Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 20 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andri Amri
"ABSTRAK
Tulisan ini membahas kerusakan lingkungan yang terjadi akibat alih fungsi kawasan hutan lindung. Lebih jauh tulisan ini menunjukkan kejahatan lingkungan oleh perusahaan. Kejahatan lingkungan pada kasus ini akan dibuktikan menggunakan analisis konsep environmental crime, environmental justice, dan corporate environmental crime. Data yang digunakan dalam penulisan tugas karya akhir ini adalah data sekunder terkait dengan pemasalahan penulisan. Hasil analisis menunjukkan bahwa alih fungsi kawasan hutan lindung telah merusak lingkungan dan mengancam hak-hak lingkungan.

ABSTRACT
This paper explains about environmental harm caused functional shift of protected forest. Further understand this paper will explain environmental crime by corporate. Environmental crime on this case will evidenced using environmental crime concept, environmental justice and corporate environmental crime. This paper used secondary data that related to the issues. The analysis shows that functional shift of protected forest lead to environmental harm which then threatening environmental rights.
"
2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Gratia Gagassidi Kadiaman
"Aktivitas impor limbah plastik pada tahun 2019 – 2021 membentuk sebuah pola perdagangan yang menunjukkan adanya ketimpangan antara Global North dan Global South. Ketimpangan tersebut terlihat dari mayoritas limbah plastik milik Global North dijual dan dipindaholahkan ke Global South, salah satunya Indonesia. Hal ini menyebabkan kerusakan lingkungan pada skala tertentu. Tugas karya akhir ini mengkaji tentang degradasi lingkungan dan marjinalisasi kehidupan sosial di Indonesia yang disebabkan oleh aktivitas impor limbah plastik melalui sudut pandang Southern Green Criminology. Dalam konteks ini, analisis dilihat menggunakan tiga poin utama yaitu warisan kolonialisme, marjinalisasi industri, dan Indonesia sebagai bagian dari Global South. Melalui analisis terhadap data sekunder yang didapatkan, Indonesia dengan terpaksa menerima sistem perdagangan yang sudah ada sejak jaman kolonialisme meskipun mengancam keberlangsungan lingkungan hidup, membahayakan kesehatan masyarakat, dan memarjinalisasi industri yang ada di dalam negeri. Kondisi yang tidak ideal menjadikan Indonesia sebagai korban dari viktimisasi struktural dan mendapatkan stigma negatif di mata global.

Plastic waste import activities in 2019-2021 form a trade pattern that shows an inequality between the Global North and the Global South. The inequality can be seen from the majority of Global North's plastic waste which is sold and transferred to the Global South, one of which is Indonesia. This causes environmental damage on a certain scale. This research examines environmental degradation and the marginalization of social life in Indonesia caused by importing plastic waste from the perspective of Southern Green Criminology. In this context, the analysis is viewed using three main points, namely the legacy of colonialism, industrial marginalization, and Indonesia as a part of the Global South. Through an analysis of the secondary data obtained, certain circumstances lead Indonesia to accept the trade system that had existed since the colonial era even though it threatened the sustainability of the environment, endangered public health, and marginalized the domestic industry. These far from ideal conditions result in the structural victimization of Indonesia and portrays a negative stigma in the eyes of the global community."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Meidiana
"Tulisan ini membahas mengenai isu penambangan batu bara di wilayah Kalimantan Timur sebagai sebuah isu kejahatan lingkungan. Tulisan ini menggunakan tiga bidang analitis dari perspektif green criminology yaitu, ecological justice, species justice, dan environmental justice. Data yang dikumpulkan dalam tulisan ini berasal dari data milik Jaringan Advokasi Tambang Kalimantan Timur dan beberapa sumber online lainnya dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. Hasil menunjukkan bahwa penambangan batu bara mengakibatkan dampak kerusakan tersendiri bagi lingkungan seperti adanya lubang bekas tambang batu bara, banjir, pencemaran sungai, kurangnya Ruang Terbuka Hijau dan mempengaruhi habitat spesies tertentu. Isu penambangan batu bara juga tidak hanya berkaitan dengan isu lingkungan saja, namun juga berkaitan dengan isu sosial lainnya

