Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tanjung Retno Wigati
Abstrak :
ABSTRAK
Perencanaan pajak dianggap sebagai salah satu kegiatan yang penting bagi perusahaan. Meskipun secara umum pemegang saham memandang perencanaan pajak sebagai kegiatan yang memberi manfaat bagi nilai perusahaan, pernyataan ini masih dipertanyakan. Asimetri informasi dapat memfasilitasi manajer yang bertindak oportunistik dan kepentingan mereka mungkin tidak sesuai dengan kepentingan pemegang saham yaitu peningkatan nilai perusahaan. Menurut Desai Dharmapala 2009 , pengawasan yang baik dapat meminimalisir perilaku oportunistik ini. Dengan demikian, tata kelola perusahaan yang mewakili pengawasan yang baik dapat memoderasi hubungan antara perencanaan pajak dengan nilai perusahaan. Penelitian ini mennyelidiki dampak perencanaan pajak terhadap nilai perusahaan dengan tata kelola perusahaan sebagai variabel pemoderasi. Analisis univariat dan multivariat digunakan untuk menguji hubungan ini. Perencanaan pajak dioperasionalkan dengan menggunakan dua proksi yaitu; Current / Cash ETR-based CTS dan GAAP ETR-Based Tax Saving GAAPTS , sedangkan nilai perusahaan diukur dengan rasio Return on Assets ROA , Rasio Market to Book Ratio MTB dan Price Earnings PER . Tata kelola perusahaan ditentukan dengan menggunakan indeks yang terdiri dari beberapa daftar pertanyaan Dengan menggunakan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai sampel, hasil multivariat menggambarkan bahwa perencanaan pajak yang lebih tinggi menghasilkan ROA yang lebih tinggi. Hasil ini berlaku untuk kedua model yang menggunakan CTS dan GAAPTS sebagai ukuran perencanaan pajak. Selain itu, temuan penelitian juga menunjukkan bahwa tata kelola perusahaan memoderasi hubungan ini. Namun, hasil tersebut tidak berlaku untuk model lain yang menggunakan MTB dan PER sebagai ukuran dari nilai perusahaan. Selain itu, ketika diselidiki dengan analisis univariat, penelitian ini menunjukkan bahwa pada semua model tidak ditemukan dampak signifikan dari perencanaan pajak terhadap nilai perusahaan dan hubungan ini tidak dimoderasi oleh tata kelola perusahaan.
ABSTRACT
Tax planning is considered as one of the most significant activity by the company. Even though traditionally shareholder has viewed tax planning as an activity that gives benefit to firm value, this statement has been challenged. Information asymmetry may facilitate manager acting opportunistic and their interest may be not in line with shareholder interest firm value improvement. According to Desai Dharmapala 2009 , good supervision can minimize this opportunistic behavior. Thus, corporate governance which represents good supervision may moderate the relationship between tax planning and firm value. This paper investigates the impact of tax planning on firm value with corporate governance as moderating variable. Univariate and multivariate analyses are used to examine this relationship. Tax planning is operationalized using two proxies which are Current Cash ETR Based tax saving CTS and GAAP ETR Based Tax Saving GAAPTS , whereas firm value is measured by Return on Assets ROA , Market to Book Ratio MTB and Price Earnings ratio PER . Corporate governance is determined using an index which consists of several subquestions. Using Indonesian public companies as the sample, the multivariate result depicts that higher tax planning leads to higher ROA. This result holds for both models which use CTS and GAAPTS as tax planning proxy. Moreover, the finding also shows that corporate governance moderates this relationship. However, the result does not hold for the other models that use MTB and PER as the proxy of firm value. In addition, this research shows that there is no significant impact of tax planning on firm value and this relationship is not moderated by corporate governance, when all the models are investigated using univariate analysis.
