Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 105 dokumen yang sesuai dengan query
cover
M. Samsuri
Abstrak :
Bagas merupakan residu padat pada proses pengolahan tebu menjadi gula, yang sejauh ini masih belum banyak dimanfaatkan menjadi produk yang mempunyai nilai tambah (added value). Bagas yang terrnasuk biomassa mengandung lignocellulose sangat dimungkinkan untuk dimanfaatkan menjadi sumber energi alternatif seperti bioetanol atau biogas. Dalam kaitan pemanfaatan bagas menjadi bioetanol secara konvensional dapat dilakukan dengan proses kimiawi yaitu dengan menggunakan asam kuat pada proses hidrolisisnya. Selain itu dapat pula konversi bagas menjadi bioetanol dapat dilakukan dengan bioproses dengan menggunakan enzim.

Pada penelitian ini telah dilakukan konversi bagas menjadi etanol dengan menggunakan bioproses, yaitn dengan menggunakan sistem Sacharifikasi dan Fermentasi secara serentak atau SSF (Simultaneous Sacharification and Fermentation). Untuk lebih memaksimalkan konversi bioetanol sebelum proses SSF dilakukan perlakuan dengan menggunakan jamur pelapuk putih (white rot fungi) dan steaming.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa etanol dapat diproduksi dari bagas dengan proses SSF menggunakan yeast S. cerevisiae dan enzim cellulase. Perlakuan dengan menggunakan jamur pelapuk putih: P. erynggi, P. ostreatus, C. subvermispora, L. edodes dan PSMO1 mampu meningkatkan produksi etanol dari bagas dengan proses SSF. Produksi etanol dari bagas murni maksimum 1,55 g/L dari 50 g/L substrat yang digunakan, setelah diperlakukan dengan P. erynggi, P. ostreatus, C. subvermispora, L. edades dan PSMO1 etanol tertinggi yang dihasilkan berturut-turut 5,55 g/L, 4,73 g/L, 4,96 g/L, 3,96 g/L, 4,75 g/L dari 50 g/L substrat yang digunakan.

Kombinasi perlakuan menggunakan jamur pelapuk putih dan steaming pada suhu 180°C selama 1 jam marnpu meningkatkan produksi etanoi dari bagas dengan proses SSP secara signifikan. Produksi etanol dari bagas murni maksimum 1,55 g/L dari 50 g/L substrat yang digunakan, setelah diperlakukan dengan kombinasi steaming dan perlakuan dengan P. erynggi, P. ostrearus, C subvermispora, L. edodes dan PSMO1 etanol tertinggi yang dihasilkan berturut-turut 19,99 g/L, 18,47 g/L, 18,00 g/L, 18,28 g/L, 17,55 g/L dari 50 g/L substrat digunakan Produksi etanol dari bagas yang tertinggi adalah bagas yang telah diperlakukan dengan jamur pelapuk putih P. erynggi dan dikombinasikan dengan steaming yaitu 19,99 g/L dari 50 g/L substrat yang digunakan atau sekitar 40% dari total bagas yang digunakan.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T16170
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irsyad Nur Hidayat
Abstrak :
Berkurangnya sumber energi primer yang berasal dari sumber energi yang tidak terbarukan memaksa manusia untuk sumber energi alternatif. Sumber energi tersebut diantaranya adalah sumber energi yang terbarukan dan bisa menjadi pengganti efektif bagi sumber energi primer yang sekarang banyak dipakai, terutama minyak bumi. Salah satu pemanfaatan energi teerbarukan adalah penggunaan sel bahan bakar sebagai penghasil energi listrik. Terdapat berbagai jenis sel bahan bakar, namun pada dewasa ini banyak dikembangkan sel bahan bakar berbahan bakar etanol. Dalam penelitian ini, dilakukan permodelan, pembuatan prototipe, pengujian dan simulasi pada satu kolom distilasi sebagai alat utama pengolahan etanol. Tujuannya adalah ingin menghasilkan produk etanol layak menjadi bahan bakar yaitu etanol dengan kadar diatas 95%. Oleh karena itu dilakukan pengujian dan simulasi untuk mempelajari faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi performa suatu kolom distilasi sehingga mencapai hasil yang diinginkan. Dalam pengujian dilakukan dua kali percobaan dengan memvariasikan feed (umpan masuk) sebesar 20% dan 40% etanol. Pada pengujian di dapatkan data berupa jatuh tekanan sepanjang kolom distilasi, konsentrasi distilat, debit aliran pada feed dan aliran keluar (distilat), dan dari data tersebut akan dievaluasi performa sistem dengan parameter waktu operasi minimum. Dari pengujian di dapat waktu operasi minimum sebesar 1145 detik untuk feed 20% etanol dengan error -5,2% dibandingkan waktu miniumum teoritis, dan 789 detik untuk feed 40% dengan error 50,73% dari waktu minimum teoritis. Sedangkan dari simulasi didapatkan jatuh tekanan pada kolom sebesar 2 kPa, dan kecepatan pada feed sebesar 15 m/s. Dari penelitian didapatkan konsentrasi distilat sangat bergantung dengan waktu operasi. Semakin lama waktu operasi maka semakin kecil komposisi etanol pada distilat.
