Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Osep Hernandi
"Penyakit kusta di Kabupaten Ciamis merupakan penyakit yang masih menjadi permasalahan bidang kesehatan, terutama pada tingkat cacat yang diderita melebihi ketentuan WHO yaitu < 10 % dari seluruh penderita terdaftar. Kabupaten Ciamis merupakan daerah non endemis kusta dengan prevalensi < 1 %o, sehingga target program bukan merupakan masalah utama, tetapi dengan tingginya angka cacat hingga 10,45 % merupakan tantangan program untuk mengantisipasi penularan kasus secara cepat dan tepat. Keterlambatan penemuan penderita dan keterlambatan pelaporan program merupakan faktor pendukung terjadinya kusta dengan cacat di Kabupaten Ciamis, hal ini dikarenakan terlambatnya pengolahan dan analisis data di kabupaten, sehingga berdampak kepada terlambatnya pengambilan keputusan untuk antisipasi permasalahan dengan kecacatan kusta di Puskesmas.
Upaya mengatasi permasalahan kusta di Kabupaten Ciamis, dilaksanakan dengan mengembangkan sistem informasi program kusta melalui pembuatan suatu prototype program untuk mempermudah dalam pengolahan dan analisis data sehingga memberikan informasi berupa keluaran tentang hasil kegiatan program yang dilaporkan Puskesmas dalam bentuk tabel dan grafik, sehingga keputusan dapat diambil dengan cepat dan akurat.
Tujuan dibuatnya sistern informasi Program Pemberantasan Penyakit Kusta di Kabupaten Ciamis adalah untuk membantu mempermudah proses pengumpulan, pengolahan dan analisis data di tingkat kabupaten, agar pengelola program kusta kabupaten dapat mengelola program secara cepat melalui sistem yang mudah dioperasikan sesuai dengan kebutuhan pengguna data dan pengambil kebijakan di tingkat kabupaten.
Proses pengembangan sistem informasi Program Pemberantasan Penyakit Kusta dibuat berdasarkan hasil analisis sistem terhadap kebutuhan program dan sumber daya yang ada di Kabupaten Ciamis, untuk kemudian dibuat desain sistem sesuai kebutuhan informasi yang dapat menghasilkan keluaran sesuai indikator yang telah ditetapkan, sehingga diperlukan dalam perencanaan dan evaluasi program kusta melalui penyederhanaan pelaporan, kemudahan operasional sistem dan keakurasian data keluaran yang dapat dibaca dengan mudah oleh pengelola program di kabupaten.
Hasil akhir dari pembuatan sistem informasi adalah layak atau tidaknya sistem diterapkan di tempat penelitian melalui ujicoba sistem di Laboratorium Komputasi Informatika Kesehatan, Junisan Informatika Kesehatan Universitas Indonesia, dimana ujicoba sistem meliputi; efesiensi, reliabilitas, efektifitas, akurasi dan aksesibilitas sistem. Hasil ujicoba sistem juga menilai kelemahan dan kelebihan sistem, untuk kemudian kelemahan yang ada agar dapat dikembangkan lebih lanjut di Kabupaten Ciamis, sehingga sistem yang dibuat dapat dimanfaatkan secara optimal oleh pengelola program di kabupaten dalam mengantisipasi setiap permasalahan program yang muncul.
Daftar Pustaka : 44 (1982 - 2002).

Development Information System Eradication Program Leprosy Disease in Health Office Ciamis DistrictLeprosy disease in Ciamis district is disease which still become problems of healthy area, especially at defect level which suffered exceed rule of WHO that is < 10 % from entire ail patient enlist- Ciamis regency is area of non leprosy endemis with prevalence < 1 %o, so that program goals is not such a main problem, but with defect number of height till 10,45 % representing program challenge to anticipate infectious case quickly and precisely. Delay of Invention and patient delay of reporting program is supplementary factor the happening leprosy with handicapped in Ciamis regency, this matter because of losing time of data analysis and processing in this regency, so it affects to losing of decision making for the anticipation of problem with leprosy handicapped in Puskesmas.
The effort overcome the problem of leprosy in Ciamis regency is executed by developing leprosy program information system through making prototype program to make eiser in data analysis and processing so that it give information in the form of output about result of activity reported by Puskesmas in the form of graph and table, so that the decision can be whisked away and is accurate.
The target of making Eradication Disease Leprosy Information Program System in Ciamis regency is to water down of collecting process, data analysis and processing in the regency in order that the organizer of leprosy program can manage the program quickly through the system which is easy to be operated as according to need of data consumer and policy taker in the regency.
Developing Program of Eradication Disease Leprosy information system made pursuant to result of systems analysis to need of resource and program in Ciamis regency, then it is made by system design according to the information need which is able to yield output according to indicator which have been specified, so that it is needed in the plan and leprosy program evaluation through reporting moderation, amenity of operational system and output data accuration which is able to be read easily by program organizer in the regency.
The end of result from making information system is competent or Computing Laboratory of Healthy Information Faculty of Indonesia University, where the experiment in valves efficiency, reliability, effectively, accessible and accuration. Result of experiment system also assess and weakness excess of system, then existing weakness so that can be developed furthermore in Ciamis regency, so that system made can be exploited in an optimal fashion by program organizer in the regency in anticipating every problems of program happens.
Bibliography : 44 ( 1982 - 2002).
