Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 19 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
A. Harsono Soepardjo
Depok: UI-Press, 2013
PGB 0012
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Indriati
"ABSTRAK
Keadaan perekonomian masyarakat yang terus terbelenggu dengan naiknya harga BBM (Bahan Bakar Minyak), perlu dicarikan solusi untuk mencari alternatif pengganti minyak tanah. Telah banyak sumber energy yang dikembangkan mulai dari berbasis teknologi tinggi hingga sederhana, namun nilai jualnya masjh relatif mahal. Ada satu sumber energi alternatif yang belum tersentuh yaitu limbah minyak berupa lumpur minyak atau sering disebut sludge oil. Penelitian ini bertujuan memanfaatkan sludge oil menjadi briket sebagai bahan bakar alternatif yang relatif mur.eh sehingga dapat dijadikan alternatif pengolahan limbah sludge oil. Dibuat tiga tipe percobaan briket dengan penambahan filler seperti jerami, serbuk gergaji dan arang dengan mencari hasil dan kondisi optimum. Parameter uji dilakukan secara fisika dan kimia. Parameter fisika adalah pencetakan, waktu pengeringan, tekstur, uji kekerasan, uji nyala, uji lelehan, uji jelaga dan untuk parameter kimia adalah kadar air, kadar abu, kandungan energi, kandungan logam berat (Cd, Cr, Cu, Hg, Pb), kandungan SOx dan NOx. Dari hasil penelitian didapatkan formulasi optimum, untuk brikeLsludge oil+ jerami optimum pada perbandingan komposisi sludge oil : jerami (3: 1 ); suhu pemanasan T 300°C; waktu pemanasan 90 men it, briket sludge oil + serbuk gergaji optimum pada perbandingan komposisi sl~dge oil : serbuk gergaji (3: 1 ); suhu pemanasan T 250°C; waktu pemanasan 150 men it dan briket sludge oil T arang optimum pada perbandingan komposisi (1: 1 ); suhu pemanasan T 250°C, waktu pemanasan 120 menit. Secara keseluruhan tipe briket yang paling baik adalah briket sludge oil+ arang. Selain dari bentuk fisiknya yang keras dan - . pad at, hasil parameter uji kimianya juga menghasilkan data analisa yang paling baik. Briket ini memiliki kandungan energi paling tinggi sebesar 4000 kkal/kg, kadar logam berat yang paling rendah bila dibandingkan dari kedua tipe briket yang lainnya, l"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astari Mathilda Admiranti
"ABSTRAK
Kerusakan lingkungan sebagai dampak dari perkembangan industri memunculkan isu mengenai lingkungan, oleh karena itu banyak perusahaan yang memasarkan produknya dengan label ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana iklan produk ramah lingkungan digunakan untuk menarik minat konsumen. Teori semiotik dan metode analisis-deskriptif digunakan dalam meneliti tiga iklan, yaitu iklan oleh ERDGAS, E.ON, dan Fischer Appelt. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan slogan ‘energi ramah lingkungan’ pada iklan digunakan untuk membentuk citra perusahaan yang peduli akan lingkungan sekaligus alat promosi agar perusahaan mendapat banyak profit.

ABSTRACT
Environmental degradation as the result of industrial development raises environmental issues, therefore many companies market their products with eco-friendly label. This study is intended to find out the use of eco-friendly product advertisement in attracting consumer. Semiotic theories and analytic-descriptive methods are used to investigate three different advertisements by ERDGAS, E.ON, and Fischer Appelt. The result of this study shows that the use of ‘green energy’ catchphrase is used by companies to form their eco-minded images and also as a promotional tool in order to get high profits."