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faisal Reza
Abstrak :
Penelitian ini ingin menguji pengaruh dewan komisaris yang diukur melalui jumlah rapat dewan komisaris, persentase kehadiran anggota dewan komisaris, dan ketua dewan komisaris, serta pengaruh komite audit yang diukur dari jumlah anggota komite audit, jumlah rapat komite audit, persentase kehadiran anggota komite audit, dan latar belakang keuangan dari anggota komite audit terhadap penghindaran pajak yang diukur melalui GAAP ETR dan Current ETR. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa rapat dan independensi ketua dewan komisaris tidak memiliki pengaruh terhadap penghindaran pajak baik diukur melalui GAAP ETR dan juga current ETR, jumlah anggota komite audit tidak mempengaruhi penghindaran pajak yang diukur melalui current ETR, namun mempengaruhi GAAP ETR dimana semakin meningkatnya anggota komite audit maka penghindaran pajak juga meningkat. Jumlah rapat yang dilakukan tidak memberikan pengaruh terhadap current ETR dan juga GAAP ETR, sedangkan tingkat kehadiran anggota dalam rapat komite audit tidak mempengaruhi current ETR, namun mempengaruhi GAAP ETR dimana semakin tinggi tingkat kehadiran maka semakin tinggi juga kemungkinan terjadinya penghindaran pajak, dan juga latar belakang keuangan mempengaruhi current ETR dimana semakin banyak anggota komite audit yang memiliki latar belakang keuangan maka penghindaran pajak juga meningkat, namun latar belakang keuangan komite audit tidak mempengaruhi GAAP ETR.
This research aims to examine the influence of the board of commissioners as measured by the number of board meetings, the percentage of attendance by commissioners, and the chairman of the board of commissioners, as well as the influence of audit committees as measured from the number of audit committee members, the number of audit committee meetings, attendance percentage of audit committee members, and financial background of the members of the audit committee on tax avoidance as measured by GAAP ETR and Current ETR. The results of this resarch indicate that the meetings and the independence of the chairman of the board of commissioners does not have an influence on whether tax avoidance is measured by current GAAP ETR and ETR, the number of audit committee members do not affect tax avoidance as measured by current ETR, but affect the GAAP ETR in which the increasing member audit committee also increased the tax avoidance. The number of meetings do not impact the current ETR and GAAP ETR, whereas the attedance of members of the audit committee meeting did not affect the current ETR, but affect the GAAP ETR where the higher attendance rate the higher the likelihood of tax avoidance, and also background affect the current financial ETR where a growing number of audit committee members who have the financial background of the tax evasion is also increased, but the audit committee financial background does not affect the GAAP ETR.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sitinjak, Ellis Veronika
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan menganalisis apakah perusahaan yang melakukan transaksi derivatif keuangan memiliki tingkat penghindaran pajak yang lebih tinggi dan apakah nilai wajar derivatif keuangan mempengaruhi penghindaran pajak. Penelitian ini menggunakan data laporan keuangan perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI tahun 2011 - 2016. Dalam penelitian ini, penghindaran pajak diukur dengan tiga ukuran effective tax rate ETR, yaitu rasio beban pajak penghasilan, rasio beban pajak kini dan rasio arus kas pajak tunai yang disajikan dalam laporan arus kas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terbukti perusahaan yang melakukan transaksi derivatif keuangan memiliki tingkat penghindaran pajak yang lebih tinggi daripada perusahaan yang tidak melakukan transaksi derivatif keuangan. Hasil penelitian ini juga membuktikan bahwa semakin tinggi nilai wajar derivatif keuangan maka tingkat penghindaran pajak akan semakin meningkat. ......The purpose of this study is to analyze whether companies engaged in financial derivative transactions have higher tax avoidance levels and whether the fair value of financial derivatives affects the levels of tax avoidance. This study uses financial statements of non financial companies listed in the Indonesian Stock Exchange Market BEI in 2011 2016. In this study, the tax avoidance is measured by three measurements of effective tax rate ETR, namely the ratio of income tax expense, current tax expense and cash tax which is presented in the statement of cash flow. The results of this study indicate that it is not proven that companies engaged in financial derivative transactions have higher tax avoidance levels than companies that do not engage in financial derivative transactions. The results of this study also prove that the higher the fair value of financial derivatives, the higher the tax avoidance levels are.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Ayu Anggraheni Sugiri
Abstrak :

     Penelitian terkait CSR dan penghindaran pajak masih mendapatkan hasil yang beragam. Di Indonesia hubungan antara CSR dan penghindaran pajak, dapat dikaitkan dengan adanya kebijakan insentif perpajakan terkait aktivitas CSR berupa tax deduction. Jika dalam penelitian sebelumnya banyak digunakan proksi disclosure untuk pengukuran CSR maka dalam penelitian ini menggunakan biaya CSR  untuk memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai hubungan CSR dan penghindaran pajak. Penelitian ini juga menambahkan variabel pertumbuhan penjualan dan pertumbuhan berkelanjutan sebagai moderasi. Dengan menggunakan 187 sampel observasi perusahaan yang terdaftar di BEI pada periode 2012-2017 serta Cash ETR dan Current ETR sebagai proksi penghindaran pajak, hasil empiris menunjukkan adanya hubungan positif antara biaya CSR dan penghindaran pajak. Hasil penelitian juga menunjukkan interaksi biaya CSR dan pertumbuhan berkelanjutan memperkuat hubungan positif antara biaya CSR dengan penghindaran pajak. Hasil studi kasus atas biaya CSR pendidikan menunjukkan bahwa selain dapat mengurangi pajak, juga dapat bermanfaat untuk meningkatkan image sebagai perusahaan yang peduli terhadap peningkatan kecerdasan masyarakat, mampu meningkatkan kualitas dan pemenuhan SDM perusahaan dengan biaya yang lebih efisien serta mendorong penciptaan usaha baru bagi perusahaan tersebut.


