Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Farisa Imansari
"Sambiloto merupakan tanaman herbalyang memiliki kandungan zat aktif utama Andrografolida yang berkhasiat menurunkan kadar glukosa pada penderita diabetes dengan cara menghambat enzim α-glukosidase.Kemampuan ekstrak daun sambiloto dalam menurunkan kadar glukosaakan semakin meningkat dengan adanya teknik enkapsulsi dengan penyalut berupa komposisi Kitosan-STPP sebagai penghantar obat menuju organ target. Penelitian ini bertujuan mendapatkan gambaran profil pelepasan nanopartikel sambiloto pada media fluida sintetik dengan variasi konsentrasi penyalutnya serta pengujian inhibisi ekstrak keji beling dalam menghambat enzim α-glukosidase. Penelitian ini menghasilkan nanopartikel dengan efesiensi penyalutan dan loading capacity terbesar pada variasi kitosan 2% dan STPP 1% sebesar 60% dan 46,29%. Kemampuan ekstrak sambiloto sebagai inhibitor enzim α-glukosidase jugatelah dibuktikan dalam penelitian ini, dengan persen inhibisi sebesar 33,17%. Profil pelepasan dengan karakter penyalut yang resisten pada kondisi lambung diperoleh pada variasi Kitosan 1%:1,5%.

Andrographis paniculata (A.paniculata) contain the main active substances Andrografolidawhich helps lower glucose levels in diabetics by inhibiting the enzyme α-glucosidase. The ability of the extract A.paniculatain lowering glucose levels will increase with the technique enkapsulation with a coating of composition Chitosan-STPP as a drug delivery to the target organ. This study aimed to get an overview of A.paniculata release profile of nanoparticles in a synthetic fluid media with various concentrations of coating and inhibition testing nasty shard extract in inhibiting the enzyme α-glucosidase. This research resulted in nanoparticles by coating efficiency and loading capacity of chitosan greatest variation of 2% and 1% STPP 60% and 46.29%. The ability of A.paniculataextracts as α-glucosidase enzyme inhibitors has been demonstrated in this study, the percent inhibition of 33.17%. The release profile of the character of a coating which is resistant to gastric conditions Chitosan is obtained on the variation of 1%: 1.5%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64163
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Priasti Maulina
"Pada penelitian sebelumnya, telah diketahui bahwa biji beligo (Benincasa hispida) glukosidase sehingga tanaman ini memiliki potensi sebagai obat hipoglikemik dalam terapi diabetes mellitus. Pada penelitian ini, dilakukan uji inhibisi ekstrak daun dan batang beligo terhadap aktivitas glukosidase, bioassay menggunakan metode brine shrimp lethality test (BSLT) dan pemisahan komponen senyawa yang terkandung dalam ekstrak daun dan batang beligo yang memiliki daya inhibisi tertinggi. Pengukuran aktivitas glukosidase dilakukan pada kondisi optimum yaitu pada gelombang maksimum 401 nm, konsentrasi enzim dan substrat masing-masing 0,3 unit/mL dan 10 mM, Pada konsentrasi yang sama (150 ppm) diketahui daya inhibisi tertinggi terdapat di fraksi etil asetat untuk ekstrak daun sebesar 47,03% dan pada fraksi air untuk ektrak batang sebesar 49,06%. Hasil uji toksisitas dengan metode BSLT menunjukkan bahwa nilai LC50 terkecil pada sampel daun dan batang fraksi etil asetat yakni sebesar 1309,5 ppm dan 1477,3 ppm. Dari data tersebut menggambarkan bahwa ekstrak batang dan ekstrak daun bersifat tidak toksik karena berada pada kisaran di atas 1000 ppm.
In previous study reported that Beligo seed (Benincasa hispida) agains glucosidase activity. Therefore this plant has a potential as hypoglycemic medicine for diabetes mellitus therapy. In this study, there are research about inhibition test of beligo leaf and stem extract against glucosidase activity, continued to isolation components in beligo leaf and stem extract which has the highest inhibition ability, then doing bioassay using Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). The result of inhibition glucosidase activity are in optimum condition, such as wavelength 401 nm, with enzyme concentration 0,3 unit/mL and concentration of p-NPG substrate 10 mM. For the highest concentration (150 ppm) each of fractions, the highest inhibition for leaf extract ethyl acetate fraction is 47,03% and for stem extract water fraction is 49,06%. The result for bioassay BSLT showed that the lowest LC50 for leaf and stem extract ethyl acetate fraction are 1309,5 ppm and 1477,3 ppm. The result showed that stem and leaf extract are nontoxic because both of their LC50 value less than 1000 ppm."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
S57734
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library