"
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T13010
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusraluddin
"Pengawasan merupakan salah satu fungsi manajemen yang sangat penting dalam suatu organisasi. Dalam pelaksanaan program pemberantasan penyakit menular, hasil pengawasan menjadi penting karena sebagai alat penilai terhadap pelaksanaan program dalam rangka mengadakan koreksi dan perbaikan atas penyimpangan yang ada, sehingga dapat menjamin pelaksanaan kegiatan program untuk mencapai tujuan dengan kualitas yang baik, dan sesuai dengan peraturan yang ada.
Penyelesaian tindak lanjut temuan hasil pengawasan fungsional di Direktorat Jenderal PPM & PL masih sangat rendah, salah satu penyebabnya adalah tidak tersedianya informasi hasil pengawasan yang akurat dan tepat waktu. Permasalahannya tidak terlepas dari sistem manajemen basis data yang belum tertata baik, sehingga informasi yang dihasilkan sangat terbatas, tidak tepat waktu dan tidak akurat, mengakibatkan penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan tidak dapat terlaksana sebagaimana mestinya, oleh karena itu perlu pengembangan sistem informasi hasil pengawasan fungsional program pemberantasan penyakit menular di Direktorat Jenderal PPM & PL.
Tujuan pengembangan sistem informasi ini adalah mengidentifikasi permasalahan sistem informasi yang ada saat ini, mengidentifikasi peluang pengembangan sistem, menyusun prototipe sistem informasi hasil pengawasan fungsional serta mengembangkan indikator baru hasil pengawasan fungsional.
Metode pengembangan sistem informasi ini meliputi tahapan : investigasi, analisis sistem, perancangan sistem dilanjutkan evaluasi sistem. Data dan informasi dikumpulkan melalui wawancara dan observasi terhadap komponen sistem informasi.
Praanalisis pada komponen sistem menunjukkan adanya masalah pada perangkat lunak dan basis datanya. Salinan hasil pemeriksaan didistribusikan kepada unit kerja terkait untuk ditindaklanjuti, sementara menunggu pelaksanaan tindak lanjutnya, data disimpan dalam kotak file tanpa diolah lebih lanjut. Dari hasil analisis sistem informasi diungkapkan bahwa sebanyak 42 Laporan hasil pemeriksaan dari 52 Laporan atau 80,8 % belum selesai ditindaklanjuti, 135 temuan dari 185 temuan atau 73,0 % belum selesai ditindaklanjuti. Kasus yang termasuk dalam kategori kerugian negara tahun angaran 2002 dengan nilai Rp.55.672.436,- baru dapat diselesaikan dengan jumlah setoran ke kas negara sebesar Rp.3.215.000; atau 5,8 %.
Hasil analisis sistem menunjukkan kebutuhan pengguna informasi, kebutuhan pengolahan data dan kebutuhan dari sistem itu sendiri dan layak untuk dikembangkannya sistem tersebut. Perancangan sistem menggunakan Data Flow Diagram, algoritma pemrograman, Relationship, normalisasi, kamus data, rancangan input dan output. Ditinjau dari komponen sistem, sistem informasi yang baru, mempunyai kelebihan pada proses dan output dibandingkan sebelum dikembangkan.
Kesimpulan pengembangan sistem informasi ini bahwa permasalahan sistem informasi ditemukan pada setiap komponen sistem, pengembangan sistem informasi mempunyai peluang pengembangan. Prototipe telah diuji coba di Laboratorium Komputer FKM-UI dengan menggunakan data simulasi, mempunyai kelebihan dari aspek, proses dan output. Untuk dapat dioperasionalkannya sistem informasi ini maka disarankan agar disosialisasikan keberadaan sistem ini, adanya kebijakan dari pimpinan yang mengatur secara tegas tentang petunjuk pelaksanaan pengelolaan hasil pemeriksaan aparat pengawasan fungsional.

Controlling is one of primary management functions in organization, this is important because as assessment tool to program activities in order to conduct correction of mismanaging and assure all program activities could achieve goals in good quality and conform the regulation. Problem of information system of report Functional Controlling in Ditjen PPM&PL is weakness in database management that makes inadequate information, inaccurate, and not on time and caused following up of result inspection cannot be attempted properly.
System information development aimed to identify current issues of information system, identify chance of information system development, to construct the prototype of information system of report information of functional controlling of communicable diseases eradication, and developing indicators of report information of functional controlling.
Method of system information development are; pre analysis, system analysis, system design, and system evaluation. Data and information collected by in-depth interview and observation to information system components.
Pre analysis on system components showed that there are problems in database software, data of inspection result written into Report of Inspection Result book, copy of data distributed to linked working unit to be followed up, data stored in folder without advance processing.
Result of system analysis showed some needs and reliability that are user needs, data processing needs, and system needs, and reliability for that system development System design use data flow diagram (DFD), programming, relationship, normalization, data dictionary, Input-output design, in system components perspective.
This system development conclude that information system of functional controlling of communicable diseases eradication in directorate general of Communicable Diseases Eradication and Health Environment limited to number of findings and follow up. Prototype has been tested in Computer lab of Public Health Faculty University of Indonesia used simulation data; this system has advantages from aspects such as input, process, and output Indicator development of result on functional controlling could give input for policy of authority for supervision and evaluation of program planning.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T11182
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library