This paper discusses the issue of coal mining in East Kalimantan as an environmental crime issue. This paper uses three analytical fields from the perspective of green criminology, namely, ecological justice, species justice, and environmental justice. The data collected in this paper comes from data belonging to Jaringan Advokasi Tambang Kalimantan Timur and several other online sources in the last 10 years. The results show that coal mining causes its own damage to the environment such as holes from former coal mines, floods, river pollution, lack of Green Open Space and affects the habitat of certain species. The issue of coal mining is also not only related to environmental issues, but also related to other social issues."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Novita Sari
"ABSTRAK
Perburuan liar merupakan salah satu bentuk kejahatan lingkungan yang mana akan berdampak pada manusia itu sendiri. Kegagalan negara dalam mengatasi permasalahan ini membutuhkan dukungan NGO yang lebih inovatif dan tidak terpengaruh kondisi politik. WWF-Indonesia sebagai tipe NGO yang membantu penegakan hukum dan melakukan kampanye, memiliki beberapa upaya untuk mencegah perburuan liar Harimau Sumatera di Rimbang Baling. Upaya-upaya ini antara lain penyadartahuan masyarakat, Tiger Protection Unit, dan Camera Traps. Akan tetapi, perburuan liar ini masih marak terjadi. Penulis melihat bahwa WWF-Indonesia belum menerapkan konsep Green Criminology yaitu elemen-elemen Environmental Crime Prevention dengan baik. Terutama elemen ke-2 mengenai akar permasalahan dan elemen ke-3 mengenai kombinasi pencegahan berbasis komunitas dan situasional.

ABSTRACT
Poaching is one of environmental crimes that can affect to human nature itself. The failure of the state in overcoming this problem requires the support of NGOs that are more innovative and not affected by political interest. WWF-Indonesia as a type of NGO that helps law enforcement and conduct campaigns, has several efforts to prevent Sumatran Tiger poaching in Rimbang Baling. These efforts include community awareness, Tiger Protection Unit, and Camera Traps. However, this poaching is still high. The researcher concludes that WWF-Indonesia has not implemented the Green Criminology concept, namely the elements of Environmental Crime Prevention properly. Especially, the second element that related to root problem and the third element regarding the combination of community-based and situational prevention."
2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hardiat Dani Satria
"Kejahatan lingkungan merupakan feenomena yang tidak lepas dari kehidupan manusia. Upaya penanganan kejahatan lingkungan melalui sanksi pidana hanya menghukum pelaku saja, tanpa adanya proses perbaikan lingkungan. Dibutuhkan suatu penanganan kejahatan dengan pendekatan yang menekankan pada aspek kelestarian lingkungan dan sesuai dengan konsepsi kriminologi. Dalam penanganan kejahatan, Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah menekankan pada sanksi administratif yang merupakan salah satu bagian konsepsi green criminology. Disamping itu perlunya keterlibatan masyarakat dalam mendukung penanganan kejahatan lingkungan. Masyarakat berperan aktif bersama LSM dan Pemerintah dalam upaya penanganan kejahatan lingkungan. Dalam penelitian, menggunakan pendekatan kualitatif dengan penjelasan deskriptif, dengan kerangka pemikiran untuk menganalisis penanganan kejahatan lingkungan oleh Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah dalam konsepsi green criminology.

Environmental crimes are common phenomenon, unable to be separated from human life. Efforts to handle the environmental crimes through criminal sanctions only punish the perpetrators without the existence of follow-up actions regarding the environmental refinement. To handle these kinds of crimes, it takes an approach that emphasizes on environmental preservation in accordance with the conception of criminology. In handling the environmental crimes, The Environmental Agency of Central Java emphasizes on civil penalties that is also a part of the conception of green criminology. Besides that, the requirement is community?s involvement in supporting the process. The society should play an active role in handling the environmental crimes together with NGO and the government. In this study, the researcher uses a qualitative approach with descriptive explanation with framework to obtain the result regarding the handling of environmental crimes by The Environmental Agency of Central Java in green criminology conception."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S53910
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Hardiyanti
"Skripsi ini menjelaskan mengenai korban kejahatan lingkungan yang dilakukan oleh perusahaan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) X yang terdapat di Kabupaten Sukabumi. Praktik kejahatan lingkungan ini, menyebabkan kekeringan yang berkepanjangan setiap tahunnya. Sehingga, menimbulkan banyak kerugian pada masyarakat Cidahu. Kerugian tersebut meliputi kerugian materil, eknomi, dan sosial. Akan tetapi, masyarakat Cidahu yang menjadi korban kejahatan perusahaan, tidak menyadari bahwa dirinya sebagai korban. Hal ini, dipengaruhi oleh tindakan Greenwash yang dilakukan oleh perusahaan kepada masyarakat. Program Greenwash yang cukup besar mempengaruhi kesadaran masyarakat Cidahu adalah program-program Greenwash yang diberikan langsung kepada masyrakat Cidahu, seperti CSR dan hubungan yang baik antara perusahaan dengan pemangku kebijakan yang ada di Cidahu.