Reduced primary energy resources comes from fossil fuels makes man trying to find alternative energy sources. Alternative energy resources must come from renewable energy resources and can be an effective substitute for primary energy sources are now widely used, especially petroleum. One of use renewable energy is utilization fuel cells as a producer of electrical energy. There are various types of fuel cells, but at present the most developed fuel cells are fueled ethanol. In this research, modeling, prototyping, testing and simulation on a single distillation column as the primary means of ethanol processing. The goal is to produce decent products into fuel ethanol is ethanol with a concentration above 95%. Therefore, testing and simulation to study the factors that influence the performance of a distillation column in order to achieve the desired results. In this study conducted two experiments by varying the feed (inlet feed) of 20% and 40% ethanol. From the experiment will be obtained data in the form of pressure drop along the distillation column, distillate concentration, feed flow rate and exit flowrate (distillate flowrate), from this data will be evaluated performance of the distillation system with minimum operation time as a parameter. From examination showed the minimum operating time are 1145 seconds to feed 20% ethanol with error -5.2% compared to the theoretical minimum time, and 789 seconds to feed 40% with 50.73% error from the theoretical minimum time. From this study, a distillate concentration dependent with the operating time. The longer operation time, the smaller the composition of ethanol in the distillate.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50900
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Stanley Austin Susanto
Abstrak :
Pengaruh sifat fisik dan kimia dari metode persiapan MgO dan nikel atau rutenium yang didispersikan pada MgO untuk reaksi konversi katalitik etanol menjadi butanol telah dipelajari. Reaksi telah dilakukan pada suhu 350 A°C dalam reaktor batch. Katalis pendukung dan Ni atau Ru yang didispersikan pada MgO telah dikarakterisasi dengan XRD, CO2-TPD, dan SAA. Dari MgOs disintesis, hasil tertinggi butanol diperoleh dari MgO disintesis dari metode presipitasi (2,36%) yang memiliki luas permukaan dan volume pori terbesar, ukuran pori kecil, dan kebasaan tertinggi. Dari logam yang terdispersi pada MgO metode presipitasi, hasil tertinggi butanol diperoleh dari ruthenium yang didispersikan pada MgO metode presipitasi (6,60%) yang memiliki kebasaan lebih tinggi daripada nikel. ......The effect of physical and chemical properties of MgO preparation methods and nickel or ruthenium dispersed on MgO for converting catalytically reaction of ethanol to butanol have been studied. The reactions have been conducted at the temperature of 350 A°C in batch reactor.The supports and Ni or Ru dispersed on MgO have been characterized by XRD, CO2-TPD, and SAA. It turned out that of MgOs synthesized, highest yield of butanol was obtained from MgO synthesized from precipitation method (2.36%) having largest surface area, pore volume, small pore size, and highest basicity. Of metals dispersed on MgO of precipitation method, highest yield of butanol was obtained from ruthenium dispersed on MgO of precipitation method (6.60%) having higher basicity than nickel.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lumbanradja, Dhany H.P.
