Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Gerstman, B. Burt
"Summary:
Epidemiology Kept Simple introduces the epidemiological principles and methods that are increasingly important in the practice of medicine and public health. With minimum use of technical language it fully explains terminology, concepts, and techniques associated with traditional and modern epidemiology"
Chicester: Wiley-Blackwell, 2013
614.4 GER e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi tuberkulosis dan terdapat lebih dari 8 juta orang yang menderita TB setiap tahunnya. Sementara itu, 3 juta orang meninggal akibat kebiasaan merokok setiap tahunnya di dunia ini. Indonesia sendiri sebenarnya adalah penyumbang kasus TB ke-3 terbesar di dunia. Indonesia juga menduduki peringkat keempat dalam jumlah perokok di dunia. Hubungan antara kebiasaan merokok dan tuberkulosis telah diketahui sejak lama, walaupun bukti epidemiologis belum amat menunjang, demikian juga dengan penjelasan patofisiologis serta perubahan biomolekuler yang terjadi. Dewasa ini makin banyak kita temukan data epidemiologis yang menyokong hubungan antara tuberkulosis dan kebiasaan merokok. Penelitian lebih lanjut amat diperlukan guna menggali lebih dalam aspek-aspek hubungan ini dan menghilangkan faktor pengganggu yang mungkin berpengaruh. Harus dilakukan kerja sama yang harmonis untuk dapat melaksanakan program penanggulangan tuberkulosis dan penanggulangan merokok secara sinergistik. Tuberkulosis –di mana Indonesia menduduki peringkat ke-3 di dunia– dan masalah merokok –di mana Indonesia menduduki peringkat ke-4 di dunia- adalah dua masalah kesehatan masyarakat yang penting bagi bangsa kita. Bila memang ada hubungan asosiatif antara keduanya maka masalah kesehatan itu bahkan akan makin besar. Kita perlu menguasai pengetahuan tentang tuberkulosis dan juga tentang kebiasaan merokok pada populasi Indonesia untuk meningkatkan status kesehatan masyarakat. Program penanggulangan tuberkulosis dan program penanggulangan masalah merokok merupakan modal yang amat penting untuk derajat kesehatan bangsa Indonesia. (Med J Indones 2003; 12: 48-52)

One third of the world population is infected with tuberculosis, and over 8 millions people were developing each year. On the other hand tobacco is responsible for 3 millions death in the world. For Indonesia, our country has the third biggest TB cases in the world. Whereas Indonesia is ranked as having the fourth largest number of smokers in the world. A relationship between smoking and TB has been suspected for a long time, even though the epidemiological evidence has not been convincing so far, as well as the pathophysiology and the biomolecullar changes. At present time there are more and more epidemiological data to suggest relationship between TB and tobacco. Further research should be done to get more indepth relationship as well as avoiding the confounder factor. To be able to perform TB control as well as tobacco control successfully there should be emphasize on synergistic public health approaches. Tuberculosis –which Indonesia got 3rd rank in the world- as well as smoking problem –which Indonesia got 4th rank in the world- are two important public health problem for the country. If there are relationship between tobacco and tuberculosis, health problem faced by Indonesian even become bigger. Knowledge about tuberculosis as well as tobacco among Indonesian population is very essential to improve the public health situation. Tuberculosis control programme as well as smoking control programme are essential tools for the well being of Indonesian people. (Med J Indones 2003; 12: 48-52)"
Medical Journal of Indonesia, 12 (1) January March 2003: 48-52, 2003
MJIN-12-1JanMar2003-48
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Monterey, Calif.: Wadsworth Health Sciences Division, 1982
614.4 BAS
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Elwood, Mark
Oxford: Oxford University Press, 2017
614.4 ELW c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Lanawati Suleman
"Dengan adanya era globalisasi, masyarakat Indonesia semakin sadar akan pelayanan jasa rumah sakit, sehingga rumah sakit semakin dituntut untuk dapat memberikan pelayanan yang cepat, tepat dan bermutu. Kondisi persaingan antara rumah sakit yang satu dengan rumah sakit yang lain menjadi semakin ketat. Oleh karena itu bukan hanya pelayanan medis saja yang penting, tetapi unit penunjang medispun menjadi hal yang penting pula. Salah satu unit penunjang adalah rekam medis.