Depok: [Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, ], 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Tossin Alamsyah
"Dalam sepuluh tahun terakhir penggunaan Solar Cell sebagai penyedia energi alternatif cukup meningkat. Penerapan penggunaan Solar Cell sebagai penyedia energi listrik umumnya diterapkan di pedesaan sebagai sumber energi listrik untuk penerangan. Beberapa hasil penelitian menerangkan bahwa nilai effisiensi (71) dari Solar Cell masih teriau rendah dibanding dengan sumber energi lain, yaitu sekitar 7 % [2]. Hal ini disebabkan oleh bahan dasar dan konstruksi f3sik dari Solar Cell.tersebut. Salah satu upaya untuk menaikan nilai effisiensi (TI) tersebut adalah dengan cara mengkonsentrasikan cahaya matahari yang jatuh mengenai bidang Solar Cell. Pada tugas akhir ini dilakukan pengamatan dan perhitungan Mai effisiensi. Solar Cell yang mempunyai luas 0.36 m2 dengan ditambah suatu Solar Konsentrator yang berbentuk Dish Parabolic yang berdiameter 9 feetdengan refiektor pertame dibuat dari kertas almunium foil dan reflektor kedua terbuat dari cermin dafar. Hasil pengukuran intensitas cahaya matahari menunjukkan adanya kenaikan rata-rata 45 %. yantg memberi dampak terjadinya kenaikan nilai effisiensi dari 5.52 % menjadi 11,29 % yang berarti terjadi pertembahan nilai effisiensi sebesar 932.,07 %."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maulidar
"ABSTRAK
Bahan Bakar Minyak (BBM) mempunyai peranan penting
terutama sebagai sumber energi di dalam negeri, sumber penerimaan
negara dan devisa, juga sebagai bahan baku industri. BBM menjadi suatu
komoditas yang sangat strategis dalam perekonomian di Indonesia, baik
bagi masyarakat (sektor rumah tangga), sektor trnsportasi maupun bagi
sektor industri.
Dibandingkan dengan konsumsi energi Iain, terlwyata minyak
tanah merupakan energi yang paling tinggi jumlah konsumsinya.
Penlngkatan konsumsi telah membuat pemerlntah terpaksa mengimpor
minyak tanah, akibat terbatasnya produksl minyak tanah yang dihasilkan
kiiang-kilang daiam negeri. Akibatnya beban keuangan negara semakin
berat kalau subsidi BBM terus dipertahankan.
Pengurangan subsidi BBM ini berdampak pada semua sektor, juga
pada konsumen rumah tangga yang sebagian besar menggunakan
minyak tanah untuk memasak menjadi semakin sulit untuk mendapatkan
minyak tanah dengan harga murah. Selaln itu dengan jumlah cadangan
BBM yang semakin menurun menunjukkan sinyal untuk mulai
memanfaatkan energi Iain, yang salah satunya adalah LPG.
Untuk mengetahui kemampuan LPG sebagai energi alternatif
pengganti minyak tanah untuk memasak bagi konsumen rumah tangga maka dilakukan penelitlan ini, dimana sepertl diketahul bahwa konsumsl
energi dipengaruhi oleh tingkat harga energi itu sendiri, harga energi Iain
yang terkait dan tingkat pendapatan. Penelitlan ini diiakukan dalam dua
tahap. Pertama, penelitian dilakukan pada demand energi rumah tangga
di empat provinsi yang ada di pulau Jawa (DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa
Tengah dan Jawa Timur) yang dianggap sebagai representatif permintaan
energi secara umum (agregat). Kedua, penelitian terhadap demand
energi rumah tangga pada kelompok berpendapatan rendah. Penelitian
menggunakan model demand energi rumah tangga yang pafing umum
dengan menggunakan data sekuncler konsumsi dan harga tahun 1993~
Hasil penelidan menunjukkan bahwa berdasarkan angka
elastisitas silang (cross price elasticity), LPG slgnlflkan mensubstitusl
minyak tanah pada rumah tangga di empat provinsl sampel, namun tidak
pada rumah tangga kelompok miskin. Bagi kelompok miskin LPG masih
merupakan barang mewah. Angka elastisitas harga (own price elasticity)
menunjukkan bahwa LPG merupakan barang normal untuk memasak
pada rumah tangga provinsi sampel. Kenaikan harga minyak tanah dan
tingkat pendapatan (income elasticity) akan meningkatkan pemakaian
LPG. Seiring dengan kenaikan pendapatan (income) maka konsumen
rumah tangga akan beralih ke LPG sebagai energi altematif untuk
memasak karena faktor efisiensi dan kenyamanan.

