Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dadang Kusmana
"Telah dilakukan penelitian yang bertujuan melihat pengaruh penyuntikan dua dosis kombinasi ethinyl estradiol dan testosteron enanthat terhadap kesuburan mencit jantan. Mencit yang digunakan berumur 2 sampai 3 bulan, berat antara 20 sampai 30 gram disuntik secara infra muskular dengan ethinyl estradiol (EE) dosis tunggal 0,2 atau 2 mg/kg berat badan (bb) ditambah testosteron enanthat (TE) sebanyak 5 mg/kg bb. Untuk kontrol hanya diberi pelarut sebanyak 1 ml/100 g bb. Pengambilan data dilakukan pada hari ke 39 setelah penyuntikan, yaitu satu siklus spermatogenesis ditambah 5 hari masa perkawinan dengan betina. Hasil yang didapat menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh terhadap jumlah sperma total, jumlah sperma abnormal, berat testis, berat epididimis, berat vesika seminalis, diameter tubulus seminiferus, dan jumlah anak yang dihasilkan. Kesimpulan, penyuntikan dua dosis kombinasi EE dan TE yang diberikan hanya sekali tidak berpengaruh terhadap kesuburan ataupun libido mencit jantan galur CBR."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1994
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Firda Zakiatun Nufus
"Etinil estradiol dan levonorgestrel merupakan salah satu kombinasi kontrasepsi oral gabungan dosis rendah yang banyak digunakan di masyarakat. Namun, obat ini memiliki konsentrasi yang rendah dalam plasma, sehingga dibutuhkan metode analisis yang tepat dan sensitif. Saat ingin mendapatkan plasma dari darah dibutuhkan adanya penambahan antikoagulan. Ketika melakukan studi in vitro untuk pengembangan metode dan validasi metode analisis, antikoagulan yang digunakan yaitu sitrat. Namun, antikoagulan yang umum digunakan untuk studi in vivo adalah EDTA dan heparin, sehingga perlu dilakukan validasi parsial.
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh jenis antikoagulan terhadap analisis etinil estradiol dan levonorgestrel dalam plasma menggunakan kromatografi cair kinerja ultra tinggi tandem spektrometer massa. Kondisi analisis optimal diperoleh menggunakan kolom BEH C18 1,7 m; 50 x 2,1 mm fase gerak 0,1 asam formiat dalam air - asetonitril; metode elusi gradien; laju alir 0,3 mL/menit; suhu kolom 40 C volume penyuntikkan 10,0 L waktu analisis 5 menit dan prednison sebagai baku dalam. Aliquot diperoleh dengan kombinasi metode preparasi pengendapan protein dan ekstraksi cair-cair. Metode yang diperoleh mendapatkan hasil yang linear pada rentang konsentrasi 5-500 pg/mL untuk etinil estradiol dan 100-10.000 pg/ml untuk levonorgestrel.
Hasil menunjukan tidak ada perbedaan yang signifikan untuk parameter stabilitas dan recovery p > 0,05; ANOVA, namun peak area ratio menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan p < 0,05 Kruskal Wallis untuk sitrat, heparin, dan EDTA. Secara keseluruhan, analisis dengan plasma sitrat dan heparin memberikan hasil yang lebih baik dari plasma EDTA.

Ethinyl estradiol and levonorgestrel is one of low dose oral contraception combinations that commonly used. However, this medication is known to have low concentration in plasma therefore an appropriate and sensitive analysis to identify it, should be taken into account. In order to obtain plasma from blood, an addition of anticoagulant is needed. A research about in vitro study for method development and validation method analysis used citrate as anticoagulant. But, anticoagulants that regularly used for in vivo study are EDTA and heparin, therefore partial validation is needed.
This research objective is to evaluate the different types of anticoagulant to ethinyl estradiol and levonorgestrel in plasma by using ultra performance liquid chromatography tandem mass spectrometry. Optimal analysis condition is obtained with column BEH C18 1,7 m 50 x 2,1 mm mobile phase consisting 0.1 formic acid in water ndash acetonitrile gradient elution method flow rate of 0.3 mL minute column temperature of 40 C injection volume of 10,0 L 5 minutes analysis time and prednisone as internal standard. Aliquot is resulted by combining preparation method of protein precipitation and liquid liqud extraction. There was a linear result with the range of 5 500 pg mL concentration of ethinyl estradiol and 100 10.000 pg ml concentration of levonorgestrel.
