Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Masayu Syarinta Adenina
Abstrak :
Epithelial Mesenchymal Transition (EMT) adalah salah satu mekanisme resistensi Sorafenib pada kanker hepatoseluler. Alfa Mangostin diketahui dapat menurunkan aktifitas jalur TGF-βpada hepatic stellate cells. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh Alfa Mangostin pada Epithelial Mesenchymal Transition (EMT), HepG2 yang tahan terhadap Sorafenib melalui jalur TGF-β/SMAD. Sel lestari kanker hati, HepG2 dibagi menjadi enam kelompok perlakuan, yaitu kelompok DMSO 0,01%, Alfa Mangostin20μM, Sorafenib10μM, Sorafenib10μM+Sorafenib10μM, Sorafenib10μM-Alfa Mangostin20μM, dan Sorafenib10μM +Sorafenib10μM - Alfa Mangostin20μMselama 24 jam. Sel dihitung menggunakan trypan blue exclusion method. Kadar TGF-β medium diukur menggunakan ELISA. Ekspresi TGF-β,TGF-βRI, SMAD3, SMAD7, E-cadherin dan Vimentin diukur dengan qRT-PCR. Pemberian Alfa Mangostin pada sel HepG2 yang tahan terhadap Sorafenib dapat menurunkan jumlah sel hidup. Namun terdapat peningkatan ekspresi TGF-β, kadar TGF-β1 aktif, TGF-βRI, SMAD3, dan Vimentin serta penurunan ekspresi SMAD7 dan E-cadherin setelah pemberian Sorafenib dan Alfa Mangostin. Alfa Mangostin menurunkan jumlah sel hidup namun tidak menghambat EMT melalui jalur TGF-β/SMAD pada sel HepG2 yang tahan terhadap Sorafenib.  Epithelial Mesenchymal Transition (EMT) is one of resistance mechanism through Sorafenib in hepatocellular carcinoma. Alpha Mangosteen is known to have reduced TGF-β/SMAD pathway in hepatic stellate cells. This research purpose is to explore the effect of Alpha Mangosteen on Epithelial Mesenchymal Transition (EMT) on human hepatoceluller carcinoma HepG2 cells surviving Sorafenib via TGF-β/SMAD pathways. Immortalized HCC cell line, HepG2 cells, were divided into 6 groups: DMSO0,01% group, Alpha Mangosteen 20μMgroup, Sorafenib10μM group, Sorafenib 10μM-Sorafenib10μM group, Sorafenib10μM +  Alpha Mangosteen 20μM group, dan Sorafenib10μM + Sorafenib10μM - Alpha Mangosteen 20μMgroup for 24 h. Cells were harvested and counted by trypan blue exclusion method. TGF-β medium concentration was evaluated by ELISA. Expression of TGF-β,TGF-βRI, SMAD3, SMAD7, E-cadherinand Vimentin measured by qRT-PCR. Alpha Mangosteen administration on HepG2 surviving Sorafenib cells reduced mean live cells. However, the expression of TGF-β, TGF-β1 active concentration, TGF-βR, SMAD3, and Vimentin were elevated. Alpha Mangosteen also decreased SMAD7 dan E-cadherin expression. Alpha Mangosteen reduced live cells but did not have effect on preventing EMT activation through TGF-β/SMAD pathways on HepG2 surviving Sorafenib cells. 
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
T59190
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Noza Hilbertina
Abstrak :
Pendahuluan: Cancer-associated fibroblasts (CAFs) merupakan populasi sel yang heterogen dan memiliki hubungan timbal balik dengan sel tumor. Bagaimana mekanisme molekuler yang mendasari pengaruh CAFs terhadap prognosis karsinoma kolorektal (KKR) masih belum diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sekretom CAFs terhadap transisi epitel-mesenkim (TEM), invasi dan kepuncaan sel KKR melalui jalur pensinyalan hepatocyte growth factor (HGF)/c-mesenchymal-transition receptor (c-Met) Metode: Dilakukan pemeriksaan histopatologi pada tiga puluh dua blok paraffin KKR untuk menilai tipe CAFs dan stroma, imunoekspresi α-SMA dan HGF, tumor budding, kedalaman invasi dan metastasis kelenjar limfe. Pemeriksaan in vitro berupa suplementasi sekretom fibroblast primer dari area tumor (CAFs) dan area non tumor dari tiga pasien KKR kepada sel lestari KKR (HT-29) untuk menilai pengaruhnya terhadap TEM, invasi dan kepuncaan sel KKR. Analisis statistik menggunakan uji beda proporsi, uji beda rerata berpasangan serta uji korelasi. Nilai p<0,05 dianggap bermakna secara statistik. Hasil: Tipe CAFs dan metastasis kelenjar limfe berhubungan bermakna dengan derajat tumor budding. Sedangkan variabel lain pada pemeriksaan histopatologi tidak memperlihatkan hubungan yang bermakna. CAFs yang diisolasi dari pasien KKR memperlihatkan