Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ni Made Sarastri Widyani
"Latar Belakang: IGF-1 adalah growth factor yang sangat poten bukan hanya untuk pertumbuhan somatik tetapi juga pada sistem saraf pusat. Sekitar 70% IGF-1 di sirkulasi diproduksi di hati dan disekresikan ke aliran darah menuju organ target. IGF-1 memiliki peran penting dalam neurogenesis dewasa. Proses penuaan diasosiasikan dengan penurunan konsentrasi IGF-1. Kekurangan IGF-1 diasosiasikan dengan gangguan kognitif, penyakit Alzheimer, osteoporosis dan diabetes. Literatur terkini menunjukkan olahraga aerobik meningkatkan serum IGF-1, Environmental Enrichment (EE) juga meningkatkan neuron positif IGF-1. Namun, efek kombinasi kedua perlakuan ini belum banyak diobservasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati efek olahraga aerobik dan EE secara kontinu pada IGF-1 di hati dan plasma.
Metode: Penelitian ini merupakan studi data sekunder berdasarkan data yang diambil pada eksperimen in-vivo dengan tikus sebagai hewan uji. Dua puluh empat tikus wistar jantan umur tujuh bulan dibagi secara acak ke empat grup, Kontrol, Aerobik, EE dan Kombinasi. Perlakuan dilakukan selama 8 minggu. Setiap kelompok diuji kadar IGF-1 pada awal dan akhir eksperimen untuk plasma dan pada akhir eksperimen untuk hati. Pengujian IGF-1 menggunakan ELISA dengan kit Qayeebio (QY-E10935). Analisis data menggunakan one-way ANOVA untuk plasma dan Kruskall-Wallis untuk hati dengan program SPSS20.
Hasil: Hasil uji IGF-1 plasma tidak menunjukkan perbedaan signifikan antar perlakuan (p=0.17) sementara hasil uji IGF-1 hati menunjukkan perbedaan signifikan antara perlakuan Aerobik dengan EE (p=0.006) dan antara perlakuan Aerobik dengan Kombinasi (p=0.042).
Kesimpulan: Studi analisis data menggunakan 24 sampel tidak menunjukan peningkatan IGF-1 yang signifikan secara statistik di tikus dengan perlakuan kombinasi olahraga aerobik dan EE secara kontinu baik di plasma maupun di hati. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh banyaknya interaksi IGF-1 dengan growth factors lain dan posibilitas bahwa IGF-1 bukan fator tunggal yang mempengaruhi dampak olahraga aerobik dan EE.

Introduction: IGF-1 is a potent growth factor not only for bodily growth but also in central nervous system. Around 70% of total circulating IGF-1 is produced in the liver, it is also secreted into the bloodstream to reach target tissue. IGF-1 has a vital role in adult neurogenesis. Normal aging is associated with reduced IGF-1 concenctration. IGF-1 deficiency is associated with cognitive impairment, Alzheimer’s disease, osteoporosis and diabetes. Recent literatures suggest aerobic exercise increases serum IGF-1, Environmental Enrichment (EE) also increases IGF-1 positive neurons. However, the effect of combination of these treatments to plasma and liver IGF-1 has not been observed. This study aims to examine the effect of aerobic exercise and continuous EE on plasma and liver IGF-1.
Method: This study is a secondary data research based on the data acquired in an experiment classified as in vivo experimental research using rats as subjects. Twenty-four 7-month-old month male Wistar rats are randomly divided into four groups which are Control, Aerobic Exercise, Environmental Enrichment and Combination group. The duration of experiment is 8 weeks. Every group has its plasma IGF-1 measured before and after the experiment and after the experiment for liver IGF- 1. IGF-1 plasma and liver levels are analyzed using ELISA method with Qayeebio (QYE10935) kit. The data is analyzed using one-way ANOVA for the plasma and Kruskall- Wallis for the liver using SPSS20 software.
Results: There’s no significant statistical difference between groups in plasma IGF-1 (p=0.17) meanwhile there’s statistically significant difference between Aerobic and EE groups (p=0.006) and between Aerobic and Combination groups (p=0.042).