There was no significant difference for stability and recovery of ethinyl estradiol and levonorgestrel in citrate, heparin, and EDTA plasma p 0.05 ANOVA, but it showed significant difference for peak area ratio p 0.05 Kruskal Wallis, between citrate, EDTA, and heparin plasma. In general, citrate and heparin plasma analysis had better result than EDTA plasma analysis.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cynthia Frisilia
"Apotek meerupakan sarana pelayanan kefarmasian dimana Apoteker melaksanakan praktik kefarmasian. Seiring perkembangan di bidang kefarmasian, orientasi pelayanan kefarmasian mengalami perubahan. Pelayanan kefarmasian yang semula berorientasi pada pengelolaan obat sebagai komoditi kini telah bergeser menjadi harmaceutical care. Agar pelayanan kesehatan terjamin sebagai kebutuhan masyarakat, jumlah penyelenggaraan sarana dan praktek kesehatan mengalami peningkatan. Peningkatan yang pesat ini akhirnya menimbulkan kompetisi antara apotek dalam suatu wilayah. Tujuan mengetahui tata cara dan persyaratan pengurusan perpindahan Apotek agar jika tingkat kompetisi di suatu daerah sudah terlalu tinggi maka perpindahan lokasi Apotek dapat dijadikan pertimbangan untuk menghindarkan diri dari praktik-praktik yang tidak sesuai dengan fungsi utama Apotek sebagai unit layanan kesehatan karena mengutamakan fungsi sebagai unit bisnis, kedua fungsi ini harus dijalankan dengan seimbang. Tata cara pengurusan perpindahan Apotek dari suatu daerah ke daerah lain adalah sama, yaitu sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2017. Persayaratan yang perlu dilengkapi untuk mengurus perpindahan Apotek dari suatu daerah ke daerah lain adalah berbeda untuk tiap-tiap daerah sesuai dengan ketentuan daerah masing-masing.
Kontrasepsi KB merupakan metode yang dianjurkan pemerintah untuk mencegah terjadinya kehamilan. Alat kontrasepsi oral dosis rendah modern memerlukan metode penentuan kuantitatif yang sensitif, akurat dan cepat yang tidak terpengaruh oleh jumlah kecil estrogen dan kelebihan progesteron yang besar. Metode analisis obat yang direkomendasikan oleh Farmakope didasarkan pada teknik kromatografi. Salah satunya, yaitu KCKT. PT. Harsen Laboratories berupaya mengontrol kualitas produk kontrasepsinya, salah satunya Tablet Kontrasepsi Kombinasi yang mengandung Ethinyl Estradiol dan Levonorgestrel dengan melakukan uji penetapan kadar dan keseragaman kandungan dengan menggunakan KCKT untuk mengetahui apakah kadar dan keseragaman kandungannya memenuhi persyaratan USP. Pengujian dilakukan dengan preparasi larutan baku pembanding, preparasi larutan sampel keseragaman kandungan, mengkondisikan kolom dengan fase gerak (Asetonitril : Metanol : Aquadest = 35 : 15 : 45), selanjutnya menyuntikkan larutan baku pembanding dan dilanjutkan dengan menyuntikkan larutan sampel. Hasil uji penetapan kadar sediaan Tablet Kontrasepsi Kombinasi tersebut dinyatakan memenuhi persyaratan tablet Levonorgestrel dan Ethinyl Estradiol mengandung 90,0%-110,0% dari jumlah pada label, dimana hasil yang didapat adalah 101,8% dan 101,7%. Hsil uji keseragaman kandungan juga dinyatakan memenuhi persyaratan nilai penerimaan 10 unit ≤ L1%, dimana Nilai Penerimaan Ethinyl Estradiol sebesar 4,444 dan Levonorgestrel sebesar 5,416. Kecuali dinyatakan lain, nilai L1 adalah 15,0 dan L2 adalah 25,0.

