Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14 dokumen yang sesuai dengan query
cover
New Jersey: John Wiley & Sons, 2009
616.042 GUI
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Daffa Hilmy
Abstrak :
Dengan semakin meningkatnya jumlah kendaraan listrik di Indonesia, kebutuhan akan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik (SPKLU) juga semakin meningkat. SPKLU besar dengan kapasitas pengisian daya yang besar dibutuhkan untuk melayani kebutuhan pengisian daya kendaraan listrik secara bersamaan. Namun, dalam keadaan keterbatasan jumlah energi, algoritma penentuan prioritas pengisian daya yang tepat perlu diterapkan agar semua kendaraan listrik dapat terlayani dengan baik. Dalam penelitian ini, algoritma Branch and Bound digunakan untuk menentukan prioritas pengisian daya mobil listrik di SPKLU besar dalam keadaan keterbatasan jumlah energi. Algoritma Branch and Bound adalah metode yang digunakan dalam penyelesaian masalah optimasi kombinatorial. Algoritma ini bekerja dengan mengeksplorasi pohon pencarian biner dan kemudian mengeliminasi cabang tertentu berdasarkan batas-batas pada solusi optimal. Dalam skripsi ini, 3 indeks digunakan untuk menentukan prioritas kendaraan listrik yaitu Social Welfare (SW), Community Wellbeing (CW), dan Individual Satisfaction (IS). Terdapat 5 faktor penentu untuk menghitung ketiga indeks tersebut, yaitu Trip Purpose, EV Occupant, SOC Gap, Departure Time, dan Customer Behaviour. Hasil penelitian menunjukkan bahwa algoritma branch and bound dapat menghasilkan solusi yang optimal dalam menentukan prioritas pengisian daya kendaraan listrik di SPKLU dalam keterbatasan energi. Solusi yang dihasilkan dapat memaksimalkan penggunaan energi yang ada hanya pada kendaraan listrik yang dinilai memiliki prioritas tinggi. ......With the increasing number of electric vehicles in Indonesia, the need for Electric Vehicle Charging Stations (EVCS) is also increasing. Large EVCS with high charging capacity are needed to serve the charging needs of electric vehicles simultaneously. However, in a situation of limited energy supply, an appropriate charging priority algorithm needs to be implemented so that all electric vehicles can be well served. In this study, the Branch and Bound algorithm is used to determine the charging priority of electric cars at large EVCS in a situation of limited energy supply. The Branch and Bound algorithm is a method used in solving combinatorial optimization problems. This algorithm works by exploring binary search tree and then eliminating certain branches based on bounds on the optimal solution. In this thesis, 3 indices are used to determine the priority of electric vehicles, namely Social Welfare (SW), Community Wellbeing (CW), and Individual Satisfaction (IS). There are 5 determinant factors to calculate these three indices, namely Trip Purpose, EV Occupant, SOC Gap, Departure Time, and Customer Behaviour. The research results show that the branch and bound algorithm can produce an optimal solution in determining the charging priority of electric vehicles at EVCS in energy limitations. The solution produced can maximize the use of existing energy only on electric vehicles that are considered to have high priority.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bayuntoro Wiyono
Abstrak :
ABSTRAK
Makalah ini adalah tentang studi kendaraan listrik atau electric vehicle EV di Australia yang diharapkan secara bertahap menggantikan kendaraan konvensional atau conventional vehicle CV dalam jangka panjang, tetapi memiliki serapan pasar yang sangat rendah. Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang lambatnya pertumbuhan pasar EV di Australia, kami mengadopsi pendekatan system thinking untuk menganalisis industri EV Australia saat ini. Kami mengimplikasikan literature reviews dan expert interviews untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang situasi industri EV di Australia saat ini. Kemudian, melalui pendekatan system thinking tersebut, kami membagi situasi industri EV menjadi empat tingkatan, yang merupakan gejala, perilaku dari waktu ke waktu atau behaviour over time BOT , struktur sistem dan mental models. Hasilnya, dengan mengadopsi pendekatan system thinking, masalah utama dalam industri EV Australia dapat dijelaskan dari aspek eksternal juga internal.