     The relationship between  CSR and tax avoidance still has mixed results in recent times. In Indonesia, the relationship between CSR and tax avoidance can be attributed to the existence of tax incentive policies for CSR activities in the form of tax deductions. The existence of these incentives can create a gap for companies to carry out tax avoidance. If previous studies using disclosure as a proxy for CSR, in this study we offer use the real CSR expenditure issued by the company to provide a clear relationship between CSR and tax avoidance. This study also added variable sales growth and sustainable growth as a moderation. Using 187 sample observations during years 2012-2017 with Cash ETR and Current ETR as a proxi tax avoidance, empirical results indicate a positive relationship between the CSR expenditure and tax avoidance. Interaction between CSR expenditure and sustainable growth strengtening positive relationship with tax avoidance. The results of case study  show that allocation CSR education by the companies beside able to reduce taxes, also make a good image as a company that concern with education, improves the quality of  companys human resources with more efficient cost and encourages to create new businesses for the company.

Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Slamet Tri Prastyo
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh organizational capital terhadap penghindaran pajak perusahaan. Populasi penelitian ini adalah perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dalam periode 2012-2021. Penelitian mengukur organizational capital dengan pendekatan yang diperkenalkan oleh Peters dan Taylor (2017). Penghindaran pajak diukur menggunakan metode Cash Effective Tax Ratio (Cash ETR). Dengan menggunakan regresi panel data common effect model, hasil penelitian membuktikan bahwa organizational capital memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap pembayaran pajak perusahaan. Dengan kata lain, organizational capital yang tinggi dapat juga menunjukan meningkatnya penghindaran pajak perusahaan. Perusahaan yang mampu mengelola organizational capital dengan tepat akan mampu menciptakan efisiensi organisasi, salah satunya melalui manajemen pajak yang akan dipilih perusahaan. Namun demikian, perusahaan dengan organizational capital yang baik memiliki potensi lebih besar untuk melakukan aggressive tax avoidance yang dapat mengurangi penerimaan pajak negara, oleh karena itu otoritas pajak perlu memperbaiki peraturan perpajakan untuk mencegah tindakan tersebut. Penelitian ini menguatkan temuan terdahulu bahwa organizational capital menciptakan inovasi organisasi (Al Dujaili, 2012) dan kemampuan belajar organisasi (Halie dan Tuzuner, 2022) dalam penghindaran pajak. Penelitian ini juga menguatkan temuan Hasan et al. (2021) dimana perusahaan dengan organizational capital yang tinggi memiliki kesempatan lebih besar dalam penghindaran pajak. ......This study aims to analyze the effect of organizational capital on corporate tax avoidance. The population of this study are mining companies listed on the Indonesia Stock Exchange in the 2012-2021 periods. The study measures organizational capital with the approach introduced by Peters and Taylor (2017). Tax avoidance is measured using the Cash Effective Tax Ratio (Cash ETR) method. Using panel data regression with the common effect model, the results of the study found that organizational capital has a negative and significant effect on corporate tax payments. In other words, high organizational capital can increase corporate tax avoidance. Companies that are able to manage organizational capital properly will be able to create organizational efficiency, one of which is through tax management that the company will choose. Nevertheless, companies with good organizational capital have the potential to carry out aggressive tax avoidance which can reduce state revenues, therefore tax authority needs to improve tax regulations to prevent this action. This study reinforces previous findings that organizational capital creates organizational innovation (Al Dujaili, 2012) and organizational learning abilities (Halie and Tuzuner, 2022) in tax avoidance. This study also strengthens the findings of Hasan et al. (2021) where companies with high organizational capital have a greater chance of tax avoidance.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sihombing, Budi Martuama