 

Kata kunci: Barcode merupakan kumpulan data optik yang dibaca mesin.. Barcode bisa berbentuk titik, persegi, atau bentuk geometri lainnya dalam gambar yang disebut simbologi 2D, sering juga disebut kode batang. Barcode 2 dimensi mampu memuat ratusan digit karakter, informasi yang besar dapat disimpan dalam ruang yang kecil pada barcode 2D. Agar efektivitas pengawasan obat dan makanan sebelum dan selama obat dan makanan beredar dapat meningkat, perlu didukung sistem teknologi informasi. Sistem teknologi informasi itu diwujudkan dengan menerapkan 2D Barcode dalam sistem pengawasan obat dan makanan. PT. Anugerah Pharmindo Lestari berupaya bekerjasama dengan pihak manufaktur untuk memenuhi regulasi BPOM tentang penerapan 2D Barcode. Hasil yang dapat diperoleh dari pembuatan 2D barcode pada produk farmasi, yaitu terpenuhinya regulasi BPOM yang terdapat pada Peraturan BPOM No. 33 Tahun 2018, tercapainya kesesuaian batch yang masuk dan keluar antara fisik dengan sistem, mengurangi kesalahan pengambilan, pembacaan, serta penyimpanan, memastikan customer memperoleh produk dengan batch number yang sesuai, dll. Pembuatan 2D barcode batch pada produk farmasi dapat menunjang implementasi peraturan BPOM serta dapat meningkatkan kesesuaian antara batch pada fisik produk dengan batch pada dokumen pengeluaran.


Pharmacy is a pharmaceutical service facility where pharmacists carry out pharmaceutical practices. Along with developments in the field of pharmacy, the orientation of pharmaceutical services has changed. The pharmaceutical service that was originally oriented to the management of medicine as a commodity has now shifted to pharmaceutical care. In order for health services to be guaranteed as a public need, the number of administering health facilities and practices has increased. This rapid increase has finally led to competition between pharmacies in a region. The purpose of knowing the procedures and requirements for the transfer of pharmacies so that if the level of competition in an area is too high then the location of the pharmacy can be taken into consideration to avoid practices that are not in accordance with the main function of the Pharmacy as a health service unit because it prioritizes its function as a business unit. , these two functions must be carried out in a balanced manner. The procedures for managing the transfer of pharmacies from one area to another are the same, namely in accordance with the Minister of Health Regulation Number 9 of 2017. The requirements that need to be completed to manage the movement of pharmacies from one area to another are different for each region in accordance with the provisions of each region.
Birth control contraception is a method recommended by the government to prevent pregnancy. Modern low-dose oral contraceptives require a sensitive, accurate and rapid quantitative method of determination that is not affected by small amounts of estrogen and large excess progesterone. The drug analysis method recommended by the Pharmacopoeia is based on the chromatographic technique. One of them, namely KCKT. PT. Harsen Laboratories strives to control the quality of its contraceptive products, one of which is Combination Contraceptive Tablets containing Ethinyl Estradiol and Levonorgestrel by conducting a content assay and uniformity test using HPLC to determine whether the content and uniformity of the content meets USP requirements. The test was carried out by preparing the standard standard solution, preparing the uniform sample solution, conditioning the column with the mobile phase (Acetonitrile: Methanol: Aquadest = 35: 15: 45), then injecting the reference standard solution and then injecting the sample solution. The test results for the determination of the combination contraceptive tablet dosage form met the requirements for Levonorgestrel and Ethinyl Estradiol tablets containing 90.0% -110.0% of the amount on the label, where the results obtained were 101.8% and 101.7%. The results of the uniformity test of the content were also stated to meet the requirements for an acceptance value of 10 units ≤ L1%, where the Acceptance Value for Ethinyl Estradiol was 4.444 and Levonorgestrel was 5.416. Unless otherwise stated, the values ​​for L1 are 15.0 and L2 are 25.0.
Barcodes are machine-readable sets of optical data. Barcodes can be dots, squares, or other geometric shapes in an image called 2D symbology, often called barcode. 2-dimensional barcode can contain hundreds of digit characters, large information can be stored in a small space on a 2D barcode. In order to increase the effectiveness of drug and food control before and during the circulation of drugs and food, it is necessary to be supported by an information technology system. This information technology system is realized by implementing 2D Barcodes in the food and drug control system. PT. Anugerah Pharmindo Lestari seeks to collaborate with manufacturers to comply with BPOM regulations regarding the application of 2D Barcodes. The results that can be obtained from making 2D barcodes on pharmaceutical products are the fulfillment of BPOM regulations contained in BPOM Regulation No. 33 of 2018, achieving the conformity of incoming and outgoing batches between the physical and the system, reducing errors in picking, reading, and storage, ensuring customers get products with the appropriate batch number, etc. Making 2D barcode batches on pharmaceutical products can support the implementation of BPOM regulations and can increase the suitability between batches on physical products and batches on issuance documents.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library