Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
Nurul Faatiha Rahmauli
"Tulisan ini membahas tentang environmental harm pada pencemaran Sungai Ciujung yang dilakukan oleh PT. Indah Kiat Pulp and Paper PT. IKPP . Konsep environmental harm digunakan karena istilah "crime" sering didefinisikan sebagai pelanggaran atas aturan-aturan. Sedangkan pencemaran Sungai Ciujung diakibatkan karena pembuangan limbah cair dari aktivitas industri yang legal dan sah karena memiliki izin dari pemerintah. Limbah cair yang dibuang ke sungai memiliki zat-zat kimia yang apabila melebihi baku mutu air akan merusak fungsi dari Sungai Ciujung. Dampak yang muncul dari pencemaran Sungai Ciujung berupa kerugian lingkungan dan masyarakat yang tinggal dan memanfaatkan keberadaan sungai.
This paper discuss about environmental harm to pollution of Ciujung River conducted by PT. Indah Kiat Pulp and Paper PT IKPP . The concept of environmental harm is used because 39 crime 39 is often defined as a violation of the rules. While the pollution of the Ciujung River is caused by the disposal of liquid waste from legal and legitimate industrial activity because it has permission from the government. Liquid waste discharged into the river has chemicals that, if exceeding the water quality standard, will impair the function of the Ciujung River. The impact that arises from pollution of the Ciujung River is the loss of the environment and the people who live and utilize the existence of the river."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Cornelia Ingrid Setiawan
"Tugas Karya Akhir ini membahas tentang tindakan greenwashing yang dilakukan oleh industri fast fashion melalui koleksi pakaian berkelanjutan, dengan berfokus pada koleksi dari H&M Conscious. Dengan menggunakan metode pengumpulan data existing statistics reseach dan metode content analysis, penulis menggunakan data dari buku, artikel jurnal, laporan tahunan terkait keberlanjutan yang dikeluarkan oleh H&M, laporan dari NGO, dan beberapa artikel berita untuk melakukan analisis. Lebih lanjut, penulis juga mengidentifikasi peran video promosi dan media daring milik H&M dalam tindakan greenwashing. Dengan menggunakan perspektif green criminology, hasil analisis menunjukkan bentuk tindakan greenwashing yang dilakukan oleh perusahaan H&M dalam proses produksi dan penggunaan bahan yang menyebabkan terjadinya environmental harm. Dalam hal ini, perusahaan kemudian memanfaatkan media daring yang dimiliki oleh perusahaan untuk membangun citra dan meyakinkan konsumen.
This Final Assignment discusses the greenwashing practices done by the fast fashion industry through sustainable clothing collections by focusing H&M Conscious collection. Using existing statistics research data collection method and content analysis method, the author utilized data from books, journal articles, H&M's annual sustainability reports, reports from NGOs, and several news articles for analysis. Furthermore, the author also identified the role of H&M's promotional videos and online media in greenwashing practices. By applying a green criminology perspective, the analysis revealed forms of greenwashing conducted by H&M in the production process and the materials used that result in environmental harm. In this regard, the company then leverages its online media platforms to maintain its image and convince consumers."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Paoli, Leslie-Anne Duvic
"Prevention is recognized as a cornerstone of international environmental law, but this principle remains abstract and elusive in terms of exactly what is required of states to prevent environmental harm. In this illuminating work, Leslie-Anne Duvic-Paoli addresses this issue by offering a systematic, comprehensive assessment in which she clarifies the rationale, content, and scope of the prevention principle while also placing it in a wider legal context. The book offers a detailed analysis of treaty law, custom codification works, and case law before culminating in a conceptualization of prevention based on three definitional traits: 1. Its anticipatory rationale; 2. Its due diligence content; and 3. Its wide spatial scope to protect the environment as a whole. This book should be read by anyone seeking to understand the evolving principle of prevention in international environmental law, and how it increasingly shares common ground with reparation in the arena of compliance control."
United Kingdom: Cambridge University Press, 2018
e20529251
eBooks Universitas Indonesia Library
Sianturi, Natal Rivaldo Parsaoran
"Papua merupakan pulau dengan kawasan hutan terluas di Indonesia. Papua menjadi rumah bagi lebih dari 250 kelompok etnis asli yang sebagian besar terorganisir ke dalam marga-marga dan memiliki ikatan yang kuat dengan hutan. Sejak tiga dekade terakhir, ekspansi perkebunan kelapa sawit yang diklaim memberikan dampak positif bagi perekonomian negara telah merampas lahan dan merusak lingkungan hidup masyarakat adat di Papua. Salah satu produk visual yang membahas hal tersebut adalah film dokumenter Sa Pu Hutan. Tulisan ini membahas film dokumenter Sa Pu Hutan dengan menggunakan teori konstruksi realitas sosial untuk menjelaskan bagaimana film tersebut mengkonstruksi realitas sosial environmental harm di Papua dengan menggunakan konsep claim makers, claims, frames, narratives, symbolic crimes, dan ownership yang dapat memengaruhi bagaimana seseorang melihat realitas atau dunia yang dianggap nyata.
