Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Orendo Rusfian Raharjo
Abstrak :

Fenomena iklim menarik untuk dipelajari karena berdampak sangat luas pada kehidupan manusia dan lingkungannya secara signifikan. Perubahan tersebut antara lain terlihat secara nyata dalam perubahan garis pantai dan kehiduopan di wilayah pesisir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ENSO, MJO, dan IOD terhadap perubahan garis pantai sepanjang 80 km di Kabupaten Badung dan Kota Denpasar, Bali. Parameter yang digunakan dalam penelitian ini adalah energi perusak dan penahan abrasi sebagai faktor yang memengaruhi perubahan garis pantai, serta laju perubahan garis pantai pada setiap karakteristik pesisir. Perubahan garis pantai diperoleh melalui analisis deliniasi citra satelit Landsat dari tahun 1995 hingga 2020. Analisis karakteristik pesisir dilakukan berdasar penggunaan lahan dan litologi setempat. Hasil analisis tersebut digunakan untuk menentukan perbedaan respon dari keberadaan ENSO, MJO, dan IOD untuk masing-masing karakteristik pantai di Kecamatan Kuta, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung dan Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali. La Nina, IOD positif, dan peningkatan jumlah MJO kuat di perairan Indonesia cenderung meningkatkan kekuatan parameter perusak garis pantai seperti siklon tropis, curah hujan, dan ombak. Pada fase El Nino dan IOD negatif terjadi pelemahan faktor perusak yang ditunjukan melalui penurunan nilai abrasi. Penggunaan lahan pertanian dengan litologi pesisir berpasir dan formasi selatan memiliki nilai abrasi yang lebih tinggi, pesisir  berpasir dengan litologi kuarter pada penggunaan lahan terbangun.

 


Climatic phenomena are interesting, because they have a a far-reaching impact on human life and the environment significantly. These changes can be seen clearly among the changes in coastline and living in coastal areas. This study aims to determine the effect of ENSO and IOD on changes in the shoreline along the 80 km in the District of Kuta, District of South Kuta, Badung Regency, and District of South Denpasar, Denpasar City, Bali. The parameters used in this study are the energy of destruction and abrasion shoreline resistance as factors that influence shoreline changes, as well as the rate of shoreline change in every shoreline characteristics. Shoreline changes were obtained through delineation analysis of Landsat satellite imagery from 1995 to 2020. Analysis of coastal characteristics was carried out based on land use and local lithology.  The results showed that ENSO, MJO, and IOD affected Badung Regency and Denpasar City when the temperature around Indonesian seas was higher than usual. La Nina, positive IOD, and an increase in the number of strong MJOs in Indonesian waters tend to increase the strength of shoreline destroying parameters such as tropical cyclones, rainfall, and waves. In the El Nino and IOD negative phases, there is a weakening of the damaging factor, which is shown by a decrease in the abrasion value. The agricultural landuse with sandy and limestone shoreline has high value of abrasion, in the other hand the young lithology of the quaternary era in built up area has lower average of erosion.

Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Creani Handayani
Abstrak :
ABSTRAK
Salah satu kendala dalam pemanfaatan sumberdaya laut di Indonesia adalah perubahan lingkungan yang terjadi akibat fenomena ENSO. Produksi ikan Cakalang Katsuwonus pelamis di perairan Malang Selatan mengalami fluktuasi akibat fenomena tersebut. Kurangnya informasi mengenai fenomena ENSO kepada nelayan menyebabkaan kurang maksimal dalam memanfaatkan produksi ikan Cakalang Katsuwonus pelamis pada fenomena tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak fenomena ENSO terhadap hasil tangkapan ikan Cakalang Katsuwonus pelamis . Parameter oseanografi yang diamati yaitu data suhu permukaan laut SPL serta klorofil-a dari citra MODIS. Metode yang digunakan dengan mengumpulkan data sekunder hasil tangkapan ikan Cakalang Katsuwonus pelamis serta suhu permukaan laut dan klorofil-a dari data citra satelit AQUA-MODIS level 3 dengan resolusi 4km selama ENSO yaitu tahun 2014-2016. Hasil penelitian ini menunjukkan Suhu Permukaan Laut SPL di perairan Malang Selatan berkisar antara 24.825-32.055 C. Southern Oscillation Index SOI menunjukan El-Nino kuat terjadi pada bulan Mei-Oktober 2015, La-Nina terjadi pada bulan Januari-April 2014 dan Normal terjadi pada tahun 2016. Hasil analisis menunjukkan adanya pengaruh antara ENSO dengan SPL yang ditunjukkan dengan nilai determinasi R sebesar 0.133 dengan signifikansi sebesar 0,029 sehingga ada pengaruh variabel lain yang dapat mempengaruhi ENSO. Pada saat El-Nino tahun 2015 terjadi peningkatan hasil tangkapan ikan Cakalang Katsuwonus pelamis yang tinggi di perairan Malang Selatan pengaruh utamanya adalah akibat SPL lebih dingin, hal ini mengindikasikan bahwa perairan tersebut subur yang kaya akan nutrien. Dengan didukung kondisi perairan yang optimal pada saat El-Nino lokasi tersebut merupakan sumber pakan yang subur sehingga cocok untuk beberapa ikan pelagis besar, khususnya ikan Cakalang Katsuwonus pelamis .
