Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wibowo Mangunwardoyo
"Penelitian tentang enzim protease dart kapang Rhizopus oligosporus UICC 116 dart koleksi biakan UICC telah dilakukan. Tepung kelede pada konsentrasi 0; 0,5; 1,0; 1,5; 2,0; 2,5 dan 3,0 % ditambahkan pada medium Karrow modifikasi. Fermentasi dilakukan dalam skala batch, pada suhu 35°C, pengocokan 110 rpm, pH awal 6,0, selama 20 jam. Aktivitas enzim diuji berdasarkan Pourrat dkk. (1988) dan Nishikawa {1988). Unit aktivitas enzim dinyatakan dengan sejumlah enzim yang mampu menaikkan 1 skala absorbansi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tepung kedele menginduksi terbentuknya enzim protease, semakin banyak tepung kedele ditambahkan semakin meningkat produksi enzim."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nurlaili
"Bacillus sp. 140-B dan Streptomyces sp. L.3.1-DW diisolasi dari tanah dan rizosfer tanaman dari perkebunan nanas dan pisang di Provinsi Lampung. Kedua bakteri tersebut diuji kemampuannya dalam melawan patogen Fusarium oxysporum Schlecht f. sp. cubense (Foc) secara in-vitro dan in-vivo. Aplikasi Bacillus sp. 140-B dan Streptomyces sp. L.3.1-DW sebagai isolat tunggal maupun kombinasinya secara in-vivo pada tanaman pisang var. Cavendish dilakukan dalam rumah kaca selama 30 hari.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkarakterisasi dan menguji potensi Bacillus sp. 140-B dan Streptomyces sp. L.3.1-DW sebagai agen biokontrol dalam menghambat patogen Foc dan mengkaji kemampuannya untuk menghasilkan enzim ketahanan tanaman pisang. Potensi Bacillus sp. 140-B dan Streptomyces sp. L.3.1-DW sebagai agen biokontrol ditunjukkan dengan kemampuannya dalam menghambat pertumbuhan patogen Foc, sintesis enzim protease dan kitinase ekstraseluler, produksi hormon tumbuh Indole-Acetic Acid (IAA), dan produksi enzim ketahanan tanaman phenylalanine ammonia-lyase (PAL) and tyrosine ammonia lyase (TAL). Bacillus sp. 140-B dan Streptomyces sp. L.3.1-DW juga berperan sebagai plant growth-promoting rhizobacteia (PGPR), yang diindikasikan dengan peningkatan pertumbuhan tanaman pisang, di mana perlakuan Streptomyces L.3.1-DW memiliki rata-rata tinggi tanaman tertinggi dibandingkan perlakuan lainnya, dengan atau tanpa infeksi Foc.
Hasil penelitian secara in-vitro dan in-vivo menunjukkan bahwa Streptomyces sp. L.3.1-DW memiliki kemampuan sebagai agen biokontrol yang lebih baik dibandingkan Bacillus sp. 140-B. Penelitian ini mengindikasikan bahwa Bacillus sp. 140-B dan Streptomyces sp. L.3.1-DW dapat digunakan sebagai alternatif untuk mengendalikan infeksi Foc.

Bacillus sp. 140-B and Streptomyces sp. L.3.1-DW were isolated from soil and rhizosphere area of pineapple and banana plantation in Lampung Province. Those bacteria were evaluated in-vitro and in-vivo tests againts Fusarium oxysporum Schlecht f. sp. cubense (Foc). Application of Bacillus sp. 140-B and Streptomyces sp. L.3.1-DW as single isolate or in combination in banana plant var. Cavendish were tested under greenhouse conditions for 30 days.
The aims of this study were to characterize and investigate the potentials of Bacillus sp. 140-B and Streptomyces sp. L.3.1-DW as biocontrol agents to inhibit Foc pathogen and investigate their abilities to produce plant resistancy enzymes. The potentials of Bacillus sp. 140-B and Streptomyces sp. L.3.1-DW as biocontrol agents were showed by their abilities to inhibit growth of Foc pathogen, synthesize extracellular protease and chitinase enzymes, produce growth hormone, such as Indole-Acetic Acid (IAA), and produce plant resistancy enzymes, such as phenylalanine ammonia-lyase (PAL) and tyrosine ammonia lyase (TAL). Bacillus sp. 140-B and Streptomyces sp. L.3.1-DW also act as plant growth-promoting rhizobacteia (PGPR), that indicated by improvement of banana growth, in which Streptomyces L.3.1-DW caused the highest growth of banana either with or without Foc infection.
In-vitro and in-vivo tests was showed that Streptomyces sp. L.3.1-DW had better biocontrol activities compared to Bacillus sp. 140-B. This study indicated that Bacillus sp. 140-B and Streptomyces sp. L.3.1-DW could be used as alternative solutions to control Foc pathogen.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
T30921
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Diki Prawisuda
"ABSTRAK
Terapi Highly Active Antiretroviral Therapy HAART untuk AIDS akibat infeksi HIV dilakukan dengan kombinasi obat-obat yang menghambat salah satu tahap dari siklus reproduksi virus HIV. Sumber alternatif baru protease inhibitor sebagai komponen terapi AIDS dibutuhkan untuk menyediakan stok obat dan mengatasi apabila terdapat resistensi terhadap protease inhibitor yang lama. Kayu Ules Helicteres isora diketahui pada penelitian in vitro dan in silico sebelumnya memiliki kandidat senyawa yang berpotensi digunakan sebagai sumber protease inhbitor alami, namun penelitian aktivitas protease inhibitor ekstrak metanol Helicteres isora secara in vitro dengan protease assay belum dilakukan. Penelitian ini dilakukan untuk melihat potensi Kayu Ules sebagai protease inhibitor dengan menggunakan kultur sel HT-29 yang diinfeksi virus HIV-1 untuk propagasi virus dan protease assay untuk melihat pengaruh Kayu Ules sebagai protease inhibitor. Analisis imunofluoresen dan RT-PCR mengindikasikan virus HIV-1 yang diproduksi oleh sel HT-29 setelah transfeksi. Enzim tripsin dan sel HT-29 diketahui dapat digunakan sebagai, masing-masing, enzim standar Protease assay dan sel inang virus HIV-1 NL4-3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak metanol buah Kayu Ules Helicteres isora L. memiliki aktivitas protease inhibitor protease HIV-1 yang optimal pada konsentrasi 15,625 ?g/mL.

ABSTRACT
Highly Active Antiretroviral Therapy HAART for AIDS disease caused by HIV are performed with drug cocktail that inhibit virus replication cycle. Alternative source of protease inhibitor are needed to decrease viral resistancy to the current protease inhibitor. Kayu Ules Helicteres isora , from previous in vitro and in silico studies, known for its potency as a natural source of protease inhibitor, however methanolic extract protease inhibitor activity in vitro study using protease assay has not yet conducted. This research is aimed to study the potential of Kayu Ules as protease inhibitor. We used HT 29 cell lines for HIV 1 NL4 3 propagation and protease assay to know the effect of Helicteres isora as protease inhibitor. Immunofluorescence microscopy and RT PCR results showed the presence of HIV in HT 29 cell culture after transfection. This study demonstrate reliable utility of HT 29 and trypsin for HIV 1 NL4 3 virus generation cell host and for standard protease assay enzyme, respectively. From this experiment, fruit of Kayu Ules methanolic extract are showed to have HIV 1 protease inhibitor activity with its optimum concentration at 15,625 g mL."
2017,
S69902
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library