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi Effective Tax Rate ETR dan Cash Effective Tax Rate (CETR. Kepemilikan Institusi, Dewan Komisaris Independen, Return On Asset (ROA, Debt to Equity Ratio DER, dan Ukuran perusahaan digunakan sebagai variabel bebas yang diduga memberikan pengaruh terhadap variabel terikat Effective Tax Rate ETR dan Cash Effective Tax Rate (CETR. Metode penelitian yang digunakan adalah explanatory research dengan pendekatan kuantitatif dan menggunakan regresi data panel. Populasi penelitian adalah semua perusahaan pada sektor hotel, parawisata, dan restoran yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2009-2014. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik sampling purposive. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Kepemilikan Institusi dan Dewan Komisaris Independen tidak berpengaruh signifikan terhadap Effective Tax Rate ETR, Return on Assets (ROA berpengaruh signifikan negatif terhadap Effective Tax Rate ETR, Debt to Equity Ratio DER tidak berpengaruh signifikan terhadap Effective Tax Rate ETR, Ukuran perusahaan berpengaruh signifikan positif terhadap Effective Tax Rate ETR. 2) Kepemilikan Institusi dan Dewan Komisaris Independen tidak berpengaruh signifikan terhadap Cash Effective Tax Rate (CETR, Return on Assets (ROA berpengaruh signifikan negatif  terhadap Cash effective tax rate (CETR), Debt to Equity Ratio DER tidak berpengaruh signifikan terhadap Cash Effective Tax Rate (CETR),  Ukuran Perusahaan berpengaruh signifikan positif terhadap Cash Effective Tax Rate (CETR.
This study aimed to analyze the factors that affect the Effective Tax Rate (ETR) and Cash Effective Tax Rate (CETR). Institutional Ownership, Board of Independent Commissioners, Return on Assets (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), and Firm Size used as independent variables assumed influence on the dependent variable Effective Tax Rate (ETR) and Cash Effective Tax Rate (CETR), The method used is explanatory research with quantitative approach and using panel regresion analysis. The study population is all companies in the hotel, tourism, and restaurant sector listed in Indonesia Stock Exchange period 2009-2014. The sampling technique use purposive sampling techniques. The results show that: 1) Institutional Ownership and Board of Independent Commissioners has no significant effect on the Effective Tax Rate (ETR), Return on Assets (ROA) has significant negative effect on the Effective Tax Rate (ETR), Debt to Equity Ratio (DER) has no significant effect on Effective Tax Rate (ETR), Firm Size has significant positive effect on the Effective Tax Rate (ETR). 2) Ownership Institutions and Board of Independent Commissioners has no significant effect on Cash Effective Tax Rate (CETR), Return on Assets (ROA) has significant negative effect on cash effective tax rate (CETR), Debt to Equity Ratio (DER) has no significant effect on Cash effective Tax Rate (CETR), Company Size has positive significant effect on Cash effective Tax Rate (CETR).
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yolanda Saskia Bregina
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak perubahan PSAK 46 Pajak Penghasilan Revisi 2013 terhadap penyajian pajak final perusahaan. Penelitian menggunakan perusahaan konstruksi dan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2014 ndash; 2016 sebagai sampel. Pajak final tidak lagi dicakup dalam lingkup PSAK 46. Hasil penelitian menunjukkan terdapat enam klasifikasi penyajian pajak final dalam perusahaan, serta dari hasil uji beda rata-rata rasio keuangan yang terdiri dari tarif pajak efektif, cash ETR dan operating profit margin menunjukkan bahwa keberagaman penyajian pajak final memiliki dampak yang signifikan terhadap ketiga rasio tersebut. Implikasi yang muncul dari keberagaman penyajian pajak final adalah laporan keuangan sulit dibandingkan.
ABSTRACT
The objective of this study is to analyze the impact of changing in Indonesian Accounting Standards 46 PSAK 46 Income Tax Revised 2013 on final tax presentation in financial statements. This study used a construction and real estate companies which listed on the Indonesian Stock Exchange for book period 2014 2016 as the sample. The result shows that there are six classifications of final tax presentation in the company, also the result of average testing of financial ratios consisting of effective tax rate, cash ETR and operating profit margin indicates that the variety of final tax presentations have a significant impact on those three ratios. The implications arising from the diversity of final tax presentations are financial statement is uncomparable.
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library