This thesis describes the victims of environmental crimes committed by the company Bottled Drinking Water ( bottled water) X contained in Sukabumi. Practice this environmental crime, causing widespread drought each year. So, cause much harm to society Cidahu. Disadvantages include material losses, as economic, and social. However, people who become victims of crime Cidahu company, unaware that he was a victim. This, Greenwash affected by the actions undertaken by the company to the public. Greenwash program sizable influence public awareness programs Cidahu Greenwash is given directly to the community Cidahu, such as CSR and good relations between the company and stakeholders in Cidahu.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S65324
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferdian Rozal Nanda
"Tulisan ini membahas studi corporate environmental crime terhadap penegakan hukum atas kasus pencemaran Sungai Cikijing yang dilakukan oleh PT Kahatex di Kecamatan Rancaekek Jawa Barat. Data yang digunakan diperoleh melalui data sekunder berupa dokumen lembaga, karya tulis ilmiah, dan dokumen online. Hasil analisis studi corporate environmental crime menunjukkan bahwa penegakan hukum terhadap PT Kahatex cenderung lemah. Hal ini disebabkan karena penegakan hukum tidak mampu memberikan kepastian dan beratnya hukuman. Permasalahan berkaitan dengan aktivitas korporasi di dalam konteks kejahatan lingkungan juga mendorong kompleksitas kasus ini. Oleh karena itu, kualitas penegakan hukum lingkungan yang baik diperlukan untuk mencegah praktik pencemaran sungai. Studi corporate environmental crime dikembangkan untuk memahami penegakan hukum terhadap korporasi.

This article discusses the study of corporate environmental crime about law enforcement over water pollution in Cikijing River caused by PT Kahatex, in Kecamatan Rancaekek West Java. The data that were used obtained through secondary data form documents from community institution, scientific research, and online articles. Analysis of the study of corporate environmental crime shows that a poor environmental law enforcement towards PT Kahatex, that caused by law enforcement that is unable to give legal certainty and a proper punishment. Problems related to corporate activities in environmental crime also illustrate the complexity of this case, therefore the better quality of environmental enforcement is needed to halt the practice of river pollution. The studies of corporate environmental crime were developed to understanding the law enforcement towards corporation."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Auzan Marrio Mardhianto
"Perdagangan cinderamata berbahan dasar karapas penyu sisik melibatkan kegiatan wildlife crime, yaitu perburuan dan perdagangan spesies tersebut secara ilegal. Kurangnya kesadaran masyarakat mengenai isu wildlife crime dan nilai ekonomis dari penyu sisik menjadi faktor penyebab perdagangan yang mengeksploitasi bagian tubuh spesies tersebut masih terjadi. Data yang diperoleh dari WWF Indonesia menunjukkan pemanfaatan media sosial dan e-commerce sebagai tempat para pedagang menawarkan bagian tubuh penyu sisik dalam bentuk cinderamata. Penulis berpendapat bahwa perburuan penyu sisik merupakan bentuk dari illegal poaching dan perdagangannya termasuk ke dalam wildlife trade. Berdasarkan pembahasan enviromental crime, kedua kegiatan tersebut melanggar animal rights, dengan menjadikan penyu sisik sebagai objek, dan species justice, dengan melihat dominasi manusia sebagai penyebab eksploitasi spesies tersebut. Regulasi yang berbentuk larangan dinilai tidak mampu menekan kasus perburuan dan perdagangan penyu sisik secara efektif, sehingga dibutuhkan juga cara lainnya seperti gerakan sosial yang bertujuan mengedukasi masyarakat. Penulis berpendapat adanya kesadaran mengenai peran penting penyu sisik dalam sistem ekologi dapat menahan sifat konsumtif yang menjadi tanda dari dominasi manusia terhadap spesies lain.

