Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Leiden: KITLV Press, 1997
363.7 PAP
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Howkins, Adrian
"This book examines the environmental history of the Antarctic Peninsula region from the early twentieth century to the present. As the most politically contested part of the Antarctic continent, the Antarctic Peninsula region is a good location for considering the intersection of diplomatic history and environmental history. In making imperial claims to the Falkland Islands Dependencies, British officials argued that the production of useful scientific knowledge about the Antarctic environment helped to justify British ownership. In contrast, Argentines and Chileans made the case that the Antarctica Peninsula belonged to them as a result of geographical proximity, geological continuity, and a general sense of connection. Despite being caught up in the broader struggles between imperialism and nationalism of the mid-twentieth century, the Antarctic Peninsula region was never decolonized. Instead, under the terms of the 1959 Antarctic Treaty, existing sovereignty claims and reservations of rights were frozen for the duration of the treaty, and the whole Antarctic continent came to be governed by a treaty system that drew much of its authority from the production of useful scientific knowledge. In making an argument for imperial continuity in the history of the Antarctic Peninsula region, an environmental history approach offers a new perspective on the history of Antarctica that suggests that the environment, science, and politics continue to be closely entwined. This in turn has important implications for thinking about connections between diplomatic history and environmental history in different parts of the world and in addressing pressing global challenges such as climate change.
"
Oxford: Oxford University Press, 2017
e20469908
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Didik Pradjoko
"Penelitian dalam tesis ini berusaha untuk merekonstruksi dinamika sejarah pelayaran,perdagangan dan perebutan kekuatan politik dan ekonomi yang terjadi di kawasan Laut Sawu, Nusa Tenggara Timur. Kajian sejarah maritim ini diharapkan dapat merekonstruksi sejarah dari masyarakat di Nusantara yang hidup mengarungi lautan. Kajian sejarah maritim sering diabaikan oleh para sejarawan Indonesia karena mereka lebih suka merekonstruksi sejarah yang terjadi di daratan saja, kawasan laut malah dianggap tidak penting. ketimpangan terjadi karena sejarah Indonesia tidak ditulis utuh dalam pengertian sejarah tanah air. padahal dua pertiga wilayah Indonesia adalah kawasan laut yang justru menjadi media integrasi pulau-pulau sekitarnya.
Banyak penduduk Indonesia yang hidup dari perdagangan, pelayaran dan kegiatan mengolah laut. Banyak dari budaya masyarakat kita yang temyata menjadikan laut, perahu dan pelayaran menjadi bagian dari legenda, sistem mata pencarian, sistem nilai dan asal-usul, termasuk masyarakat yang ada di kawasan laut sawu.
Padahal dalam kajian ilmuwan asing dan sumber arsip Portugis dan Belanda, wilayah.ini memiliki dinamika pelayaran dan perdagangan maritim yang;-amai pada abad-abad yang lampau. Seperti halnya ramainya pelayaran kapal-kapal Bugis dan makasar yang berdagang dan jugs mencari tripang ke Australia utara (marege) dengan menjadikan wilayah Laut Sawu sebagai pangkalan armada dan perekrutan tenaga penyelam. Bahkan jugs kehadiran kapal-kapal Portugis, Cina, Belanda, Inggris dan Amerika selama abad-ke-19 dan awal abad ke-20 untuk mencari kayu cendana, lilin, gala lontar dan kuda. Portugis dan Belanda merupakan dua bangsa yang kemudian berebut hegemoni politik dan ekonomi di wilayah kawasan Laut Sawu ini."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T19220
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library