ABSTRACT
This paper is about the study of electric vehicle EV in Australia that is expected to gradually replace conventional vehicle CV in the long run, but have considerably low market uptake. To gain a better understanding of the slow growth EV market uptake in Australia, we adopt system thinking approach to analyse current Australia EV industry. We implicate literature reviews and expert interviews to gain a deeper understanding of current Australia EV industry situation. Then, through system thinking approach, we break down EV industry situation into four levels, which are symptoms, behaviour over time BOT , system structure and mental models. By adopting system thinking approach, the key issues in Australia EV industry could be explained by external and internal aspects.
2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rivanto
Abstrak :
ABSTRAK
Proyek penelitian ini berisi studi kasus metode yang dikembangkan dalam thesis Metodologi Seleksi Lokasi Pengisian Infrastruktur Kendaraan Elektrik yang merupakan bagian pertama dari thesis ini. Metode yang dikembangkan dalam laporan ini diimplementasikan, diperbaiki dan dioptimalkan dalam proyek penelitian ini. Hasil akhir dari proyek penelitian ini adalah dua hasil studi kasus yang terdiri dari penerapan metode pemilihan lokasi optimal infrastruktur mobil elektrik di wilayah dalam kota dan jaringan jalan raya. Latar belakang proyek penelitian ini disediakan sebagai bagian dari pendahuluan di dalam thesis. Faktor-faktor untuk penilaian lokasi di dalam kota dan jaringan jalan raya yang dianalisis untuk lokasi optimal diperoleh dari thesis sebelumnya.
ABSTRACT
This research project contains the case study of the method developed in ldquo Electric Vehicle EV Charging Infrastructure Location Selection Methodology rdquo research project. The method developed in the report is implemented, improved and optimised in this research project. The final products of this research project are two case study results which consist of the EV charging infrastructure optimum location selection method implementation in the inner city area and the highway network. The background of this research project is provided as part of the introduction. The factors for both inner city area and highway network assessment analysed for the optimum location are obtained from the previous report.
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simarmata, Arnaldo
Abstrak :
Kendaraan listrik efektif untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil sekaligus sebagai upaya untuk melakukan dekarbonisasi untuk sektor transportasi di Indonesia. Dampak jangka panjang penggunaan bahan bakar fosil dapat meningkatkan efek gas rumah kaca dan mempengaruhi kualitas udara. Pemerintah bersama stakeholder membuat terobosan dengan mengganti bahan bakar fosil menjadi bahan bakar berbasis listrik dengan tenaga batere. Indonesia saat ini memiliki 267 unit infrastruktur stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) yang tersebar di 224 lokasi. Latar belakang masalah dari penelitian ini disebabkan adanya transisi energi dari kendaraan berbahan bakar fosil menjadi kendaraan berbasis energi listrik untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lokasi pertumbuhan kendaraan listrik, SPKLU, dan road map SPKLU di Indonesia. Penelitian ini membahas tentang analisa kebutuhan SPKLU terhadap kendaraan listrik di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dalam menentukan prioritas untuk mengganti bahan bakar fosil menjadi energi listrik secara bertahap. Penelitian ini memiliki 6 (enam) objek diantaranya kriteria ekonomi, standardisasi, teknologi, lingkungan, sumber energi dan regulasi. Berdasarkan hasil kuisioner pertama diperoleh bahwa kriteria lingkungan menjadi rekomendasi untuk pengembangan SPKLU, sedangkan dalam kuisioner kedua didapat hasil bahwa kendaraan listrik lebih tepat dikembangkan di Indonesia untuk meningkatkan kualitas udara. Menurut penelitian yang telah dilakukan di negara