Papua Island has the largest forest area in Indonesia. Papua are home to more than 250 indigenous ethnic groups, most of which are organized into clans and have strong ties with the forest. Over the last three decades, the expansion of palm oil plantations, which has been claimed to have a positive impact on the country's economy, has grabbed the land and harmed the environment for indigenous peoples in Papua. The documentary film Sa Pu Hutan is a visual product that discusses this issue. This paper discusses the documentary film Sa Pu Hutan using the social construction of reality theory to explain how the film socially constructs the reality of environmental harm in Papua by using the concepts of claim makers, claims, frames, narratives, symbolic crimes, and ownership, which can influence how one sees reality or the world is real."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Simamora, Jeremia Halomoan
"Green Warriors Indonesia: The World’s Most Polluted River” menjelaskan fenomena permasalahan lingkungan pembuangan limbah yang dilakukan oleh industri tekstil dan dampak dari pembuangan limbah di Sungai Citarum. Dengan menggunakan film tersebut sebagai data utama, tulisan ini berupaya untuk menjelaskan pembuangan limbah sebagai sebuah environmental harm dalam film dokumenter “Green Warriors Indonesia: The World’s Most Polluted River”. Cara pikir dari Green Criminology digunakan untuk dapat memahami pembuangan limbah dalam film sebagai sebuah environmental harm dengan berfokus pada dampak dari pembuangan limbah pada manusia. Penulis menggunakan metode penelitian analisis isi atau konten untuk membantu memahami isi dan makna dalam film pada setiap adegan pada film. Hasil yang ditemukan menunjukkan, bahwa aktivitas pembuangan limbah pada film menyebabkan adanya harm pada masyarakat yang tinggal di DAS Sungai Citarum. Dampak-dampak tersebut mencakup adanya dampak kesehatan, dampak sosial budaya, dampak keamanan, dan dampak ekonomi. Adanya dampak-dampak tersebut membuat masyarakat Sungai Citarum menjadi korban lingkungan (environmental victim).
The documentary film "Green Warriors Indonesia: The World's Most Polluted River" explains the phenomenon of environmental problems of waste disposal by the textile industry and the impact of waste disposal on the Citarum River. By using the film as the main data, this paper attempts to explain waste disposal as environmental damage in the documentary "Green Warriors Indonesia: The World's Most Polluted River". The mindset of Green Criminology is used to understand waste disposal in films as environmental damage by focusing on the impact of waste disposal on humans. The author uses content or content analysis research methods to help understand the content and meaning in the film in every scene in the film. The results found indicate that the waste disposal activity in the film causes harm to the people living in the Citarum River Basin. These impacts include health impacts, socio-cultural impacts, security impacts, and economic impacts. The existence of these impacts has made the Citarum River community victims of the environment."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Tasya Ferissa Farhani
"Skripsi ini bertujuan untuk memberikan penjelasan mendalam mengenai peran KontraS sebagai CSO yang melakukan advokasi terhadap kasus konflik antara masyarakat lokal Sangihe dengan perusahaan PT Tambang Mas Sangihe, serta mengidentifikasi proses perjalanan advokasi yang sudah dan akan dilakukan KontraS terhadap kasus konflik tersebut. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan metode studi kasus, data utama penelitian ini diperoleh melalui wawancara mendalam dengan wakil koordinator dan badan pekerja KontraS, serta masyarakat lokal Sangihe untuk triangulasi data. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Treadmill of Production Theory dan menggunakan perspektif Green Criminology, Green-Cultural Criminology, dan Southern Green Criminology. KontraS sebagai CSO sekaligus NGO turut berkontribusi dalam gerakan sosial, resistensi dan memperjuangkan hak masyarakat lokal Sangihe dalam konflik lingkungan melalui bantuan advokasi. Sebagaimana tugasnya mengedukasi dan mengadvokasi, KontraS menjalankan peran advokasinya melalui dua strategi, yaitu secara non-litigasi berupa berkoalisi, membentuk laporan, diskusi, kampanye, aksi langsung dan pendampingan. Kemudian, secara litigasi, yaitu berupa pendampingan dengan masyarakat lokal yang melakukan gugatan perdata kepada perusahaan dan membuat laporan kepada lembaga pemerintah terkait. Peran advokasi yang dijalankan KontraS sesuai dengan cara advokasi dalam teori ToP, yaitu mengganggu (disruptions), memantau (monitoring), dan mempermalukan (shaming) perusahaan dan negara.