"
2007
T34461
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Gumilang
"Potensi gas CBM di Kalimantan Tengah dapat digunakan sebagai pasokan
bahan bakar pembangkit PLTGU namun belum adanya standarisasi harga jual gas
CBM menyebabkan nilai keekonomian dari pembangkit berbahan bakar CBM
perlu dikaji khususnya untuk harga produksi listrik yang cukup sensitif terhadap
harga bahan bakar.
Dalam perencanaan pengembangan pembangkit di Pulang Pisau
Kalimantan Tengah akan dibangun pembangkit berkapasitas 2 x 60 MW, dengan
memperhatikan produk pabrikan yang ada maka pembangkit yang dipilih adalah
pembangkit berkapasitas 2 x 64 MW dengan total kapasitas 130,7 MW.
Evaluasi pembangunan pembangkit PLTGU 130,7 MW dilakukan untuk
menentukan harga produksi listrik dari kegiatan pembangkitan menggunakan
cadangan CBM yang ada. Evaluasi akan dilakukan dengan analisa sensitifitas
harga listrik terhadap perubahan harga gas CBM dan nilai IRR. Harga listrik akan
dibandingkan dengan pembangkit PLTD, PLTU dan PLTGU Konvensional.
Berdasarkan perhitungan dalam model finansial didapatkan kenaikan harga gas 1
US$/Mmbtu, harga listrik akan naik 0,007 US$/KWh. Untuk harga gas CBM
7US$/Mmbtu pada base case IRR sebesar 14% Interest Rate 10% didapatkan
harga listrik PLTGU sebesar 0,083 US$/KWh.
Pada kondisi base case harga listrik PLTGU dengan CBM mampu
bersaing dengan PLTD. Meskipun lebih rendah, harga listrik PLTU akan jauh
meningkat jika eksternalitas dimasukan dalam komponen biaya. Dan keterbatasan
bahan bakar gas yang menyebabkan harga listrik PLTGU tinggi dapat ditekan
dengan memanfaatkan gas CBM sebagai bahan bakar alternatif.

CBM gas potential in Central Kalimantan can be used as a combined cycle
power plant fuel supply, but the lack of standardization of CBM gas price led to
the economic value of the CBM-fired plants need to be studied in particular for
the production of electricity prices is quite sensitive to fuel prices.
In planning the development of plants at Home Knives Central Kalimantan
plant will be built with a capacity of 2 x 60 MW, taking into account the
manufacturer's product then selected plants are plants with a capacity of 2 x 64
MW with a total capacity of 130.7 MW.
Evaluation of 130,7 MW Combined Cycle Power Plant construction is
done to determine the price of electricity production from generation activities
using existing CBM reserves. Evaluation will be conducted with sensitivity
analysis to changes in electricity prices CBM gas prices and the value of IRR.
Electricity prices will be compared with diesel generators, combined cycle power
plant and Conventional. Based on the calculation of the financial model obtained
gas price increase 1 U.S. $ / MMBTU, electricity prices will go up 0.007 U.S. $ /
kWh. For CBM gas price 7US $ / MMBtu in the base case IRR of 14% Interest
Rate 10% Combined Cycle Power Plant electricity prices obtained for 0.083 U.S.
$ / kWh.
In the base case conditions with CBM CCGT electricity prices competitive
with diesel. Although lower, the price at the plant will be much improved if
externalities are included in the cost components. And limitations of the fuel gas
combined cycle causing high electricity prices could be reduced by utilizing the
CBM gas as an alternative fuel.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T35518
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ranie Ismidiana Sary
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T25630
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mochamad Haithami Achmad
"ABSTRAK
Harga bahan bakar minyak (BBM) dunia yang terus naik berpengaruh secara langsung terhadap kondisi ekonomi di Indonesia. Beban subsidi yang ditanggung oleh pemerintah untuk konsumsi BBM dalam negeri menyebabkan defisit anggaran pada APBN. Beban subsidi yang ditanggung oleh Pemerintah tersebut akan makin besar seiring dengan kenaikan harga BBM di pasar internasional yang pada akhirnya akan makin membebani APBN. Berkaitan dengan makin tingginya beban subsidi BBM yang ditanggung oleh pemerintah, maka pemerintah merencanakan pengembangan pola substitusi sumber energi alternatif.
