation of the web application used. Therefore, the firm can not assess the quality of the web application. This condition leads to the discrepancy between the expectations of the board of directors to meet the expectations of users to get the qualified web applications due to unavailability of standardized reference to evaluate the web. The evaluation is considered essentials to assess the level of quality of the web application.
The evaluation is mainly focused on four characteristics. They are usability, functionality, reliability and efficiency. The evaluation method of web application uses the Web Quality Evaluation Method (WebQEM) for the objectivity nature of the method. The final results of the analysis are in the form of strategic recommendations of software quality evaluation which are useful to evaluate the quality of the web application, and also to assure the quality of the web application of PT XYZ. The strategic recommendations of these four characteristics have been implemented. The first evaluation had been done to these four characteristics and resulted on recommendations to make adjustment and improvements in all characteristics to enhance the quality of web application. The frequent evaluation was conducted as well. It found that the web application has developed the quality in three characteristics, they are usability, functionality and efficiency."
2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Aziza Rialita
"Latar Belakang: Alveolar bone loss dapat terjadi karena ketidakseimbangan remodeling tulang. Selain kehilangan tinggi, tulang alveolar juga mengalami penurunan volume tulang trabekula. Sudah banyak studi yang menilai densitas tulang dengan status periodontal, namun masih sangat sedikit yang melakukannya pada subjek dengan metabolisme tulang yang sehat. Tujuan: Memperoleh hasil evaluasi densitas radiografik interproksimal individu laki-laki dan perempuan usia 25-40 tahun dengan kondisi kehilangan tinggi alveolar sampai dengan setengah akar. Metode: Studi cross-sectional dengan 160 sampel (80 tinggi alveolar normal dan 80 kehilangan tinggi alveolar) radiograf panoramik digital individu laki-laki dan perempuan usia 25-40 tahun dari data sekunder di RSKGM FKG UI. Evaluasi densitas radiografik menggunakan metode pixel intensity dari hasil pengukuran nilai rerata graylevel menggunakan aplikasi I-Dixel Morita di interproksimal alveolar regio premolar dua mandibula. Selanjutnya, evaluasi kesepakatan pengukuran intraobserver dan interobserver dilakukan dengan uji reliabilitas interclass correlation coefficient (ICC). Analisis deskriptif dan uji komparatif dilakukan antar kategori kondisi tinggi alveolar dan jenis kelamin. Hasil: Hasil analisis rerata densitas berdasarkan kondisi tinggi alveolar, didapati terdapat perbedaan bermakna secara statistik antara kondisi tinggi alveolar normal dan kehilangan tinggi alveolar. Evaluasi densitas interproksimal kondisi kehilangan tinggi alveolar lebih rendah (120.61 ± 1,92) dibandingkan kondisi tinggi alveolar normal (135.71 ± 1,57). Pada analisis rerata densitas antar jenis kelamin, terdapat perbedaan bermakna antar jenis kelamin dengan kondisi tinggi alveolar berbeda, tetapi antar jenis kelamin dengan kondisi tinggi alveolar yang sama tidak ditemukan perbedaan yang bermakna. Densitas interproksimal pada kondisi tinggi alveolar normal kelompok subjek perempuan (135,10 ± 1,90) memiliki rata-rata densitas lebih rendah dibandingkan kelompok subjek laki-laki (137,80 ± 2,41). Kesimpulan: Terdapat perbedaan bermakna densitas interproksimal alveolar antara kelompok kondisi tinggi alveolar normal dan kehilangan tinggi alveolar, serta tidak ditemukan perbedaan bermakna antar jenis kelamin pada kondisi tinggi alveolar yang sama.