This thesis aims to provide an in-depth explanation of the role of KontraS as a Civil Society Organization (CSO) who advocates conflict case between Sangihe local community and PT Tambang Mas Sangihe, and discovering the process of advocacy that has been and will be carried out by KontraS in these conflict case. With using a qualitative research approach and case-study method, the main data of this study were obtained through in-depth interviews with the Deputy of Coordinator and worker body of KontraS, as well as the local community of Sangihe Island for data triangulation. The theory used in this study is the Treadmill of Production Theory and uses the perspectives of Green Criminology, Green-Cultural Criminology, and Southern Green Criminology. KontraS as a CSO as well as an NGO contributes to social movements, resistance, and fights for the rights of the Sangihe local community in environmental conflict through advocacy assistance. As with its task of educating and advocating, KontraS carries out its advocacy role through two strategies, that is non-litigation strategy which form of coalitions, forming reports, discussions, campaigns, demonstration, and (victim) assistance. Then, by litigation strategies which is to asssiatance with local community who file civil lawsuits against the company and make a report to the relevant government agency. The advocacy role that KontraS carries out is in accordance with the ToP theory, including disrupting, monitoring, and shaming companies and the state."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Dwi Indah Kurniati
"Tugas karya akhir ini meninjau terkait kejahatan lingkungan yang telah terjadi selama bertahun-tahun hingga menimbulkan jumlah kerusakan dan kerugian yang sangat besar. Dalam menganalisis fenomena pencemaran limbah B3 slag aluminium ini, penulis menggunakan perspektif green criminology untuk menelaah jenis kejahatan yang dilakukan ini. Tulisan ini menggunakan data sekunder dan observasi lapangan yang dilakukan secara singkat pada saat penulis melakukan kegiatan magang, data yang didapatkan tersebut kemudian dianalisis lebih lanjut menggunakan perspektif green criminology. Tulisan ini berfokus pada fenomena pencemaran lingkungan limbah B3 slag aluminium di Kecamatan Sumobito dan Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, Jawa Timur yang telah berlangsung lama lebih dari 40 tahun dan jumlah limbah yang tersebar secara sembarangan di area lahan terbuka mencapai 100 juta ton hingga menyebabkan kerugian bagi makhluk hidup lainnya. Hasil dari analisis ini akan menunjukkan bahwa kegiatan produksi slag aluminium yang terdapat di Kecamatan Kesamben dan Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang, Jawa Timur merupakan kegiatan yang menghasilkan limbah B3 sehingga mengakibatkan terjadinya pencemaran lingkungan.
This final project reviews environmental crimes that have occurred over the years to cause enormous amounts of damage and losses. In analyzing the phenomenon of aluminum slag hazardous waste pollution, the authors use the perspective of green criminology to examine the types of crimes committed. This paper uses secondary data and field observations which were carried out briefly when the author was doing an internship, the data obtained was then further analyzed using a green criminological perspective. This paper focuses on the environmental pollution phenomenon of hazardous aluminum slag waste in Sumobito District and Kesamben District, Jombang Regency, East Java, which has been going on for more than 40 years and the amount of waste that is spread haphazardly in open land areas reaches 100 million tons, causing losses to other living things. The results of this analysis will show that aluminum slag production activities in Kesamben and Sumobito Districts, Jombang Regency, East Java are activities that produce hazardous waste which causes environmental pollution."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Theresia Widhiastuti Nugrahaeni
"Karya ahkir ini disusun untuk membahas dan menganalisis bentuk state-corporate crime dalam pengimplementasian prinsip ecotourism yang justru menimbulkan environmental harm. Pesatnya perkembangan pariwisata di Indonesia, menghadirkan ecotourism sebagai strategi pembangunan pariwisata baru yang mendorong pengembangan program prioritas 10 Bali Baru, yang satu diantaranya adalah Taman Nasional Kepulauan Seribu (TNKS). Namun, pengimplementasian ecotourism yang coba dikembangkan di TNKS justru diwujudkan dalam tiga target materiil 10 Bali Baru, diantaranya target pemasukan devisa, target jumlah wisatawan, dan target penyelesaian waktu pembangunan. Pada ahkirnya, pengimplementasian ecotourism di TNKS berakhir pada dampak environmental harm.