Taiwan (Jonathan C) dengan menggunakan AHP, didapat hasil bahwa lingkungan menjadi hal penting untuk mengadopsi perkembangan kendaraan listrik. Berdasarkan hasil kuisioner dan wawancara diatas diketahui bahwa kendaraan listrik lebih tepat untuk mendukung program udara bersih di Indonesia sehingga diperlukan pembangunan infrastruktur SPKLU berkelanjutan untuk mendukung meningkatnya penggunaan kendaraan listrik di Indonesia. ......Electric vehicles are effective in reducing fossil fuel usage in Indonesia. The long-term impact of using fossil fuels can increase the effect of greenhouse gases and reduce air quality. The government and stakeholders made a breakthrough by replacing fossil fuels with battery power. Indonesia has 267 units of electric vehicle charging station (EVCS) infrastructure spread over 224 locations. The problem of this research is the energy transition from fossil fuel vehicles to electric vehicles to reduce greenhouse gas emissions. This study aims to determine the growth location of electric vehicles (EV), EVCS, and the EVCS road map in Indonesia. This research discusses the analysis of SPKLU's for EVs in Indonesia. This study uses the Analytical Hierarchy Process (AHP) method to determine priorities for substituting fossil fuels with electrical energy. This study has 6 (six) objects, economic criteria, standards, technology, environment, energy sources, and regulations. In the first questionnaire result, environmental criteria became recommendations for EVCS development. In the second questionnaire result, electric vehicles were more appropriate to be developed in Indonesia to improve air quality. According to research conducted in Taiwan (Jonathan C) also using AHP, the environment is more important for adopting the development of electric vehicles. The results of questionnaires and interviews on EVs are more suitable to support the clean air program in Indonesia. So an EVCS development infrastructure is needed to support the increase in the use of electric vehicles in Indonesia.
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maya Rhamdhanika
Abstrak :
Pertumbuhan jumlah Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) diharapkan dapat mendorong penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB). Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengujian model menggunakan skenario yang telah disusun sehingga didapat rekomendasi kebijakan yang efektif untuk mendukung pertumbuhan SPKLU sehingga mempengaruhi adopsi KBLBB. Terdapat dua driving forces yang mendorong tercapainya objektif, yaitu daya tarik KBLBB (EV attractiveness) dan pertumbuhan SPKLU (SPKLU Growth). Daya tarik KBLBB dipengaruhi lima faktor pendorong utama yaitu harga beli, jarak tempuh, kesiapan infrastruktur, perbedaan harga dengan kendaraan bermotor mesin konvensional, dan waktu pengisian baterai. Sedangkan pertumbuhan SPKLU dipengaruhi tiga faktor utama yaitu suplai listrik dari pembangkit, biaya pembangunan dan investasi, serta charge volume. Terdapat tiga skenario untuk pengujian kebijakan pada model yaitu skenario Advertisement Income, Private Investment, dan EV tax incentives from Government. Keberhasilan program percepatan KBLBB yang didorong oleh faktor infrastruktur dilihat dari rasio jumlah SPKLU terhadap jumlah KBLBB. Di antara ketiga skenario tersebut, skenario Private Investment dan EV tax incentives from Government merupakan skenario yang efektif untuk mencapai objektif. ......The growth in the number of Public Electric Vehicle Charging Stations (SPKLU) expected to encourage the use of Battery-Based Electric Motorized Vehicles (KBLBB). This study aims to test the model using a scenario prepared to obtain practical policy recommendations to support the growth of SPKLU so that it affects the adoption of KBLBB. Two driving forces encourage the achievement of objectives, namely the attractiveness of KBLBB (EV Attractiveness) and charging infrastructure growth (SPKLU Growth). The attractiveness of KBLBB is