ABSTRACT
One of the obstacles of the use of marine resources in Indonesia is the environtmental changes caused by ENSO. Skipjack tuna Katsuwonus pelamis production in South Malang waters had fluctuated because of the aforementioned phenomenon. The lack of information about ENSO phenomenon for fishermen caused the use of skipjack tuna is not quite optimum. This research aims to analyse the impact of ENSO phenomenon towards the Skipjack tuna Katsuwonus pelamis catches. The oceanographic analyzed parameters are the sea surface temperature SST and also chlorophyll a from Citra MODIS. The method used in this research is by collecting the secondary data of the Skipjack tuna Katsuwonus pelamis cathes and the sea surface temperature SST and chlorophyll a from AQUA MODIS Citra Satellite level 3 which resolution is 4 km during ENSO which was from 2014 to 2016. The result of the research shows that the sea surface temperature SST in South Malang waters was around 24.825 32.055 C. Southern Oscillation Index SOI shows that strong El Nino occurred in May October 2015, La Nina occurred in January April 2014 and normally occurred in 2016. The analysis result shows that there is an influence between ENSO and SST proven by the determination value R2 is 0,133 and the significance is 0,029 so that there is influence of other variables that could influence ENSO. When El Nino in 2015 occurred, the significant increase of Skipjack tuna Katsuwonus Pelamis catches occurred in South Malang Waters was mainly caused by Sea Surface Temperature SST was cooler, it indicates that the waters was fertile which was rich of nutrients. Being supported by this optimum waters condition in El Nino, this location was considered as the great woof so that it is beneficial for some of big pelagic fishes, especially Skipjack tuna Katsuwonus pelamis .
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
T50553
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widya Wirawan
Abstrak :
Fenomena iklim skala global seperti ENSO (El Nino South Oscilation), yang berpusat di Lautan Pasifik bagian tengah dan timur sekitar ekuator (daerah pusat ENSO), dapat mempengaruhi fenomena cuaca lain seperti skala regional dan skala lokal di Indonesia, karena letak Indonesia yang berdekatan dengan daerah pusat ENSO. Selain El Nino yang membawa pengaruh terhadap iktim kering di sebagian besar wilayah Indonesia, maka La Nina cenderung membawa pengaruh tertiadap kenaikan jumlah curah hujan di Indonesia terutama Sumatera, Jawa dan Kalimantan. La Nina yang ditandai dengan turunnya temperatur muka perairan di daerah pusat ENSO hingga 60Celcius dari normalnya, menyebabkan perubahan sirkulasi atmosfer di sekitarnya, untuk wilayah Indonesia akan menyebabkan meningkatnya aktifitas awan hujan. Penelitian mi bermaksud untuk mengetahul kenaikan curah hujan akibat pengaruh La Nina periode April- September di pantai Utara Jawa bagian barat pada tahun 1961 —1990, dimana periode La Nina diidentifikasi dengan menggunakan parameter Indeks Osilasi Se!atan (lOS) clan Suhu muka Laut (SML), yang disesuaikan untuk melihat selisih kenaikan curah hujan pada 6 bulan tersebut. Hash penelitian menunjukkan adanya indikasi perubahan curah hujan buanan pada saat La Nina, dibandingkan kondisi normalnya. Dimana kenaikan tertinggi terjadi di bagian timur wilayah penelitian, selanjutnya ke arah barat menunjukkan pola unrnhJtnang.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
El Nino dalam perkembangannya lebih dipandang sebagai fenomena fisis yang melibatkan interaksi lautan-atmosfer. Hubungan tersebut adalah ketika berlangsungnya El Nino selalu bersamaan waktunya dengan terjadinya anomali suhu muka laut di Pasifik Tengah dan Timur serta lonjakan fluktuasi indeks SOI. Dari hal tersebut dapat dianalogikan, dengan ENSO di Pasifik Equator bagian Timur akan menimbulkan anomali angin di sebelah baratnya. Sehingga dapat disimpulkan, bila terjadi fenomena ENSO, maka akan merubah pola sirkulasi atmosfer di wilayah ini serta mempengaruhi kondisi atmosfer di tempat lain. Beranjak dari inilah yang mendasari pengkajian tentang pola sirkulasi atmosfer di wilayah Indonesia pada saat berlangsungnya El Nino/ENSO. Perbedaan anomali sirkulasi angin u (zonal) dan v (meridional) pada kondisi normal dan ENSO cukup significant. Pada kondisi tahun ENSO wilayah Indonesia didominasi angin zonal timuran dan meridional utara . Kecepatan maksimum yang di miliki angin zonal timuran dan meridional selatan lebih besar daripada meridional utara. Sehingga ketika terjadi interaksi, maka pengaruh yang ditimbulkan angin meridional utara menjadi tidak begitu kuat. Inilah yang menyebabkan kondisi atmosfer di wilayah Indonesia masa ENSO cukup kering.