Abstrak :
Menjadi pengusaha yang sukses, seharusnya juga mampu mengembangkan usaha yang dijalankannya dengan baik. Salah satunya adalah dari sisi pembiayaan perusahaan. Masalah pembiayaan perusahaan tidak hanya di alami oleh perusahaan besar, namun juga perusahaan kecil skala UKM. Alternatif pendanaan yang ada bersifat bebas dan siap untuk digunakan. Dalam hal ini pengaruh dari diri seorang pengusaha juga ikut andil untuk membuat perumusan keputusan alternatif pendanaan mana, yang akan digunakan. Modal manusia umum dan Modal sosial manusia menjadi faktor yang mempengaruhi. Oleh sebab itu pengetahuan seorang pengusaha perlu ditingkatkan untuk dapat mengetahui dan memutuskan alternatif pendanaan mana yang paling sesuai dengan usaha yang sedang dijalankannya.
Being a successful entrepreneur, it should also be able to develop a business being operated properly. One is from the finance company. The issue of financing the company not only experienced by large corporations, but also small-scale enterprises SMEs. Alternative funding is freely available and ready for use. In this case the influence of an entrepreneur themselves also contribute to make the decision formulation which financing alternatives, which will be used. General human capital and social capital factors that affect the human being. Therefore, knowledge of an entrepreneur needs to be improved to be able to know and decide which financing alternative that best suits your business is being run.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S44128
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jarot Prakoso
Abstrak :
Laju penggunaan kendaraan bermotor yang kian meningkat, akan mengakibatkan peningkatan konsumsi bahan bakar terutama bahan bakar bensin yang merupakan bahan bakar utama pada sektor transportasi darat. Hal ini akan memberikan dampak semakin berkurangnya pasokan cadangan minyak bumi serta mengakibatkan dampak lingkungan yang cukup signifikan berupa peningkatan gas beracun di udara terutama karbonmonoksida (CO), hidrokarbon (HC), dan sulfur oksida (SOx). Pada tahun 1983, pengujian unjuk kerja kendaraan bioethanol telah dilakukan pada 100 kendaraan roda empat dan 32 kendaraan roda dua. Hasil yang diperoleh menunjukkan tidak terjadinya penurunan unjuk kerja motor yang signifikan, akan tetapi terjadi beberapa kebocoran pada packing tangki bahan bakar. Saat ini, bahan bakar kendaraan ethanol dengan kadar pemurnian 99.5% sudah digunakan pada beberapa kendaraan dan transportasi darat lainnya. Dan hasil yang diperoleh pada kendaraan dengan bahan bakar ethanol berupa menurunnya emisi gas buang kendaraan dibandingkan dengan kendaraan berbahan bakar bensin. Tantangan yang dihadapi dalam pengembangan kendaraan berbahan bakar ethanol adalah bagaimana caranya untuk meningkatkan kemampuan ethanol dalam memberikan efek positif terhadap pengurangan emisi gas buang dan meningkatkan unjuk kerja motor dengan memanfaatkan sisa gas buang kendaraan untuk dapat mengolah mandiri bahan bakar ethanol dengan kadar rendah menjadi bahan bakar ethanol dengan kadar tinggi.