Conclusion: Study data analysis using 24 samples did not show statistically significant increase of IGF-1 levels in rats treated with combination of aerobic exercise and continuous environmental enrichment both in plasma and liver. This may suggest the versatility and multiple interaction of IGF-1 and other growth factors and indicating that IGF-1 is not the sole growth factors/ substance mediating the effect of aerobic exercise and environmental enrichment.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Ayu Aguspa Dita
"ABSTRAK
Paparan environmental enrichment EE memiliki pengaruh positif terhadap fungsi otak, salah satunya memperbaiki fungsi kognisi. EE memiliki berbagai aspek seperti interaksi sosial, stimulasi objek, dan aktivitas fisik. Latihan fisik aerobik dan EE dianggap dapat memperbaiki fungsi kognisi melalui mekanisme yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengaruh latihan fisik aerobik A , model EE, dan kombinasi model EE disertai latihan fisik aerobik EEA terhadap fungsi memori spasial. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental in vivo pada tikus wistar jantan usia enam bulan yang diberikan latihan fisik aerobik, model EE, dan kombinasi model EE disertai latihan fisik aerobik selama enam minggu. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat perbedaan fungsi memori spasial antar kelompok perlakuan yang ditinjau dari waktu tempuh dan jumlah kesalahan. Akan tetapi, berdasarkan kajian ekspresi protein, model EE lebih cepat dalam meningkatkan neuroplastisitas daripada latihan aerobik saja bahkan model EE saja tidak berbeda dengan kombinasi model EE disertai latihan fisik aerobik pada ekspresi protein SYP, subunit GluR1 AMPAR, dan PSD-95.. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model EE sudah cukup baik dalam meningkatkan neuroplastisitas. Dengan demikian, stimulus yang lebih kompleks seperti model EE dapat digunakan sebagai metode dalam pencegahan demensia sejak dini.

ABSTRACT
Exposure to environmental enrichment EE has a positive effects on brain function, including improved cognition through increased neuroplasticity. This study aimed to directly differentiate between the effects of enriched environment EE , aerobic exercise A , and the combination of enrichment and aerobic exercise EEA on spatial memory and neuroplasticity. A six week in vivo experimental study on twenty 6 month old male Wistar rats were housed under isolation, aerobic exercise, enrichment, and enrichment plus aerobic exercise. Spatial memory was tested by using water E maze WEM in terms of time travelled and total errors. Neuroplasticity was seen by comparing the expression of synaptophysin, AMPAR GluR1 subunit, and PSD 95. The results showed no differences in time travelled and errors for all groups. Enriched group is faster in improving the expression of the SYP, AMPAR GluR1 subunit, and PSD 95 than aerobic group. The expression of SYP, AMPAR GluR1subunit, and PSD 95 on enriched group are no different from the combination group. These results suggest that the EE model is better at improving neuroplasticity than aerobic exercise and compared to EE models, the combination of EE with aerobic exercise is no better in improving neuroplasticity."
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faizah Abdullah
"Penurunan memori dikaitkan dengan penurunan kemampuan neuroplastisitas. Penurunan tersebut terjadi seiring penuaan dan dimulai sejak usia dewasa muda. Fungsi memori yang terkait dengan plastisitas sinaps dipengaruhi oleh pengalaman dan proses belajar. Oleh karena itu, diperlukan upaya pencegahan gangguan memori sejak dini. Riset pada hewan coba menunjukkan sistem saraf pusat SSP memberikan respons terhadap stimulus eksternal yang bertanggung jawab terhadap plastisitas fungsional. Bukti pertama yang menunjukan faktor ekstrinsik dapat memodulasi plastisitas struktur hipokampus pada mamalia didapat dari berbagai studi yang memaparkan mencit pada Enviromental Enrichment EE. Peningkatan pemelajaran dan memori juga diinduksi oleh latihan fisik yang berhubungan langsung dengan plastisitas sinaps. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan perngaruh latihan aerobik, penerapan EE dan kombinasi keduanya terhadap fungsi memori. Merupakan studi ekperimental in vivo selama 6 minggu, menggunakan 20 ekor tikus wistar jantan usia 6 bulan yang dibagi secara acak menjadi 4 kelompok yaitu: 1 kelompok kontrol K , 2 kelompok aerobik, 3 kelompok EE, 4 kelompok kombinasi. Pengukuran fungsi memori menggunakan Water E-Maze. Pengukuran ekspresi protein neuroligin-1 dan PSD-95 menggunakan teknik imunohistokimia. Kombinasi latihan aerobik dan EE meningkatkan eskpresi protein neuroligin-1, PSD-95 dan fungsi memori tikus Wistar jantan.