[Universitas Indonesia, ], 2006
S29266
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Indah Utami
Abstrak :
ABSTRAK
Dampak fenomena ENSO yakni menyebabkan adanya pergeseran pola musim hujan danmusim kemarau. Hal tersebut akan berpengaruh terhadap kegiatan pertanian di Kabupaten Kebumen diantaranya seperti kegagalan panen dan penurunan hasil produktivitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola keterpaparan pertanian lahan kering di Kabupaten Kebumen sehubungan dengan adanya fenomena ENSO dan keterkaitannya dengan produktivitas jagung. Data yang digunakan berupa curah hujan harian periode 1986-2016 dari 32 stasiun pengamat hujan. Parameter yang digunakan untuk mengidentifikasi keterpaparan ada lima parameter yaitu penyimpangan awal musim kemarau, durasi musim kemarau, curah hujan masa tanam jagung, curah hujan masa panen jagung, jumlah hari hujan panen jagung dan dan metode yang digunakan adalah skoring dan overlay. Pola keterpaparan pertanian lahan kering yang terpapar tinggi cenderung berada di wilayah pegunungan. Periode El Nino tahun 2015 tidak mengakibatkan pertanian lahan kering terpapar secara signifikan karena didominasi keterpaparan rendah, sedangkan periode La Nina mengakibatkan keterpaparan sedang hingga tinggi karena lahan kering tidak membutuhkan air terlalu banyak. Pada periode El Nino tahun 2015 produktivitas jagung cenderung naik 43 dari kondisi normal. Pada periode La Nina tahun 2010 produktivitas jagung menurun cukup signifikan yaitu 63 dibandingkan dengan kondisinormal.
ABSTRACT
The impact of ENSO phenomenon causes a shift in the pattern of rainy and dry season.This will affect the agricultural activities in Kebumen regency such as crop failure and decreased productivity results. This study aims to find out the exposure pattern of dry land agriculture in Kebumen regency with the phenomenon of ENSO and its association to corn productivity. The data used is the daily rainfall period of 1986 2016 from 32 observer rain stations. There are 5 parameters to identify exposure are early deviation and duration of dry season, rainfall of the maize, the maize harvest, the number of rainy days in maize harvestand the method used is scoring and overlay. The pattern of high exposure to dry land agriculture tends to be in mountainous areas. The El Nino Period of 2015 does not result in dry land agriculture being significantly exposed due to low exposure, while the La Nina period results in moderate to high exposure because dry land does not require too muchwater. In the El Nino period of 2015, maize productivity tends to rise 43 from normalconditions. In the La Nina period in 2010 the productivity of maize is 63 compared tonormal conditions.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Telah dilakukan metode analisis korelasi dan analisis spektral untuk mengetahui sinyal aktivitas matahari dan El Nino Southern Oscillation (ENSO) pada pola liputan awan di Indonesia. Dengan menggunakan data Southern Oscillation Index (SO!) sebagai indikator ENSO yang dikorelasikan dengan data liputan awan total masing-masing untuk daerah dengan pola iklim monsun, ekuatorial serta lokal diperoleh koefisien korelasi berturut-turut sebesar 0.8, 0.49 dan 0.85. Sinyal aktivitas matahari muncul pada spektral liputan awan terutama pada saat faktor lain melemah. Sinyal 11 tahun pada spektral SO! mengindikasikan adanya pengaruh tidak langsung aktivitas matahari pada ENSO.
620 DIR 2:2 (2007)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library