Background: Alveolar bone loss occur because of the imbalance of bone remodeling process. In addition to decrease of alveolar height, it reduce trabecular volume as well. Several studies have already address the assessment of bone density with periodontal status, but there is little knowledge to assess it with healthy subjects. Objective: The aim of this study was to obtain results of interproximal radiographic density evaluation of male and female individuals aged 25-40 years old with the condition og losing alveolar height up to half of the root. Method: Cross-sectional study with 160 samples (80 normal alveolar height and 80 loss of alveolar height) digital panoramic of male and female individuals 25-40 years old using secondary data at RSKGM FKG UI. Evaluation of radiographic density used the pixel intensity method from the result of measuring mean graylevel value with I-Dixel Morita application in the alveolar interproximal region of the mandibular second premolar. Furthermore, the reliability evaluation of intraobserver and interobserver measurement was carried out by testing interclass correlation (ICC). Descriptive and comparative tests were permorfed between categories of alveolar height conditions and gender. Result: The analysis of average density between different alveolar height showed there was a statistically significant difference between normal alveolar height and decreased alveolar height. Evaluation of interproximal density in condition loss of alveolar height was lower (120,61 ± 1,92) than in condition normal alveolar height (135.71 ± 1,57). In average density between genders analysis showed statistically significant differences were found between genders with different alveolar height conditions, but there is no significant difference were found between gender with same alveolar height conditions. The interproximal density in normal alveolar height of the female subject group (135,10 ± 1,90) had an average density lower than the male subject group (137,80 ± 2,41). Conclusion: There was significant difference of interproximal density between normal alveolar height group and loss of alveolar height, and there was no significant difference between genders on same alveolat height condition"
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Galuh Aqilla
"Dalam menghadapi tantangan sistem kelistrikan yang semakin kompleks, evaluasi kualitas daya listrik menjadi sangat penting untuk memastikan keandalan dan efisiensi distribusi energi. Di gedung pemerintahan, di mana operasional yang efisien dan berkelanjutan sangat diperlukan, evaluasi kualitas daya listrik pada panel distribusi memainkan peran krusial untuk mendukung kinerja sistem kelistrikan yang optimal. Parameter-parameter seperti tegangan, arus, ketidakseimbangan tegangan dan arus, harmonisa tegangan dan arus, serta faktor daya adalah indikator utama dalam menjaga kestabilan dan efisiensi sistem kelistrikan. Penelitian ini menggunakan Power Quality Analyzer (PQA) untuk memantau parameter kualitas daya secara real-time dengan pengambilan data setiap satu menit selama enam hari. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa hampir seluruh parameter memenuhi standar yang berlaku. Namun, nilai harmonisa arus melebihi batas yang standar acuan yang dapat berpotensi mempengaruhi kinerja peralatan listrik. Berdasarkan temuan ini, pemasangan filter harmonisa dapat mengurangi dampak harmonisa arus dan meningkatkan efisiensi sistem. Namun, jika dilihat secara keseluruhan, kualitas daya listrik di gedung pemerintahan ini sudah cukup baik, sehingga tidak diperlukan pemasangan filter tambahan. Penelitian ini menekankan pentingnya pemantauan kualitas daya secara berkelanjutan untuk memastikan keandalan dan keberlanjutan sistem kelistrikan, serta mendukung pengelolaan energi yang efisien di gedung pemerintahan

In facing the challenges of increasingly complex electrical systems, the evaluation of power quality becomes crucial to ensure the reliability and efficiency of energy distribution. In government buildings, where efficient and sustainable operations are essential, evaluating the power quality of distribution panels plays a critical role in supporting the optimal performance of electrical systems. Parameters such as voltage, current, voltage and current imbalances, voltage and current harmonics, and power factor are key indicators in maintaining the stability and efficiency of the electrical system. This study uses a Power Quality Analyzer (PQA) to monitor power quality parameters in real-time with data collection every minute for six days. The evaluation results show that nearly all parameters meet the applicable standards, yet the harmonic current values exceed the reference limits, potentially affecting the performance of electrical equipment. Based on these findings, the installation of harmonic filters can reduce the impact of current harmonics and improve system efficiency. However, overall, the power quality in this government building is sufficiently good, making the installation of additional filters unnecessary.This study emphasizes the importance of continuous power quality monitoring to ensure the reliability and sustainability of electrical systems, as well as to support efficient energy management in government buildings."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ihwan Arni Yusuf
"Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan puskesmas di daerah terpencil, salah satu upaya yang diharapkan dapat mencapai kesejahteraan masyarakat, sehingga perlu adanya penelitian untuk mengetahui bagaimana kualitas pelayanan kesehatan di puskesmas berdasarkan persepsi pengguna jasa di daerah. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional terhadap kualitas pelayanan puskesmas Cimandala Kecamatan Sukaraja melalui evaluasi kualitas pelayanan yang didasarkan pada persepsi pengguna jasa dengan menerapkan metode evaluasi Ovretveit. Pengumpulan data dilakuakan melalui kuesioner dan wawancara. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa kualitas pelayanan puskesmas Cimandala sudah dinyatakan baik dan menyarankan untuk perlu dilakukan perbaikan terhadap pelayanan yang terkait dengan mekanisme pengaduan keluhan dan kejelasan penindak lanjutan laporan maupun keluhan masyarakat pengguna jasa oleh petugas puskesmas Cimandala. Selain itu perlu dilakukan peningkatan terhadap sarana pendukung dan penyusunan standar operasional prosedur yang mampu memberikan layanan berkualitas serta berorientasi pada pasien atau pengguna jasa agar tercipta pelayanan puskesmas Cimandala yang mampu memberikan kepuasan kepada seluruh pasien.

In order to improve service quality public health center in remote areas, one of the efforts is expected to reach public welfare. So research to find an overview of service quality public health in remote areas based on costumers perseption is needed. This is a cross sectional study of Cimandala Public Health Center service quality through the evaluation of service quality based on Costumers Perception by applied on Ovretveit evaluation model approach. Collecting data carried out through a questionnaire and an interview. The result of this research shown that service quality in this place been declared well. It is suggested necessary improvements to services related to the grievance mechanism and clarity proceded reports and public complaints service user by the staff of Cimandala public health center and be sides that by compiling operational standard of procedure and supporting instruments with focus in costumer oriented in order to improve quality services of Cimandala public health center which can extend statisfaction for the all customers.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2014
S55831
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library