influenced by five main driving factors, namely the purchase price, mileage, infrastructure readiness, price differences with conventional motorized vehicles, and battery charging time. Meanwhile, SPKLU growth is influenced by three main factors: electricity supply from generators, construction and investment costs, and charge volume. Therefore, there are three scenarios for testing the policy on the model, namely Advertisement Income, Private Investment, and EV tax incentives from Government scenarios. The success of the KBLBB acceleration program which is driven by infrastructure factors, is seen from the ratio of the number of SPKLU to the number of KBLBB. Among the three scenarios, the Private Investment scenario and EV tax incentives from the government scenario are the most effective scenarios to achieve the objectives.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adrian Karim Januar
Abstrak :
ABSTRAK
Laporan magang ini menjelaskan tahapan-tahapan valuasi saham PT MACD Tbk, sebuah perusahaan publik di Indonesia dengan bisnis utama minyak dan gas serta komoditas yang dilakukan di PT TMAR Sekuritas. Valuasi saham dilakukan dengan dua metode utama, yaitu free cash flow to the firm FCFF dan valuasi relatif menggunakan EV/EBITDA. Dalam melakukan tahapan valuasi, penulis dan analis menetapkan asumsi harga dan produksi komoditas serta melakukan pemodelan keuangan perusahaan untuk mendapatkan nilai wajar saham PT MACD Tbk. Berdasarkan hasil valuasi tersebut, nilai wajar saham PT MACD Tbk adalah Rp1.530,00 dengan metode FCFF dan Rp1.804,00 dengan metode EV/EBITDA, memberikan potensi kenaikan harga masing-masing sebesar 62 dan 91 dibandingkan dengan harga penutupan saham MACD tanggal 29 November 2017.
ABSTRACT
This internship report explains stock valuation steps and processes for PT MACD Tbk, an oil and gas and commodity related Indonesian public limited corporation that was conducted in PT TMAR Sekuritas. Two methods are utilized in the stock valuation, namely free cash flow to the market FCFF method and EV EBITDA relative valuation. In conducting the valuation, the author and stock analyst prepared price and production assumptions for all commodities produced and made financial modeling to obtain the fair value of PT MACD Tbk. Based on the valuation, the fair value of PT MACD Tbk rsquo s stock are Rp1.530,00 with FCFF method, and Rp1.804,00 by using EV EBITDA method, giving 62 and 91 potential upside respectively, compared to MACD rsquo s closing price at November 29, 2017.
2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Bianca Amira Rizaldi
Abstrak :
Kendaraan berbasis listrik (Electric Vehicle atau EV) telah menjadi tren global yang terus mendapatkan dukungan untuk diadopsi di seluruh dunia. Indonesia sebagai salah satu negara yang berkomitmen untuk mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060, telah memformulasikan Electric Vehicle Roadmap, dan kendaraan listrik diproyeksikan akan terus meningkat. Baterai, sebagai komponen utama EV, memiliki potensi besar di Indonesia sebagai negara terbesar penghasil nikel dan permintaannya yang terus meningkat. Jika tidak dikelola dengan baik, baterai yang sudah habis masa pakainya dapat menimbulkan pencemaran lingkungan yang serius dan pemborosan sumber daya alam. Limbah baterai ini diproyeksikan mencapai 332 MWh pada tahun 2030. Akan tetapi, belum ada upaya dari pemerintah Indonesia yang komprehensif untuk perencanaan dan implementasi daur ulang baterai kendaraan listrik. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk merancang strategi daur ulang baterai kendaraan listrik di Indonesia menggunakan pendekatan Interpretive Structural Modelling (ISM), dilanjutkan dengan analisis Matrice d’Impacts Croises Multiplication Appliquee aun Classement (MICMAC). Penelitian ini menghasilkan 20 elemen strategi dengan 5 tingkat hierarki pada model ISM untuk strategi daur ulang baterai kendaraan di Indonesia. Penting untuk pemangku kepentingan melaksanakan ke-20 strategi secara keseluruhan karena strategi-strategi tersebut teridentifikasi memiliki driving power dan dependence power yang tinggi. Strategi-strategi ini secara keseluruhan dapat mempengaruhi strategi lain dan memberikan umpan balik pada elemen strategi itu sendiri. Model ini diharapkan dapat digunakan sebagai peta strategis untuk implementasi daur ulang baterai EV di Indonesia. ......Electric Vehicles (EV) have become a global trend, gaining continuous support for worldwide adoption. Indonesia, as one of the countries committed to achieving the Net Zero Emission (NZE) target by 2060, has formulated an Electric Vehicle Roadmap, projecting a steady increase in EV adoption. Batteries, being a core component of EVs, hold significant potential in Indonesia as the largest nickel producer with rising demand. However, if not managed properly, end-of-life batteries can lead to serious environmental pollution and waste of natural resources. Battery waste is projected to reach 332 MWh by 2030. Despite this, there has been no comprehensive and specific government effort for EV battery recycling planning. This research aims to design a recycling strategy for electric vehicle (EV) batteries in Indonesia using the Interpretive Structural Modelling (ISM) approach, followed by Matrice d’Impacts Croises Multiplication Appliquee aun Classement (MICMAC) analysis. The study identified 20 strategic elements, organized into a five-level hierarchy within the ISM model for EV battery recycling strategies in Indonesia. It is crucial for stakeholders to implement all 20 strategies collectively, as they have been identified to possess high driving power and dependence power. These strategies can collectively influence other strategies and provide feedback to the strategic elements themselves. This model is expected to serve as a strategic roadmap for the implementation of EV battery recycling in Indonesia.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
David Adam Alrosyid
Abstrak :
Mobil listrik berkembang pesat di Indonesia dan pengisian daya mobil listrik selama waktu beban puncak dapat menambah beban pada jaringan. Salah satu solusinya adalah dengan menggeser waktu pengisian ke waktu di luar beban puncak. Menaruh stasiun pengisian di gedung perkantoran dan memenuhi kebutuhan pengisian daya selama jam kerja kantor dengan harga yang lebih rendah dari grid dapat menarik pemilik kendaraan listrik untuk melakukan pengisian batrai kendaraan listrik di luar waktu beban puncak. Studi ini bertujuan menganalisa keuntungan bagi lingkungan dengan melakukan pengisian mobil listrik menggunakan solar photovoltaic (PV). Menggunakan grid sebagai perbandingan dengan pengisian dengan PV didapatkan bahwa biaya pengisian dengan PV 40% lebih rendah dari jaringan listrik dan jika dibandingkan dengan kendaraan berbahan bakar minyak biayanya 70% lebih rendah. Dan dengan pendekatan bottom-up menggunakan metode fuel-based total emisi CO2 per orang (TEPp) yang dihasilkan 90% lebih rendah jika dibandingkan dengan kendaraan berbahan bakar minyak jika dibandingkan dengan kendaraan listrik yang diisi menggunakan PV. ......Electric car is growing rapidly in Indonesia and charging electric vehicle (EV) during grid peak hours can give additional burden to the grid. One of the solutions is by shifting charging time to off-peak hours. Putting charging station in office building and fulfill charging demand during office hour at lower price than standard grid can attract owner to charge their EV at off-peaks hours. This study is to analysis the environmental benefit of charging EV using solar photovoltaic (PV). Using the standard grid charging as comparison to solar PV charging station is found that solar PV charging is 40% cheaper and more than 70% cheaper if compared to gasoline vehicle. Also, with bottom-up approach using fuel-based method the result of total CO2 emission per person (TEPp) can be more than 90% lower compared to gasoline vehicle while EV is charged by solar PV.