This paper is structured to discuss and analyze the forms of state-corporate crime in the implementation of the principle of ecotourism which actually causes environmental harm. The rapid development of tourism in Indonesia, presenting ecotourism as a new tourismdevelopment strategy that encourages the development of the Thousand Islands National Park (TNKS) as one of the 10 priority programs in Bali Baru. However, the implementation of ecotourism that was tried to be developed in TNKS was actually realized in three material targets for 10 New Bali, including foreign exchange income targets, the target number of tourists, and the target of completion of development time. In the end, the implementation of ecotourism in TNKS ended on the impact of environmental harm."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Mutiara Islamiantoyo
"Dalam tulisan ini, analisis dilihat dengan menggunakan pemikiran Goyes, southern green criminology. Dengan southern green criminology, permasalahan pencamaran udara akibat keberadaan emisi gas buang yang coba ditangani menggunakan kebijakan pemerintah lokal DKI Jakarta, yakni Instruksi Gubernur DKI Jakarta Nomor 66 Tahun 2019. Tulisan ini berfokus dalam membahas Instruksi Gubernur DKI Jakarta Nomor 66 Tahun 2019 sebagai bentuk kebijakan untuk memperbaiki kualitas udara sebagai akibat dari pencemaran udara yang disebabkan oleh kendaraan bermotor. Instruksi Gubernur DKI Jakarta Nomor 66 Tahun 2019 hadir sebagai respon dari Pemprov DKI Jakarta yang sebelumnya menarik perhatian publik karena kondisi pencemaran udara di kota Jakarta. Pencemaran udara khususnya yang terjadi di daerah perkotaan menjadi salah satu sumber masalah kesehatan bagi masyarakat. Melalui analisis terhadap data impor kendaraan bermotor yang digunakan, dapat dikatakan bahwa penyebab utama pencemaran udara di lingkungan perkotaan adalah tingkat emisi gas yang berasal dari kendaraan.
In this paper, the analysis is viewed using the thinking of Goyes, southern green criminology. With southern green criminology, the problem of air pollution due to the presence of exhaust emissions is being tried to be handled using DKI Jakarta local government policies, namely DKI Jakarta Governor Instruction Number 66 of 2019. This paper focuses on discussing DKI Jakarta Governor Instruction Number 66 of 2019 as a form of policy to improve air quality as a result of air pollution caused by motorized vehicles. DKI Jakarta Governor's Instruction Number 66 of 2019 comes as a response from the DKI Jakarta Provincial Government which previously attracted public attention due to the condition of air pollution in the city of Jakarta. Air pollution, especially in urban areas, is a source of health problems for the community. Through an analysis of the import data of motorized vehicles used, it can be said that the main cause of air pollution in urban areas is the level of gas emissions from vehicles."
2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Sherley Eka Saputri
"Proyek pembangunan PLTA Batang Toru memang memberikan kebermanfaatan bagi manusia. Namun, di sisi lain, keberadaan proyek PLTA Batang Toru ini memberikan kerugian terhadap lingkungan dan hewan non-manusia yang dalam penelitian ini akan berfokus pada kerugian yang dialami oleh Orangutan Tapanuli. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perwujudan environmental harm yang dialami Orangutan Tapanuli akibat keberadaan pembangunan proyek PLTA Batang Toru. Penelitian ini menggunakan pendekatan green visual criminology untuk menganalisis lima video youtube yang telah dipilih oleh peneliti dalam mencermati visual yang menunjukkan adanya bentuk environmental harm akibat dari keberadaan proyek PLTA Batang Toru. Hasilnya, terbukti bahwa memang keberadaan proyek PLTA Batang Toru dapat memberikan ancaman kepunahan terhadap spesies Orangutan Tapanuli. Hal ini diperlihatkan dari dibangunnya jembatan arboreal yang diklaim oleh PT. NSHE sebagai langkah mitigasi dari adanya proyek PLTA Batang Toru terhadap kelestarian Orangutan Tapanuli. Akan tetapi, jembatan arboreal itu memunculkan makna lain, bahwa terdapat area di kawasan Hutan Batang Toru yang terdampak akibat dari keberadaan proyek PLTA Batang Toru. Dampak tersebut berupa hilangnya pohon-pohon sebagai koridor jelajah Orangutan Tapanuli sehingga dapat menyebabkan konektivitas antar blok terputus dan berpotensi mampu mengisolasi Orangutan Tapanuli.
The Batang Toru hydropower development project does provide benefits for humans. However, the Batang Toru Hydropower Project causes losses to the environment and non-human animals; this study will focus on the losses experienced by the Tapanuli Orangutan. The purpose of this research is to understand the visualization of environmental harm experienced by Tapanuli Orangutans due to the existence of the Batang Toru Hydropower project. This research uses a green visual criminology approach to analyze five YouTube videos that researchers have selected to look at visuals that show a form of environmental harm due to the existence of the Batang Toru Hydropower Project. As a result, the Batang Toru Hydropower Project can threaten the extinction of the Tapanuli Orangutan species by the construction of an arboreal bridge, which PT NSHE claims as a mitigation measure from the Batang Toru Hydropower Project towards the preservation of the Tapanuli Orangutan. However, the arboreal bridge has another meaning, as there are areas in the Batang Toru Forest that are affected by the presence of the Batang Toru Hydropower Project. That impact is the loss of trees as a corridor for the Tapanuli Orangutan, which can cause connectivity between blocks to be cut off and potentially isolate the Tapanuli Orangutan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library