The memory declining is associated with the decreasing of neuroplasticity. The declining occurs with aging and started since early adulthood. Therefore, it is necessary to prevent memory and neuroplasticity disorders since early stage. Research shows the central nervous system CNS responds to external stimuli responsible for functional plasticity. The first evidence showing that extrinsic factors can modulate hippocampal structural plasticity in rodents arose from studies exposing mice to an enriched environment. Enhance in learning and memory also occurs by activity dependent by physical exercise induction. This study aim to determine the influence of physical exercise, environmental enrichment and the combination of both stimuli on spatial memory function. The research was an experimental in vivo for 6 weeks, using 20 male Wistar rats age 6 months old randomly divided into 4 groups 1 control group C, 2 aerobic group A, 3 EE group EE and 4 combination group AE EE. Water E Maze apparatus were used to assess the spatial memory function of male Wistar rats measured at week 0,2 ,4 and 6. Protein expression was examined with immunohistochemistry technique. The research showed that combination of physical exercise and Environmental Enrichment EE increase the expression of neuroligin 1 and PSD 95 followed by improvement on memory function of male Wistar rats.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rena Mailani
"Latar Belakang: Memori sangat berperan penting dalam proses kehidupan. Seiring dengan bertambahnya usia, fungsi memori akan mengalami penurunan karena proses neurodegenerasi. Stimulus eksternal baik latihan fisik aerobik maupun environmental enrichment EE mampu memperlambat terjadinya neurodegenerasi dengan meningkatkan neuroplastisitas melalui ekspresi berbagai protein baik protein sinaptik maupun growth factor seperti insulin like growth factor 1 IGF-1 dan fibroblast growth factor 2 FGF-2 . Pemberian kombinasi latihan aerobik dan environmental enrichment kontinyu dan pengaruhnya pada ekspresi IGF-1 dan FGF-2 yang diharapkan mampu meningkatkan fungsi memori belum dilakukan pada penelitian sebelumnya.Bahan dan Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental pada 24 tikus Wistar jantan Rattus norvegicus, 300-400 gram, usia 7-8 bulan , dibagi secara acak ke dalam 4 kelompok: kontrol K , latihan aerobik A , Environmental Enrichment kontinyu EE , dan kombinasi latihan aerobik dan Environmental Enrichment kontinyu A-EE .Hasil: Kelompok kombinasi latihan aerobik dan environmental enrichment A-EE menunjukkan fungsi memori spasial tikus terbaik. Namun ekspresi IGF-1 dan FGF-2 hipokampus pada kelompok A-EE tidak lebih tinggi dari kelompok lain. Selain itu, ekspresi FGF-2 hipokampus berkorelasi positif dengan kekuatan sedang dengan fungsi memori, sedangkan IGF-1 hipokampus berkorelasi negatif dengan kekuatan lemah dengan fungsi memori.Kesimpulan: Peningkatan fungsi memori pada kelompok kombinasi merupakan hasil induksi ekspresi berbagai protein di hipokampus, namun jalur utama yang meningkatkan fungsi memori bukanlah melalui peningkatan ekspresi IGF-1 dan FGF-2 di hipokampus.

Background Memory plays an important role in life. Memory declines with age through the process of neurodegeneration. External stimuli such as aerobic exercise and environmental enrichment EE can delay neurodegeneration by improving neuroplasticity via expression of various synaptic proteins and growth factors such as insulin like growth factor 1 IGF 1 and fibroblast growth factor 2 FGF 2 . Combination treatment of aerobic exercise and continuous environmental enrichment and their effect on the expression of IGF 1 and FGF 2 which were expected to improve memory function has not been studied previously.Materials and Methods This is an experimental research using 24 male Wistar rats Rattus norvergicus, 300 400 g, age 7 8 months divided randomly into 4 groups control C , aerobic exercise A , continuous environmental enrichment EE , and combination of aerobic exercise and continuous environmental enrichment A EE .Results Combination of aerobic exercise and environmental enrichment group A EE showed the best improvement in rats rsquo spatial memory. But their hippocampal IGF 1 and FGF 2 expression were not higher than other groups. There was positive correlation between hippocampal FGF 2 and memory function, but there was negative correlation between hippocampal IGF 1 and memory function.Conclussions Improvement in memory function in combination group is a result of induction of various protein expression in the hippocampus, but the primary pathway of memory function improvement is not through the hippocampal IGF 1 and FGF 2 expression. "
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library