Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Dian Cahyaningrum
Abstrak :
Pandemi Covid-19 menimbulkan dampak di berbagai bidang, termasuk bidang ketenagakerjaan. Banyak pekerja yang terdampak Covid-19, antara lain pemutusan hubungan kerja (PHK) dan risiko tertular di tempat kerja. Tulisan ini mengkaji pelindungan hukum terhadap pekerja pada masa pandemi Covid-19 dan kendala regulasi dalam pelaksanaan pelindungan tersebut. Berdasarkan hasil kajian, hak tiap-tiap warga negara atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan telah dijamin dalam Pasal 27 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Selain jaminan tersebut, negara juga harus memberikan pelindungan bagi pekerja. Pelindungan hukum bagi pekerja yang mengalami PHK diatur dalam Undang-Undang (UU) Nomor (No.) 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, Surat Edaran (SE) Menteri Ketenagakerjaan No. M/3/HK.04/III/2020 dan No. M/8/HK.04/V/2020. Namun demikian, peraturan perundang-undangan tersebut memiliki kelemahan. UU No. 13 Tahun 2003 tidak mengatur masalah pelindungan pekerja jika terjadi pandemi, oleh karenanya perlu direvisi untuk mengatur masalah tersebut. Sementara peraturan dalam bentuk SE Menteri Ketenagakerjaan tidak mengikat gubernur dan pengusaha. Akibatnya pelindungan hukum terhadap pekerja lemah. Oleh karena itu pelindungan pekerja sebaiknya diatur dalam bentuk peraturan perundang-undangan dengan hierarki lebih tinggi dari SE agar mengikat semua pihak untuk menaati dan melaksanakannya.
Jakarta: Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI, 2020
320 PAR 2:3 (2020)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Theresia Bhekti Rosma Dewi
Abstrak :
Untuk menjadi entepreneur, diperlukan hal-hal yang lebih dari hanya ilmu pengetahuan manajemen. Beberapa penelitian membuktikan bahwa hal-hal yang bersifat tacit, yang tidak dapat diartikulasikan, justru memegang peranan yang lebih panting. Tacit Knowledge tersebut antara lain adalah hal-hal yang menurut ilmu psikologi dikategorikan sebagai attitude 1 sikap maupun trait 1 sifat. Dengan demikian ketika sebuah universitas memiliki Vlsi menjadi universitas yang rnenghasilkan lulusan yang memiliki jiwa dan ketrampilan entrepreneur berkualitas Internasional, tentu universitas tersebut perlu melakukan usaha-usaha untuk membentuk jiwa entrepreneur mahasiswanya. Dalam tugas akhir ini penulis memberikan rekamendasi mengenai program-program yang perlu dilakukan untuk keberhasilan transfer tacit knowledge yang membentuk jiwa entrepreneur.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T18294
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library