The increased rate of current use of motor vehicles resulted in increased consumption of fuel, especially gasoline, which is the main fuel in land transportation sector. This will give the impact of the decreasing supply of petroleum reserves and lead to a significant environmental impact by increasing toxic gas in the air, especially carbon monoxide (CO), hydrocarbons (HC), and sulfur oxides (SOx). In 1983, testing the performance of bio-ethanol vehicles have been carried out at 100 four-wheeled vehicles and 32 motorcycles. The results showed no impairment in motor performance was significant, but it happened a few leaks in the fuel tank packing. Currently, vehicle fuel ethanol with 99.5% degree of purification has been used on several vehicles and other land transportation. And the results obtained in the vehicle with ethanol fuel in the form of reduced vehicle exhaust emissions compared with gasoline-fueled vehicles. Challenges faced in the development of ethanol-fueled vehicles is how to improve the ability of ethanol to give a positive effect on reducing exhaust emissions and increase engine performance by utilizing the remaining exhaust gas vehicles to be able to process the ethanol fuel with low grade levels into fuel ethanol with high grade levels.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50918
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Panji Restu Fauzi
Abstrak :
Ketersediaan bahan bakar minyak bumi yang tidak terbarukan memaksa manusia untuk beralih ke sumber energi alternatif. Saat ini minyak bumi mendominasi untuk sumber utama bahan bakar untuk motor bakar. Energi yang terbarukan merupakan salah satu solusi untuk menghadapi persoalan ini. Salah satu sumber energi yang terbarukan adalah Bioethanol. Dalam penelitian ini, dilakukan rancang bangun compact distillator dengan memamfaatkan gas buang dari motor bakar sebagai alat utama pengolahan ethanol. Tujuannya adalah ingin menghasilkan produk ethanol layak menjadi bahan bakar yaitu ethanol dengan kadar diatas 90%. Untuk mengetahui performa dari produk low grade ethanol yang didistilasi ini dilakukan pengujian unjuk kinerja bahan bakar dengan parameter laju konsumsi bahan bakar, efisiensi thermal, dan kondisi gas buang. Dari hasil penelitian didapatkan Efisiensi thermal bioethanol hasil distillasi Compact distillator 38 % pada beban 500 Watt. Laju distilasi compact distillator mampu memenuhi kebutuhan konsumsi bahan bakar Genset Sumura ET 1500 hingga beban 300 Watt. Gas buang bioethanol hasil distillasi compact distillator lebih ramah lingkungan, kadar CO rendah (±0.5 % Vol), HC rendah (±44.3 ppm Vol), NOx tidak terdeteksi (0 ppm Vol).
The availability of non renewable petroleum fuels force people change to alternative energy sources. Currently petroleum dominated for the main source of fuel for combustion. Renewable energy is one solution to deal with this issue. One source of renewable energy is Bioethanol. In this study, destilator is conducted with compact design utilize flue gas from the combustion engine as the main tool of ethanol processing. The goal is to produce decent products into ethanol fuel is ethanol with a concentration above 90%. To determine the performance, distilled low-grade ethanol product was carried out testing for performance parameters of the fuel with the fuel consumption rate, thermal efficiency and exhaust gas conditions. From the results, the thermal efficiency of ethanol from the distillation Compact distillator is 38% at 500 Watts load. The rate of distillation compact distillator able to meet the consumption needs of fuel Genset ET Sumura 1500 to load 300 Watt. The results of the exhaust gas bioethanol compact distillator more environmentally friendly. Low CO levels (± 0.5% Vol), low HC (44.3 ± Vol ppm), NOx is not detected (0 ppm Vol).
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50917
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Luthfi Muhammad
Abstrak :