The trade of souvenirs made with hawksbill turtle carapace involves a wildlife crime activity, which are hunting and illegal trading of the said species. The lack of people's awareness towards the issue of wildlife crime and economic value of hawksbill turtles become the causation factors of the prevalence of trades that exploit body parts of said species. Data from WWF Indonesia shows that the usage of social media and e-commerce as a place where traders offer the hawksbill turtle's body parts as souvenirs. This paper argues that the hunting of hawksbill turtles is a form of illegal poaching and its trade is considered a wildlife trade. Based on environmental crime, those two activities violates the animal rights because of the objectification of hawksbill turtles and species justice when human's domination are seen as the causation factor said species' exploitation. Regulations in a form of forbidding is seen as unable to effectively reduce the cases of hunting and trading of hawksbill turtles, thus another way, such as social movement which objective is to educate people, is needed. This paper argues that awareness of hawksbill turtles' role in ecology system can hold back human's consumptive nature that is a sign of human domination against another species."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ardelia
"Tugas karya akhir ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui penyebab perpindahan lintas batas limbah elektronik. Negara Belgia dan Nigeria menjadi kajian utama dalam tulisan ini. Negara Belgia merupakan salah satu pengirim terbanyak limbah elektronik ke Nigeria yang kini dianggap sebagai tempat pembuangan utama limbah elektronik di dunia. Analisis dalam tulisan ini menggunakan pemikiran criminogenic asymmetries dari Nikos Passas. Data didapatkan dari studi-studi yang telah dilakukan oleh lembaga internasional dan regional. Hasil dari tulisan ini menemukan bahwa perbedaan atau asimetri dalam bidang ekonomi, politik, hukum, dan budaya memfasilitasi perpindahan lintas batas limbah elektronik. Hal ini mendorong permintaan barang illegal, mendorong insentif bagi pelaku untuk terlibat dalam kejahatan, dan melemahkan kontrol atau pengawasan dari pihak berwenang. Dalam tulisan ini perpindahan limbah elektronik dianggap sebagai transnational environmental crime karena berbahaya dan merugikan lingkungan, manusia, dan makhluk hidup lain.

This paper aims to search for the cause of the transboundary movement of electronic waste. Belgia and Nigeria are the main countries in this research. Belgia is one of the main exporter of electronic waste to Nigeria that known as the major dumpsite of electronic waste in the world. The analysis is based on criminogenic asymmetries, a concept by Nikos Passas. The data for this study is derived from research done by international and regional institutes. This study found that asymmetry in economy, politic, law, dan culture facilitate transboundary movement of electronic waste. These asymmetries then stimulate demand for illegal goods, incentive for perpetrators to contribute in illegal activity, and weaken the ability of authority to control crime. In this study, the transboundary movement of electronic waste is considered as a transnational environmental crime because of the harms it causes for environment, human, and other living being."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rio Rahmawanto
"Tulisan ini membahas tentang pencemaran debu batu bara di Pelabuhan Marunda Jakarta yang muncul akibat adanya pelanggaran pada aktivitas bongkar muat batu bara yang dilakukan oleh PT. Karya Citra Nusantara. Thesis statement karya akhir ini adalah aktivitas bongkar muat batu bara yang dilakukan oleh PT. KCN di Pelabuhan Marunda ini dapat disebut sebagai corporate environmental crime karena disebabkan oleh korporasi dan membawa dampak buruk terhadap lingkungan, khususnya bagi masyarakat yang terkena dampak. Tulisan ini menggunakan perspektif green criminology dalam pembahasannya. Perspektif green criminology mampu memberikan definisi kejahatan, terutama yang berkaitan dengan kerusakan lingkungan, yang lebih komprehensif.

This paper discusses coal dust pollution at Marunda Port, Jakarta, which arose as a result of transgression in coal loading-unloading activities carried out by PT. Karya Citra Nusantara (KCN). The thesis statement in this work is that activity of loading-unloading coal carried out by PT. KCN at Marunda Port can be called corporate environmental crime because it is caused by corporations and has negative impacts on the environment, especially for the affected communities. This paper uses a green criminology perspective in its discussion. The green criminology perspective is able to provide a more comprehensive definition of crime, especially related to environmental damage."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>