Pemerintah mentargetkan untuk menghapus subsidi kerosene (minyak tanah) secara bertahap dan menggantikannya dengan pemberian subsidi liquefied petroleum gas (LPG). Program substitusi dari kerosene (minyak tanah) ke LPG tersebut didasari dengan fakta bahwa trend konsumsi energi rumah tangga dunia terutama di Asia didominasi oleh penggunaan LPG dan juga dari perhitungan beban subsidi yang ditanggung pemerintah ternyata akan lebih kecil jika subsidi dialihkan kepada penggunaan LPG. Perhitungan perbandingan besarnya subsidi kerosene (minyak tanah) dengan LPG disimulasikan dalam perhitungan model keekonomian yang hasil perhitungannya menunjukkan potensi penurunan subsidi yang akan ditanggung pemerintah dengan adanya program peralihan ke LPG sebesar Rp 15,02 trilliun / tahun. Adapun perhitungan point of supply dari rantai suplai dan distribusi LPG pertamina nasional turut disajikan yang hasil akhirnya menampilkan harga jual keekonomisan LPG pertamina nasional tanpa subsidi ke konsumen sektor rumah tangga sebesar Rp 7.231,81 / Kg.
Sehubungan dengan program substitusi tersebut dilakukan analisis pembangunan jaringan moda distribusi LPG. Langkah-langkah yang dilakukan adalah perancangan program substitusi pemerintah daerah dengan target dan waktu pencapaian, melakukan sosialisasi penggunaan LPG, analisis respon masyarakat pengguna, dan menyusun sistem distribusi dari Pertamina ke Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) sampai ke agen penjualan. Pada studi ini ditampilkan perhitungan nilai tambah pengembangan penggunaan LPG dari sudut pandang peluang pendirian usaha transportasi darat pendukung SPBBE bagi pihak swasta. Dari hasil simulasi perhitungan indikator kelayakan ekonomi diperoleh nilai IRR untuk usaha transportasi SPPBE sebesar 32,76% dan nilai NPV Rp 110.391.320,95 dengan jangka waktu Pay Out Time hanya 2,6 tahun sehingga peluang usaha transportasi SPPBE dinyatakan layak untuk dijalankan.

ABSTRAK
The ongoing world fuel price hike directly affects Indonesia economy. The subsidy given by the government for domestic fuel consumption created deficit in the State Budget. Subsidy given by the government will increase hand in hand with the fuel price hike in the international market, which will then eventually, give more burdens to the State Budget.
Given the condition, the government then developed a plan of alternative energy source substitute pattern. Indonesia government targets itself to eliminate kerosene subsidy in stages and replace the subsidy into liquefied petroleum gas (LPG). Substitution program from kerosene to LPG is based on the fact that the world?s household energy consumption trend, particularly in Asia, is dominated by the use of LPG. Another fact comes from the calculation that shows that subsidy given by the government will be less if the subsidy is directed to LPG.
The calculation on kerosene to LPG subsidy comparison is simulated in the economy model and the results shown that the potential government subsidy retrenchment of using LPG instead of kerosene will be Rp 15,02 trillion / year. The yield of point of supply calculation from the supply chain and LPG distribution indicate that the economical sales price of LPG without subsidy given to the household sector consumers is Rp 7.231,81 / Kg.
This study then conducted LPG distribution network development analysis to apply the substitution program. Steps taken are local government substitution program planning that is targeted by time and achievements, socialization of LPG use, analysis of consumers? response and development of distribution system from Pertamina to the LPG Station (SPPBE) and to the sales representative agents. LPG use development added value calculation of land transportation business provider from the perspective of private sector as the supporter of LPG station is also provided in this study. From the simulation of economic feasibility calculation presents that the value of IRR for LPG trucking business is 32,76% with NPV value Rp 110.391.320,95 and Pay Out Time is only 2,6 years. As a conclusion, all of those results indicate that the LPG trucking business opportunity is feasible to be implemented.
"
2008
T24758
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Amar Rachman
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>