Indonesia merupakan negara berkembang dengan populasi dan ekonomi yang terus tumbuh, menghadapi tantangan besar dalam memenuhi kebutuhan energi, terutama di sektor transportasi. Hingga Januari 2023, ada 152,56 juta kendaraan bermotor, mayoritas menggunakan BBM. Konsumsi energi transportasi pada 2020 didominasi BBM (86%). Berdasarkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 12 Tahun 2015 pada sektor Transportasi diwajibkan minimal penggunaan bioetanol sebanyak 20%. Namun penggunaan etanol ini memiliki kecenderungan bersifat korosif pada komponen mesin sehingga dibutuhkan suatu aditif inhibitor korosi Lemongrass Oil dan TBA untuk menanggulangi hal tersebut. Penelitian ini menguji apakah ada pengaruh pada performa mesin jika adanya penambahan aditif tersebut. Pengujian ini dilakukan pada mesin Honda Supra 125 FI dan dilakukan pada alat dynamometer yang berfungsi untuk mengukur parameter performa seperti daya, torsi, dan SFC. Campuran bahan bakar yang diuji terdapat campuran E20 dengan penambahan Lemongrass Oil dengan variasi 0,68 x 10^-6; 1,35 x 10^-6; dan 2,03 x 10^-6 mol. dan penambahan 0,026; 0,13; dan 0,65 mol. Hasil pengujian menunjukan nilai daya tertinggi pada RPM 8000 terdapat pada campuran E20 + TBA 1 sebesar 6,08 kW memiliki kenaikan persentase 4,06% dibandingkan dengan bahan bakar pertalite. Nilai torsi paling tinggi pada setiap campuran terdapat pada RPM rendah yaitu RPM 4000 sampai 5000, dengan nilai torsi terbesar terdapat pada campuran E20 + LGO 1 sebesar 8,73 Nm. Nilai SFC yang rendah dihasilkan pada campuran E20 + LGO 1 dengan nilai 325,17 gr/kWh pada RPM 4000 dan SFC paling rendah pada RPM 8000 terdapat pada campuran bahan bakar E20 + TBA 3 yaitu sebesar 407,64 gr/kWh. Nilai efisiensi termal tertinggi terdapat pada campuran E20 + LGO 1 dengan nilai 27,076 %. ......Indonesia is a developing country with a population and economy that continues to grow, facing big challenges in meeting energy needs, especially in the transportation sector. As of January 2023, there are 152.56 million motorized vehicles, most of which use fuel. Transportation energy consumption in 2020 is dominated by fuel (86%). Based on Minister of Energy and Mineral Resources Regulation Number 12 of 2015, the Transportation sector requires a minimum use of 20% bioethanol. However, the use of ethanol has a tendency to be corrosive to engine components, so a corrosion inhibitor additive, Lemongrass Oil and TBA, is needed to overcome this. This research tests whether there is an effect on engine performance if these additives are added. This test was carried out on a Honda Supra 125 FI engine and carried out on a dynamometer which functions to measure performance parameters such as power, torque and SFC. The fuel mixture tested contained a mixture of E20 with the addition of Lemongrass Oil with variations of 0.68 x 10^-6; 1.35x10^-6; and 2.03 x 10^-6 mol. and addition of 0.026; 0.13; and 0.65 mol. The test results show that the highest power value at RPM 8000 is found in the E20 + TBA 1 mixture of 6.08 kW, which has a percentage increase of 4.06% compared to pertalite fuel. The highest torque value for each mixture is at low RPM, namely RPM 4000 to 5000, with the largest torque value found in the E20 + LGO 1 mixture at 8.73 Nm. The lowest SFC value was produced in the E20 + LGO 1 mixture with a value of 325.17 gr/kWh at RPM 4000 and the lowest SFC at RPM 8000 was found in the E20 + TBA 3 fuel mixture, namely 407.64 gr/kWh. The highest thermal efficiency value is found in the E20 + LGO 1 mixture with a value of 27.076%.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Ratna Sari Handayani
Abstrak :
Kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) telah dimanfaatkan sebagai obat secara tradisional untuk berbagai penyakit, salah satunya adalah sebagai antioksidan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai kemampuan ekstrak etanol kulit buah manggis (EEKBM) 50% dengan konsentrasi 0,195%, menahan stres oksidatif pada sel darah merah domba (SDMD) yang diberi tBHP secara in vitro. Percobaan dilakukan dalam 4 kelompok, (I) kontrol, (II) SDMD + EEKBM, (III) SDMD + t-BHP, (IV) SDMD + EEKBM + t-BHP. Efek perlindungan kulit buah manggis ditetapkan dengan mengukur parameter aktifitas enzim-enzim antioksidan superoksida dismutase (SOD), glutation peroksidase (GPx) dan katalase. Hasil penelitian menunjukkan pemberian EEKBM mampu menahan stress oksidatif pada SDMD yang diberi tBHP. Hal ini ditunjukkan dengan penurunan aktivitas SOD, GPx dan katalase pada pemberian EEKBM . Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa EEKBM dapat melindungi SDMD dari stres oksidatif yang disebabkan oleh pemberian t-BHP. ......Pericarp of mangosteen (Garcinia mangostana L.) has been used traditionally as medicine for various diseases. This study aimed to examined the effect of 50% ethanol extract of mangosteen (EEMP) concentration of 0,195 % to prevent the red blood cells of sheep (RBCS) from oxidative stress that induced by t-BHP in vitro. The groups were (I) control, (II) RBCS + EEMP, (III) RBCS + EEMP + t- BHP and (IV) RBCS + EEMP + t-BHP. The result showed that activities of superoxide dismutase (SOD), Gluthation peroxidase (GPx) and catalase were decreasing, so we concluded that EEMP had antioxidant capacity to protect RBCS oxidative stress induced by t-BHP.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