ekspresi mRNA α-SMA yang lebih tinggi, sedangkan ekspresi mRNA dan protein HGF memperlihatkan pola yang berbeda diantara ketiga pasang fibroblast. Suplementasi sekretom CAFs kepada sel HT-29 meningkatkan ekspresi mRNA c-Met sebagai reseptor HGF, meningkatkan ekspresi mRNA dan protein vimentin dan E-cadherin sebagai marka TEM, meningkatkan ekspresi mRNA MMP-2 sebagai marka invasi dan meningkatkan ekspresi mRNA CD44 dan CD133 sebagai marka kepuncaan. Terdapat korelasi positif bermakna antara c-Met dengan TEM dan kepuncaan serta korelasi positif kuat dan bermakna antara TEM dan kepuncaan sel KKR. Kesimpulan: Sekretom CAFs menginduksi TEM, invasi dan kepuncaan sel KKR melalui pensinyalan HGF/c-Met. Mekanisme molekuler ini mendasari hubungan yang bermakna antara tipe CAFs dengan tumor budding.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gladys
Abstrak :

Proliferative vitreoretinopathy  (PVR) pada ablasio retina rhegmatogen (ARR) menurunkan tingkat keberhasilan anatomis dan fungsional. Transforming growth factor-β (TGF-β) merupakan pro-fibrotik yang berperan penting dan dapat menjadi target terapi dan masih belum ada data mengenai TGF-β3 pada PVR. Penelitian ini bertujuan menguji kadar TGF-β2 dan TGF-β3 pada kasus PVR A dan B.  Penelitian ini berdesain potong lintang pada pasien ARR PVR A dan B yang menjalani vitrektomi di RSCM Kirana. Sampel vitreus diambil intra-operasi dan diperiksa di protein total, TGF-β2 dan TGF-β3 dengan metode ELISA. Didapatkan 20 sampel; 10 mata untuk PVR A dan 10 untuk PVR B. Tidak didapatkan perbedaan bermakna untuk karakteristik kedua grup maupun berdasarkan TGF-β2 dan TGF-β3. Secara umum didapatkan level TGF-β2 yang lebih tinggi pada PVR A dan B namun tidak terdapat perbedaan signifikan (p>0,05). Didapatkan korelasi negatif (Spearman r-0,468)  antara TGF- β2 dengan TGF- β3 pada seluruh grup PVR (p=0,037) namun tidak didapatkan korelasi yang signifikan per grup PVR. Tidak ditemukan perbedaan bermakna antara TGF- β2 dan TGF- β3 dengan primary attachment rate. Tidak didapatkan perbedaan bermakna antara TGF- β2 dan 3 pada ARR yang terjadi sebelum atau sesudah 14 hari namun ditemukan tren rasio TGF- β2/protein total yang semakin rendah 14 hari pasca ARR Studi ini merupakan studi pertama yang membandingkan kadar TGF- β2 dan TGF- β3 pada pasien dengan PVR A dan B. Secara tren, ditemukan kadar TGF-β2 yang lebih tinggi pada ARR dengan PVR  B dibanding A dan kadar TGF-β3 yang lebih rendah pada ARR dengan PVR B dibanding A. ......Proliferative vitreoretinopathy (PVR) in rhegmatogenous retinal detachment (RRD) reduces anatomical and functional success rate. Transforming growth factor-β (TGF-β) is a pro-fibrotic that plays an important role and can be a therapeutic target and there is still no data on TGF-β3 in PVR. This study aims to examine the levels of TGF-β2 and TGF-β3 in cases of PVR A and B. This study used cross-sectional design in ARR PVR A and B patients who underwent vitrectomy at RSCM Kirana. Vitreous samples were taken intra-operatively and examined for total protein, TGF-β2 and TGF-β3 using ELISA. A total of 20 samples were obtained; each 10 eyes for PVR A and 10 for PVR B. There were no significant differences in the characteristics of the two groups or based on TGF-β2 and TGF-β3. In general, higher TGF-β2 levels were found in PVR A and B but there was no significant difference (p>0.05). A negative correlation (Spearman r-0.468) was found between TGF-β2 and TGF-β3 in all PVR groups (p=0.037) but no significant correlation was found per PVR group. There was no significant difference between TGF-β2 and TGF-β3 with primary attachment rate. There was no significant difference between TGF-β2 and 3 in ARR that occurred before or after 14 days, but a trend was found in the ratio of TGF-β2/total protein that was getting lower ≥14 days after ARR. This study is the first study to compare TGF-β2 and TGF-β3 levels in patients with PVR A and B. In terms of trend, higher TGF-β2 levels were found in ARR with PVR B compared to A and lower TGF-β3 levels in ARR with PVR B compared to A.

Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library