Rekam medis sangatlah penting, karena fungsi utamanya adalah membantu keputusan klinis, yaitu dalam membuat diagnosa dan pengobatan. Komunikasi di antara dokter dalam mengobati pasien melalui rekam medis tersebut, bahkan rekam medis memuat pengetahuan yang dibutuhkan oleh mahasiswa dan resident yang bertugas di suaturumah sakit. Di dalam rekam medis juga tercermin kualitas pelayanan rumah sakit dan data - data yang dibutuhkan untuk perencanaan rumah sakit
Rumah Sakit Kanker "Dharmais" merupakan satu - satunya rujukan kanker di Indonesia. Sesuai dengan misinya tersebut, maka rekam medis yang merupakan hal yang penting bagi riset epidemiologi dan aspek medikolegal. Jadi dalam rekam medis banyak informasi yang tersedia dan akan sangat sulit untuk mendapatkan informasi dari pencatatan yang tidak baik
Penelitian ini dilaksanakan dengan melakukan riset responden melalui teknik wawancara mendalam dan berperan serta. Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan masukan dari Direksi, manajemen dan para dokter untuk meningkatkau kualitas dan kuantitas pencatatan resume pasien rawat inap, mengingat resume media merupakan ringkasan dari seluruh pencatatan atas tindakan yang dilakukan kepada pasien. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tujuan akan tercapai melalui pembentukan komite rekam media yang selanjutnya dengan wewenang dan tanggung jawab terhadap rekam medis akan melakukan perubahan dokumentasi yang telah ada Jadi pencatatan resume media pasien rawat inap akan menjadi lebih baik terlebih dengan bantuan dari dokter umum yang beitugas sebagai dokter ruangan.

As a consequence of globalization, Indonesian s peoples becomes aware with health care. Nowadays the competition among the hospital becomes greater and greater, it makes the hospital are expected to give good quality, exactly and rapidly services. Clinical service units are important and clinical support are too, such as : medical record.
Medical record is very important, the function is primarily to assist clinical decision making in diagnosis and treatment. They serve as an important means of communication of information between the medical team treating the patient. Also the medical record provides a discipline which plays an essential role in education of medical students, residents or junior doctors. For the planning of the health care and epidemiological researches needed the information from medical record.
"Dharmais" Cancer Hospital is initially National Cancer Hospital in Indonesian. The mission is built to approach effectiveness and qualified health service purposes, including preventive, curative and rehabilitative of cancer. Based on that mission, medical record plays an important role in epidemiological research and they provide evidence for medico - legal. So, there are much more information being available and it is too difficult to retrieve information from unorganized notes.
This study through in - depth interview were designed to get suggestion from management hospital and clinical team. The aim of study is assist to improve quality and quantity in - patient medial record, especially discharged summary. It is written by the physician and other health care specialists and should always be problem oriented. Discharged summary is a brief of clinical information, such as : diagnosis, treatment, prognosis etc. As a result of the study indicates that Medical Record Committee is needed to designed new document standards and change medical record system. And also general practitioner should help to write the discharged summary. Finally, medical record will be gain the benefit."
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Soetanto
"Telah dilakukan studi epidemiologi kegiatan kecelakaan kerja pada industri dengan kasus PT. X. Analisis epidemiologi menggambarkan faktor-faktor resiko kejadian kecelakaan kerja yaitu waktu, tempat kerja penderita serta berbagai resiko lain yang mempengaruhi kejadian kecelakaan kerja.
1. Latar Belakang
Sejak dua dasawarsa, Indonesia telah memasuki era pengembangan industri. Meskipun pembangunan, tetap bertumpu pada sektor pertanian, pertumbuhan sektor industri modern atau maju makin lama makin berkembang. Pembangunan pada sektor industri maju ini mempunyai konsekwensi terhadap perubahan- perubahan sikap dari manusia didalamnya dimana yang semula berorientasi agraris berubah menjadi berorientasi industri. Pembangunan disektor industri selain memberikan dampak positif yaitu berupa bertambah kuatnya perekonomian juga memiliki potensi berdampak negatif khususnya terhadap para tenaga kerja dalam melaksanakan kegiatan industri tersebut.
Salah satu bentuk permasalahan adalah adanya berbagai penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan, dan kecelakaan kerja. Berbagai macam kejadian kecelakaan kerja banyak tersebar pada setiap kegiatan ekoncmi seperti perindustrian, pertanian, perhubungan, pertambangan dan lain-lainnya. Kecelakaan merupakan kejadian atau peristiwa yang tidak diharapkan atau diduga sama sekali. Oleh sebab itu unsur kesengajaan atau direncana tidak mungkin ada dibalik peristiwa ini. Sedangkan kecelakaan akibat kerja adalah kecelakaan, yang berhubungan dengan pekerjaan atau tempat-tempat bekerja atau bisa jadi tempat kerja tersebut adalah industri. Sedangkan hubungan kerja disini dapat diartikan bahwa kecelakaan yang terjadi pada waktu melakukan pekerjaan atau karena pekerjaan itu sendiri.