T36060
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia Maksum
Abstrak :
Daun salam (Eugenia polyantha Wight) merupakan obat tradisional untuk mengobati hipertensi. San air dosis 0,4968 g/ 200 g bb mempunyai efek hipotensif pada tikus putih jantan normal, sedangkan infus pada dosis 0,06 g/ 200 g bb dan 0,12 g/200 g bb dapat menurunkan tekanan darah tikus putih jantan hipertensi. Penelitian dilakukan untuk mengetahui efek antihipertensi ekstrak etanol 70% fraksi etanol dan fraksi petroleum benzen daun salam. Pada penelitian mi digunakan 9 kelompok tikus putih jantan galur wistar yang yamg dibuat hipertensi dengan diet NaCl 2,5 % selama 6 minggu. Masrng-masing kelompok terdiri dari 6 ekor yang diberi ekstrak etanol 70%, fraksi etanol dan fraksi petroleum benzen daun salam. Masing-masing terdin dari 3 dosis yaitu: 0,2 g/200 g bb; 0,4 g1200 g bb dan 0,8 g/200 g bb. Pengukuran tekanan darah dilakukan dengan cara langsung pada arteni karotis dengan menggunakan manometer air raksa dan kvmograf sebagai alat pencatat. Pengukuran dilakukan sebelum pembenian (0 memt), segera setelah pemberian (< 1 menit), pada menit kelima dan kesepuluh setelah pemberian sediaan uji. Hasil yang diperoleh adalah ekstrak etanol 70% daun salam memberi efek penurunan tekanan darah yang nyata. Sedangkan fraksi etanol dan fraki petroleum benzen daun salam tidak mempnnyai efek penurunan tekanan darah. ...... The salam leaves (Eugenia polyantha Wight) is a traditional medicine of hypertension. The aqueous water of 0,4968 g/ 200 g body weight had hypotensif effect to male white rats, but infusions of 0,06 g/ 200 g and 0.12 g/ 200 g body weight could decrease blood pressure of male hypertensif white rats. This research's aim was to study an antihypertensif effect of ethanol 70% extract, ethanol and petroleum benzene fractions of salam leaves. Nine groups of 6 male white rats from Wistar group had been made hypertension by diet NaCl 2,5 % during six weeks. They were given ethanol 70% extract, ethanol and petroleum benzene fractions of salam leaves, with 3 doses: 0,2 g/ 200 g, 0,4 g/ 200 g and 0,8 g/ 200 g body weight. Blood pressure measurement was done by direct method to carotis artery with mercury manometer and recorded by kymograph. The blood pressure was measured before and soon after giving test preparations 5, and 10 minutes after giving test preparations. This result indicated that ethanol 70% extract of salam leaves decreased blood pressure obviously, but ethanol and petroleum benzene fractions of salam leaves didn't decreas blood pressure obviously.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1996
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suchi Rahmadani
Abstrak :
Etanol tidak hanya menyebabkan mabuk, akan tetapi pada tingkat tertentu dapat menyebabkan kematian. Oleh karena efek samping etanol yang cukup membahayakan bila terdapat dalam kadar yang cukup besar dan penetrasinya yang relatif mudah maka penting untuk mengetahui seberapa besar kadar etanol di dalam tubuh, khususnya pada pekerja pabrik minuman beralkohol. Metode kromatografi gas (KG) dengan menggunakan kolom kapiler CBP-10 dan detektor FID telah dicoba dan divalidasi untuk mendeteksi dan menetapkan kadar etanol dalam darah. Kondisi KG yang digunakan adalah sistem isotermal dengan suhu kolom 600C. Helium digunakan sebagai gas pembawa dengan kecepatan alir 1,0 mL/menit. Penetapan kadar dilakukan dengan menggunakan 1-propanol sebagai baku dalam. Metode ini linier dalam rentang konsentrasi 0,001-0,8% v/v dengan koefisien korelasi 0,9998. Lower limit of quantification (LLOQ) adalah 0,001% v/v. Metode ini divalidasi dengan presisi (CV) 0,53-3,47% dan akurasi (%diff) -3,86-7,46%. Perolehan kembali etanol bervariasi dari 96,14-107,46%. Hasil dari validasi metode memenuhi untuk kriteria yang diberikan.
Universitas Indonesia, 2007
S32634
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>