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusfi Ardiansyah, aithor
Abstrak :
Karya Akhir ini mengevaluasi kinerja portofolio-portofolio yang dibentuk berdasarkan rasio-rasio dari laporan keuangan tahun sebelumnya, seperti dari rasio Price to Book Value (PBV), Price to Earning Ratio (PER), and Enterprise Multiple (EV/EBITDA). Setiap portofolio yang dibentuk berdasarkan data-data akuntansi tersebut, kemudian dievaluasi kinerja return-nya dan dibandingkan dengan kinerja return pasar yang diwakili oleh indeks IHSG dan LQ-45. Pengukuran kinerja juga dilakukan tidak hanya dengan menggunakan average return, tetapi juga melalui metode risk-adjusted return dengan metode Sharpe dan Treynor measure. Tujuan dari Karya Akhir ini, adalah untuk mengevaluasi strategi investasi pada model valuasi mana dari rasio PBV, PER, dan EV/EBITDA yang dapat memberikan kinerja lebih tinggi dibandingkan dengan portofolio lainnya. Portofolio dibentuk berdasarkan informasi laporan keuangan dalam lima tahun, yaitu dari laporan keuangan tahun 2003 sampai dengan tahun 2007. Pada setiap tahun, dibuat dua periode investasi yaitu periode Januari-Desember dan Mei-April. Pada setiap periode, portofolio yang dibentuk ada enam buah, yaitu portofolio berdasarkan multiple PBV Tinggi, PBV rendah, PER Tinggi, PER Rendah, EV/EBITDA Tinggi, dan EV/EBITDA Rendah. Tiap portofolio terdiri dari 10 saham, yang ditahan selama periodenya masing-masing. Lalu unadjusted return maupun riskadjusted return masing-masing portofolio dibandingkan dengan return indeks IHSG dan LQ-45. Pengamatan diambil dari daftar 45 saham paling likuid diperdagangkan pada Bursa Efek Indonesia setiap tahunnya. Studi ini menunjukkan sangat dimungkinkan untuk mendapatkan excess return dengan berinvestasi pada saham-saham yang memiliki rasio EV/EBITDA rendah, PER rendah, dan PBV tinggi. Investor juga disarankan untuk menghindari portofolioportofolio yang dibentuk berdasarkan rasio EV/EBITDA tinggi, PER tinggi, dan PBV rendah, karena memberikan negative return. Portofolio yang memberikan excess return terbesar dibandingkan dengan portofolio lainnya adalah portofolio EV/EBITDA rendah.
This study evaluates the performance of portfolios formed by ratios of financial statements whose been released for the previous year performance. The ratios included in this Karya Akhir are Price to Book Value (PBV), Price to Earning Ratio (PER), and Enterprise Multiple (EV/EBITDA). The performance of each portfolios formed by those accounting data, would be evaluated and caompared with the market return on behalf IHSG and LQ-45 index. Performance evaluation would not only be calculated for the average return, but also by risk-adjusted return method with the Sharpe and Treynor measure method. The purpose of this study is to evaluate which investment strategy of any valuation models (P/E, PBV, EV/EBITDA) that would gained a higher excess return compared with others and also market return. Portfolios formed by the financial statements information of five years, from year 2003 until 2007 financial statement. On each year, investment would be implemented by two kinds of period, which are the January-December period and the May-April period. On each period, portfolio formed to six categories, which are portfolio formed by higher PBV, lower PBV, higher PER, lower PER, higher EV/EBITDA, and lower EV/EBITDA. Each portfolio consists of ten stocks would be held for each period. Unadjusted return and risk-adjusted return of a portfolio would be compared to the IHSG and LQ-45 index return. Samples are picked from the most 45 liquid stock list on Indonesia Stock Exchange each year. This study conclude that it is possible to gain an excess return by investing on stocks which have lower EV/EBITDA, lower PER, and higher PBV. Investors also suggested to avoid the portfolios which formed by higher EV/EBTIDA, higher PER, and lower PBV, because it gave us negative return. This kind of investment strategy indicated an unefficent market in Indonesia capital market, even in a weak form of efficiency.
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T27184
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>