Di negara-negara yang sudah maju studi mengenai atau tentang kecelakaan kerja telah banyak dilakukan bahkan telah banyak pula dipublikasikan. Dilaporkan bahwa index resiko kecelakaan di Amerika dan di Jepang pada tahun 1967 ? 1976 rata - rata 0, 03, angka ini jauh lebih rendah bila dibandingkan dengan index resiko kecelakaan di industri 24) bangunan dan industri tambang. Tahun 1953 di Amerika Serikat kecelakaan kerja yang menyebabkan kematian atau cacat diperkirakan 1 dari 16 pekerja. Jumlah kematian yang 6 ). disebabkan karena kecelakaan mencapai 95.000 jiwa.
Berikut ini data yang merupakan gambaran bahwa jumlah kecelakaan kerja yang berakibat fatal perlu dilakukan penangana.n pencegahan secara kanseptional atau melalui perencanaan yang matang, agar dapat ditekan angka yang terjadi pada buruh pabrik adalah 500 pekerja angka ini ternyata lebih tinggi dari kematian yang terjadi pada 8 ). buruh bangunan. Menurut 5tatistik Heselamatar, dan Hesehatan Herja dilaporkan bahwa pada tahun 19B0 - 1981 dan pada tahun 1981 ? 1982 jumlah karban kecelakaan akibat kerja dibidang industri 7 ). meningkat dari 1120 kasus menjadi 1312 kasus.
Di Indonesia, studi atau penelitian tentang kecelakaan kerja jarang dilakukan, hal ini disebabkan karena sulitnya memperaleh informasi terutama dari industri swasta, yang umumnya bagi para pengusaha masalah kecelakaan kerja bukan kebutuhan utama, malahan berusaha untuk menutupi atau tidak melaporkan karena akan mempengaruhi kondite dari pabrik itu 28).sendiri. Di samping itu juga disebabkan kurangnya minat para peneliti, juga sulit untuk melakukan penelitian kecelakaan kerja karena para industriawan pada umumnya enggan bahkan tidak mau memberikan idzin kepada para peminat untuk melakukan penelitian. Padahal penelitian amat diperlukan untuk penyusunan program pencegahan.
Dengan adanya berbagai macam kesulitan seperti yang tersebut diatas maka akan sulit pula diketahui penelitian yang memberikan trend serta berbagai macam faktor yang mempengaruhi terjadinya kecelakaan kerja. Masalah kecelakaan akibat kerja merupakan salah satu 1I). masalah utama dalam bidang kesehatan kerja . Masalah ini?"
Depok: Universitas Indonesia, 1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
H. Bachtiar Oesman
"Kusta masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di negara berkembang dengan dampak yang kompleks. Sebagaimana penyakit khronis lainnya maka keteraturan berobat penderita kusta merupakan salah satu masalah pemberantasan penyakit kusta. Oleh karena itu dilakukan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan keteraturan berobat penderita kusta.
Penelitian ini merupakan survey dengan desain kross seksional. Populasi penelitian adalah seluruh penderita kusta yang tercatat di Puskesmas tahun 1909-1991 dan mendapat obat MDT dari Yayasan Bina Sehat Tangerang. Pengambilan sampel dengan simple random sampling. Besar sampel 255.
Dari 17 variabel yang diteliti didapat 4 variabel yang berhubungan dengan keteraturan berobat yaitu kepercayaan penderita, persepsi jarak, kelainan kulit, cara mendapatkan obat. Penderita yang teratur berobat 78.4% . Dari hasil nilai Odds yang tinggi ternyata kepercayaan penderita dan persepsi jarak selalu muncul dalam berbagai kombinasi variabel. Dari perhitungan Exposed Attributable risk diperoleh hasil kepercayaan 85.767% , persepsi jarak 63.42% , kelainan kulit 86.42% , Cara mengambil obat 64.58%.
Keteraturan berobat penderita kusta di Kabupaten Tangerang cukup tinggi. Faktor yang mempunyai peran besar dalam keteraturan berobat adalah kepercayaan penderita dan kelainan kulit.
Disarankan untuk meningkatkan keterampilan petugas dalam memotivasi penderita, mengintensifkan pencarian penderita baru, mendekatkan tempat mengambil obat kepada penderita dan tetap menjalin kerja sama.dengan pihak swasta."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>